Minggu, 16 September 2018

SAHABAT

SAHABAT
Oleh: Andy Firmansyah
16 September 2018

Sahabat.. sahabat itu benar-benar menjaga perasaan sahabat nya. Tanpa di minta ia pun sudah tahu apa yang di butuhkan oleh sahabat yang di cintai nya itu.

Ia kan berusaha membahagiakan sahabat tercinta, tak rela membuat nya sedih apa lagi bersusah hati. Ia rela berkorban apa saja asalkan sahabat nya bahagia..

Ia rela di hina, di caci, di rendah kan oleh sahabat nya.. karna yang menghina itu ada tempat special di hati nya. Rasa cinta nya lebih besar daripada kebencian. Mungkin kebencian itu pun sudah menjadi lebur karna cinta nya yang begitu besar.

Tetapi jika orang lain yang menghina.. jangan coba-coba, pasti dia akan mengamuk tak terima..!

Untuk sahabat-sahabat ku..
Mohon kemaafan ya jika selama ini aku selalu mengejek, menghina, mengecilkan mu.. ada kah marah di hati mu..?

Jika timbul rasa amarah itu.. berarti aku ini bukan lah sahabat bagi mu..
Berarti aku ini jauh dari hati mu..

Jumat, 14 September 2018

BEDA NYA INGAT DAN SADAR

BEDA NYA INGAT DAN SADAR
Oleh: Samjan bin Juri - Sabah

Alhamdulillah saya semakin faham tentang 'ingat' dan 'sadar'..

Ingat itu adalah kerja otak. Kalau guna ingat Allah bikin sakit kepala, pening, stress dll..

Sedangkan Sadar itu kerja rasa. Merasai akan wujud Allah pada diri dan sekalian makhluk. Merasai Dzat Allah yang meliputi. Bila lihat diri atau lihat makhluk terasa wujud atau keberadaan Allah.

Demikian juga bila berzikir nafas. Nafas itu bukan dilihat atau diingat tetapi dirasa. Merasa Allah menggerakkan nafas keluar dan masuk. Pada mulanya memang terasa diri yang mengatur nafas tetapi lama kelamaan nafas itu bukan lagi kita yang kawal/atur.

Begitu juga dzikir Huu Allah. Pada awalnya kita yang mengatur dzikir Huu Allah tetapi lama-kelamaan sebutan itu bukan kita lagi yang sebut. Akan berzikir dengan sendirinya.

Selepas itu,  dzikir level 1 dan 2 perlahan lahan hilang. Terus pula ke level 3 yakni mula sadar akan keberadaan Allah bersama kita. Kemudian , rasa ditarik ke atas.

Rabu, 05 September 2018

BENARKAH BISA DI GANGGU JIN

BENARKAH BISA DI GANGGU JIN?
Oleh: Andy Firmansyah
5 September 2018

Banyak yang bertanya, benarkah mengamalkan dzikir nafas bisa di ganggu jin?

Sebenarnya semua itu tergantung arah kesadaran kita. Kemanakah arah kesadaran itu kita tuju?

Kepada Allah Atau kepada Jin atau mahluk halus lain nya..?

Jika kesadaran kita ke Allah.. maka Allah lah yang mendekat..
Jika kesadaran kita ke Jin.. maka Jin lah yang mendekat..

Ngeri ya..! Pasti banyak teman-teman yang takut mengamalkan dzikir nafas ini. Hehe..

Kenapa bang kita berdzikir ke Allah kok malah jin yang datang?

Ya itu karna kita yang mengundang, kita yang membuka pintu agar mereka bisa masuk ke wilayah kesadaran kita.

Dzikir Nafas ini adalah tirakat kelas tinggi, kita bisa memasuki berbagai alam dimensi karna kita masuk ke Alam ghoib. Ya tergantung tujuan nya mau kemana.

Tetapi jangan takut. Bagi anda yang belum pernah main wilayah Jin pasti aman. Karna kesadaran kita arah nya hanya kepada Allah.

Tetapi mengapa ada yang bisa di ganggu Jin, bahkan ada yang sampai kerasukan?

Itu karna mereka orang sakti.. sudah terbiasa main di dunia Jin, sehingga masih sering terlena di alam mereka. Kesadaran nya bukan ke Allah, tetapi malah kepada Jin dan hantu blau segala. ya pasti Jin yang datang..!

Jadi ikuti saja step by step dalam berdzikir Nafas Pasti aman.. tiada gangguan.

Jika Sadar Allah.. Allah yang datang..
Jika Sadar Jin.. Jin lah yang datang..

Jadi, luruskan niat.. kita berDzikir Nafas itu untuk mendekat kepada Allah. Bukan ke selain Allah..!


Senin, 03 September 2018

BELAJAR MATI SEBELUM MATI

BELAJAR MATI SEBELUM MATI
Oleh: Andy Firmansyah
3 September 2018

Ada yang bertanya kepada saya, "bang belajar mati sebelum mati itu seperti apa sih?"

Baik, akan saya jelaskan semudah mungkin. Makna mati di sini ada dua macam..

Mati yang pertama,
Mati yang pertama ini adalah mengenal diri sebenar diri. Yaitu mengenali diri sejati yang sering di sebut dengan Nafs atau Jiwa..

Jadi, jasad ini harus lah mati dahulu baru lah sang jiwa aktif/sadar. Dan metode nya ya macam-macam. Dan harus belajar pada guru atau ahli nya. Si guru itu lah yang memberikan tata cara atau metode agar kita bisa masuk pada kesadaran jiwa. Dan salah satu metode nya ya Dzikir Nafas.

Mati yang kedua,
Mati yang kedua ini yaitu sikap dalam kehidupan. Apa nya yang mati..? Yaitu keegoan atau keakuan diri kita.

Sehingga segala diam dan gerak kita bukan lagi karna ego. Tetapi hanya mengikuti mau nya Allah. Zero.. lebur.. fana.. dalam kehendak Allah.

Jika kedua mati ini sudah kita kuasai.. di situ lah kita baru kenal diri dan kenal Allah. Sehingga semakin lah kita jadi hamba yang bertakwa.

TINGGALKAN SENSASI TENANG

TINGGALKAN SENSASI TENANG

Dalam berdzikir nafas pasti teman-teman pernah merasakan sensasi tenang. Yaitu suasana yang sangat nyaman, tenang, damai.. sehingga kita menjadi terbuai dan hilang kesadaran. Sangat banyak yang jadi terlelap atau tertidur.

Ternyata sensasi tenang itu juga ada di dalam kehidupan kita. Begitu kita semakin mendekat kepada Allah, maka kita kan terjebak sensasi tenang.

Ciri nya apa..?
Yaitu hidup kita terlalu nyaman dan tenang. Sehebat apa pun masalah nya kita tetap tenang. Karna kita merasa asyik mendekatkan diri kepada Allah. Tiada lagi takut. Karna merasa sudah bersama Allah.

Ternyata itulah orang yang terbuai akan ketenangan. Sehingga kehidupan duniawi nya hancur. Ia merasa rezeki nya sudah di cukup kan Allah. Dan memang benar kebutuhan nya selalu tercukupi.

Orang yang seperti itu hidup nya pasif, tidak produktif . Ia hanya menerima saja. Tetapi tak meneruskan perjalanan yang lebih tinggi. Sehingga soal rezeki atau keuangan ya pasti pas-pasan. Tidak bisa kaya.

Jadi untuk teman-teman yang masih di wilayah tenang saat ini. Naik lah lagi ke wilayah yakin.. teruskan perjalanan..!

Setelah tenang.. naik lagi ke wilayah yakin. Jangan di situ-situ saja..! Tanya pada diri.. apa perintah Allah saat ini..? Kerja kan lah. Lakukan saja dengan berserah kepada Allah.

Banyak yang berkata,
"Orang yang mendalami ilmu Ketuhanan pasti nggak bisa kaya. Pasti hidup nya miskin..!"

Sangat banyak yang memvonis seperti itu. Apa iya..?
Kalau saya perhatikan sih ada benar nya juga. Banyak teman-teman saya yang begitu. Ya termasuk saya juga. Hehe..

Sekarang barulah saya ketemu jawaban nya. Ternyata selama ini kita hanyut di wilayah tenang. Kita tidak sadar selama ini kita itu tertidur. Jadi, untuk teman-teman.. tinggalkan sensasi tenang itu dan naik lah ke wilayah yakin..!

Karna saya sudah mengalami.. maka nya saya buka hal ini. Agar setiap pejalan tahu titik perjalanan kita sudah dimana. Sering-sering lah berkonsultasi kepada guru-guru kita. Agar kita tidak salah kaprah!