Minggu, 29 Januari 2017

Maqom Asbab dan Maqom Tajrid

Maqom Asbab dan Maqom Tajrid

Asbab dan Tajrid ialah suatu keimanan yang sangat berbeda.

Ahli Asbab, yaitu orang yang masih berusaha dengan kemampuan diri nya. Ini adalah orang yang masih berpikir rasional. Masih bergantung kepada sebab-akibat.

Bagaimana mungkin jika ia menginginkan sesuatu tetapi ia tak berusaha? Contoh nya saja begini, mungkin kita pun sering begitu..

Ketika kita menginginkan sesuatu, dan kita berkata kepada orang lain, "saya mau begini dan saya mau begitu.." Pasti orang yang mendengar kan itu langsung bertanya, "dari mana duit nya?" Hehe..

Ini adalah orang yang Ahli Asbab, ia meyakini sesuatu jika ada duit nya. Tanpa duit ia akan merasa sangat mustahil. Dia tidak salah, karna keyakinan/keimanan nya masih bergantung kepada sebab akibat.

Tetapi sangat berbeda dengan Ahli tajrid, jika ia sudah mempunyai keinginan, dan meyakini keinginan nya itu akan di kabulkan Allah. Maka keinginan nya itu akan terwujud walau tanpa usaha. Tiada lagi sebab akibat. Karna sesuatu itu telah menjadi jaminan Allah. Dan akan terpenuhi dengan cara Allah, bukan lagi karna sebab usaha diri nya.

Kita lihat saja para ulama atau kyai yang mempunyai pondok-pondok pasantren yang sangat megah. Jika kita lihat, berapa sih komisi nya sebagai penceramah? Apa sih usaha nya? Mengapa bisa membangun pasantren yang begitu megah, dari mana uang nya?

Itulah Ahli tajrid, usaha nya bukan lagi mencari kerja atau mengumpulkan uang. Tetapi ia hanya menjalankan saja amanah yang di berikan Allah kepada nya. Seolah Allah berkata, "tugas mu hanya berdakwah, jadi ya berdakwah saja! Maka segala sesuatu nya AKU yang menjamin nya."

Ya tentu nya semua kebutuhan yang terpenuhi itu dengan cara Allah, bukan lagi dengan cara diri nya. Karna ia yakin, beriman, dan melaksanakan perintah Allah.. terjaminlah dia. Itulah Tajrid, tentu nya harus Nekad karna Allah.

Lantas, apakah kita yang Ahli Asbab bisa mencapai Tajrid?
Sangat bisa.. tetapi semua itu tergantung keimanan kita kepada Allah. Yakin tidak kepada Allah? Kalau belum yakin, ya jangan coba-coba..!

Karna goncangan jiwa untuk mencapai ke tajrid an itu sangat luar biasa, harus benar-benar menghilangkan segala daya dan upaya. Pasti penuh dilema. Harus paham perintah Allah.. tugas yang Allah berikan kepada kita itu apa, kita ini di suruh apa?

Jadi, ya tidak sembarang orang untuk memperoleh ke tajrid an. Pasti ada tugas dari Allah. Jadi harus di pahami, ke tajridan itu bukan di minta-minta, tetapi memang lah sudah di kehendaki Allah. Ya tergantung keimanan sesorang, tergantung seberapa kuat nya ia bergantung kepada Allah.

Jika seorang Ahli tajrid, menjadi kaya raya tanpa usaha, sebenarnya dia itu tidak minta kaya. Tetapi kekayaan itu Allah berikan karna menjalankan perintah Allah. Itulah jaminan Allah.

Kalau di dalam diri kita masih ada keinginan.. ingin kaya, ingin sukses, ingin hidup senang. Ya jangan minta tajrid, ya berusahalah. Karna itu berarti kita masih lah Ahli Asbab.

Ahli tajrid itu tidak minta apa-apa.. ia hanya menjalankan saja tugas yang Allah berikan kepada nya. Tentulah dia selalu dalam jaminan Allah, walau ia tak berusaha.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar