Selasa, 26 Desember 2017

JANGAN TERLALU KAKU

JANGAN TERLALU KAKU

Dalam beragama itu jangan terlalu kaku. Jangan sampai gila beragama, tetapi lupa bertuhan..!

Jujur saja.. saya dahulu juga kaku..! hehe..
ketika saya mendalami dzikir nafas. dan merasakan itu adalah jalan tol yang instan dalam mendekatkan diri kepada Allah. sehingga sering juga saya remehkan jalan-jalan yang lain.

Seolah jalan lain itu salah, lambat, tidak instan. tanpa sadar, saya telah membanggakan jalan yang saya tempuh.

seiring berjalan nya waktu, semakin lah saya dewasa. jika benar makrifat, pastilah tiada lagi melihat perbedaan. tiada lagi melihat kiri-kanan. terus lah sibuk pada jalan yang kita tempuh.

Pandang lah Satu pada yang banyak. jika memandang yang banyak, pasti lah selalu berbeda. dan pasti selalu berseberangan. akhirnya gila beragama, tetapi lupa bertuhan.

Jika benar-benar kita bertuhan pada yang satu (Esa).. pasti lah kita kan melihat wujud Esa pada setiap insan. dan pasti rukun dan damai.. tiada lagi perbedaan.

Agama itu juga jalan untuk mendekat kan diri kepada Tuhan yang maha Esa. jadi waspada lah.. yang kita pertuhankan itu agama atau kah yang maha Esa?

PEJALAN SEJATI

PEJALAN SEJATI

Sibuk kan lah diri mu, untuk mempelajari diri. Jangan sibuk mengurusi orang lain.. Itu tiada manfaat bagi diri mu.

Kau hanya melihat kelemahan dan kesalahan orang lain. Tetapi lupa memperbaiki diri mu sendiri. Habis lah waktu mu terbuang sia-sia..!

Jika ingin berbagi, bercerita, menulis.. kisah kan lah cerita diri mu, pengalaman hidup mu. Karna pengalaman adalah pemandangan dalam perjalanan. Tentu itu lebih real, penyaksian diri. Bukan sekedar mendengar dari sana-sini..

Jika kita sudah bicara pengalaman, siapa lagi yang bisa membantah? Siapa lagi yang bisa memungkiri..? toh itu pengalaman diri ku koq!

Alami lah sendiri, baru kita kan mengetahui..!
Tiada yang dapat membantah, jika itu pengalaman diri. Karna pengalaman, itulah penyaksian diri.

Mau marah.. mau tersinggung..? Jangan sewot kawan.. yang ku bicarakan ini pengalaman diri ku, bukan menceritakan kamu..! Hehe..

Sibuk lah pada diri mu sendiri, jangan sibuk mengurusi orang lain..

BAHASA MAKRIFAT

BAHASA MAKRIFAT

Bahasa seorang makrifat itu memang lah suka terbalik-balik dengan kepahaman syariat. Dan kita haruslah lebih hati-hati dalam penyampaian. Jika tiada kesabaran dalam menjelaskan makna nya, ya lebih baik diam.. jangan membuat orang lain bingung!

Contoh,
Dari pandangan syariat, orang kan berkata.. " Belajar itu, agar kita menjadi pintar..!"

Sedangkan dari pandangan hakikat, orang kan berkata.. " Belajar itu, agar menjadi bodoh..!"

Walau berbeda dalam kata dan arti, tetapi syariat dan hakikat itu bukan lah bertentangan. Tetapi mempunyai makna yang benar pada pandangan masing-masing.

Yang menjadi masalah itu adalah, kita nya yang tidak memahami, atau tidak mau menjelaskan secara detail agar orang lain memahaminya.

Pandangan syariat:
Semakin banyak belajar akan menjadi pintar, itu benar. Otomatis orang yang banyak belajar pastilah akan semakin banyak ilmunya, dan otomatis kan menjadi pintar.

Pandangan hakikat:
Semakin banyak belajar akan menjadi bodoh, ini juga benar.. tiada yang salah. Karna ketika kita menyadari bahwa hakikat ilmu itu datang nya darimana, pasti kita kan merasa bodoh. Tak kan berani mengaku pintar.

Yang sering menjadi kecelakaan bagi kita ialah, karna kita berbicara hakikat kepada orang yang tidak tepat. Tentu ini kan bertentangan dan akan menjadi fitnah.

Semakin tinggi tingkat kesadaran spiritual kita, pasti lah semakin dalam makna kata dan bahasa, tidak mungkin semua orang kan mengerti. Jadi, jangan lah di pukul rata.. tentu tidak semua orang kan mengerti. Justru itu sangat berbahaya jika orang awam jadi salah tafsir dan pengertian. Kita jadi menyesatkan orang lain tanpa kita sadari.

Jadi, mari kita intropeksi diri..
Jika tulisan dan penyampaian kita sering di tentang oleh orang lain, bisa jadi karna beberapa penyebab..! Jika karna mereka tak mengerti.. atau juga karna kita menyampaikan itu tanggung-tanggung, tak mau menjelaskan sampai mereka memahami.

Jika kesadaran kita makin tinggi.. ya bijak-bijak lah dalam penyampaian, jangan pakai bahasa tinggi..!

APAKAH SEMUA ILMU HARUS ADA SANAD NYA..?

APAKAH SEMUA ILMU HARUS ADA SANAD NYA..?

"Maaf bang... saya pun pernah menyebarkan Ilmu ini karna Ilmu lni adalah Ilmu tingkat tinggi...di samping itu Ilmu ini pun tidak melanggar syariat bahkan Allah memerintahkan nya... namun di sebalik itu mempelajari ilmu lni harus mempunyai Guru yg Kamil mukamil yang sanad keguruannya sampai pada Rasulullah...!!! karna di khawatirkan Seseorang yang belajar tidak mempunyai Guru yang jelas Iblislah guru nya.  Afwan 🙏"

Jawab,
Mantap.. tambah menarik nih.. ( bakar rokok dulu, sambil senyum-senyum ) hehe..

Jika anda mengamalkan suatu keilmuan yang bersanad hingga kepada Rasulullah.. Itu baik, itu bagus, berarti ilmu itu tidak di ragukan lagi kemurnian nya.

Tetapi jika ada orang yang menyebarkan ilmu Allah tanpa sanad yang jelas dan anda menganggap itu ajaran yang salah, ini sungguh suatu keegoan. Karna ilmu itu tidak jelas darimana, tiada sertifikasi, dan anda meragukan nya. Ini sungguh orang yang berpikiran sempit.

Dalam beragama jangan terlalu kaku bro.. ilmu Allah itu luas..! Sangat banyak ilmu yang tak di ajarkan Rasulullah, kita jumpai di saat ini.

Bagi saya tak penting bersanad atau tidak bersanad, yang penting itu adalah.. ilmu itu bermanfaat dan tidak bertentangan dengan syariat Rasulullah..!

Saya berikan sedikit gambaran..
Zaman dahulu Rasulullah naik unta, sedangkan zaman sekarang.. orang sudah naik sepeda motor, naik mobil, bahkan naik pesawat.. sehingga bisa menempuh perjalanan jauh dengan waktu yang singkat.

Perlu kah kita mengetahui darimana sanad sepeda motor, siapa yang menemukan sepeda motor, mobil, bahkan pesawat..?

Semua orang tidak perlu mencari tahu silsilah itu semua. Yang terpenting mereka mengetahui bahwa.. manfaat kenderaan-kenderaan itu pasti lebih cepat daripada naik unta.

Begitu pula dalam berdzikir nafas, saya tidak perlu tahu darimana silsilah dzikir nafas yang saya amalkan ini.. yang terpenting, saya merasakan manfaat yang sangat besar dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Apakah orang-orang yang belajar dengan guru yang bersanad, maka akan terjamin menjadi hamba yang benar-benar lurus? Belum tentu mas bro! Jangan terlalu cepat berbangga diri.

Jika anda belum mengetahui jalan yang saya tempuh, jangan berkomentar begini-begitu. Coba lah dulu baru anda mengetahui!

Memang benar, semua orang pasti butuh guru. Agar ada tempat bertanya, ada yang membimbing, dan memberi petunjuk arah. Jika tiada guru, pastilah kita penuh kebingungan. Dan di sini rawan godaan iblis. Ini masuk akal bagi saya dan saya bisa menerima.

Tetapi jika tidak bersanad dan anda menganggap itu iblis, ini sungguh saya tidak bisa menerima. Mendidih di dalam dada..

Berhentilah menakut-nakuti umat..
Jika anda bersanad, tempuh lah jalan itu sungguh-sungguh..!

Tiada hak anda menghakimi jalan yang ku tempuh!

TIADA GURU, TIADA MURID

Sama-sama belajar
TIADA GURU, TIADA MURID

Jika anda melihat photo ini yang saya ambil dari film walisongo.. apakah yang dapat anda pelajari?

Dari photo ini benar-benar mengambarkan bahwa begitu lebur nya keakuan para wali-wali. tiada guru, tiada murid, Tetapi mereka duduk bersama. Bermusyawarah memikirkan umat.

Setiap orang boleh berpendapat, untuk mencapai mufakat. Setiap orang berhak menyuarakan isi hati nya. Tiada senior, tiada junior.

Mengapa Rasulullah tidak pernah menganggap orang yang belajar kepada nya itu sebagai murid? Tetapi justru ia menganggap sebagai sahabat. Karna lebur nya keakuan Rasulullah kepada umat.

Akhlak para Nabi dan para wali ini seharusnya benar-benar kita contoh. Jangan pernah mengaku senior, jangan pernah mengaku guru.. sehingga kita ego harus di ikuti segala omongan nya.

Jika seorang guru tak dapat duduk bersama seperti ini, merasa tinggi karna merasa lebih mengerti.. itu adalah keegoan..!

Tanpa Sadar, ia telah menjadikan diri nya berhala. Sadar lah wahai para guru, tanpa murid engkau bukan siapa-siapa..! Jangan pernah merasa tinggi..

Rendahkan diri mu, mari kita duduk bersama..

PERLU KAH SEORANG GURU?

PERLU KAH SEORANG GURU?

"Mas Andy.. saya pemula dan sangat tertarik dengan ilmu dzikir nafas yang Anda upload di Youtube. Nama saya Yuliansyah.. dari kaltim.
Dan apakah tidak apa-apa mengamalkan ilmu ini tanpa guru? kalau memang harus pakai guru... apakah mas bersedia menjadi guru....?"

Jawab,
Ini sungguh pertanyaan berat bagi saya. Mengapa berat? Karna harus hati-hati dalam menjawab.

Jika saya katakan, "tidak perlu guru".. pasti tidak semua orang bisa berjalan sendiri. Pasti sangat banyak orang perlu bimbingan, yang mengarahkan kemana arah dan tujuan.

Jika saya katakan "harus berguru".. jujur saja, saya ini tidak mau menjadi guru. Bagaimana cara berbagi ilmu tanpa kita ini di anggap guru? Ini sungguh suatu kebingungan bagi saya.

Semakin jauh perjalanan, semakin lah saya mengerti. Sosok guru memanglah sangat  perlu, tanpa guru anda pasti akan bingung dalam perjalanan, tiada tempat untuk bertanya. Kecuali jika tauhid kita sudah benar-benar kuat, ya silakan berjalan sendiri. Tinggalkan guru.. terus lah lurus kepada Allah. Jadikan lah Allah sang maha guru.

Jika saya katakan, "tidak perlu berguru kepada manusia, langsung saja ke Allah!" Ini juga suatu kesalahan, bagaimana mungkin kita bisa berlari, jika kita saja tak tahu cara berdiri?

Biar bagaimana pun juga, saya pun dahulu berguru. Tak kan mungkin saya bisa seperti ini jika tiada guru yang membimbing saya. Setelah saya kuat berdiri, bisa berjalan dan berlari.. baru lah Allah itu sang maha guru, tiada lagi saya bergantung kepada guru manusia.

Jika anda-anda ingin belajar, mari belajar bersama-sama. Jangan anggap saya sebagai guru, karna saya takut besar kepala! Anggap lah diri ini sahabat seperjalanan. Sehingga tiada jarak antara kita..

Duduk sama rendah..
Berdiri sama tinggi..
Kita sama-sama menuju Allah..
Dan saya akan berbagi apa yang saya ketahui.

Saya hanya bisa mendorong dan mengajarkan cara berdiri, setelah itu.. berjalan lah sendiri..
Langsung saja kepada Allah, guru sejati..

TAKUT ITU WAJAR

TAKUT ITU WAJAR

"Saya..coba dzikir nafas,  kepala saya seperti bergetar-getar, kemudian dzikir saya hentikan. bagaimana ini?"

Jawab,
Ketika mengalami sensasi-sensasi ketika berdzikir nafas.. memang pengalaman itu terkadang membuat kita takut dan akhirnya dzikir pun kita hentikan.

Itu wajar.. karna nama nya juga pengalaman pertama, tentu lah kita takut karna belum memiliki pengetahuan.

Jangan kan kita manusia biasa, sedangkan Nabi Musa saja.. ketika tongkat nya berubah menjadi ular, ia berlari.. karna takut celaka. Begitulah jika kita belum mengetahui.

Jadi, apa pun sensasi nya.. kalau takut ya wajar. Tetapi jangan kapok, jangan berhenti.. besok-besok coba lah kembali.

Maka nya di sini penting nya kita berbagi pengalaman, agar teman-teman yg lain dapat memberi penjelasan.

Apa pun sensasi dalam berdzikir nafas.. tetap lah berprasangka baik.. 🙏

JANGAN BANYAK TANYA..!

JANGAN BANYAK TANYA..!

Ini tips dari saya..
Jika ingin mempelajari ilmu ketuhanan.. jangan banyak tanya..!

Ini sungguh pantangan bagi saya. Maaf jika ini sedikit keras.

Lebih baik perbanyak lah dalam lelaku. Setelah laku, baru lah bertanya.. agar kita bisa mengarah kan. Kemana selanjutnya arah dan tujuan.

Percuma saja di jawab segala pertanyaan jika belum laku.. karna yg anda dapat hanya lah sebatas teori dan teori..!

Ini ibarat kita membicarakan kan secangkir kopi, mungkin anda akan mengetahui apa saja yang terkandung pada kopi itu. Mungkin anda tahu ilmu membuat kopi.

Tetapi selama belum mencicipi.. anda tidak akan pernah paham rasa nya kopi..!

Jujur saja saya itu paling malas membicara kan kopi, yang saya ingin anda minum lah kopi itu sendiri.

Setelah paham rasa nya, mengerti apa yang terkandung di dalam nya.. pasti anda pun bisa berteori tanpa harus saya jelaskan. Tentu anda bisa membuat kopi yang lebih nikmat lagi dari buatan saya..

Jadi, minum saja kopi itu.. cicipi lah dahulu.. baru lah itu orang berilmu. Bukan sekedar mengetahui..

BICARA LAH SESUAI PRILAKU

BICARA LAH SESUAI PRILAKU

"Menasehati orang lain paling pintar.. paling pandai. Tetapi diri mu sendiri saja belum benar..!"

Itu lah teguran untuk diri ku. Serasa tersambar petir ketika mendengar nya. Aku jadi bertanya-tanya sendiri, "jika diri ini belum benar, apakah tidak boleh kita saling menasehati?"

Ternyata menasehati itu tidak cukup, memiliki ilmu dan pengetahuan itu tidak cukup..
jika diri ini tidak mencerminkan prilaku.. bagaimana mereka kan mempercayai..?

Tentu lah diri ini di anggap munafik, palsu, topeng belaka.. nasehat begitu indah bak pujangga. Tetapi prilaku.. tak mencerminkan kata-kata indah itu.

Aduh, malu nya diri ini.. malu.. sungguh aku malu..!
Aku paling pandai memperbaiki orang lain..
Tetapi tak pandai memperbaiki diri ku sendiri..

Terimakasih ya Allah, Engkau telah menunjukkan kesalahan ku. Ku sadari kekhilafan ku.

Tak penting lah indah nya kata-kata, jika diri ini saja belum berubah..
Tak penting lah bicara hikmah, jika diri ini saja belum bercahaya..

Malu.. sungguh aku malu..!

NASEHAT UNTUK ANAK

NASEHAT UNTUK ANAK

Jika ingin hidup mu berkah, perbaiki lah hubungan mu dengan kedua orang tua.
Karna ridho nya, juga ridho nya Allah.

Jika belum mampu membahagiakan orang tua, setidak nya jangan lah membuat hati nya luka..
Jika belum mampu meringankan beban orang tua..
Setidak nya jangan lah membebankan mereka..

Seburuk-buruk nya orang tua.. tetap lah orang tua. Menjadi kewajiban bagi seorang anak untuk berbakti..

Berbakti bukan lah hanya dengan uang..
Bukan dengan kemewahan yang kita miliki.
Cukup mendengar kan saja kata mereka, meng iya kan nasehat mereka, itu sudah berbakti..
Cukup dengan kita menjaga diri, tidak membuat mereka sedih, itu juga sudah berbakti..

Jika hidup mu selalu susah, penuh masalah, tanya lah kepada diri.. adakah perselisihan mu dengan orang tua?
Bisa jadi.. terganjal nya suatu anugerah Allah, karna tidak ridho nya orang tua.

Jangan marah, jangan dendam kepada orang tua. Seburuk-buruk nya mereka.. kita wajib selalu berbakti..

Tak kan sanggup kita membayar tiap tetes air susu..
Tak kan sanggup kita membayar ketulusan mereka menyayangi kita di waktu kecil..

Beruntung lah bagi yang masih memiliki orang tua, waktu mereka tak kan lama. Sebelum mereka meninggalkan kita.. jangan sia-sia kan waktu. Berbaktilah kepada orang tua..

Rabu, 20 Desember 2017

TINGKATAN ILMU

TINGKATAN ILMU

Bagi seorang pejalan atau salik, yang mendalami ilmu ketuhanan.. pasti akan mengalami peningkatan ilmu sesuai pengalaman dan perjalanan nya.

Semoga uraian ini menjadi parameter, sudah di manakah tinggkat keilmuan kita,

Tingkatan pertama ( Baru Belajar ):
Bagi seorang pemula yang baru belajar ketuhanan, ia pasti akan cinta mati pada metode atau jalan yang di tempuh nya itu.

ia merasa ini lah jalan tol satu-satu nya yang paling terbaik dan lebih baik di bandingkan jalan-jalan yang lain nya. ketika bergesekan dengan pemahaman atau jalan-jalan yang lain nya, ia akan menolak. karna ia telah jatuh cinta kepada jalan yang di tempuh nya itu.

Tingkatan kedua ( mulai berilmu ):
Ketika ia mulai memiliki ilmu, di sini akan menjadi rawan kesombongan. ini banyak tidak di sadari oleh para pejalan. ia mulai berani mendebat dan menghakimi metode atau jalan-jalan yang lain.

Di tahap ini kesombongan semakin merajalela. ia berani membanding-bandingkan jalan yang di tempuh nya dengan jalan orang lain.Seolah diri nya lah yang paling benar sendiri.. yang lain nya salah semua. Jika tidak cepat sadar, kita akan menjadi iblis di tahap kedua ini. berilmu.. tetapi sombong..!

Tingkatan ketiga ( Berilmu ):
Di tingkat yang terakhir ini ia mulai menggosongkan keilmuan yang di miliki nya. ia mulai membuka diri dan lebih belajar lagi dari mana pun. ketika ada gesekan-gesekan dari sekitar, ia bisa menyerap keilmuan dan pemahaman dari orang lain.

Semakin lama, semakin lah kepahaman nya meningkat. ia tidak lagi membandingkan dengan metode lain. jika ada bergesekan pemahaman. pasti yang di lihat nya adalah hanya kesamaan. yaitu "melihat satu dalam yang banyak." di sini akan membuat nya lebih bijaksana dan tidak pernah menghakimi orang lain.

Semoga uraian ini bisa menjadi parameter untuk diri saya dan teman-teman.. sudah dimana kah tingkat keilmuan kita..?

BERSIH-BERSIH

BERSIH-BERSIH

Ketika anda sedang malas mandi, pernahkah anda merasa terganggu oleh bau badan sendiri? Pasti pernah kan! Hehe..

Itu pertanda bahwa diri sebenar diri sudah fitrah nya menyukai kebersihan. Gerah, tak nyaman, rasa nya hampir pingsan akan bau badan ini. Padahal itu bau kita sendiri bukan dari orang lain!

Ternyata banyak rahasia di sebalik kebersihan. Makanya di katakan kebersihan itu bagian dari iman.

Orang yang bersih-bersih banyak mendatangkan kebaikan-kebaikan. Sedangkan orang yang jorok lagi kotor, pasti sial saja hidup nya.. karna ia telah mengundang kesialan itu sendiri.

Tidak usah jauh-jauh, contoh nya saja rumah kita sendiri. Ketika rumah kotor berserakan, pasti mendatangkan energi-energi negatif. Penghuni nya cepat suntuk, stress, sering sakit-sakitan, dan sering terjadi pertengkaran rumah tangga. Dll..

Terlebih-lebih soal rezeki, bagaimana rezeki kan datang jika kita ini penjorok, suka kekotoran..? Tentu hidup ini sial saja bawaan nya.

Sedangkan kebersihan di luar saja sangat berpengaruh, apalagi kebersihan hati.. ini lebih berpengaruh lagi untuk menarik energi positif atau kah negatif.

Orang yang bersih hati, akan selalu berprasangka baik kepada siapa saja.. tentu kan mendatangkan kebaikan-kebaikan. Sedang kan hati yang kotor, penuh kecurigaan, iri dengki, tentu semakin banyak musuh nya. Dan pasti tiada ketenangan hidup.

Jadi, mari kita belajar bersih-bersih, jika sudah bersih yang luar, berusaha lah bersihkan juga yang di dalam diri ini.. jangan biarkan hati ini kotor.

Bersih di luar.. tentu sedap di pandang mata..
Bersih di dalam.. tentu sejuk menenangkan jiwa..

BERCERMIN DIRI

BERCERMIN DIRI

Selfie itu baik, asalkan niat kita itu untuk bercermin diri. Bukan untuk pamer, apalagi membanggakan diri.

Jujur saja.. saya ini termasuk orang yang senang selfie. Karna wajah adalah cerminan hati. Apa pun yang ada di hati, akan tampak di wajah itu.

Coba lah bercermin, lihat wajah kita sendiri. Saya pernah ketika bercermin melihat wajah saya, koq rasa nya saya muak ya melihat wajah saya sendiri..?

Jika saya saja muak, apalagi orang lain yang melihat nya? Pasti ada yang salah, pasti ada yang kotor di hati ini. Di sini saya jadi mengetahui bahwa diri ini harus banyak bersih-bersih..!

Ternyata ketika kita bercermin melihat wajah sendiri, wajah kita itu bercerita.. ia akan berbicara sendiri. "Ini lah wujud kesombongan, keangkuhan, iri dengki, busuk hati. Dan ego yang meninggi."

Jika kita telah menyaksikan, maka kita menjadi tahu dan Sadar.. seperti apa isi hati kita selama ini.

Makanya saya itu sering selfie, untuk bercermin diri. Ketika kita rajin bercermin semakin lama kita kan semakin hafal dan dapat membaca isi hati.

Jika teman-teman ingin membaca hati orang lain, lihat pada wajah nya. Orang baik atau orang jahat akan tampak jelas, tak dapat di bohongi. Tetapi itu semua harus lah di latih dari diri kita sendiri.. sering-sering lah bercermin diri..

Minggu, 17 Desember 2017

BERNEGO KEPADA ALLAH

BERNEGO KEPADA ALLAH

Mungkin masih banyak teman-teman yang bingung ketika saya berkata, "Bernego kepada Allah". Bagaimana sih Nego yang di maksud? hehe..

Bernego kepada Allah ini adalah suatu etika/adab dalam berdoa. Meminta kepada Allah itu tidak boleh ngotot, seolah Allah itu seperti pesuruh saja.. minta ini dan minta itu harus di kabulkan. ketika permintaan tak terpenuhi kita marah dan kecewa.

Makna bernego ialah kita harus menyatakan atau mengungkapkan kepada Allah, permintaan kita itu untuk apa? karna siapa dan apa tujuan kita meminta..? di sini sangat banyak orang yang tidak memahami adab dalam meminta. istilah bernego ialah sama juga seperti merayu Allah.. bukan kah Allah itu maha pengasih dan maha penyayang? jika kita telah merayu yang maha pengasih, apa sih yang tidak di berikan Nya..?

Contoh,
kita meminta kelebihan rezeki.. ya nego lah kepada Allah. walau Allah sudah mengetahui isi hati kita.. tetapi sikap ini harus lah di ungkapkan sebagai adab dalam meminta.

" Ya Allah.. Berikan lah aku kelimpahan rezeki, agar aku bisa menyenangi kedua orang tua ku. agar aku bisa menolong orang susah di sekeliling ku. agar aku bisa berdakwah di jalan MU dengan rezeki itu.."

contoh doa di atas adalah sikap bernego kepada Allah, merayu Allah.. karna di sebalik permintaan ada niat yang mulia karna Allah. bukan untuk memperkaya diri. ini lah sikap nego kepada Allah.

Seperti saya dahulu ketika pertama kali menulis buku, untuk mencetak nya saja tiada sedikit pun uang, karna saya sedang menganggur tiada penghasilan. ya saya nego ke Allah,
" Ya Allah, buku saya sudah terbit.. tetapi untuk mencetak nya tiada uang ya Allah. Bagaimana pesan-pesan mu ini akan sampai kepada mereka ya Allah? sungguh hamba tak mampu ya Allah..!"

Ajaib, tiba-tiba Allah gerakkan malaikat-malaikat nya untuk menyampaikan rezeki kepada saya. semua teman-teman dan para pembaca setia menyumbangkan sejumlah uang. dari indonesia, malaysia, dan Brunei. Bahkan ada orang yang tak di kenal pun ikut menyumbang! Terkumpul lah dana hingga sepuluh juta rupiah lebih. dan saya pun bisa mencetak buku.

Jadi, apa pun permintaan kita ya harus bisa bernego.. ungkap kan kepada Allah.. apa tujuan kita sebalik permintaan itu? ada kah niat yang mulia dan demi kebaikan. jika ada.. InysaAllah, pasti Allah kabulkan. pandai-pandai lah dalam meminta.. bernego lah kepada Allah..

Sabtu, 16 Desember 2017

MASUK KE DALAM DIRI ATAU KELUAR DIRI..?

MASUK KE DALAM DIRI ATAU KELUAR DIRI..?
Oleh: Andy Firmansyah

"Mohon maaf nih.. ada yang mau saya tanyakan. saya sering ikut tutorial mas Andy. tetapi selama saya praktek, saya belum bisa merasakan sensasi apa-apa. ya memang kita tidak mencari sensasi karna tujuan kita satu, yaitu menuju Allah.

yang ingin saya tanyakan menuju Allah itu kita fokus ke dalam diri atau kesadaran kita itu keluar dari diri. Mohon pencerahan mas. Terimakasih.."

Jawab,
Jika tiada sensasi apa-apa dalam berdzikir nafas itu bagus. Asalkan kesadaran kita benar-benar fokus ke Allah. Ada dua versi orang yang tidak merasakan sensasi apa-apa dalam berdzikir nafas.

yang pertama,
karna ia fokus ke Allah, sehingga segala rasa dan pemandangan akan terabaikan..

Dan yang kedua,
karna terlalu anteng (tenang), wilayah ketenangan ini memang lah membuat kita lalai kepada Allah. tidak fokus lagi ke Allah.

Jadi, dimana kah posisi anda saat ini? ya hanya anda lah yang tahu. ketika tak mendapat kan sensasi-sensasi itu, kesadaran kita fokus ke Allah atau tidak?

Dan mengenai masuk ke dalam diri atau keluar diri, itu sebenarnya ya sama saja. masuk ke dalam diri bermakna pindah nya kesadaran ini. dari kesadaran jasad yang lahiriyah.. masuk kepada kesadaran jiwa yang bhatiniyah.

Keluar dari diri ya sama saja.. yaitu kita kita keluar dari kehidupan duniawi dan masuk ke dunia hakiki. bukan keluar dari tubuh lahir dan masuk ke dunia nyata. ini sudah beda alam. Alam hakiki ialah alam yang tiada siang-tiada malam, tiada waktu dan ruang, tiada atas, tiada bawah.. alam tanpa persepsi.

jadi, jika anda tiada merasakan sensasi-sensasi.. itu sudah benar. itulah gambaran alam Hakiki.

mungkin sebagian teman-teman pasti bertanya-tanya.. "mengapa saya tak pernah merasakan sensasi seperti teman yang lain nya ya bang..?"

Mereka-mereka yang menemui sensasi ini dan itu, juga tidak salah. itu hanya bonus dari Allah. tak bisa di cari-cari. yang penting kita lurus saja ke Allah. justru itu lebih enak, kita tidak sinnggah-singgah. justru perjalanan jiwa ini lebih fokus ke Allah.

Kemanakah arah kesadaran jiwa ini kita tujukan..?
Nah, ini yang harus kita pahami. Sadari saja Allah itu dekat, makna "dekat" itu ya jangan di pikir-pikir..! Allah bukan di atas, bukan di bawah, bukan di depan, bukan di belakang, apalagi di samping.

jika kita pahami makna meliputi, berarti Allah itu tak terbatas ruang dan waktu, tak berarah. Sadari saja DIA dekat..! ingat, jangan fokus ke depan. ini justru akan membuat kita kesasar kemana-mana.

Banyak yang tertipu, ia arahkan kesadaran nya ke depan. ke satu titik. di sini lah muncul nya sensasi-sensasi dan pemandangan. memang akan ada perjalanan astral. tetapi itu tipuan belaka. bukan ke Allah.

Jadi ikuti saja step by step dalam berdzikir Nafas. Amati saja nafas, ikuti dorongan nya. dan berdzikir lah Hu Allah seirama gerak nafas itu. lalu Sadari saja Allah itu dekat.. maka akan terabaikan lah segala pemandangan.. semakin lama akan semakin dekat, dekat, dekat.. terus mendekat.. terus lah sampai kita alami kefanaan diri..

Tiada lagi yang ada.. bahkan diri ku ini pun sudah tiada, yang ADA hanya Allah..

Kamis, 14 Desember 2017

JANGAN TERBUAI ALAM KETENANGAN

JANGAN TERBUAI ALAM KETENANGAN

Ketika kita mendalami Spiritual, pasti akan merasakan ketenangan jiwa. Apa pun metode nya, jalan nya.. pasti akan di alami oleh para salik/pejalan. Saya akan berbagi sesuai jalan yang saya termpuh. yaitu metode Dzikir Nafas Sadar Allah..

Ketika kita berdzikir nafas pasti kita akan merasakan pengalaman rohani. dan yang sangat sering kita jumpai adalah alam ketenangan.

Di alam ketenangan ini kita hanya diam, pasrah.. tiada lagi keinginan. karna terlalu nyaman nya di situ sehingga kita ini sering lupa kepada tujuan, yaitu mendekat, dan terus mendekat ke Allah. memang godaan nya di sini sangat lah halus. kita jadi berhenti di situ-situ saja sehingga perjalanan jiwa ini tidak kita lanjutkan lagi.

Pernahkan teman-teman mengalami itu? sebahagian orang pasti pernah mengalami.

Nah, ternyata.. pengalaman itu benar-benar ada pelajaran Allah dalam kehidupan nyata kita. di dunia nyata ini juga ada Alam ketenangan. dan ini sering di alami oleh seorang pemula atau pejalan yang baru belajar.

Contoh nya seperti apa?
menurut saya ini istilah nya ialah mabuk ketuhanan. ketika seseorang itu sudah merasakan hakikat ketenangan.. ia akan mabuk kepayang sehingga terlena dan lupa diri.

Bagi nya tak perlu lagi lah dunia ini. uang itu tiada arti nya lagi. karna terlalu lebur cinta nya kepada duniawi. ia tak butuh lagi dunia. Sehingga pasti soal rezeki nya akan menurun drastis. malas bergerak, malas berusaha, apa-apa malas..!

mengapa begitu, semakin tinggi spiritual nya koq semakin melempem ya? tidak produktif lagi. karna ia telah nyaman di alam ketenangan. memang tiada lagi rasa susah akan urusan duniawi. di bilang hidup, tetapi seperti orang mati. tiada lagi keinginan. Di sini lah godaan yang sangat halus bagi seorang Spiritualis.

"Bukan kah itu bagus bang, tidak cinta dunia lagi?"

Bagus sih. tetapi harus di pahami, tidak cinta dunia, bukan berarti meninggalkan duniawi. itu salah jalan namanya..! sangat banyak orang yang hanya mengabiskan waktu nya hanya untuk ibadah, ibadah, dan ibadah saja. dzikir, dzikir, dan dzikir layak nya pertapa. urususan duniawi ia tinggalkan.  

Ini sebenarnya adalah ego bagi spiritualis. ego yang sangat halus. ia hanya memikirkan diri nya saja. yang penting diri nya sudah tenang, tak butuh lagi dunia ini. 

padahal tanggung jawab nya masih ada.. kebutuhan anak istri harus di penuhi. tetapi ia masih saja terlena di alam ketenangan.

Bagi teman-teman yang mengalami hal begini.. Sadar lah. lanjutkan perjalanan. itu adalah suatu kesalahan yang sangat fatal. semakin tinggi kesadaran spiritual kita harus lah produktif, harus bermanfaat bagi keluarga dan masyakarat. bukan asyik sendiri di alam ketenangan itu.

Jika mendalami Spiritual tetapi melempem. hanya mengeram saja tanpa bergerak memenuhi perintah-perintah Allah selanjutnya. berarti ada yang salah dengan amalan kita..

Keluar lah dari pertapaan mu.. jalan kan kalifah mu di dunia ini..

Rabu, 13 Desember 2017

MENGGAPAI KETENANGAN JIWA

MENGGAPAI KETENANGAN JIWA 

"Bang Andy maaf boleh saya bertanya, bagaimana caranya supaya jiwa kita ini selalu tenang? dan yang dimaksud jiwa yang tenang itu yang bagaimana? makasih."

Jawab,
Baik. akan saya coba jelaskan sesuai apa yang saya tahu..

Mari kita kaji ayat berikut, Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ  ۗ  اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ  
allaziina aamanuu wa tathma`innu quluubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tathma`innul-quluub

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Mungkin kita telah tahu ayat ini, bahkan sangat hafal. tetapi mengapa hidup kita masih juga belum tenang? jiwa tergoncang, tak tentram.

Sehebat apa pun amalan Dzikir kita, ratusan.. bahkan ribuan kali menyebut Asma Allah, ketika masalah hidup menerpa pasti goyang juga. galau, stress, tak tentram. rasa nya seperti mau kiamat saja.. jiwa tak tenang.

Masa' sih Allah bohong? padahal itu janji Allah, jika berdzikir pasti tenteram.. jiwa tenang. bukan ayat nya yang salah, tetapi kita lah yang belum memahami hakikat Dzikir yang sebenarnya. Makna Dzikir itu bukan ingat Allah, apalagi sebut nama Allah, tetapi ialah "Sadar Allah". 

untuk menggapai ketenangan jiwa, bukan lah menyebut nama Allah berulang kali. tetapi ini lebih sikap jiwa. yaitu menyadari Allah dengan kesadaran, di sini tiada lagi sebutan.

Sekarang mari kupas, apa sih menyebab kita tidak mendapat kan ketentraman, mengapa jiwa tidak tenang? pasti penyebab nya ialah masalah-masalah dalam kehidupan kita.

Stress, bimbang, ketakutan, putus Asa, bahkan jiwa yang tak tenang itu bisa menyebab kan penyakit bagi tubuh ini. itu karna Apa? yang kita ingat atau pikiran itu hanyalah masalah, masalah, dan masalah..! sehingga hidup kita penuh ketakutan.

Mungkin sebahagian teman-teman pasti bertanya, " Masalah saya berat nih bang, saya tak tahu lagi jalan keluar nya!" bagaimana agar jiwa tenang?"

ya di lawan lah dengan Dzikrullah.. Dzikir yang bagaimana bang? yang tergantung masalah kita.

Contoh nya nih,
masalah kita ialah Soal rezeki. Sadari saja Allah itu maha kaya, maha mencukupi, maha pengasih lagi maha penyayang. Sadari di lubuk hati kita yang terdalam. harus yakin kepada Allah sepenuh jiwa raga.

" Memang aku kekurangan, aku tiada uang, kebutuhan ku belum cukup, tetapi ku sadari dan yakini.. Engkau maha kaya ya Allah, mudah bagi mu untuk menyelesaikan masalah-masalah ku ini. ku serah kan semua ini pada mu, biar lah dengan cara Mu ya Allah, dengan kuasa Mu. Karna ku yakin Engkau sayang pada ku. Kasihi lah aku ya Allah. hanya kepada mu Aku berharap..!"

Nah, sikap kesadaran kepada Allah yang begini, ini lah yang di sebut Dzikir..! jika sudah menyadari sifat dan kekuasaan Allah. ngapain lagi banyak pikir..? pasti jiwa tenang. karna masalah kita sudah kita serahkan ke Allah. dan kita yakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah itu pasti sayang pada kita. ya otomatis jiwa ini tenang.

Besok-besok nya ada masalah lagi.. ya tinggal Sadari Allah saja. " Allah bersama ku koq! ngapain aku takut. Allah itu maha mengurus dan mengatur segala sesuatu, ngapain lagi aku banyak pikir? pasti hidup ini enjoy.

Nah, kesalahan kita ialah.. tidak paham makna Dzikir itu apa..? Sholat sudah, Dzikir nya Rajin.. tetapi giliran ada masalah.. galau juga. itu tanda nya kita belum berdzikir yang sesungguhnya.! kalau berdzikir ( Sadar Allah ) pasti tenang. tidak mungkin Allah bohong..!

Jika dzikir kita hanyalah sebatas sebutan, belum memahami Sadar Allah.. ya selama nya jiwa ini tidak tenang. jadi pahami lah hakikat dzikir yang sesungguhnya..

Senin, 11 Desember 2017

MENGAPA TUBUH LEMAS..?

MENGAPA TUBUH LEMAS..?

"Assalamualaikum Wr Wb Bang Andy. perkenalkan saya Afnan dari jakarta. saya selalu mengikuti youtube dzikir nafas. selama ini saya selalu praktikan dzikir nafas. Demikian juga tadi pagi ba'da subuh. saya lafadzkan Hu.. Allah.. sampai saya terdiam.

Dan hanya rasakan Allah, lama-lama saya seperti kesedot. badan saya gemetar.. seperti nyawa ini mau dicabut. seperti semua di lucuti. saya sempat agak nahan juga khawatir nggak kembali lagi. saya tentangkan diri.. tapi terus masuk lagi... dan saya nggak bisa nahan..

terus ketarik... sampai titik puncak pencapaian sekaligus pelepasan. setelah itu badan saya lemes sekali. mohon ijin penjelasannya...???"


Jawab,
Waalaikumsalam wr.. wb..

jangan terlalu di gas pak perjalanan nya. tubuh harus rileks dahulu.. jadi tidak lemas.. hehe..🙏👍😁

Pada Nafas itu ada daya Allah. ketika kita mengikuti daya itu, memang kita kan meluncur secepat cahaya. istilah nya mikraj ke Allah. ini memang akan di rasakan bagi orang-orang yang telah terlatih Spiritual nya.

Bagi yang tidak peka memang tidak merasakan apa-apa. tetapi spiritual nya yang telah terlatih akan sangat peka menangkap daya ini.

Tidak sedikit pengalaman teman-teman yang bercerita ketika berdzikir nafas menjadi takut. katanya takut mati dan tidak kembali lagi. hehe..

Jangan takut, jadwal kematian itu kan sudah di tentukan Allah. jika belum ajal ya belum mati. wajar saja jika takut. karna ini pengalaman pertama. saya juga dahulu begitu koq. saya takut, lalu saya hentikan dzikir nya. tetapi besok nya saya coba lagi.

Mengapa berdzikir koq bisa berefek ke jasad, tubuh menjadi lemas, seperti terkuras tenaga? itu karna ikatan jasad masih kuat. ketika jiwa mikraj ya seperti tertarik dengan terpaksa. ini memang akan mengguras tenaga kita.

ikuti saja step by step nya. yaitu tubuh harus rileks dahulu, jika telah memahami daya nya.. jangan di gas, ikuti saja dengan berserah total. nanti daya nya pasti semakin halus. kita kan melepas ikatan jasad seperti orang hendak tidur.

Dalam berspitual ini memang lah membutuhkan skill. jadi latih terus.. bisa karna terbiasa..

Minggu, 10 Desember 2017

TERIMA SAJA

TERIMA SAJA

Nabi Ayyub ketika di beri kemiskinan.. ia tak minta kaya..
ketika di beri penyakit.. ia tak minta sembuh..

Nabi Ayyub hanya mengadu..
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.” (al-Anbiya [21]: 83)

Tetapi ia malah memuji Allah, "Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang." kemiskinan dan penyakit itu di anggap nya kasih sayang Allah.

mungkin teman-teman pasti menyangkal, "itu kan Nabi.. beda lah dengan kita bang.. kita ini manusia biasa..!"

Sabar Brother.. simak dulu..! hehe..
Setiap ayat dan kisah di dalam Al-Quran, pasti ada pelajaran yang menjadi panutan. seharus nya bisa kita contoh.

Bukan tidak boleh meminta kaya dan minta penyembuhan. ya boleh saja..! tetapi di terima dahulu takdir Allah itu..

Jika engkau meminta kaya karna perih nya kemiskinan, di mana letak keimanan mu pada takdir buruk..?
Jika engkau meminta sembuh karna perih nya penyakit yang di derita.. di mana letak berserah diri mu..?

kebanyakan kita hanya lah meminta, meminta, dan meminta..! tetapi tak pernah mau menerima takdir Allah.
Mengapa banyak yang merasa susah hati ketika di beri kemiskinan dan penyakit? ya itu karna tidak menerima..!
coba di terima.. pasti itu bukan kesusahan lagi bagi kita.

Banyak kaum kerabat terdekat di sekitar saya yang menyalahkan diri ini.
" Amalan apa yang sedang kamu jalani Andy? jika semakin dekat kepada Allah hidup mu semakin susah, semakin miskin.. berarti ada yang salah dengan amalan mu itu.!"

saya hanya tersenyum menjawab,
" siapa bilang aku ini susah?" yang kamu lihat itu hanya dzohir ku, bukan bathin ku!.

" Nyata nya hidup mu semakin terpuruk. jika di dunia saja engkau tak bahagia, bagaimana pula kan bahagia di akhirat kelak?" kerabat itu pun melanjutkan.

" Pahami lah wahai saudara ku, letak bahagia itu bukan lah di jasad.. tetapi di jiwa..! Mungkin kau serba ada, rumah mewah, mobil ada, tanah dimana-mana, bahkan uang milyaran rupiah. tetapi bukan itu makna bahagia di dunia. engkau telah tertipu saudara ku. yang kau senangi hanyalah daging ini. tetapi jiwa mu terkurung dalam sangkar raga.

sebenarnya ini semua adalah pelajaran Allah.. panggilan Allah, untuk kembali kepada Nya. ini lah pelajaran mati yang sesungguhnya. tak berdaya, tak kuasa, tiada kehendak. ketika kekauan mati.. baru lah aku menjumpai Allah.

jadi, jangan lagi kau katakan aku susah dengan kemiskinan ini. justru aku lebih bahagia saat ini."

kerabat itu pun melanjutkan, " jangan lah kau memikirkan diri mu sendiri Andy, lihat juga anak-istri mu! minta lah kepada Allah untuk keluar dari kemiskinan ini."

" Bukan nya aku tak mau meminta kekayaan.. tetapi aku sungguh malu menolak kemiskinan. Jika itu telah kehendak Nya.. ya ku terima saja.

Aku pun sedang menunggu layak nya Nabi Ayyub. Allah itu maha penyayang di antara semua penyayang. Dan masih ku tunggu mukzizat Ayyub untuk diri ku..

SAKIT HATI

SAKIT HATI

Jangan pernah sakit hati kepada siapa pun..
Jangan pernah membenci kepada siapa pun..
Walau luka itu perih dan tak terobati..
Belajar lah memaafkan..

Apa sih untung nya membenci..? justru dada ini semakin sesak dan terengah. kepala semakin berdenyut teremas. tiada untung nya..

"Tetapi ini sangat perih bang, sulit saya melupakan..!"

Mengapa sulit untuk melupakan, sulit memaafkan? karna engkau masih melihat mahluk. tetapi mengapa tak melihat siapa kah yang berbuat di sebalik mahluk itu? padahal langit dan bumi beserta segala isi nya ini dalam kekuasaan DIA, DIA lah yang mengatur segala sesuatu.. mengapa tak melihat itu?

Tiada cahaya bagi hati yang sakit..
Tiada ketenangan hidup seorang pembenci..
Belajar lah memaafkan..

Dengan membenci, sebenarnya engkau telah menyiksa diri mu sendiri. Penyakit itu bukan dari luar diri mu. tetapi justru dari dalam diri mu sendiri.

Sehari, sebulan, bahkan bertahun engkau menyimpan kebencian. itu akan menyebar bak Virus di tubuh mu. itu lah yang membuat tubuh mu banyak penyakit. semua itu berawal dari hati.. hingga menyebar kepada fisik mu. bukan kah diri mu sendiri yang rugi..?

Orang yang kau benci, tidak pernah memikirkan mu. Bahkan ia lebih bahagia dengan hidup nya. sedangkan engkau si pembenci, setiap hari memikirnya nya, mengintip, membuntuti, bahkan selalu mencari cara untuk membalas rasa sakit hati ini.

Sebenarnya kau tak sadar! bahwa diri mu itu yang tersiksa..
Seharusnya kau belajar melihat, membaca. Dengan rasa sakit hati ini, sebenarnya apa sih pelajaran Allah? apa maksud Allah..?

Jika telah membaca.. pasti kau kan melihat Allah di sebalik segala sesuatu. sehingga, mudah lah kau untuk memaafkan..

Sabtu, 09 Desember 2017

TAK ADA LAGI DAYA NYA

TAK ADA LAGI DAYA NYA

" Dahulu di awal, belajar dzikir nafas saya sering merasakan daya nya, sekarang koq tidak ada lagi ya bang? Apakah Spiritual saya sudah menurun?"

Jawab,
Memang di awal-awal mengamalkan dzikir nafas kita itu akan sering merasakan daya nya, seperti getaran-getaran di tubuh. Seperti sentakan atau daya melesat yang sangat kuat ke atas. Semakin lama mengamalkan mengapa daya itu semakin tiada?

Memang ini akan di rasakan oleh sebahagian jemaah. Apakah itu ada yang salah? Tidak. Itu tidak salah..

Saya berikan sedikit ilustrasi..
Ketika kita pertama kali belajar mengendai sepeda motor apa yang terjadi? Pasti ngegas nya sangat kasar. Sering terjadi sentakan-sentakan karna kita belum bisa menguasai gas sepeda motor itu.

Setelah kita semakin mahir mengendarai sepeda motor, adakah kita mengalami getaran atau sentakan-sentakan? Tentu tidak kan? Itu karna kita sudah menguasai nya.

Begitu pula dalam berdzikir nafas. Jangan terpesona oleh getaran-getaran dan sensasi jasad. Itu sama saja kita baru belajar naik sepeda motor. Getaran nya besar, tetapi sepeda motor belum berlari kencang. Ini belum sinkron atau menyatu.

Apabila getaran semakin halus.. tetapi kita bisa mengikuti daya nafas.. maka kita kan melesat secepat cahaya. Tinggal tancap gas saja.. menembus alam yang berlapis-lapis. Hingga lah masuk pada kesadaran jiwa..

Getaran-getaran itu hanya di awal saja.. lurus lah ke Allah sampai daya itu tak terasa lagi. Jangan tertipu oleh segala sensasi-sensasi..

FREKWENSI JIWA

FREKWENSI JIWA 

Kali ini kita bahas tentang frekwensi jiwa. Bagi pengamal spiritual pasti senang nih, jika sudah bicarain frekwensi. hehe..

Frekwensi ini apa sih?
Frekwensi ialah hanya istilah saja. ini berkaitan dengan signal-signal kerohanian ( jiwa ).

Mungkin teman-teman sering merasakan. ketika kita berteman dengan seseorang koq terasa nyaman ya? kita senang di dekat teman itu. rasa nya ingin dekat. walau baru kenal terkadang seperti saudara kandung sendiri. jadi akrab.

Tetapi pernah juga kita merasakan di teman yang lain.. seperti ada dinding pemisah. rasa nya kita malas mau dekat-dekat..

itulah yang di katakan Frekwensi. kita bisa menangkap signal/tanda, ini pantas di temani atau tidak? pasti beda rasa nya. Dengan frekwensi ini, kita bisa memahami karakter dan sifat seseorang. bagi orang-orang yang telah terlatih kesadaran jiwa nya.. pasti bisa membaca.

Ketika kita memahami tentang frekwensi jiwa ini, terkadang membuat kita jadi takut sendiri. takut nya gimana? yaitu takut jadi su'udzon kepada orang lain. karna kerohanian seseorang itu akan terbaca dengan sangat jelas. yang mana orang baik, dan yang mana orang jahat.. akan dapat di kenal. yang mana yang zero dan yang mana yang ego.. akan terbaca.

Bahkan ketika ada seorang teman yang iri, benci, dan tak senang kepada kita.. kita pun akan mengetahui. Walaupun ia tak pernah menunjukkan kebencian nya. 

pasti anda jadi berpikir, " wah, itu orang sakti donk!". ini bukan soal sakti, tetapi tentang frekwensi ini memang benar-benar ada. 

Contoh nya, ketika kita di dekat orang jahat atau ahli maksiat. mengapa kita selalu menjauh dan merasa tak nyaman. tetapi begitu di dekat seorang ulama atau kyai, orang baik.. kita merasakan ketenangan dan kenyamanan. 

Begitu pula sebaliknya.. penjahat akan nyaman dekat dengan penjahat. dan akan risih ketika dekat dengan orang baik.. itulah yang di katakan frekwensi.

Frekwensi ini ibarat dua kutub magnet. menolak dan menarik orang-orang di sekitar kita. 

Banyak teman-teman yang merasakan," koq saya dengan bang Andy terasa dekat ya? seolah kita sudah kenal lama." itu tanda nya kita satu frekwensi. 

contoh nya lagi, saya punya teman dekat.. dahulu nya akrab, tetapi akhir-akhir ini seperti ada dinding pemisah. kalau tidak dia yang menjauh, maka saya lah yang menjauh. padahal beliau tiada salah. tetapi saya makin tak nyaman dekat-dekat dengan nya. semakin lama semakin berjarak. itu juga bentuk frekwensi.  

Jika kita sudah satu frekwensi, maka akan tahu sama tahu. ini sering saya alami. tanpa saya katakan isi hati saya.. teman saya bisa mengetahui. begitu pula sebaliknya. karna yang berkomunikasi itu sudah wilayah jiwa/rohani.

jadi untuk teman-teman.. jika kalian yang menjauh, atau saya yang menjauh.. berarti kita sudah beda frekwensi. jika frekwensi sudah berbeda.. memang kita tak bisa bersatu.

Hanya frekwensi yang sama lah, satu hati, satu rasa.. baru kita bisa bersama..

JANGAN CARI ILMU

JANGAN CARI ILMU

Sekedar berbagi..

Menurut saya, yang harus di miliki oleh para pencari Tuhan.. bukan lah ilmu. tetapi adalah Niat ingin kembali.. yaitu berserah diri.

Makna berserah diri itu sangat luas, yaitu tulus karna Allah.. harus lurus..!
ini berdasarkan pengalaman saya, saya hanya ingin dekat. hanya itu saja.. tiada ingin ini-itu. apalagi ilmu.. saya pun benar-benar tiada ilmu.

Ketika hati kita benar-benar lurus berserah kepada Allah. di situ baru lah Allah sambut..!
Awal nya tak punya guru.. di beri guru..
Awal nya tak punya ilmu.. di beri ilmu..
semakin lama hidup semakin tertuntun mendekat, dan terus mendekat..

yang penting hati kita lurus, pasti Allah tunjukkan jalan Nya..
pelan-pelan kita kan mengenal Allah lebih dekat.

Jika ilmu yang menjadi patokan untuk menuju Allah.. banyak orang yang berilmu, tetapi bukan makin dekat.. banyak yang makin jauh. karna ia telah terhijab oleh ilmu nya sendiri. Jika patokan kita karna ilmu, pasti nanti yang di cari nya adalah guru. guru nya dapat.. Allah nya tidak ketemu-ketemu.

Kalau saya tak pernah mencari ilmu.. apalagi guru. tetapi justru ketika niat lurus.. Allah lah yang memberikan saya guru. setelah dapat guru, saya tak terhijab oleh guru.. karna yang saya cari itu adalah Allah. dan dalam perjalanan itulah ilmu kan datang sendiri..

jadi, rubah lah niat kita.. jangan terbalik-balik..!

KOSONGKAN WADAH MU

KOSONGKAN WADAH MU

"Cara menggosongkan wadah itu bagaimana, dan wadah itu apa bang?"

Makna mengosongkan wadah ialah, Di terima saja dahulu.. jangan di tolak atau membantah. Wadah yang saya maksud di sini ialah wilayah hati.

Dalam belajar ilmu ketuhanan, wajib bersih dari ego.. jangan merasa sudah berilmu. Biasa nya orang yg sudah merasa berilmu itu akan sulit menerima pelajaran baru. Karna ia merasa telah memiliki pengetahuan. Padahal ilmu itu kan bertingkat-tingkat..

Jujur saja, lebih mudah ketika mengajari orang yang bodoh daripada orang yang pintar. Orang bodoh itu kalau belajar pasti sungguh-sungguh, karna merasa banyak tidak tahu nya.

Sedangkan orang pintar, ego nya itu sudah tebal. Mana mau lagi di ajari, karna merasa sudah berisi. Merasa sudah berilmu.. inilah wadah yang penuh.

Apalagi yang sudah tua, ego nya lebih besar lagi.. merasa lebih senior dan merasa paling ngerti. Mana mau lagi di nasehati oleh yang muda-muda. Jika anak muda ego itu lumrah, tetapi jika sudah tua bangka makin gede ego nya, itu yang tak tahu diri. Semakin tua koq semakin menjadi? Hehe..

Banyak orang yang minta berguru kepada saya, tetapi saya tak mau mengangkat murid. Mengapa? Saya ingin wadah ini selalu kosong. Orang kalau sudah merasa guru. Terhenti lah ilmu Allah itu, karna wadah nya telah penuh. Sehingga ia merasa cukup dan tak mau belajar lagi. Padahal ilmu Allah itu sangat luas..

TERPAKSA

TERPAKSA

Terkadang cara Allah untuk memberi keyakinan pada diri kita itu sangat unik.

Sudah di perintah kan jauh-jauh hari.. tetapi tak dengar juga. Diri ini tiada keyakinan pada langkah yang akan di ambil.

Akhirnya, di buat lah suatu moment atau peristiwa yang membuat kita terpaksa untuk melangkah. Jika sudah begini, pasti lah sakit rasa nya.

Seolah Allah itu berkata,
" Salah mu sendiri.. sudah di perintah kan, tak jalan-jalan juga sih. ya KU paksa..!"

Terkadang kita jadi tertawa sendiri jika melihat segala skenario Nya. sungguh halus.. hampir saja kita tak memahami.

Akhirnya aku pun menyadari, tiada yang salah akan semua ini. ini memang salah ku.. mengapa tak dari dulu? setelah di paksa baru aku mau melangkah.

Ampun kan lah aku ya Allah.. Aamiin..

Rabu, 06 Desember 2017

KU LEPAS NAMA DZIKIR NAFAS


KU LEPAS NAMA DZIKIR NAFAS
Semakin hari kesadaran kita akan meningkat.. sudut pandang juga akan berbeda. setiap Frekwensi itu bertingkat-tingkat. Jika belum seirama, pastilah tak akan memahami..!
oleh karna itu, hari ini ku lepas nama "Dzikir Nafas.." biar merdeka! selagi masih memakai nama dzikir nafas pasti menjadi beban bagi diri ini.
Nama Dzikir Nafas itu.. terlalu sakral bagi ku. Aku takut ketika diri ini berbuat salah.. jemaah yang lain juga turut di salahkan. biarlah orang melihat diri ini. jika si Andy yang berbuat salah.. ya hanya Si Andy yang di salahkan, tiada kaitan lagi dengan Dzikir Nafas.
Bagi teman-teman seperjalanan.. tidak perlu kuatir lagi. citra dzikir nafas akan tetap harum karna nama itu telah lepas dari diri ini. mohon maaf jika diri ku selalu membuat kalian kuatir, takut mencoreng nama Dzikir Nafas. Dan sekarang aku bebas.. menjadi diri ku sendiri.. terserah lah diri ku kemana aku mau terbang. aku tak terbiasa, di selimuti bayang-bayang..
karna jiwa si Andy.. ya tetap menjadi si Andy.. aku tak bisa menjadi orang lain. karna itulah yang telah di bentuk Allah pada diri ku..
sekarang aku bebas.. lepas.. biar lah dengan cara ku..

ADAB BELAJAR

ADAB BELAJAR

Saya ingin memberi sedikit penjelasan tentang adab-adab dalam belajar atau berguru.

sangat banyak kebiasaan kita itu ialah membanding-bandingkan pendapat dari seorang guru, dengan pendapat guru yang lain. atau pendapat Ustad A, dengan pendapat Ustad B. jangan lah suka begitu.. karna nanti anda akan menjadi bingung sendiri.

Sikap seperti ini adalah termasuk sikap kejahilan.

Mengapa ketika kita sholat berjemaah itu imam nya hanya satu? bukan dua, tiga, apalagi empat. itu bermakna kita harus fokus pada satu jalan. jangan bercabang-cabang. karna setiap kepala itu beda sudut pandang nya.

Dan aneh nya, banyak guru-guru atau ustad ini ketika di beri pertanyaan oleh si jahil malah terpancing. " itu salah, itu sesat, itu pembodohan umat!" padahal ia tidak tahu jalan yang sedang di tempuh oleh yang lain nya.

pertanyaan nya sama. tetapi mengapa jawaban nya bisa beda-beda? apakah anda tidak bingung jika begitu? Si A berkata begini, sedangkan si B berkata begitu. gimana tidak bingung.. siapa yang harus di ikuti?

Ya salah mu sendiri.. mengapa bersikap jahil? mengapa tidak mengikuti hanya satu pemimpin? 

Jika ingin berguru.. mantap kan lah dahulu hati ini. siapa yang ingin kita ikuti? jangan lagi membanding-bandingkan dengan pendapat yang lain.. nanti otak mu bisa pecah, jadi gila sendiri. ilmu pun tak dapat masuk di hati mu.

terkecuali wadah mu itu sudah kosong, hati mu luas. bisa menyerap ilmu darimana saja.. ya tak masalah jika berguru lebih dari satu. tetapi jika masih membanding-bandingkan pendapat si A dengan pendapat si B.. itu pertanda wadah mu tiada tempat untuk menampung ilmu. begitulah karna kejahilan mu.

Jika ada yang bertanya kepada saya karna membanding-bandingkan ilmu. ya mohon maaf saja jika saya tidak menjawab! untuk apa saya jawab, jika wadah mu belum kosong? Buang-buang waktu saja..

karna niat mu bukan untuk belajar. belajar lah beradab dahulu..

MENYUKURI NAFAS

MENYUKURI NAFAS

Menyukuri Nafas mungkin bisa diaplikasikan begini,

Ketika kita menyadari Aku masih di beri Nafas.. maka rasa syukur itu akan meluas.

" Alhamdulillah.. Aku masih di beri Nafas. Berarti aku masih di beri kehidupan. Dalam hidup ini aku tak mau menyia-nyia kan umur. Hidup ini harus bermanfaat, hidup harus berguna dan berfaedah. Karna tujuan aku di hidupkan Allah ialah sebagai khalifah di muka bumi ini.

Pasti ada tugas yang harus ku jalankan.. ada amanah yang ku emban.

Jika hidup semakin durhaka kepada Allah, maksiat sesuka kita. Apalah makna Nafas?

Berarti kita tak bersyukur atas nikmat Nafas kehidupan ini."

Jika kesadaran ini meluas.. setiap hembusan nafas pasti lah sangat berarti.. pasti kita kan mengabdi kepada ILAHI..

itulah makna mensyukuri nafas, semua itu dengan sikap. Bukan lagi dengan sebutan..🙏


AWAL NYA CINTA, TIBA-TIBA JADI BENCI

AWAL NYA CINTA, TIBA-TIBA JADI BENCI

Berhati-hati lah dalam mencintai mahluk. karna, Allah itu pecemburu..

Sangat gampang DIA membolak-balikkan hati mu. yang awal nya cinta, akan di buat Nya menjadi benci, sebenci-benci nya..!

Itu agar apa? agar engkau "Sadar"..!
Bahwa tak pantas kau mencintai mahluk melebihi cinta mu kepada Nya..

Jika sudah begini, jangan mahluk yang kau salahkan..
itu ya karna diri mu sendiri, salah mu sendiri.. mengapa menduakan Nya?

Allah berbuat begitu, agar engkau tahu kemana seharusnya berkiblat. jadi, tetap lah biasa-biasa saja..

LEPASKAN IKATAN MU

LEPASKAN IKATAN MU

Ikuti saja kata hati.. jangan kata orang lain. Jiwa yang merdeka itu, ia tahu kemana mau terbang..!
ketika kau selalu mengikuti kata orang lain, terjajah lah diri mu.

susah dan senang kita juga yang tanggung sendiri.. ngapain lagi mengikuti orang lain..?

Mungkin bathin kita kan berkata,
Aku takut terbuang..
Aku takut sendiri..
Aku takut tiada lagi teman..

sampai kapan kau bagai lembu di cocok hidung nya, menurut kemana pun tali itu di tarik?

Jiwa yang meredeka hanya berkiblat kepada Allah.. bukan lagi kepada mahluk. siapa pun itu.

Belajar lah mandiri, jalan sendiri.. kalau jatuh.. bangkit lagi..
yang penting satu saja yang harus kau sadari.. bahwa diri mu tak pernah sendiri.. Allah senantiasa bersama mu.. yakini itu..!

PENYAKSIAN

PENYAKSIAN
Oleh: Andy Firmansyah

Ketika DIA tepat di hadapan ku..
ngapain lagi ku sebut-sebut nama Nya..
ngapain lagi ku panggil-panggil..
Toh, DIA sudah bersama ku..

Tinggal ku pandangi saja wajah Nya..
Tinggal ku Sadari saja wujud Nya..
Hilang lah seribu bahasa..

Aku tak perlu berkata.. DIA sudah tahu..
Aku tak perlu meminta.. DIA paham yang ku rasa..

Aku terdiam..
Aku menunggu..
Aku tak mau pulang..
Aku betah di sini..
Ini lah ketenangan hakiki..

Tak bisa ku gambar kan..
Tak bisa ku cerita kan..

Yang ku tahu.. Aku di ridhoi..

Selasa, 05 Desember 2017

MERASA MAKRIFAT, SEHINGGA BELAGU..!

MERASA MAKRIFAT, SEHINGGA BELAGU..!

"Bang Andy, saya mohon bantu pemahaman..
ceritanya begini, ada family saya bertanya kepada anak saya. katanya, "kamu sholat itu menyembah siapa ?" Lah nyembah Allah dong...! "koq nyembah nama?  ujarnya lagi. Nah saya jadi bingung bang Andy ? apa ada makrifat yang lebih halus tentang ibadah sholat ini bang Andy??"

Jawab,
jadi tertawa sendiri saya jika mendengar pertanyaan-pertanyaan begini. hehe.. Karna saya dahulu juga pernah di begituin. sehingga saya merasa sia-sia lah ibadah saya selama ini.

Kalau saya dahulu itu di berikan pertanyaan seperti ini, "Andy kira-kira ibadah sholat mu di terima Allah atau tidak?" 

ya saya jawab, " di terima atau tidak ya saya tidak tahu. itu kan hak Allah!"

" Lantas ngapain kamu sholat jika kamu tak tahu sholat mu itu di terima atau tidak?" benar-benar di jebak saya. sakit sekali rasa nya hati ini di remehkan begitu. saya merasa seperti di hakimi karna tiada pengetahuan.

orang yang bertanya itu pun melanjutkan, " jika kamu sholat.. kamu harus yakin sholat mu itu di terima Allah. jika tidak yakin.. ngapain kamu sholat?" ia makin tersenyum memandang rendah dan merasa puas bahwa telah menjebak saya.

Baik. sekarang kita bahas dari sisi makrifat,
Apakah orang-orang yang suka bertanya begitu sudah makrifat? belum. Itu hanyalah orang-orang yang mengaku makrifat. sehingga belagu. baru di berikan ilmu sedikit.. belagu nya selangit.

ini adalah "lagu lama" bagi orang-orang yang mempelajari ilmu-ilmu makrifat. ngaji nya sama guru jahil.. maka murid nya pun ikut-ikutan jahil. pertanyaan-pertanyaan jahil begini akan turun temurun kepada murid-murid nya. mengapa tidak bisa hilang..? karna dia juga di begituin oleh guru nya. ketika menyampaikan kepada orang lain.. pasti ia pakai "Lagu" yang sama. 

Ciri-ciri seorang makrifat.. ia tidak akan menghakimi. bukan seperti orang yang mengaji makrifat itu. ketika di beri ilmu.. belagu! padahal ilmu itu kan dari Allah.. tetapi merasa dia yang paling lurus jalan nya.

Jika ingin berbagi ilmu.. ajarkan lah dengan hikmah. bukan dengan pertanyaan-pertanyaan menjebak begitu! itu iblis namanya.. sombong!

ketika kita sudah terpancing dengan pertanyan nya itu, dan kita bertanya kepada nya, "makna nya apa?" ia pun menjawab, "kamu harus berguru dahulu.. berbaiat dahulu, ini ilmu rahasia.. tidak sembarangan..!"

Sudah di pancing nya kita dengan pertanyaan-pertanyaan menjebak, tetapi kita pun tak mendapat ilmu. koq rasa nya sulit sekali ya kita belajar agama? 

Bukan begitu cara Rasulullah dalam berdakwah.. jika di persulit, tinggal kan lah orang itu. diri nya saja tiada akhlak.. bagaimana jadi nya jika belajar dengan orang yang tak berakhlak? nanti semakin banyak ilmu kita pun bisa jadi begitu.. belagu!

jika benar-benar ia ingin berbagi ilmu, seharusnya jangan menjebak. To do point saja lah, " Jika kamu sholat, jangan hanya sebatas pada nama Nya. tetapi kamu harus bisa menyadari/menyaksikan kepada Dzat yang mempunyai nama Allah..!" 

kalau begini kan jelas. lantas ajari.. bagaimana menyadari Dzat Allah. jangan menjebak..! orang akan putus asa dan kecewa jika kita menghakimi. 

Orang yang belum makrifat.. itu karna Allah..
yang sudah makrifat.. itu juga karna Allah..

Jadi, jangan belagu.. jika sudah di beri ilmu. siapa yang memberi dan mengenalkan semua itu? 

hati-hati lah memilih guru.. lihat dahulu akhlak nya, jangan tertipu oleh ilmu nya..

Senin, 04 Desember 2017

EGO BERSPIRITUAL

EGO BERSPIRITUAL

ketika diri semakin dalam menjalani Spiritual, maka kenikmatan rohani itu benar-benar kita rasakan. Nikmat nya sungguh luar biasa..!

Di sini banyak yang terlena hingga mabuk ketuhanan..
Banyak yang lupa diri hingga meninggalkan urusan duniawi. jika kita tidak cepat-cepat sadar, pasti lah semakin jauh dari syariat yang di tentukan.

Lupa.. bahwa ada amanah Allah yang harus kita jalankan. urusan duniawi dan akhirat jadi tak seimbang.. itu lah ego dalam berspiritual.

Mengapa semakin menjalani spiritual koq semakin lupa dari tanggung jawab kehidupan? karna kita terlena oleh kenikmatan nya.

semua ini pasti di alami oleh setiap salik/pejalan. ketika rohani nya aktif, dan bisa mencicipi dunia keilahian.. pastilah membuat nya mabuk kepayang. tiada lagi yang ia takutkan di dunia ini, bahkan ada orang yang siap mati! " Aku lebih mencintai kematian daripada kehidupan dunia yang fana ini."

Bagi anda-anda yang sedang mabuk saat ini, cepat-cepat lah sadar..! sadari, kita hidup di dunia.. bukan di alam fatamorgana..

jangan ego semakin menebal sehingga lupa diri. karna tujuan hidup adalah menjalan kan amanah-amanah Allah. bukan berkhayal di alam ketuhanan.

cepat-cepat lah sadar, bangun lah dari mimpi mu itu..!

Minggu, 03 Desember 2017

PISAHKAN SAJA KESADARAN KITA

PISAHKAN SAJA KESADARAN KITA

"Maaf bang Andy, kalau sudah bisa memisahkan jasad dengan kesadaran jiwa, apakah rasa sakit bisa juga di pisahkan Bang..?" 🙏

Jawab,
Bisa.. di coba saja pak.

saya pernah baca sebuah kisah sahabat nabi. yang terkena anak panah ketika perang badar. ketika anak panah itu hendak di cabut beliau selalu meringis kesakitan. tak sanggup menahan rasa sakit.

akhirnya ia menyuruh sahabat yang lain untuk mencabut anak panah itu ketika ia sedang sholat. mengapa di saat sedang sholat?

karna di saat ia sholat ia benar-benar khuyuk. kesadaran nya hanya kepada Allah. sehingga di cabutlah anak panah itu dan beliau tidak merasakan kesakitan. karna kesadaran nya telah berpisah, bukan lagi di jasad.. tetapi telah masuk pada kesadaran jiwa nya.

Begitu juga ketika kita sakit, contoh nya sakit kepala.. coba di pisahkan saja kesadaran kita.. pasti hilang sakit nya.. saya sering mencoba ketika sakit kepala dan sakit gigi. memang tiada lagi rasa sakit..

Sabtu, 02 Desember 2017

JANGAN SALAH MEMANDANG

Ujian Allah

JANGAN SALAH MEMANDANG

"Semakin saya berDzikir Nafas, koq selalu banyak ujian ya bang?, padahal saya belum tau berDzikir Nafas yang sebenarnya."

Jawab,
Apa makna/arti "ujian Allah" dalam pandangan anda..? 
Pasti sangat banyak orang yang mengartikan ujian Allah itu ialah, suatu masalah, musibah, kesialan, malapetaka, dan sesuatu yang tidak enak atau tidak di inginkan.

Jika pola pikir dan prasangka anda seperti itu, ya wajar saja anda akan sangat menderita ketika ujian datang melanda. Itu adalah sesuatu yang sangat anda benci. Pasti anda sangat menghindari nya.

Di situ lah letak kesalahan kita yaitu salah memandang dan mengartikan suatu ketetapan Allah. Ketika anda merasa di uji, pasti anda akan merasa sedang dapat masalah. Karna yang kita lihat hanyalah masalah nya saja..!

Sekarang rubah lah, Jangan melihat masalah nya.. tetapi lihat lah segala hikmah. Karna Allah berkata, 

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5-6)

lihat lah ayat itu, dua kali Allah memberi penegasan. Beserta ( bersama ) kesulitan ada kemudahan. Di sebagian terjemahan sering kita jumpai bahawa "setelah kesulitan ada kemudahan". Ini sudah salah terjemahan. Pasti kita jadi susah jika begitu, koq masalah terus.. senang nya kapan..? Hehe..

Padahal makna beserta itu ya bersamaan, bukan nanti. Di suatu sisi ada kesulitan, tetapi bersamaan dengan kemudahan nya, pasti ada hikmah.

Nah, cuma kita nya saja.. asyik memandang/melihat kesulitan nya saja.. kemudahan atau hikmah nya mengapa tidak kita pandang/lihat?

Ini contoh, "Saya di beri penyakit oleh Allah bang, itu kesulitan nya.. lantas kemudahan/hikmah nya apa bang?"

Ya anda sendiri lah yang tahu.. karna anda lah yang paling mengenal diri anda. Saya mana tahu. Belajar lah membaca hikmah nya.. pasti ada hikmah nya! Itu janji Allah koq, mana mungkin Allah bohong..?

Mengapa orang-orang yang merasa di uji itu pasti selalu susah, galau, sedih, bahkan ada yang rasa nya mati saja..? Karna yang ia lihat hanya masalah dan masalah, ia tak dapat membaca kemudahan/hikmah yang Allah berikan.

Kalau kita melihat sejarah dan kisah para Nabi dan orang-orang beriman terdahulu.. kurang apa ujian mereka?, bahkan lebih hebat lagi daripada ujian kita. Tetapi mengapa mereka bisa tenang, tak menderita, tiada merasa tersiksa..?

Karna yang mereka pandang itu bukan masalah nya, tetapi kemudahan/hikmah nya.. sehingga mereka menjadi tegar dan bisa menerima segala ketetapan Allah, walaupun itu pahit.

Jadi, jangan dzikir nafas nya anda salahkan.. tetapi sudut pandang anda itu yang salah. Memang benar, dzikir nafas ini bukan amalan main-main.. siap-siap saja di uji. 

Saya sendiri sudah rasa koq, jika saya tidak kuat keimanan mungkin saja saya ini sudah gila, mengapa bisa begitu..? ya karna dahulu saya salah memandang. Saya tidak melihat hikmah nya.

Dari awal mengamalkan dzikir nafas sampai sekarang ujian Allah datang bertubi-tubi. Lama-lama ya tahan banting juga, ya jadi terbiasa. Dan sekarang mengapa saya kuat menghadapi itu semua, karna yang saya pandang ialah kemudahan/dan hikmah nya. Sehingga tiada lagi merasa menderita.. 

Jadi, jangan melihat masalah, tetapi lihat lah segala hikmah Nya..

JUAL EBOOK SPIRITUAL..

JUAL EBOOK SPIRITUAL..

Bagi teman-teman yang ingin belajar Dzikir Nafas dan menjalani keberihsanan ( Sadar Allah ) dalam kehidupan ini.. saya rekomendasikan miliki lah dua Ebook ini.

Dua Ebook tersebut ialah pengalaman hidup yang selalu saya tuliskan setiap hari nya. Yang mengalami baru lah kan mengerti dan mengetahui.

Semoga bisa menambah wawasan dan menambah keyakinan kepada Allah. Dan segala yang tertulis bukan hanya sekedar di baca, tetapi bisa di contoh dalam kehidupan kita.

===========================================


Judul       : SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS ( Sebuah Perjalanan Jiwa )
Penulis     : Andy Firmansyah
File          : Pdf ( Ebook )
Penerbit   : Pandiva Buku
ISBN       : 9786027374867
Halaman   : 340 Hal
Terbit       : 2016
Harga       : Rp 50.000

Tentang Buku:
Apakah Anda Seorang Pecinta Spiritual? Jika Iya, Buku ini Wajib Anda miliki!

Sejati nya hidup itu ialah Menghamba kepada Allah SWT. Selama ini kita selalu beribadah dengan ibadah yang Umum (Syariat), tetapi sering kali ibadah itu tiada membekas dalam kehidupan kita. Rajin Sholat dan Dzikir tetapi di waktu yang bersamaan tiada dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. adakah yang salah dengan ibadah kita?

Itu karna kita belum memahami makna Hidup Berihsan (Sadar Allah). Dan di buku ini ialah tertulis segala pengalaman Si Pejalan (Salik) dalam mengenali Jati diri nya. Dengan sebuah Metode Dzikir Nafas kita akan Mencapai keihsanan, yaitu hidup penuh kesadaran kepada Allah. Sehingga segala ibadah Syariat itu mencapai kepada Hakikat yang sebenarnya.

Agar bisa menambah pengetahuan dan mencapai hidup berkesadaran kepada Allah. kami sangat merekomendasikan Anda untuk memiliki buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"

Buku ini berisi pengalaman kisah nyata si penulis, yang menuliskan segala pengalaman-pengalaman hidup setelah mengamalkan Dzikir Nafas . Buku ini di harap kan tidak hanya sekedar di baca, dan pembeli pun tertarik untuk mempelajari Dzikir Nafas. dan kami akan siap membantu berbagi ilmu dan membimbing siapa saja yang berminat untuk belajar. karna kami telah banyak merasakan manfaat nya dan memang seharusnya ilmu Dzikir Nafas ini di Syiar kan. Agar semua orang mencapai hidup berihsan (Sadar Allah) dan membuat ibadah lebih baik kepada Allah.

===============================================


Judul        : KESADARAN JIWA (Meraih Hidup Berihsan)
Penulis     : Andy Firmansyah
File          : Pdf ( Ebook )
Halaman   : 211 Hal
Terbit       : 2017
Harga       : Rp 50.000

Tentang Buku: 
Sedari kecil kita sangat lah jarang di ajarkan tentang keberihsanan( Sadar Allah ) kepada Allah. yang kita pelajari hanya ibadah jasmani, yaitu syariat, dan syariat, sedangkan  Wilayah hakikat atau wilayah Rohani sangat lah jarang yang mengajarkan.

Kita paham cara melakukan Sholat, tetapi hakikat sholat itu apa? mengapa tak dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar? Mengaji hanya sebatas membaca dan menumpuk ilmu. bersedakah hanya lah sebatas memberi, tetapi paham kah kita hakikat nya semua itu?

Setiap Hari kita membaca Al-Fatihah, " Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkulah kami mohon pertolongan." mengapa kita masih meminta pertolongan orang pintar, dan Kyai. Mengapa tiada keyakinan kepada Allah? Keislaman kita hanya lah sebatas nama, jika tiada keyakinan dan berserah diri kepada Allah.. itu belum Islam sesungguhnya.

Hidup tanpa keihsanan ( Sadar Allah ), sama saja seperti bangkai yang berjalan, jiwa nya mati. Oleh karna itu di buku ini saya jelaskan bagaimana cara meraih keihsanan ( Sadar Allah ) itu. yaitu dengan beberapa metode.. Dzikir Nafas, Patrap, dan komunikasi Al-quran. ketiga metode tersebut ialah cara cepat mencapai keihsanan.

=============================================

Cara Membeli:
Silakan menghubungi Telp/Wa  : +62 812 70566960
Transfer uang ke Rekening Penulis, kirimkan bukti pembayaran via Whatsapp. Maka, file Ebook akan di kirmkan secepat nya ke emai atau whatsapp anda.

Pembayaran ke rekening:
A/n: Andi Firmansyah
Bank BNI
No Rek : 0152-8829-31

Jumat, 01 Desember 2017

BERUBAH SUDUT PANDANG

BERUBAH SUDUT PANDANG

"Bang Andy & saudara-saudaruku smua, saya hampir saja ribut dengan ibu mertua saya. jujur semenjak saya kenal Dzikir Nafas koq saya tidak percaya lagi dengan yang namanya PAMALI,..PRIMBON,.RAMALAN,.PASARAN PENANGGALAM DSB...!!!? saya hanya sampaikan ke istri saya kalau saya nggak percaya lagi dengan yang begituan. tetapi ibu mertua saya bilang, "JANGAN KAU ANGGAP REMEH YANG BEGITUAN, TIDAK MUNGKIN ORANG PERCAYA DENGAN YANG BEGITU ANDAIKAN NGGAK ADA FAKTA REALITA YANG TERJADI ...!" saya hanya diam (dan berkata dalam hati) saya tetap nggak percaya sebab ALLAH yang tahu & mengatur segalanya....

Gimana menurut saudaraku semua terkhusus buat bang Andy 🙏🏻???

Jawab,
Orang-orang yang berdzikir nafas itu pasti akan berubah. Apa nya yang berubah? Ya macam-macam..

Sikap, cara berpikir, dan sudut pandang nya pasti akan berubah! Jadi jangan heran jika kita ini jadi berbeda dengan kebiasaan dan pandangan orang pada umum nya.

Kalau dahulu kita akan mengikuti dan percaya begitu saja. Setelah berdzikir nafas pasti akan lebih banyak merenungi, tidak suka ikut-ikutan. Jika ada yang tidak sesuai, pasti bathin kita menolak.

Mengapa bisa begitu ya?
Karna kesadaran jiwa yang aktif yang selalu menyadari Allah.. maka akan Allah buka kan hati kita. Di sini lah kita menjadi manusia yang berakal. Bukan percaya begitu saja dengan ajaran nenek moyang.

Nah, penolakan-penolakan itu kan bukan di buat-buat. Bukan karna hasutan orang lain. Tetapi memang begitulah Allah yang membuat berubah sudut pandang kita. Begitulah jika Allah telah menjadikan kita hamba yang lurus.. pasti beda dengan kebanyakan orang.

Ini juga akan menjadi ujian bagi diri kita, ketika kita berbeda. Kita akan di kecil kan, di asing kan, bahkan di anggap sesat bagi orang-orang terdekat di sekitar kita. Yang dahulu teman, bisa saja jadi menjauhi. Yang dahulu saudara, bisa saja jadi memusuhi. Kita akan merasa jadi sendiri..

Tetapi tetap lah kuat ke Allah.. tiada yang dapat menggoyahkan keimanan kita jika telah di buka kan hati ini. Salah dan benar akan tampak semakin jelas. Saya juga dahulu seperti itu. Malah lebih ekstrim lagi.

Allah lah tempat bergantung, Allah lah sang pemberi petunjuk. Ikuti saja petunjuk Nya..

🙏🙏🙏