PERLU KAH SEORANG GURU?
"Mas Andy.. saya pemula dan sangat tertarik dengan ilmu dzikir nafas yang Anda upload di Youtube. Nama saya Yuliansyah.. dari kaltim.
Dan apakah tidak apa-apa mengamalkan ilmu ini tanpa guru? kalau memang harus pakai guru... apakah mas bersedia menjadi guru....?"
Jawab,
Ini sungguh pertanyaan berat bagi saya. Mengapa berat? Karna harus hati-hati dalam menjawab.
Jika saya katakan, "tidak perlu guru".. pasti tidak semua orang bisa berjalan sendiri. Pasti sangat banyak orang perlu bimbingan, yang mengarahkan kemana arah dan tujuan.
Jika saya katakan "harus berguru".. jujur saja, saya ini tidak mau menjadi guru. Bagaimana cara berbagi ilmu tanpa kita ini di anggap guru? Ini sungguh suatu kebingungan bagi saya.
Semakin jauh perjalanan, semakin lah saya mengerti. Sosok guru memanglah sangat perlu, tanpa guru anda pasti akan bingung dalam perjalanan, tiada tempat untuk bertanya. Kecuali jika tauhid kita sudah benar-benar kuat, ya silakan berjalan sendiri. Tinggalkan guru.. terus lah lurus kepada Allah. Jadikan lah Allah sang maha guru.
Jika saya katakan, "tidak perlu berguru kepada manusia, langsung saja ke Allah!" Ini juga suatu kesalahan, bagaimana mungkin kita bisa berlari, jika kita saja tak tahu cara berdiri?
Biar bagaimana pun juga, saya pun dahulu berguru. Tak kan mungkin saya bisa seperti ini jika tiada guru yang membimbing saya. Setelah saya kuat berdiri, bisa berjalan dan berlari.. baru lah Allah itu sang maha guru, tiada lagi saya bergantung kepada guru manusia.
Jika anda-anda ingin belajar, mari belajar bersama-sama. Jangan anggap saya sebagai guru, karna saya takut besar kepala! Anggap lah diri ini sahabat seperjalanan. Sehingga tiada jarak antara kita..
Duduk sama rendah..
Berdiri sama tinggi..
Kita sama-sama menuju Allah..
Dan saya akan berbagi apa yang saya ketahui.
Saya hanya bisa mendorong dan mengajarkan cara berdiri, setelah itu.. berjalan lah sendiri..
Langsung saja kepada Allah, guru sejati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar