Selasa, 28 Februari 2017

BINATANG TERNAK

BINATANG TERNAK

Pada QS. Al-A'raf : ayat 179, Allah memperumpamakan orang yang tidak memakai kesadaran nya di sebut dengan binatang ternak.

Mengapa perumpamaan itu binatang ternak? Karna, binatang ternak ialah binatang yang paling bodoh, dungu, dan penurut.

Begitu lah manusia yang tiada kesadaran ke Allah, sama saja seperti binatang ternak yang bodoh. Bodoh, dungu, hanya mengikuti dan menuruti saja bisikan Nafsu diri atau pun mengikuti syetan berwujud manusia. Tak bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Udah di kasih akal, tetapi tak mau di pakai.. makanya nya di katakan bahkan lebih sesat lagi dari itu.

Jika kita orang berakal, yang kesadaran nya Ke Allah Aktif. Pasti tahu mana yang benar dan mana yang salah, tak lagi mengikuti nafsu, apalagi mengikuti ajakan syetan berwujud manusia. Mana mau ikut-ikutan.. akan sangat paham jika diri di sesatkan. Orang yang lengah, yang tak Sadar diri nya di sesat kan oleh setan, itulah orang yang tiada berakal.

BERAKAL

BERAKAL

Seperti apa kah yang dikatakan manusia berakal itu? Mari kita kaji di ayat berikut,

Allah SWT berfirman:
"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."
(QS. Al-A'raf: Ayat 179)

Ngeri nih ayat nya. Benar-benar tegas. Yang tidak berakal di anggap binatang oleh Allah.

Jadi, yang di katakan berakal ialah orang-orang yang kesadaran nya ke Allah itu aktif. Always ON Sadar Allah. Yang di katakan hati/merasa, melihat, dan mendengar itu ialah dengan kesadaran. Bukan dengan berpikir atau memikirkan. Jadi sangatlah berbeda antara menyadari dan memikirkan.

"Tidak di guna kan untuk memahami ayat-ayat Allah dan melihat tanda kekuasaan Allah." Jadi, ayat dan tanda kekuasaan Allah itu ialah, yang ada di Alam semesta ini..

Dan di ayat yang lain Allah menyebutkan,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Qs. Al Imron : 190-191).

Sangat jelas ayat nya.. yang di katakan orang berakal itu ialah orang yang menyadari Allah(Berihsan) setiap saat. Sambil berdiri, duduk, dan berbaring. Dengan kesadaran lah kita bisa memahami tanda-tanda kekuasaan Allah.

Bagaimanakah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah?
Contoh nya kita melihat bintang-bintang di langit.. mata ini kan hanya memandang. Tetapi yang di dalam diri yang bicara. Mengapa ya bintang itu tidak jatuh, tidak berbenturan, siapa yang mengatur, siapa yang menjaga nya? Pasti ADA. Itulah yang namanya kesadaran.

Jadi menyadari dan memikirkan itu beda..

Contoh nya lagi, kita punya hutang pasti mikirkan?, bagaimana ya cara membayar hutang saya? Nah, ini asli mikir.. yang ada kepala mau pecah rasa nya. Hehe..
Tetapi tak ketemu juga cara nya.

Tetapi jika pakai kesadaran, "ya Allah, kasih cara Hamba ya Allah.." bagaimana agar hutang hamba lunas? Nanti pasti ada petunjuk yang belum terpikirkan sebelum nya, ya ikuti saja.. pasti selesai dengan cara Allah. Itulah kesadaran.

Kalau pakai pikiran, pasti kita mencari cara dengan Nafsu, di sini bisikan nafsu menyerang. "Pakai saja cara instan, yang penting beres!" Inilah bisikan Nafsu.

Tetapi jika pakai kesadaran, di situlah akan terbaca tanda-tanda kekuasaan Allah. Kita ini suruh apa? Ya ikuti saja.. nanti akan selesai dengan cara Allah. Itulah lah orang yang berakal.

Makanya orang yang tidak berakal itu di anggap binatang oleh Allah, ialah orang yang memperturutkan Nafsu diri nya. Karna, binatang itu pakai insting/pikiran.. jika sudah lapar, ia tak mau tahu.. yang penting gimana cara nya bisa makan. Tuan nya sendiri pun akan di terkam nya jika sudah lapar. Yang penting makan!

Nah, orang yang berakal, ialah orang yang selalu pakai kesadaran(Sadar Allah), gimana pun situasi nya, ia bersandar pada aturan Allah. Tak lagi mengikuti Nafsu. Tahu mana yang benar, mana yang salah. Kesadaran nya selalu bersama Allah. Hidup nya selalu mengikuti kehendak Allah. Karna ia sangat paham, kehendak-kehendak Allah pada diri nya.

Jadi jelas lah, yang berakal itu bukan orang yang pintar. Karna sangat banyak orang pintar, banyak akal, tetapi seperti binatang Akhlak nya. Itu bukan berakal yang sesungguhnya..

Orang yang berakal, ialah orang yang hidup Sadar Allah(Berihsan).

ILHAM-ILHAM ALLAH

ILHAM-ILHAM ALLAH

Ilham Allah itu ialah suatu dorongan dari dalam diri. Suatu perintah yang halus, tapi sangat jelas.

Bisa di dengar walau tanpa suara..
Bisa di pahami walau tanpa di ajari..
Bisa di lihat walau tanpa di pandang..
Bisa di baca walau tiada tertulis..
Bisa memahami kata walau tiada yang bicara..

Semua itu akan dapat kita pahami apabila telah melatih kesadaran jiwa. Karna, yang di ilham kan Allah itu.. adalah jiwa. Bagaimana kan mengerti jika jiwa belum hidup/aktif?

Kesadaran jiwa kepada Allah ialah, penyaksian Hamba kepada Allah. Dengan begitu, semua akan tampak jelas, tiada sekat dan penghalang. Sungguh tanpa tabir.

Allah akan selalu memberi petunjuk pada jiwa yang SADAR. Membimbing, menasehati, mengajari, dan menuntut kepada apa yang di kehendaki Nya.


Maka, latih lah Dzikir Nafas.. agar hiduplah kesadaran..

Senin, 27 Februari 2017

TIPS BERGURU

TIPS BERGURU

Kepada siapa pun engkau berguru, bersungguh-sungguh lah mengamalkan apapun yang di ajarkan nya..
Tanpa kesungguhan, ilmu itu tiada mengalir pada diri mu. Yang ada hanya letih dan kecewa..

Karna syarat menuntut ilmu itu harus di minta. Tidak mungkin di beri, jika engkau tiada meminta. Cara meminta itu bukan dengan ucapan, tetapi dengan kesungguhan mu..

Minggu, 26 Februari 2017

DZIKIR MU UNTUK APA?

DZIKIR MU UNTUK APA?

Banyak sekali yang bertanya kepada saya tentang DN, "Apakah dengan BerDN bisa menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan? Terutama hutang-piutang dan kekurangan rezeki?"

Saya jadi ketawa sendiri, "ya Allah.. koq mereka bertanya yang saya sendiri sedang merasakan nya?" Hehe..

Dan saya pun tidak mau menjawab segala pertanyaan mereka. Jadi saya tulis saja di artikel ini agar semua bisa memahami dan meluruskan niat kepada Allah.

Jadi, perlu di pahami.. DN itu hanya lah Alat untuk berdzikir. Sama seperti tasbih. Apa bisa tasbih di gunakan untuk bayar hutang? Tidak kan..

Ini adalah type orang yang masih hitung-hitungan kepada Allah. Kalau saya bilang tidak bisa! Pasti ia tidak mau mengamalkan. Berdzikir koq minta imbalan?

Padahal jika benar-benar mengamalkan, pasti kita kan paham.. tiada lagi kita minta ini-itu. Akan hidup dengan ketenangan jiwa. Masalah bagaimana pun tetap tenang tak berontak.

Jadi, jangan bergantung kepada dunia. Ada uang bahagia, tak ada uang menderita. Ketika masalah hidup terselesaikan kita bahagia, besok-besok ada masalah lagi, kembali susah. Begitu lah jika bergantung kepada dunia.

Ada masalah atau tiada masalah dalam hidup, tetapi jiwa kita tenang. Itu sudah mendapat syurga! Kebahagiaan yang hakiki. Itu yang seharusnya di cari, bukan nya solusi untuk menutup masalah.

Lurus kan lah niat ke Allah, syarat berDN itu tidak mencari apa-apa, tetapi jika telah paham nanti kita akan mudah meminta kepada Allah.

Apa tidak boleh meminta kepada Allah dalam berDN? Ya boleh, di situlah kunci nya makbul suatu DOA. Meminta kepada Allah dengan penuh kesadaran dan merendah diri. Kan ada ayat nya,
Allah SWT berfirman:

وَاِذَا  سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ  ؕ  اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 186)

jadi, Adab berdoa kepada Allah itu harus bisa merasakan Allah yang dekat(kesadaran tersambung kepada Allah). Jika kita meminta tetapi hati ini lalai bagaimana kan makbul? Sama saja seperti mengajak orang bicara tetapi orang itu berada jauh dari kita. Apakah itu sopan? Jadi temui lah dahulu Allah, sampai terasa dekat. Berhadapan-hadapan. Baru mengadu keluh-kesah memohon pertolongan Allah.

Lurus kan niat dalam BerDN.. latih dahulu dari awal, yaitu belajar mengikuti Nafas. Apabila telah terlatih, kita akan bisa menerima segala takdir Allah dalam hidup ini. Ada masalah tiada masalah, hidup tetap tenang.

Jumat, 24 Februari 2017

EGO

EGO

EGO itu sangat halus.. ini lah yang sangat sering menjadi kelemahan orang-orang yang berilmu.

Ketika berbeda pendapat dengan orang lain, dan kita pada posisi yang benar. bagaimana kah sikap kita? Apa mempertahankan kebenaran kita, Apakah menegur dengan lantang, dan menghakimi yang salah?
Jika begitu, kita tidak sadar telah menjadi IBLIS.. walau kita dalam posisi benar. Meremehkan dan mengecilkan orang yang salah!

Kebenaran yang mutlak itu, tidak perlu di pertahankan dengan Ego. Karna jika telah bercampur dengan ego, kebenaran itu tidak lagi murni.

Sangat banyak orang yang di bisiki oleh Nafsu nya sendiri, itulah orang yang lalai dari Sadar Allah. Mengapa lalai? karna ia berani berlaku sombong, padahal Allah menyaksikan. Jika ia Sadar Allah, lebur lah ego itu, tiada berani sombong kepada orang lain, karna ia melihat Allah. Mana berani ia berkata-kata penuh ego jika bersama Allah?

Apa saja bisikan itu? Yaitu membanding-bandingkan.. terlalu cepat memvonis dan menghakimi.
Padahal nafsu nya berkata, "kamu paling benar, kamu paling tahu, kamu yang paling harus di dengarkan." Tetapi ia tidak Sadar itu bisikan Nafsu, sehingga tertipu lah bujuk rayu itu.


Jika sudah begini, maka timbullah ego..!
Aku yang terbaik, kamu tiada apa-apa nya.. 
Aku yang lebih pintar.. kamu itu bodoh.. 
Aku paling benar, kamu itu salah..


Semakin berilmu, tetapi semakin suka berdebat. Padahal di atas langit, masih ada lagi langit yang lebih tinggi.
Di atas yang berilmu, masih ada lagi yang lebih berilmu. Tetapi terlalu cepat menghakimi.
Percuma saja.. jika ilmu segudang, dan sangat memahami kemakrifatan, tetapi tidak kenal dengan nafsu nya sendiri. Tidak sadar ego/keakuan diri nya sendiri.


Makanya, jangan pernah merasa memiliki. Makrifat sejati itu bukan teori, tetapi Akhlak dan prilaku pada diri. Nol Ego, zero, fana.. tiada lagi diri. Jika masih ada diri berarti itu belum fana yang sesungguhnya, masih jadi iblis. Makrifat itu tidak pakai ilmu. Yang ia pakai ialah kesadaran ILAHI..

AMANAH ATAU SERAKAH?

AMANAH ATAU SERAKAH?

Judul nya pasti bikin bingung nih! Hehe..
Biar nggak bingung mari di baca pelan-pelan.. semoga dapat di pahami.

Setiap insan di dunia ini pasti mempunyai tugas masing-masing. Jalan hidup, Rezeki, kemampuan, keahlian, dan derajat. Pasti telah di tetapkan Allah pada diri masing-masing.

Jadi, pasti ada Amanah Allah yang harus kita jalankan. Yang namanya Amanah, itu harus di lakukan dengan kerelaan Hati, harus di sampaikan kepada siapa yang di kehendaki Allah.

Mungkin saat ini kita sedang di amanah kan harta kekayaan. Berarti, Allah memilih kita untuk membantu dan menyantuni orang yang tidak mampu. Ingat, berarti itulah tugas Allah memberi kekayaan. Bukan nya semakin pelit, bukan menumpuk-numpuk harta! Jika begitu, berarti kita telah serakah.. bukan Amanah.

Begitu pula ilmu, jika saat ini kita di beri ilmu oleh Allah. Bukan untuk menumpuk-numpuk ilmu bagi diri sendiri. Tetapi ilmu itu harus di ajarkan kepada orang-orang yang belum tahu. Itulah Amanah yang di berikan Allah.

Semakin berilmu, semakin kaya, semakin mampu dan berkuasa, semakin derajat tinggi.. terkadang sering membuat kita lupa. Bukan nya Amanah, tetapi malah menjadi serakah.

Sangat banyak yang menyalah gunakan apa yang di Amanah kan Allah. Jadi, menurut saya sebenar nya itu bukan seberapa banyak yang kita kumpulkan atau miliki.

Jika kaya, bukan seberapa banyak nya harta yang di kumpulkan.. tetapi sudah berapa banyak kah yang sudah di sampaikan dengan harta itu?

Jika berilmu, bukan seberapa banyak nya ilmu yang di miliki. Tetapi, sudah berapa banyak kah ilmu itu yang di ajarkan kepada orang lain?

Jika mampu, berkuasa.. sudah berapa banyak kah kekuasaan itu di jalankan dengan Amanah Allah?

Jika kita lupa diri, hanya menumpuk untuk diri, tetapi tidak mau berbagi pada tempat nya, berarti itulah orang-orang yang serakah!

Di titipkan, tetapi tak mau menjalankan tugas..
Di Amanahkan, tetapi tak mau menyampaikan..
Maka, celaka lah wahai diri..

ADAB BERTANYA

ADAB BERTANYA

Ada seorang pembaca di Blog saya. Karna penasaran, beliau pun menghubungi saya dan bertanya-tanya melalui Whatsapp.

Awal nya seperti ingin tahu seputar "Dzikir Nafas Sadar Allah". Lantas, saya pun memberi tahu sebatas apa yang saya ketahui.

Sebenarnya saya sudah tahu, pertanyaan nya itu hanya lah mengetes pemahaman yang saya miliki.

Sebenar nya pertanyaan-pertanyaan nya itu tidak harus saya jawab. Tetapi saya tetap berprasangka baik dan melayani. Memang sih ego sedikit tercabar. Tapi dengan Sadar Allah saya berusaha zero. Saya layani juga dengan sopan karna Allah.

Hingga lah pada pertanyaan beliau, "Mengapa harus Sadar Allah pak, mengapa tidak Sadar diri?"

Saya pun kembali bertanya, "Sadar diri itu seperti apa ya pak?"

"Waduh, saya ini niat nya belajar pak. Mengapa bapak balik bertanya kepada saya?" Beliau pun bingung pada pertanyaan nya sendiri.

Akhirnya, diskusi pun saya tutup! Saya tak lagi melayani orang yang seperti ini.

Ini ialah orang yang tiada adab. Seperti apa pun jawaban kita, ia akan terus bertanya bukan karna ingin belajar. Tetapi hanya mengetes pemahaman kita. Jadi, buang-buang waktu saja bila kita melayani orang yang seperti ini.

Menurut saya ini lah type orang yang berbangga akan ilmu. Ia akan selalu menguji keilmuan orang lain. Dalam hati nya berkata, "sampai dimana sih keilmuan mu tentang makrifat?"

Jangan.. jangan lah begitu! Saya ini orang yang masih belajar kepada Allah, saya bukan orang pintar. Jika mau mengetes, cari lah yang sepadan yang benar-benar berilmu. Sehingga bisa memuaskan nafsu mu.

Itulah sifat iblis.. semakin berilmu. Semakin tidak zuhud. Berbangga dengan keilmuan nya. Sungguh tiada Adab.

Jadi, bertanya lah karna engkau benar-benar ingin tahu, maka Allah akan buka kan pintu hati mu..
Jika bertanya karna kejahilan mu, hanya lah mengotori hati mu..


Kamis, 23 Februari 2017

PISAHKAN KESADARAN

PISAHKAN KESADARAN

Ketika kita di timpa suatu masalah, pasti lah menjadi beban pikiran. Sehingga membuat kita galau dan stress. Sehingga banyak orang mencari cara untuk bisa melupakan masalah-masalah dalam hidup nya.

Tidak sedikit, banyak orang yang tidak tahan dan mencari cara yang salah..!

- ketika banyak beban pikiran orang malah minum obat tidur/penenang, agar pikiran nya tenang, berhenti berpikir, agar lupa masalah.

- ketika banyak masalah, orang minum Alkohol atau memakai narkoba agar mabuk, sehingga pikiran nya tenang.

Rasa tenang, fly, damai.. itu hanya sesaat saja. Begitu efek nya habis. Kita kembali susah sehingga bergantung kepada yang di haramkan Allah itu. Ini adalah pelarian yang salah.

Bahkan ada yang curhat kepada saya, ketika ia di timpa masalah dalam hidup ia tak sanggup menerima. Sehingga meminta mati, "ya Allah, aku nggak sanggup lagi.. cabut saja nyawa ku sekarang!" Ini lah orang yang tak sabar.

Ada lagi yang lebih ngeri..
Ketika masalah datang silih berganti, ia malah memaki-maki TUHAN! " percuma saja aku sembah engkau ya Allah, aku sudah sholat, sudah berpuasa, berdzikir, bertakwa.. tetapi ini balasan Mu pada ku!" Sehingga orang ini tak lagi mau lagi sholat bertahun-tahun lama nya..

Itu semua karna tiada kesabaran dan keimanan. Dan tak berprasangka baik kepada Allah. Jika kita mengalami hal yang serupa saat ini.. pisahkan lah kesadaran.

Segala Masalah itu di luar diri, jangan sampai masuk ke dalam diri.

Ketika kita di timpa musibah, di timpa penyakit. Yang sakit itu kan jasad. Dan rasa sakit pada jasad mempengaruhi pikiran. Semakin di pikir maka akan mengganggu kejiwaan kita. Jika sudah begini, sakit nya ya jadi luar dalam.
Seharus nya harus terpisah..!

Biar saja jasad ku susah, jasad ku sakit. Seharus nya jiwa sangat ikut-ikutan sakit. Jiwa ini harus kuat bersandar kepada Allah.

Kan Allah bilang, "Dengan berdzikir hati menjadi tenang.." hati yang tenang itu ialah apabila pikiran telah mati. Terpisah kesadaran..

Jiwa yang berdzikir.. pasti pikiran ini mati, tiada waktu lagi berpikir, kebal bisikan-bisikan nafsu.

Saya dahulu sangat sering sakit kepala( migrain). Ketika kepala ini sakit, berdenyut, semua nya jadi terganggu. Sensitif, dan cepat marah. Ketika saya berlatih dzikir nafas dan bisa memisahkan kesadaran. Walau sakit kepala, jiwa di dalam tetap tenang. Pikiran mati, sehingga tidak emosi. Memang rasa sakit itu tidak hilang apabila penyakit itu muncul. Tetapi jiwa ini tenang bersama Allah(Sadar Allah).

Dan ketika masalah dalam hidup menimpa diri saya, ya sama.. pisahkan saja kesadaran. Sehingga tiada banyak mikir, tidak susah hati. Dan seolah masalah itu seperti sudah selesai karna saking tenang nya. Padahal solusi saja belum ada. Tetapi itu lah jaminan Allah..

Jadi, untuk teman-teman latih lah Dzikir Nafas Sadar Allah ini. Latih terus jangan berhenti. Jika kita sudah pahami siapa diri sebenar diri, sering-sering lah di dalam (masuk pada kesadaran jiwa).. maka, masalah di luar diri.. tak lagi mempengaruhi yang di dalam(kejiwaan)..

Itulah ketenangan hakiki, bukan karna mabuk minum atau narkoba..

Hamba Allah itu, tiada takut dan bersedih hati.. karna telah terpisahnya kesadaran..

KADO ISTIMEWA DI HARI LAHIR KU

KADO ISTIMEWA DI HARI LAHIR KU

Bukan uang, bukan hadiah barang, bukan puji dan sanjungan yang membuat ku bahagia dan penuh syukur di hari ini. Tetapi ialah karna sebuah doa..

"Selamat bang Andy.. semoga keberkahan menyertai bang Andy.."
Itulah doa yang terus-menerus terucap dari kaum kerabat dan sahabat.

Dan saya pun berusaha menjawab, "terimakasih.. Aamiin ya Allah.."

Mengapa saya menjawab satu demi satu? Karna setiap kebaikan itu harus di balas pula dengan kebaikan. Sebagai bentuk syukur kita.

Satu orang saja yang berdoa, tak terbayangkan seperti apa keberkahan yang akan Allah berikan, apalagi puluhan bahkan ratusan orang? Sungguh berlimpah lah rahmat Allah itu.

Terimakasih untuk segala ucapan dan doa dari kerabat dan sahabat ku, semoga doa itu juga kembali kepada kalian. Karna setiap kebaikan.. akan Allah balas dengan kebaikan.

Jadi, ketika kita berdoa untuk orang lain.. sesungguhnya kita itu telah berdoa untuk diri kita sendiri. Terimakasih untuk semua nya..

Rabu, 22 Februari 2017

TERUS LAH BERHARAP

TERUS LAH BERHARAP

Ketika engkau berharap dan Rezeki tak berpihak kepada mu. Jangan bersedih, jangan kecewa, apalagi putus asa..

Kecewa itu, karna engkau bergantung pada jalan nya rezeki. Tetapi engkau tidak bergantung kepada Allah yang maha mengkehendaki..

Jadi, berharap lah kepada Allah..
Nanti pasti di beri jalan yang sempurna..
Jalan yang tiada di sangka-sangka..
Karna seluruh Alam semesta ini dalam kekuasaan dan pengaturan Allah.

Nanti Allah yang atur kan dengan cara NYA, bukan dengan cara kita..

Dalam hidup ini jangan berharap banyak dan berusaha.. pasti nanti capek dan kecewa..

Jadi, ikuti saja irama nya..
Jika deru ombak itu di lawan, pasti bantingan nya semakin keras, bergoncang hebat.. pasti membuat kita mabuk.

Ya.. di ikuti saja, terima saja..
Mungkin saat ini kita sedang di landa badai. Kemana lagi tempat berlindung jika bukan kepada Allah..?

Badai itu memang membuat takut, membuat kita kehilangan akal. Diam saja, perbanyak bersabar dan berserah.. pasti kita mampu melewati nya.

Nanti, pasti ada saat nya tenang..
Nanti pasti ada saat nya lautan ini seperti kaca.. bening tanpa buih dan riak.

Pegang lah Allah,
mendekat dan terus mendekat..
Mengadu dan terus mengadu..
"Hamba tak pinta badai ini cepat berlalu ya Allah.. yang hamba pinta, kuatkan lah hamba menghadapi ini semua.."

Hanya pada MU kami berharap ya Allah..

Selasa, 21 Februari 2017

SAHABAT

SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA

Jika ada orang yang menegur dan menasehati mu di depan orang lain, sesungguhnya itu bukan sahabat mu..
Jika ia sahabat mu, tidak akan ia mempermalukan mu di depan orang lain!

Sahabat itu, melindungi..
Sahabat itu, menutupi Aib..
Sahabat itu, tidak menghakimi..
Sahabat itu, hanya melihat yang baik-baik saja pada diri mu..

Ketika engkau melakukan kesalahan, ia akan menegur dengan cara yang bijak. Sangat berhati-hati, takut menyakiti mu..

Itulah sahabat yang sesungguhnya..

Senin, 20 Februari 2017

BENCI

BENCI

Benci itu banyak penyebab.
Ada karna di sakiti.. Ada juga karna iri dengki.

Dan bagi orang-orang yang bersipiritual kepada Allah, penyakit benci itu tidak boleh di miliki. Karna akan menjadi hijab dan tertutup nya rahmat Allah.

Seorang pejalan yang Sadar Allah itu harus meleburkan EGO diri, harus zero..

Bagaimana jika kita di sakiti, masa' tidak boleh membenci? Itulah tanda orang yang belum zero. Karna masih merasa di sakiti. Memangnya kita di sakiti itu dengan apa sih? Dengan ucapan, atau perbuatan? Jika dengan ucapan saja sudah sakit hati.. ya jelas ego diri itu masih kuat. Belum zero..

Iri.. dengki, melihat kelebihan orang lain tak terima. "Orang lain kok bisa.. orang lain kok mampu, saya mengapa tidak, orang lain kok lebih beruntung, saya kok tidak?" Akhirnya kita membenci orang yang di lebihkan Allah itu.

Ini jelas belum zero, karna tak terima dengan ketetapan Allah. Ia tak melihat kehendak Allah. Ya suka-suka nya Allah melebihkan pada orang yang di kehendaki NYA.

Percuma berdzikir jika hati tak tenang..
Percuma berdzikir jika hati tiada kedamaian.
Bergejolak, menolak tak terima..

Ini karna apa? Karna melihat orang lain.. tetapi tak pernah bersyukur pada diri nya sendiri. Akhirnya ya semakin tersiksa.

Karna kalau masih menyimpan rasa benci, itu kita telah mendzolimi diri sendiri. Tak enak makan, tak enak tidur. Jika berjumpa orang itu, bergejolak saja amarah. Padahal orang itu tenang-tenang saja dengan kehidupan nya. Kita kok asyiik mikirin dia, kan bodoh namanya!

Damai lah pada diri sendiri dahulu, hilangkan kebencian itu. Maafkan karna Allah..

Barulah akan Allah pancarkan cahaya rahmat nya.. hidup kita lebih tenang dan bahagia..

HARGAI LAH CIPTAAN ALLAH

HARGAI LAH CIPTAAN ALLAH
oleh: Andy Firmansyah

Ini sebuah nasehat untuk kita sebagai orang tua. Mungkin ketika anak-anak tak sesuai harapan kita, pasti kita sering marah dan kecewa. Tanpa Sadar, kita telah menghina dan tak menghargai ciptaan Allah.

Ketika anak kita lemah dan tak pandai seperti anak-anak orang lain, terlalu cepat kita marah. "Dasar bodoh, Oon, goblok!"

Ketika anak malas dan lambat, terucap lah kata, Dasar pemalas, lembek, letoi!"

Ini lah orang tua yang tak mengerti, tak menghargai ciptaan Allah. Padahal di Al quran Allah berkata, "kami sempurnakan bentuk nya, kami lah yang membentuk di dalam rahim"

Allah itu pencipta yang maha.. maha segala nya, apa mungkin Allah menciptakan produk gagal?, ini yang banyak tidak di ketahui manusia.

Yang kita lihat hanyalah kekurangan dan kelemahan anak. Tetapi kita tak tahu kelebihan apa yang di berikan Allah untuk menutupi kekurangan nya itu. Jika kita melihat dan mengetahui pastilah kita banyak bersyukur. Tetapi kita terlalu cepat mengina, menghardik, marah dan kecewa akan ciptaan Allah itu.

Allah membentuk itu bukan jasad nya saja, sifat, karakter, kemampuan, rezeki, semua telah di bentuk Allah. Sesungguhnya Allah itu maha adil. Di sebalik kekurangan pasti ada kelebihan. Pasti ada keunikan yang tak di miliki oleh orang lain.

Ada anak yang lemah dan lembek, tetapi Allah bagus kan otak nya, Allah beri kepintaran.

Ada anak yang tak pintar, tetapi Allah beri kekuatan fisik nya, gesit dan bertenaga.

Ada anak yang tak pintar, lemah tiada tenaga, tetapi Allah berikan kecantikan rupa.

Ada anak yang tak pintar, tiada tenaga, tak cantik, tetapi Allah bagus kan Akhlak/hati nya.

Ada anak yang tak cantik, lemah, tak bagus Ahklak/hati, tetapi bagus rezeki nya.

Ada anak yang cacat, sudah buruk rupa, idiot, lemah, tak bisa apa-apa, tetapi Allah berikan kasih sayang kepada nya. Siapa pun yang melihat akan tumbuh sayang kepada anak itu.

Jadi syukuri lah apa pun keadaan anak-anak kita. Jangan melihat kelemahan dan kekurangan anak. Tetapi lihat lah, apa kelebihan anak itu.. pasti ada! Hanya kita nya saja yang belum bisa melihat atau belum mengetahui.

Sadari Allah yang maha adil, ciptaan nya itu sempurna.. hanya kita nya saja yang tak mau melihat!
Ketika kau marah dan mengkata-katai anak mu, berarti engkau telah menghina Allah! Padahal pada diri kita juga banyak kelemahan, banyak kekurangan. Tetapi mengapa kita berlaku sombong di hadapan Allah?

Bukan kepada anak kita saja, kepada siapa pun kita harus menghargai ciptaan Allah. Karna Allah menciptakan itu dengan ilmu NYA.. DIA lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui..

Sadar lah wahai diri..



MURID YANG PATUH

MURID YANG PATUH

Jika seorang guru sudah berkata, "kamu berjalan lah sendiri.. jangan bergantung kepada saya, tetapi belajar lah sendiri kepada Allah!"

Itu pertanda kamu harus mandiri, jangan lagi minta di suapi, karna jika bergantung terus kepada guru, kamu yang rugi. Ilmu mu tidak akan meningkat.. itu murid yang manja namanya! Di suruh ke Allah koq tidak mau jalan? Koq tidak patuh?

Jika saya ini berjalan sendiri, bukan berarti saya meninggalkan guru. Tetapi karna saya patuh kepada ajaran beliau. Dan saya sangat bersyukur mempunyai guru yang seperti itu. Tentu tak akan saya lupakan jasa-jasa beliau. Dan saya akan terus melanjutkan perjuangan guru.

Untuk teman-teman seperjalanan.. mari kita berjalan sendiri.. pelajaran Allah itu sangat luas..
Lihat lah alam bebas, jadikan hanya Allah penasehat mu..

Minggu, 19 Februari 2017

JANGAN PATAH SEMANGAT

JANGAN PATAH SEMANGAT

Ketika tulisan/pemahaman kita di patahkan orang lain, jangan patah semangat.. senyum saja..

Terkadang kita pasti jadi berpikir sendiri, "saya yang salah.. atau mereka ya yang tidak paham maksud tulisan saya?"

Yang penting yakin saja.. sampaikan lah apa yang harus di sampaikan, jangan peduli kan komentar orang. Mau di hina, di cela, di komentari apa saja.. ya terserah lah. Berarti itu bukan rezeki dia untuk memahami tulisan kita..

Bagi yang memahami.. pasti mengerti dan menghargai apa yang kita sampaikan.

Yang penting, tulis lah dengan Sadar Allah.. agar tak bercampur dengan ego diri kita. Menulis lah karna Allah.. bukan karna mengharap pujian atau penghargaan pembaca.

Jangan sampai komentar pahit pembaca membuat luntur keyakinan diri kita..

Tulis lah karna Allah..
Semoga Allah teguh kan keyakinan kita.. Aamiin..

BEDA NYA ORANG BERILMU DAN ORANG BIJAK

Orang yang terlalu cepat menghakimi, adalah orang yang hanya melihat kesalahan..
Begitulah jika ilmu yang di kedepan kan. ini sifat orang berilmu..

Tetapi bagi seorang bijak, tak kan berani ia menghakimi tanpa ia mengerti. Akan dia pahami baik-baik dahulu. Jika ia melihat kesalahan.. ia akan menegur dengan cara yang bijak. Sehingga orang lain menjadi sadar akan kesalahan nya. dan tak merasa di Hakimi. Ini sifat seorang bijak..

JIWA YANG TENANG

JIWA YANG TENANG

Bahagia yang sejati itu ialah apabila kita mendapatkan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa adalah bentuk rahmat Allah bagi hamba-hamba nya yang mau mendekat dan menyadari Allah(Sadar Allah). Hidup menerima..

Jadi, bukan lagi bahagia karna sebab-akibat. Seperti apa bahagia karna sebab-akibat..? Yaitu merasa bahagia karna di sebab kan sesuatu.
Dapat duit, bahagia..
Rezeki lancar, bahagia..
Sembuh dari sakit, bahagia..
Naik pangkat, bahagia..
Keinginan tercapai, bahagia..
Dll..

Jadi, itulah kebahagian karna di sebabkan sesuatu. Dan ketika sesuatu itu tiada, kita kembali susah dan bersedih hati. Inilah kebahagiaan yang semu. Kita bergantung kepada sesuatu.

Bagaimana jika sesuatu itu tiada lagi kita miliki, apakah masih bahagia? Belum tentu kita bahagia.

Jadi, bahagia yang sebenar nya itu ialah jiwa yang tenang..
Di beri kesulitan tak membuat kita takut dan bersedih hati..
Di beri kenikmatan, tak terlalu senang berlebihan..

Jiwa tetap tenang biasa-biasa saja. Karna yang di katakan penghuni surga itu ialah jiwa yang tenang. Seperti firman Allah,
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku" (QS al-Fajr [89]: 27-30).

Jiwa yang tenang itu apabila telah ridho.. akan ketetapan Allah. Itulah kebahagiaan yang hakiki(Surga).

Hidup menerima, di beri kesulitan, penyakit, kesusahan, kemiskinan, dan kemelaratan, kita terima dengan ridho. Pasti lah jiwa ini lebih tenang daripada jiwa yang berontak tak menerima.

Surga-neraka itu bukan nanti, tetapi sekarang dan saat ini. Kita pun bisa merasakan syurga-neraka.

Jadi kebahagiaan itu akan kita dapatkan apabila jiwa ini telah tenang. kita terima segala ketentuan Allah. Ridho/terima lah..

Di beri kesusahan, di beri cobaan yang berat, ya terima saja. Selagi jiwa ini belum tenang, masih bergejolak berontak tak terima.. pasti kita semakin tersiksa, itulah Neraka.

Jadi, pahami makna bahagia yang sesungguhnya. Bahagia itu bukan karna memiliki sesuatu, tetapi apabila jiwa ini telah tenang.. itu lah kebahagiaan hakiki..

MUSUH YANG SEBENAR NYA

MUSUH YANG SEBENARNYA

Musuh kita itu, bukan di luar diri..
Bukan orang yang berbeda akidah.
Bukan orang yang tak serumpun dan tak seagama..

Tetapi musuh kita itu adalah, ada di diri ini..
Syetan itu lah musuh yang nyata. Nafsu, ego, dan hati yang tak bersih. Yang selalu membisiki kekotoran, membisiki hasut, iri, dengki..

Merasa benar, merasa mulia, merasa selalu ingin di dengarkan. Semakin berilmu, tetapi semakin menjadi IBLIS. Tak tunduk dan patuh pada ILAHI.

Semua salah.. aku yang paling benar..
Semua kafir.. aku yang paling beriman..
Semua bodoh.. aku yang paling pintar..

Semua di pandang kecil, semua di pandang sebelah mata, aku lah yang paling berkuasa..

Ego di kedepan kan..
Nafsu di pertuhankan..
Dengan ilmu yang di miliki, mencuci otak orang-orang yang belum paham. Karna dia di anggap pintar, semua nya mendengarkan.. semua mengikuti.

Hilang lah cinta kasih..
Hilang lah saling menghormati..
Yang terjadi hanyalah permusuhan pada sesama. Yang terpendam hanya dendam kusumat, sesama manusia.

Di utus Nabi itu untuk memperbaiki Akhlak manusia. Itu lah tujuan agama, agar dunia ini aman dan terjaga. Jika yang ada hanya permusuhan, pertengkaran, ngotot memperturutkan Ego.. jadi kembali lah masa jahiliyah.

Itu semua berawal dari diri..
Jangan mengaku beragama, jika Ahlak tak mulia..
Jangan mengaku beriman, jika selalu meresahkan..

Jangan lah kita sombong di muka bumi ini,
Bisa apa kita, jika tanpa ilmu..
Bisa apa kita, jika tiada yang mau mendengar dan mengikuti lagi..

Jangan kau cari musuh di luar..
Kenali lah dahulu musuh di dalam diri..

Jika engkau telah damai dengan diri mu sendiri.. maka damai lah dengan yang di luar diri..






JANGAN IKUTI

Kalau ada seorang guru, ustad, kyai, ulama, siapa pun itu.. yang mengajarkan kebencian, menghardik, memaki, mengumpat, menumbuhkan kesombongan pada diri.. tinggalkan lah orang itu!

Engkau bukan di ajak dekat kepada Allah.. tanpa Sadar engkau telah di sesat kan nya..!

Nabi di utus untuk menyempurnakan Akhlak manusia. Tanpa Ahlak yang baik itu bukan orang beragama, tetapi itulah kaum jahiliyah!

MENINGKATNYA KESADARAN

MENINGKATNYA KESADARAN

Ketika Spiritual mu semakin dalam..
Maka, cara berpikir mu pun akan semakin berbeda dari kebanyakan orang.
Itulah pembuktian diri, tak kan kau percaya lagi apa kata orang..

Maka akan terjadi lah seperti kisah nya Nabi Khidir dan Nabi Musa.. kedua-dua nya tidak salah. Hanya berbeda saja dari sudut pemahaman.

Jadi, siap-siap lah di katakan Aneh, di katakan menyimpang, di katakan gila sudah pasti!
Karna, hanya orang gila lah yang ucapan lain daripada yang lain.

Biarlah gila di hadapan manusia, sesungguhnya engkau sangat waras di hadapan Allah..

Sabtu, 18 Februari 2017

KAFIR

KAFIR

jangan terlalu cepat kita mengatakan orang lain kafir. Apakah yang selain agama islam itu di katakan kafir? Belum tentu.

Maknai dan pahamilah kata "kafir" yang sesungguhnya. Kafir itu berarti ingkar. Ingkar kepada Apa? Ingkar kepada aturan TUHAN nya.

Jadi jangan terlalu cepat mengatakan yang selain islam itu kafir. Orang islam sendiri banyak yang kafir, banyak yang tidak mengikuti aturan Allah.

Jadi, menjadi orang islam itu jangan menyangka telah beriman. Yang di katakan beriman itu apabila menjalankan aturan Allah dengan keseluruhan. Nafsu diri saja masih sering kita ikuti, masih sering kita pertuhankan, apa itu yang di bilang beriman? Ini sama saja kafir teriak kafir.

Justru saya salut melihat teman-teman saya yang beragama lain. Sangat patuh kepada aturan Tuhan nya. Adil, jujur, tidak ego, penuh cinta kasih. Karna itu yang di ajarkan agama nya. Dan itu pun sama dengan yang di ajarkan di agama kita.

Seandainya ada dua pilihan,
yang beragama lain berlaku jujur dan amanah, sedangkan yang beragama islam tidak jujur dan tidak Amanah. Siapakah yang di anggap kafir dari kedua perumpamaan ini?

Jangan lihat agama, tetapi lihatlah sudahkah dia menjalankan aturan agama itu? Itulah yang katakan beriman.

Apa pun agama nya, pasti mengajarkan kebaikan. Walau bukan islam, tetapi perilaku dan Ahklak nya sesuai dengan ajaran islam, berbuat baik, apakah pantas kita mengatakan orang itu kafir?

Allah lah yang lebih tahu siapa yang paling beriman, dan siapa yang paling kafir di antara kita. Jangan terlalu cepat kita mengkafir-kafirkan orang lain.

PATRAP KEHIDUPAN

PATRAP KEHIDUPAN
Oleh: Andy Firmansyah

Patrap itu ialah penyerahan diri kepada Allah. Melebur nya ego, dan hanya mengikuti kehendak Allah saja. Apapun kehendak Allah pada diri.. kita hanya mengikuti tanpa daya dan upaya.

Dan bagi orang-orang yang menerapkan patrap dalam kehidupan, sungguh lah orang itu akan menjadi pribadi yang berbeda. Segala gerak hidup nya sesuai dengan gerak Allah.

Lisan nya, lisan Allah..
Pandangan nya, pandangan Allah..
Langkah dan gerak nya, gerak Allah..
Kemampuan nya, kemampuan Allah..

Yang dahulu nya tidak bisa, akan di bisa kan Allah..
Yang dahulu tidak tahu, akan di beri tahu Allah..

Makanya, akan banyaklah terjadi keajaiban bagi seorang yang berjiwa patrap. Karna Allah yang mengendalikan diri nya. Bukan lagi atas ego/nafsu diri.

Takwa nya itu, bukan karna mampu nya. Tetapi, karna Allah yang selalu menjaga nya.

Patrap itu bukan hanya berputar-putar atau guling-gulingan saja, tetapi harus di terapkan dalam kehidupan. Itulah hidup yang zero.

Jiwa mendekat dan bersama Allah, tentulah jasad ini selalu dalam jaminan Allah. Penyerahan diri total. Tiada lagi keinginan, keinginan nya hanyalah keinginan Allah.

Yang hidup dengan berjiwa patrap, itulah sebenar-benar nya hamba..

Jumat, 17 Februari 2017

Review Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"


Review Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"

Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas" ialah, suatu buku yang di tulis dari pengalaman hidup si penulis dalam perjalanan nya mendekat kepada Allah SWT.

Bagi teman-teman yang baru belajar mengamalkan Dzikir Nafas  dan ingin memahami Sadar Allah(Berihsan).. bisa mempelajari dari buku ini. Apa saja yang di dapat dan di alami setelah menjalankan dzikir nafas? Semua telah di uraikan di buku ini. Dan saya pun akan terus menulis buku selanjutnya.

Setiap perjalanan hidup, pasti ada pelajaran Allah, dan akan kita dapatkan seiring waktu selagi kita selalu Sadar Allah. Semoga dengan membaca buku ini teman-teman semua lebih semangat mengamalkan DN, dan lebih terpanggil mendekat kepada Allah.

Harga buku,
Indonesia: Rp 150.000,- (Hard Cover)
malaysia dan Brunei: Rp 420.000,- (gratis ongkos kirim)
silahkan hubungi Telp/Wa 0812-70566960

Kamis, 16 Februari 2017

APA MAKNA TAKBIR MU ITU?

APA MAKNA TAKBIR MU?

Saat ini sangat banyak orang yang tidak memahami makna "Takbir" yang sesungguhnya. Terkadang saya prihatin melihat nya, kalimah Takbir "Allah Hu Akbar" tidak di letak kan pada tempat yang semestinya.

Takbir itu ialah kalimah Tauhid, mengagungkan dan mengakui kebesaran Allah, keluasan kuasa Nya. jangan sampai kita salah memaknai Takbir..!
Takbir koq di pakai membuat kerusuhan, apakah itu yang di ajarkan islam? Di mana ada demo, ada unjuk rasa, pasti kalimah Takbir ini di kumandangkan. Bersorak, berteriak, seolah sebagai pembakar semangat pengunjuk Rasa.

Dan aneh nya yang mengajarkan Takbir untuk di teriakkan itu malah seorang ulama, sedikit-sedikit takbir, sedikit-sedikit takbir! Dan para pengikut yang tidak memahami makna Takbir pun ikut-ikut berteriak. Ini lah kesalahan yang tidak kita sadari.
Apa itu sedap di pandang, apa itu enak di dengar? Berteriak di jalan-jalan meresahkan ketentraman orang lain. Apa itu yang di ajarkan islam?

Kalau di lihat dari sejarah, dahulu para sahabat berkumandang takbir itu saat berperang berjihad melawan kaum kafir yang berjumlah sangat banyak. Dan kaum muslim yang sangat sedikit jumlah nya, mereka pun bertakbir mengagungkan kuasa Allah. Mereka meyakini, walau jumlah mereka sedikit pasti akan menang melawan kafir, karna mereka bersama Allah. Pasti ada pertolongan Allah. Itu lah makna takbir yang sesungguhnya.

Kalau sekarang, malah ego yang di ke depankan, kaum muslim berjumlah banyak, tetapi bertakbir mengedepankan ego nya, kesombongan nya. Entah siapa musuh nya, berteriak-teriak di jalan meresahkan orang lain. Dan sangat sedikit yang Sadar Allah ketika meneriakkan takbir itu.
Takbir dikumandangkan bukan untuk mengakui keagungan Allah. Tetapi sebagai pembakar emosi untuk berunjuk rasa. Sehingga islam itu menjadi arogan. Apa itu yang Allah inginkan?

Orang berkata takbir itu, merendah diri di hadapan Allah, mengakui ketidak berdayaan nya di hadapan Allah, dan hanya mengagungkan kuasa Allah saja. "Tanpa pertolongan MU kami bisa apa ya Allah?" Itu lah takbir yang sesungguhnya. Bukan nya arogan menunjukkan kekuatan muslim yang berjumlah banyak, itu ego namanya.

Islam itu agama damai, agama selamat. Jika orang tak merasa damai, tak merasa selamat, di dekat mu. Jangan kau mengaku orang islam. Itu sama saja seperti kaum jahiliyah.
Hari penghisaban nanti kita akan di hisab sendiri, syurga atau neraka, juga akan kita rasakan sendiri. Jadi, jangan lah suka ikut-ikutan.. tanyalah diri mu sendiri, apa makna takbir mu itu?

TAKBIR

TAKBIR

"Jika kita hanya melihat masalah dan kesulitan dalam hidup, pasti membuat kita takut dan cemas..

Tetapi, Coba lah lihat! dan yakini pertolongan Allah yang maha luas, pasti jiwa ini tenang dan penuh harapan.."

Itu lah "Takbir" yang sesungguhnya, mengagungkan kuasa Allah.."

Rabu, 15 Februari 2017

PEMARAH

PEMARAH

Pemarah itu ialah sifat syetan, karna syetan itu tercipta dari api. Makanya orang yang suka marah itu bawaan nya panas aja. Sehingga lupa lah jati diri nya sebagai manusia yang tercipta dari tanah liat. Tanah liat itu lembab dan dingin.

Jadi, orang yang suka panas, suka marah-marah. Itu sesungguhnya syetan, bukan lagi manusia.

Itu lah hati yang kosong.. jiwa yang lalai dari Sadar Allah. Ia tak mendengar bisikan-bisikan syetan di dalam diri nya. Sehingga tanpa sadar ia pun menjadi syetan.

Bagi orang-orang yang Sadar Allah, bisikan syetan itu akan sangat jelas terdengar.
"Kamu itu tidak salah, kamu itu benar. Masa' kamu diam aja di salahkan?" Akhirnya timbul lah ego. Akhirnya marah kesetanan. Ini salah.. itu salah.. semua salah di mata nya.

Apabila dia bersalah, jangan kan meminta maaf, malah dia yang marah-marah menutupi kesalahan nya. Itu lah syetan. Bukan lagi manusia.

Dan dalam menghadapi orang yang kesetanan ini, kita harus tetap fokus Sadar Allah. Karna jika kita lalai, penyakit kesetanan ini akan menular, akan memvibrasi diri kita. Akhirnya kita pun jadi ikut-ikutan marah. Hehe..

Lengkap deh, syetan lawan syetan!

Tetap lah menjadi manusia yang lembab tak mudah terbakar. Jangan tertipu oleh syetan. Apabila kita tetap dingin, tentu kita yang akan memvibrasi orang yang marah, pasti kemarahan nya mereda.

Tetap lah fokus Sadar Allah, karna jika kita lalai kita akan menjadi syetan, atau kita yang malah tertular penyakit kesetanan..

MEMILIH GURU

Hati-hati memilih guru..

Akhlak seorang guru itu, akan mencerminkan karakter murid nya..

Jika si guru itu pemarah, sombong, angkuh, mau menang sendiri, walau ilmu nya selangit. Tanpa di sadari akan membentuk karakter si murid menjadi sombong dan angkuh pula.

Tetapi jika Akhlak si guru tawadhu, rendah hati dan belas kasih.. pasti lah akan membentuk karakter murid yang tawadhu dan rendah hati pula.

Setinggi apa pun ilmu, tiada guna jika tiada mencerminkan Akhlak yang baik. Jadi jangan lihat ilmu nya, lihat lah dahulu akhlak nya..

Guru yang baik adalah, yang Akhlak nya baik. Bukan yang banyak ilmu nya..

JEJAK GURU

JEJAK GURU

Seorang murid itu, tak beda jauh dari guru nya..

Jika kita belajar kepada guru yang menjadikan dakwah itu sebagai profesi. Maka ketika kita mendapatkan ilmu nya, kita pun akan mengejar profesi sebagai pendakwah. Sehingga menyimpang lah makna dakwah yang sesungguhnya. Kalau tiada uang atau bayaran nya kecil mana mau ia berdakwah!

Tetapi sangat berbeda jika kita belajar kepada guru yang menganggap dakwah itu sebagai jihad. Tiada lah guru itu mengharapkan apa-apa. Semua yang di sampaikan nya hanya lah sebagai menjalankan amanah Allah.

Dan murid yang belajar kepada guru yang Amanah, tentu lah tidak akan menjadikan dakwah itu sebagai profesi. Dan ia akan menganggap dakwah sebagai jihad.

Yang namanya jihad itu tidak mencari uang, tidak memasang tarif dari ilmu yang di bagikan. Ya berdakwah saja karna Allah. Jika di beri uang itulah rezeki nya. Bukan yang di harap-harapkan.

Jadi hati-hati lah mencari guru, lihat lah keikhlasan nya. Dia berdakwah itu karna berjihad.. ataukah karna memang itu profesi nya?

Karna seorang murid itu tak jauh beda dari jejak guru nya..

Selasa, 14 Februari 2017

DI UJI DAHULU, BARU BISA DI KATAKAN BERIMAN


DI UJI DAHULU, BARU BISA DI KATAKAN BERIMAN

Mari kita renungi ayat di bawah ini.. Allah telah berfirman:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
(QS. Al-'Ankabut: Ayat 2-3)

jadi harus kita pahami, ayat di atas sudah sangat jelas bahasa nya. Jangan mengaku beriman, jika ujian belum datang kepada kita. Jadi, yang di katakan orang beriman di hadapan Allah itu.. apabila Allah telah menguji atau memberi cobaan kepada nya.

Mungkin kita bertanya-tanya, "dahulu saya jauh dari Allah kok hidup saya senang ya.. tiada masalah. Sekarang semakin mendekat dan bertakwa kok ujian datang silih berganti?"

Karna dahulu itu, kita masih di biarkan sesuka nya. Allah biarkan saja kita berbuat dosa dan makin menjauh. Setelah kita nekad ingin kembali dan mendekat barulah di proses Allah menjadi orang yang beriman. Di situ barulah di beri ujian. Untuk menguatkan ketauhidan kita kepada Allah.

Banyak kebaikan dalam ujian Allah jika kita menyadari. Di situ kita menjadi hamba Allah yang benar-benar berserah diri. Dan akan membuktikan pertolongan Allah.

Ketika di buat Allah tak berdaya, baru lah kita pahami makna "la haula wala quwwata illa billah" yang sesungguhnya.

Para nabi dan orang-orang terdahulu itu di uji Allah. Masa' kita yang belum datang ujian mengaku beriman? Jadi hati-hati lah, Allah mengatahui siapa yang benar dan siapa yang dusta. Jangan mengaku beriman, jika ujian Allah belum datang kepada mu.

Jika saat ini teman-teman sedang mengalami proses ujian Allah, semakin beriman semakin susah(melarat), semakin banyak masalah, semakin di bikin tak berdaya oleh Allah(terguncang jiwa). bergembiralah.. itu lah orang yang beriman sesungguhnya.

Hanya pertolongan Allah lah yang kita harapkan. Sebenarnya Allah itu sedang mendidik kita melepas dari kemelekatan dunia.

Memang awalnya menjadi orang beriman itu tidak enak. Mengapa tidak enak?
Yang dahulu nya kaya.. akan di buat miskin oleh Allah..
Yang dahulu nya senang.. akan di buat menjadi susah..
Yang dahulu nya terhormat.. akan di buat menjadi terhina..
Kaget kan? Pasti kaget! Pasti terguncang jiwa. Tetapi itu sebenarnya Allah sedang memanggil dan mendidik kita. Mana yang lebih kita cintai, kehidupan dunia.. ataukah kehidupan akhirat?

Tetapi itu semua hanya awal nya saja koq, semakin lama kita pun akan terbiasa. Mengikuti dan menerima ketetapan Allah.

Jika ada yang mengatakan, "saya telah beriman" tetapi ujian Allah belum datang kepada nya, itulah orang yang dusta! Hanya mengaku-aku.


Senin, 13 Februari 2017

IKHLAS LAH KARNA ALLAH

IKHLAS LAH KARNA ALLAH
Oleh: Andy Firmansyah

Mungkin pengalaman saya ini pernah juga di Alami oleh teman-teman. Ketika ada seorang teman atau kerabat yang sedang kesulitan berhutang kepada kita.
Dia berjanji akan melunasi pada batas waktu yang di tentukan. Tetapi ketika waktu nya tiba, hutang itu tak dapat di lunasi nya. Bagaimana kah sikap kita?
Apakah kita marah, kesal, kecewa, atau membenci orang yang berhutang itu?
Alhamdulillah, Allah jawab melalui Al quran.. Allah SWT berfirman:

وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ  ؕ  وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: Ayat 280)


apa yang tertulis di Al quran itu adalah suatu perintah Allah. Dan sungguh berdosa lah kita jika melakukan sesuatu yang di luar perintah Allah.

Andaikan saja saat ini kita sedang kesulitan dan butuh uang, ketika kita menagih hutang kepada teman yang meminjam. Teman kita itu hanya lah berjanji dan berjanji. Bagaimana lah sikap kita? Jika kita memaksakan harus di bayarkan hutang itu secepatnya. Berarti kita telah mengabaikan perintah Allah.

Tiada paksaan dalam hukum islam, berilah tenggang waktu untuk orang yang berhutang. Jika kita ingin memberi hutang berpikir lah dahulu. Siap tidak, jika hutang itu akan di bayarkan ketika orang itu benar-benar kondisi lapang? Dan tentu nya waktu lapang itu tidak bisa di pasti kan kapan.

Dan Allah sebutkan, "dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." Makna nya ialah, orang yang ikhlas itu pasti hidup nya bahagia. Jauh dari amarah dan kebencian. Daripada kita hanya memikirkan hutang yang belum di bayar, lebih baik di ikhlaskan saja.

Karna, kalau kita tidak ikhlas, hidup kita juga jadi tidak tenang. Marah, sedih, kecewa, bahkan ada yang dendam. Coba kita sadari, mengapa kita hanya menagih dan menagih. Tanpa mau mengerti kesulitan orang yang berhutang. Siapa yang memberi kesulitan itu jika bukan Allah?

Jadi, jangan membenci jika orang belum bisa membayar hutang. Tetapi di doakan saja. "Lapang kan lah rezeki nya ya Allah, agar ia bisa membayar hutang ku.."
Atau sikap yang lebih mulia ialah, ikhlaskan saja karna Allah. Semoga Allah memberi Rezeki kepada kita melalui jalan yang lain.

Lain kali, berpikir dan pertimbangkan lah dahulu jika ada orang yang mau berhutang kepada kita. Jika tidak siap di bayar dalam waktu yang lama, ya jangan berikan. Justru itu akan membuat kita berdosa nanti. Menagih dan terus menagih padahal itu bukan anjuran Allah.

Jika memberi hutang, anggap lah uang itu bakal hilang. Kalau di bayar ya syukur. Jika orang itu kesulitan, ya di doakan semoga lapang. Jika tetap sulit juga dalam waktu yang lama, ya ikhlaskan lah karna Allah.. itu lebih baik dan membuat hidup kita tenang. Daripada menagih dan terus menagih..



Minggu, 12 Februari 2017

PENGAJARAN ALLAH

PENGAJARAN ALLAH

Semakin rajin menulis dan memberi manfaat. maka kita itu akan di anggap bijak bagi kebanyakan orang.

Tiada di sangka, semakin banyak orang datang untuk bertanya. Meminta nasehat dan solusi-solusi dari permasalahan hidup.

Awal nya saya risih, saya bingung, dan penuh tanda tanya. Siapa lah saya, mengapa mereka datang kepada saya? Mengapa mereka percaya nasehat saya? Saya ini bukan ustad atau pun kyai, saya juga bukan seorang bijak apalagi motivator. Tetapi mengapa datang nya kepada saya?

Berbagai macam pertanyaan di ajukan kepada saya. Terkadang sangat sering saya kewalahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Apalagi pertanyaan itu sama dengan apa yang sedang saya alami. Itu juga pertanyaan saya. Masa' saya bertanya, maka saya pula yang menjawab nya!

Tetapi itu semua adalah pengajaran Allah, pengajaran Allah yang unik. Dengan pertanyaan banyak orang itu, maka saya pun mendapatkan ilmu. Yang awal nya tak Tahu.. maka menjadi Tahu. Ternyata saya sadari, bukan saya yang memberi solusi dan nasehat kepada orang yang bertanya. Tetapi saya lah yang sedang di didik Allah melalui orang-orang yang datang bertanya.

Jika teman-teman mengalami hal yang sama seperti saya. Layani lah orang yang datang itu karna Allah. Itu pertanda Allah sedang mendidik kita, mengajarkan ilmu yang belum kita ketahui sebelumnya.

Terimakasih kepada semua teman-teman yang bertanya. melalui kalian lah saya mendapatkan ilmu, melalui kalian lah saya mendapatkan pengajaran Allah.

Sebenarnya bukan kalian yang belajar dan mendapat solusi dari saya. Tetapi saya lah yang banyak pengambil pelajaran dari pertanyaan teman-teman.






SOLUSI CINTA

SOLUSI CINTA
Oleh: Andy Firmansyah

Kali ini saya mau bagi-bagi cerita tentang Bab Cinta. Bab cinta ini memang menarik untuk di bahas. Yang masih pacaran atau pun yang telah berumah tangga pasti mengalami masalah cinta.

Karna begitu banyak pertanyaan kepada saya tentang Cinta, makanya saya uraikan dalam tulisan ini. Semoga bisa di ambil pelajaran.

Satu pertanyaan,
"Apakah yang akan kita lakukan jika pasangan kita selingkuh, dan apa solusi nya?"

Jika hal ini sedang di alami oleh teman-teman, semoga mendapatkan setitik pencerahan.
Aamiin.. ya Allah..

Solusi nya ialah, renungkanlah yang dalam, sadari, ingat-ingat lah, bagaimana kah sikap kita selama ini? Kita punya salah atau tidak?

Jangan terlalu cepat marah, atau menyalahkan pasangan yang selingkuh, tetapi intropeksi diri lah! Apakah kesalahan kita selama ini?

Cinta itu ibarat layang-layang..
"Jangan terlalu di ulur, nanti akan jatuh..
Jangan juga terlalu di tarik, nanti akan putus.."
Jadi pandai-pandai lah kita mengendalikan nya. Harus fleksibel..

Jika sudah cinta, kebanyakan kita itu selalu ingin menguasai.. sehingga sesuatu yang di cinta merasa terkekang, tak bebas, dan terpasung. Tanpa sadar kita melukai pasangan kita.

Ego, cinta yang penuh ego pastilah semakin terjajah dengan aturan-aturan yang mengekang. Bagaimana kan bahagia jika cinta sudah seperti itu?

Ketika kita di cintai.. kita sering tak menghargai, acuh tak acuh, merasa tak butuh. Tanpa sadar, yang mencintai merasa lelah dan putus asa. Tentu ia kan mencari siapa yang butuh, siapa bisa menghargai curahan cinta nya.

Jika sudah begini, pasti lah terjadi perselingkuhan. Ia merasa nyaman dengan orang lain, ia merasa di hargai dengan orang lain. Itu lah kesalahan kita. Mensia-sia kan Amanah yang di berikan Allah.

Andaikan saja istri kita yang selingkuh. Istri itu kan Amanah Allah yang di berikan kepada kita. Ya jangan di sia-siakan. Jika kita tak amanah, pasti di ambil kembali oleh Allah.. dan di berikan kepada orang yang lebih Amanah. Jadi itu semua terjadi karna salah kita. Allah itu maha Adil, hukum sebab akibat pasti berlaku.

Dan aneh nya kasus ini banyak tidak di sadari oleh kita. jika kita di curangi, malah kita nya menjadi dendam dan ikut-ikutan selingkuh. Padahal semua itu berawal dari kesalahan kita. Itu bodoh namanya..!

Andaikan lagi nih, saya sudah Amanah, saya sudah mencintai dan menghargai setulus hati. Tetapi mengapa saya masih di curangi, padahal saya tiada kesalahan bang Andy.. gimana tuh?

Kan sudah Allah jawab di Al quran,
Allah SWT berfirman:

اَلْخَبِيْثٰتُ  لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ ۚ  وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ  لِلطَّيِّبٰتِ ۚ  اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ  ؕ  لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ

"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
(QS. An-Nur: Ayat 26)

jika kita sudah baik, koq istri/suami kita selingkuh? Koq istri/suami berlaku curang? Itu tanda nya, pasangan kita itu.. tidak baik untuk kita. Allah sayang kepada kita, akan di gantikan dengan yang lebih baik.

Jadi jangan sedih, jangan stress, apalagi mengemis cinta. Allah memberi pasangan sesuai dengan diri kita. Yang baik.. ya untuk yang baik. Berarti yang selingkuh itu tidak pantas bagi kita.

Jadi jaga lah diri kita..
Hanya ada dua penyebab pasangan kita selingkuh.
1. Jika kita tak baik.. maka ia akan mencari yang baik..
2. Jika kita baik.. maka berarti dia yang tak baik, dan tidak pantas bagi kita..

Jika kita tak baik, mohon ampun lah kepada Allah dan pasangan kita, berjanji untuk memperbaiki kesalahan selama ini. Jangan marah, jangan benci di khianati, itu semua karna salah kita juga. Ridho lah atas ketetapan Allah, semoga Allah mengampuni dan mengembalikan pasangan kita itu kepada kita.

Jika kita baik, tetapi koq di curangi.. ya jangan takut jika berpisah. Dia tak pantas koq untuk kita. Dan yakin saja, Allah akan menggantikan yang lebih baik dari sebelumnya.

Jumat, 10 Februari 2017

RINDU

Rindu
Oleh: Andy Firmansyah

Ketika engkau dekat, sering ku abaikan..
Ketika engkau jauh, baru lah aku kecarian..
Sekarang baru ku pahami arti kebersamaan..

Datang lah wahai Cinta, aku rindu menyesak dada..

Engkau lah karunia..
Engkau lah permata..
Engkau lah surga..
Kedamaian dalam hati ku..

Aku lemah.. tanpa kekuatan MU..
Aku tiada.. tanpa hadir Mu..
Bisa apa aku.. tanpa Mu..

Aku merasa sendiri, tanpa kau di sisi..
Aku merasa sepi, tanpa bisikan Rohani..

Aku Rindu..
Aku butuh..
Aku tak bisa tanpa Mu..

Datang lah wahai Cinta..
Temani Aku..

Kamis, 09 Februari 2017

MISKIN YANG SESUNGGUHNYA

MISKIN YANG SESUNGGUHNYA

Mengabdi kepada Tuhan yang maha kaya, tetapi mengapa hidup mu koq miskin? Ejekan seorang kawan.

Santai dulu kawan.. :-)
apakah tiada uang dan harta itu bagi mu kemiskinan?

Engkau salah.. jika beranggapan seperti itu! Biarlah hidup ku miskin menurut mu dan semua orang, tetapi sesungguhnya Aku sangat kaya di sisi Allah.

Kaya? Bukti nya kau serba kekurangan! Apa yang kau punya? Bantah teman itu.

Baik lah teman, akan ku tunjukkan seperti apa miskin yang sesungguhnya itu. Yaitu, apabila kau selalu di perbudak keinginan dan keinginan.

Sudah banyak nikmat Allah yang telah di berikan kepada mu, tetapi kau selalu merasa kurang.
Sudah banyak rahmat Allah yang di berikan kepada mu, tetapi Engkau tak pernah bersyukur.

Engkau tak melihat apa yang ada saat ini, tetapi kau hanya melihat keinginan yang belum terpenuhi. Itulah keinginan penuh Nafsu.

Engkau berusaha mati-matian mencapai apa yang kau inginkan. Ketika tak tercapai engkau kecewa, engkau bersedih, engkau tak terima.

Ketika harapan tercapai, engkau tak pernah merasa puas. Ingin lagi dan ingin lagi. Bukan kah itu kemiskinan?

Aku memang tiada harta benda, tetapi aku bersyukur pada yang ada saat ini. Aku merasa cukup, dengan yang di berikan saat ini. Tiada aku di perbudak Nafsu ingin ini - ingin itu.

Walau makan ku hanya dengan telur dadar, tetapi nikmat nya luar biasa. Sedangkan engkau, begitu banyak nya makanan mewah yang kau miliki tetapi tiada boleh memakannya. Karna di tubuh mu banyak penyakit, sehingga banyak pantangan dalam hal makanan.

Walau tidur ku hanya di lantai, sungguh nyenyak sampai lah pagi. Sedangkan engkau, tidur mu di ranjang yang empuk, tetapi tiada bisa tidur karna memikirkan urusan dunia.

Sadar lah wahai kawan.. Siapakah yang lebih miskin sekarang?

Jangan kau memandang sebelah mata orang yang tak punya apa-apa. Walau mereka tiada harta benda, tetapi mereka bersyukur kepada Allah. Mereka merasa cukup.

Jangan bangga pada apa yang kau punya. Selagi engkau belum merasa cukup, berarti engkau masih miskin..!

DENGARKAN LAH

DENGARKAN LAH

Allah SWT berfirman:

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا  لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat."
(QS. Al-A'raf: Ayat 204)

apa benar mendengar bacaan Al quran, maka kita akan mendapat Rahmat Allah?

Al quran itu berbahasa Arab, bagaimana kan mendapat rahmat jika kita tak mengerti?

Jadi yang di maksud mendengarkan itu, ialah sampai lah kita mengerti apa yang di maksudkan Allah. Al-quran itu adalah wahyu.. jadi dengarkan lah wahyu Allah.

Ketika kita mendengarkan orang membacakan ayat-ayat Al quran.. maka kita di suruh mendengarkan dan diam/memperhatikan. Sampai lah mengerti.

Jadi, orang yang mengerti/memahami wahyu Allah. Itulah rahmat Allah. Petunjuk dalam kehidupan kita. Sehingga kita bisa mempraktekkan dalam kehidupan.

Jika hanya sekedar membaca atau mendengar Al quran tanpa memahami, berarti orang itu belum mendapatkan Rahmat Allah.

Maka, dengarkan, diam memperhatikan dan pahami lah apa maksud Allah.. itu lah rahmat yang sesungguhnya..

MATI

MATI
Oleh: Andy Firmansyah

Jangan berlari dari Izrail.. karna dialah pintu kehidupan Hakiki..
Jangan takut berpisah Dunia.. karna ini hanya lah senda gurau belaka..

Bahagia pun, hanya sementara..
Menambah lupa..
Tersiksa pun, hanya sementara..
Pelebur dosa..

Sakit, itulah tanda ..
Jiwa di panggil untuk meninggalkan semua..

Jangan menolak sakit, karna itu panggilan NYA..

Jangan menolak!
Semakin di tolak, akan tersiksa lebih lama..

Seharus nya bahagia.. karna ada hidup yang baru..
Seharus nya berserah.. karna ini sudah jalan NYA..

Siapkan segala bekal, pulang lah dengan damai..
Siapkan segala Amanah agar lepas segala tugas..

Jangan meminta.. jika belum saat nya..
Jangan bertanya.. kapan kah waktu nya..
Siap saja.. ketika Izrail datang tiba-tiba..

Yang penting, belajar lah dari sekarang. Belajar melepaskan kemelekatan dunia..

Tentu gampang kita melepas semua..






Rabu, 08 Februari 2017

SILAHTURAHMI

SILAHTURAHMI

Mungkin teman-teman semua sering mendengar sebuah Hadist yang berbunyi,
"“Barangsiapa yang ingin rizqinya diperluas dan umurnya ditambah, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.”

Apakah teman-teman semua telah membuktikan hadist ini?

Saya akan sedikit bagi-bagi cerita, yaitu begitu besar nya manfaat Silahturahmi jika kita memahami. Karna saya telah membuktikan nya.

Saya ini, sangat senang berteman Kepada siapa saja. Yang membuat saya itu tambah banyak teman ialah ketika saya semakin rajin menulis di Facebook.

Segala pengalaman hidup, saya tuangkan di dalam Facebook. Hari demi hari semakin banyak lah teman. Ketika berjumpa dengan dengan amalan dzikir nafas, silahturahmi saya pun lebih luas lagi. Yaitu belajar bersama di group Whatsapp.

Hari demi hari, semakin bertambah lah teman. baik yang satu pengajian, maupun teman-teman yang di luar pengajian.

Setelah bergabung di Group Whatsapp, semangat menulis itu lebih gila lagi dari sebelumnya. Saya pun menulis segala kisah di Facebook. Alhamdulillah.. tanpa di duga, banyak teman-teman yang menikmati tulisan demi tulisan.

Padahal saya menulis itu ya hanya sebagai sarana saya belajar kepada Allah. Karna itu yang di pesan kan guru saya, "menulis lah karna niat belajar, bukan mengajari!"

Semakin lama semakin banyak teman-teman yang menganggap saya ini seperti seorang yang bijak. Akhirnya mereka pun banyak yang bertanya dan berkonsultasi kepada saya tentang masalah hidup mereka. Ada yang memanggil saya dengan panggilan gus, ustad, kyai, macam-macam lah.

Saya pun risih dengan panggilan itu, karna saya merasa tidak pantas dengan kehormatan itu. Saya ini hanya seorang yang sedang belajar.

Setiap pertanyaan, saya jawab karna Allah. Setiap keluhan, saya support  mereka agar mendekat ke Allah. Seiring waktu semakin banyak lah teman. Ketika tulisan itu semakin banyak. Ada seorang teman yang bertanya, "Mas, apakah tidak ada niat ingin membuat buku? tulisan-tulisan mas Andy ini sangat di sayangkan jika tidak di buku kan."
Itulah komen seseorang di FB. Masih saya ingat pesan pak mario.

Awal nya saya ragu, tetapi ketika di dorong lagi oleh guru saya. Saya pun akhir nya nekad membuat buku. Ketika buku itu selesai banyak teman-teman di Whatsapp, yang bertanya tentang buku saya. "Buku nya sudah selesai belum Mas Andy?" Saya hanya bisa pasrah menjawab seada nya. "Buku sudah selesai pak, cuma untuk mencetak nya yang belum ada biaya nya!"

Tanpa di sangka-sangka, banyak teman-teman yang menyumbangkan sejumlah uang, baik dari indonesia maupun dari malaysia. Padahal saya hanya mengenal mereka di media sosial saja. Bahkan banyak yang saya tidak kenal. Berjumpa pun belum. Tetapi mereka dengan tulus memberi sejumlah uang untuk membantu mencetak buku saya.
Akhirnya buku itu pun tercetak tanpa saya mengeluarkan uang sepersen pun.

Ketika saya mengumumkan di FB, bahwa buku saya sedang proses percetakan, maka banyak lah teman-teman yang memesan buku itu. Padahal buku itu belum jadi. Tetapi mereka banyak sudah memesan duluan.

Setelah buku jadi, maka banyak pembaca setia tulisan saya pada membeli. Entah darimana saja.. pembeli datang setiap hari.

Itulah kekuatan Silahturahmi..
Mendatangkan Rezeki yang luas. Sungguh saya sangat bersyukur atas karunia Allah yang satu ini. Ketika saya menganggur tak bekerja lagi. Allah berikan Rezeki dari buku itu.

Jika di pikir-pikir.. siapa lah saya ini. Mengapa mereka mau menyumbang untuk buku saya? Mengapa mereka mau membeli buku saya. Padahal saya bukan penulis terkenal. Belajar menulis saja tidak pernah. Tetapi mengapa mereka tertarik membeli buku saya?

Itulah janji Allah. dengan bersilahturahmi akan di luaskan rezeki kita. Jadi, semua yang membeli buku saya itu.. saya rasa, mereka membeli, bukan karna buku saya itu bagus. Tetapi karna ada ikatan silahturahmi dengan saya.

Mereka sudah menyenangi saya, mereka mendapatkan kepuasan dengan berdiskusi bersama saya. Makanya mereka membeli buku itu.
Sehingga jadi mengalir lah rezeki Allah.

Jadi benar lah hadist itu, dengan bersilahturahmi akan di luaskan rezeki kita.

Makanya untuk teman-teman semua. Sambung lah silahturahmi dengan siapa saja. Jika ada yang bertanya, jawab lah sebaik-baik nya. Layani mereka karna Allah.

Siapa yang menggerakkan mereka bertanya kepada kita, jika bukan Allah?

Jangan sombong kepada orang lain, jangan acuh tak acuh kepada orang lain. Hidup lah bersosial. Sambung tali silahturahmi kepada siapa saja.

Jika kita baik kepada siapa saja.. maka kebaikan itu kan datang dari arah yang tak di sangka-sangka..


BUKU

BUKU

Alhamdulillah, Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas" telah sampai ke Malaysia.

Buku itu ialah pengalaman saya dalam mengamalkan Dzikir Nafas. Yang awal nya tiada pernah belajar menulis, Alhamdulillah di bisa kan Allah menjadi penulis.

Sampai Saat ini pun terkadang saya masih tak percaya.. "koq bisa ya saya menulis buku setebal itu?" Tetapi itulah kenyataan nya, ketika hanya mengikuti saja apa yang di kehendaki Allah pada diri ini.

Semua tulisan itu mengalir apa ada nya, bukan saya karang-karang atau olah pikir saya. Itulah pengalaman. Apa pun yang kita alami, itu lah ilmu yang berharga. Itulah ilmu dari perjalanan hidup ini.

Lantas, bagi yang membaca buku itu apakah akan mendapatkan ilmu juga? Belum..!

Dengan membaca buku, itu belum mendapatkan ilmu yang sesungguhnya. Buku hanya lah kabar berita. Sama seperti membaca Al quran. Orang yang hanya membaca tanpa mempraktekkan Al quran dalam hidup. Tak akan mendapatkan ilmu.

Begitu pula buku, itu hanya kabar/pesan yang memotivasi kita untuk m'laku/praktek. Ilmu yang sesungguhnya ialah apabila kita telah mempraktekkan nya.

Itulah pembuktian diri, akan mengerti setelah menjalani..

Jadi untuk semua Sahabat yang telah memiliki Buku saya, praktek lah, buktikan lah tulisan itu. Jika nanti telah merasakan sendiri, barulah itu ilmu yang sesungguhnya.

Saya hanya memberi pesan, memberi kabar, atas apa yang telah saya jalani. Semoga sahabat-sahabat semua termotivasi, terdorong, terpanggil untuk lebih dekat kepada Allah..

Semoga kelak, mendapat kan ilmu yang sesungguhnya, semoga kelak Allah ajarkan ilmu yang belum kita ketahui.. Aamiin ya Allah..


Senin, 06 Februari 2017

BERSYUKUR LAH

BERSYUKURLAH

Jika kita melihat yang nggak enak nya saja, yang pahit nya pahit nya saja.. pasti lah kita akan mengeluh, dan terus mengeluh..

Jadi, lihat lah nikmat yang telah di berikan Allah selama ini, pasti kita kan banyak bersyukur..

Masalah demi masalah terus berdatangan, karna kita itu kurang bersyukur!

Kurangi lah mengeluh, perbanyak lah syukur. Maka sesuatu yang nggak enak itu kan di rahmati Allah menjadi enak. karna rasa syukur kita..

TUNDUK SAJA

TUNDUK SAJA

Ketika Allah hendak membimbing mu kepada sesuatu yang kehendaki NYA, maka akan di gagalkan lah segala langkah dan usaha mu..

Memang tiada lagi yang bisa kita lakukan. Allah akan membuat kita tunduk dengan sukarela maupun dengan terpaksa..

Itu lah panggilan Allah..
Ya sudah, jangan  melangkah lebih jauh lagi.. jangan sampai dengan terpaksa..
Tentu kan lebih sakit rasa nya jika sudah terpaksa..

Bisa apa diri ini..?
Bisa apa, mau melawan kehendak NYA?

Prasangka baik saja.. Allah sayang pada kita, DIA membimbing kepada sesuatu yang di ridhoi Nya. Karna DIA lebih mengetahui apa yang akan terjadi ke depan nya.

Jika diri telah memahami nya, tentu lah tiada keluh-kesah, pasti lah diri penuh syukur kepada Allah..

Karna kehendak Nya, Rahmat bagi diri..
Karna kehendak Nya, selamat lah diri..

BERSERAH DIRI

BERSERAH DIRI

Berserah diri itu bukan diam tak bergerak. Matikan Ego dan segala kehendak. Diam saja tunggu perintah.

Yang diam itu ialah ego dan keinginan. Terima saja segala ketetapan Allah. Lalu berserah sepenuh jiwa dan raga.

Jika jiwa telah berserah, maka raga ini akan di gerak kan Allah. Akan ada perintah dari dalam diri. Jiwa akan di ilham kan untuk melakukan sesuatu yang di kehendaki Allah.

Maka solusi/jalan keluar itu akan terselesaikan dengan petunjuk-petunjuk Allah. Bukan lagi karna usaha diri.

Selagi kita masih mengandalkan ego, masih berusaha dengan kemampuan diri.. itu belum berserah namanya.

Di sinilah nanti akan tampak, apakah kita beriman atau tidak. Percaya atau tidak akan perintah dan kuasa Allah?

Jika kita yakin total, percaya sepenuh nya kepada Allah, dan mengikuti segala perintah Nya. Maka keajaiban itu akan terbukti. Karna di situ bukan lagi kuasa diri, tetapi sudah kuasa Allah.

Minggu, 05 Februari 2017

BAHAYA NYA UCAPAN ORANG BERILMU

BAHAYA NYA UCAPAN ORANG BERILMU

ILMU itu ialah sebuah alat, sama seperti sebuah pisau. bisa di gunakan untuk yang baik, seperti memotong daging, untuk memasak memotong sayuran.. dll. Tetapi Bisa juga di gunakan untuk membunuh dan sebagai alat melakukan perampokan dan melukai orang lain.

Begitu pula lah ucapan orang-orang yang berilmu. Jika seseorang itu sudah di anggap berilmu. Maka orang lain akan mempercayai saja apa pun yang di katakan nya. Entah benar, entah salah.. orang akan percaya saja apa pun yang di katakan nya. Itu karna, mereka  menganggap orang berilmu itu lebih paham dan paling mengerti.

Tetapi banyak yang tidak menyadari, semakin berilmu maka godaan Nafsu/syetan itu semakin tinggi pula. Di sinilah jika kita tidak lurus ke Allah, akan lupa diri sehingga memeperturutkan Nafsu.

Bayangkan saja, jika seorang berilmu telah berkata dan orang yang mendengarkan percaya saja! Padahal apa yang di katakan nya itu bukan kebenaran. Tidak kah itu berbahaya? Bukan nya orang semakin lurus ke Allah, malah semakin tersesat. Itulah bahaya nya ucapan orang berilmu.

Banyak yang tidak sadar, ilmu itu ibarat pisau, jika tidak Sadar Allah.. bisa melukai diri dan orang lain. Jangan sampai kita di kuasai ilmu.

Sebagai insan, kita jangan lah ikut-ikutan. Tanpa sadar kita akan dibodohi dan di sesat kan orang berilmu. Jika seorang berilmu telah berkata "jihad" maka yang lain pun akan ikutan berteriak jihad. Padahal kita sendiri tak paham makna jihad yang sesungguhnya.

Ngeri..! memang ngeri nya negri ini, semakin banyak nya yang berilmu tetapi tak bijaksana. Semakin banyak yang berilmu tetapi mengikuti Nafsu.

Setiap diri kita itu sudah ada pembeda, mana yang benar dan mana yang salah. Tanpa bertanya dan bergantung kepada orang berilmu kita pun sudah bisa membedakan nya. Jadi hati-hati lah, jangan suka ikut-ikutan. Jangan percaya saja. Bukan nya makin ke Allah, malah kita akan di jauhkan dari Allah.

Semoga kita semua selalu dalam petunjuk Allah, sehingga bisa melihat kebenaran.. Aamiin..

Jumat, 03 Februari 2017

TIPS BERDAGANG

Tips Berdagang

Apa pun bentuk dagangan atau jualan kita, coba lah di syukuri..

Ketika dagangan/jualan pertama laku terjual.. syukuri dengan kesadaran kepada Allah. Syukuri yang dalam.
"Terimakasih ya Allah, engkau telah mendatangkan pembeli untuk membeli dagangan ku, ku syukuri nikmat mu ini ya Allah.." syukuri dengan penuh kesadaran kepada Allah.

Seandainya dagangan belum laku juga, mungkin pembeli hanya bertanya-tanya saja tanpa membeli. Syukuri saja, "terimakasih ya Allah, walau mereka tak membeli, tetapi mereka sudah bertanya-tanya tentang dagangan ku."

Nah, energi bersyukur ini ialah magnet untuk mendatangkan pembeli. Tidak perlu pakai mantra, atau jimat penglaris apa pun. Cukup dengan kekuatan syukur saja kepada Allah..

Misalkan kita menjual Bakso, sewaktu pembeli pertama membeli, yaitu mangkok pertama. Syukuri yang laku baru satu mangkok itu. Jika di mangkok pertama kita sudah bersyukur, maka pembeli itu akan datang lagi berlipat-lipat ganda.
Karna ini janji Allah, Allah SWT berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ  لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.""
(QS. Ibrahim: Ayat 7)

mungkin dalam berdagang kita itu banyak mengeluh dan mengeluh, "koq tidak laku ya, koq tidak laris ya?" Tetapi kita tidak pernah bersyukur atas dagangan yang laku terjual walau hanya sedikit. Itulah adzab Allah, wajar saja kita mendapat kerugian dalam berdagang.

Coba di awal dagangan itu kita bersyukur dan terus bersyukur. Ketika baru terjual satu.. bersyukur lah, terjual lagi yang kedua, bersyukur lagi, maka dagangan itu akan laris berlipat-lipat ganda karna rasa syukur kita kepada Allah.

Yang penting yakin.. syukuri saja yang dalam..

JANGAN ABAIKAN PERINTAH ALLAH


JANGAN ABAIKAN PERINTAH ALLAH

terkadang perintah Allah kepada diri kita itu Aneh, dan berbeda dengan kehendak diri. Itu lah yang di katakan Ilham.

Apakah yang di ilhamkan Allah kepada diri saya? Yaitu saya di suruh berdakwah dan berdakwah, menyampaikan Sadar Allah dan dzikir nafas. "Teruslah menulis ndy, sampaikanlah pesan-pesan KU!"
Itulah dorongan dari dalam diri saya.

Akhir nya saya hanya menulis saja setiap hari, menulis di FB, di blog, dan mengunggah video di youtube.
Yang saya lakukan itu bukan mencari ketenaran atau pun pujian. Tetapi tak lain menyampaikan pesan-pesan Allah kepada diri saya. Jika ada daya untuk menulis, ya saya ikuti saja daya itu. Memang mengalir apa ada nya. Bukan sesuatu yang saya pikir-pikir. Tetapi hanyalah menuangkan segala rasa ke dalam bentuk tulisan.
Jika melihat diri saya, mana mampu saya menulis setiap hari seperti itu. Tetapi itu memang lah bukan lagi dari diri saya. Tetapi sudah gerak Allah.

Tanpa di sangka, tanpa di duga.. tulisan-tulisan dan video saya itu menjadi santapan rohani bagi para pembaca dan penonton. Akhirnya, mereka pun tertarik untuk membeli buku saya. Mengalir lah rezeki Allah itu kepada diri ini.

Jadi, pelajaran untuk saya dan teman-teman semua. Coba lah kita ikuti segala perintah Allah. Jangan mengabaikan nya. Terkadang Allah ingin memberi itu dengan cara NYA, bukan dengan cara kita. Yang penting kita patuh saja melaksanakan perintah-perintah NYA. Pasti lah kita dalam jaminan Allah.
Memang paling enak itu jika kita bekerja karena Allah. Mengabdi kepada Allah. Tentu lah Allah akan menjamin Rezeki kita. Siapa sangka hanya membuat status di FB saja bisa mendatangkan rezeki? Tetapi itulah yang sudah saya buktikan.

Saya tidak meminta upah dari segala apa yang saya sampai kan baik di FB, di blog, maupun video di youtube. Semua yang saya sampaikan hanya karna mengikuti perintah Allah. Tetapi di situ Allah beri Rezeki.
Jadi, pahami.. setiap kita pasti di beri tugas oleh Allah. Pasti di perintah kan begini dan begitu, benar lah janji Allah, "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq : 3]"

Tawakal itu mengikuti Allah, berserah diri. Apa pun yang Allah perintah kan, lakukan lah karna Allah. Tentu kita akan di jamin dan di cukup kan Allah. Jadi, jangan pernah mengabaikan perintah-perintah Allah.

Karna setiap diri pasti Ada perintah NYA, mungkin hanya saja kita yang tak yakin, kita nya saja yang tidak percaya. Jika yakin, dan berserah.. pasti lah kita beruntung. Karna pemberian Allah itu, apabila kita telah memenuhi perintah NYA..












Kamis, 02 Februari 2017

SENDIRI



SENDIRI

Ketika kita sedang sendiri, apakah yang kita lakukan, apakah yang kita pikirkan? Apa menghibur diri, atau memikirkan masalah hidup?

Banyak orang ketika punya masalah ia ingin menyendiri, kata nya, "ingin menenangkan pikiran". Tetapi justru masalah semakin menghujam pikiran nya. Semakin lah ia stress, galau, terpuruk sendiri.

Jadi, jangan salah memanfaatkan waktu sendiri. SADAR ALLAH lah di kala sendiri. Ketenangan itu akan kita dapatkan jika kita menyerahkan segala nya kepada Allah.

Sedih, kecewa, stress, takut, marah, serahkan semua rasa itu kepada Allah.
Karna itu semua datang nya juga dari Allah, jadi kembali kan lah kepada Allah..

Di kala sendiri, duduk lah bersimpuh di hadapan NYA.. akui, sadari, dan yakini. "Hanya Engkau yang dapat menolong ku ya Allah.. hanya Engkau.. sungguh saat ini aku tak berdaya, maka tolong lah aku ya Allah.."

Mungkin selama ini kita telah banyak berlaku sombong, telah banyak merasa bisa, merasa mampu.. tanpa mengakui Allah. Makanya di buat Allah sampai tak berdaya, agar kita menyadari dan mengakui Allah.

Di suruh berserah.. kita merasa bisa..
Di suruh bertakwa, tetapi masih mengikuti Nafsu juga..
Ini lah panggilan Allah!

Kapan kah sendiri? Tidak perlu ke gua untuk menyendiri. Ketika saat nya kita tak ada lawan bicara, ketika bibir ini tak bicara. Itu lah saat nya sendiri.

Biarlah jiwa yang berkata-kata.. menghadap dan menemui Allah(Sadar Allah). Pasti lah tenang kan kita dapatkan. Pasti lah lupa masalah kehidupan.

Walau masalah belum selesai, ada ketenangan yang sangat dalam. Seolah, masalah itu telah terselesaikan .

Mencari solusi, jangan dengan cara diri. Tetapi pakai lah cara Allah, ikuti saja segala kehendak NYA. Makanya, menghadap Allah lah di kala sendiri. Pasti kita akan di beri petunjuk oleh NYA..