Minggu, 31 Juli 2016

BIASA-BIASA SAJA

BIASA-BIASA SAJA

paling enak itu.. ialah menjadi orang yang biasa-biasa saja..
Orang yang merasa biasa-biasa saja, itu lebih aman dari pengakuan-pengakuan diri.

Orang yang merasa telah berilmu, kebanyakan itu memandang enteng yang tidak berilmu. Merasa benar, merasa pintar, merasa lebih tahu. Sehingga muncul lah ke egoan memiliki ilmu. Tanpa di sadari ia terjebak oleh ilmu nya sendiri. Itulah bahaya nya bentuk pengakuan-pengakuan diri..

Merasa kaya,
Orang yang merasa kaya.. lebih cenderung bangga akan kekayaan nya. Dan memandang rendah si miskin. Dia lupa.. siapakah yang memberi kekayaaan itu? Tidak kah dia bersyukur di takdirkan Allah menjadi anak yang lahir dari keturunan orang kaya. Semakin kaya.. semakin merasa itu usaha diri nya. Dia lupa.. siapakah yang memuluskan jalan hidup nya?

Merasa Ahli ibadah,
Orang yang merasa Ahli ibadah itu.. pasti banyak memandang hina yang ahli maksiat. Akhirnya menyombongkan diri dengan segala amal ibadah nya. Dia lupa..
siapa kah yang menguatkan diri nya untuk bisa bangun bertahajud di tengah malam? Siapa kah yang yang memanggil diri nya agar bisa mendekat ke Allah?
Siapakah yang menjaga nya dari dosa-dosa?
Lantas mengapa mengaku-aku itu semua kemampuan diri nya..

Apalagi yang sudah merasa kyai, merasa wali.. pasti ego nya lebih tinggi lagi. Ingin selalu di hormati, ingin nya selalu di hargai..
Semakin banyak jemaah, pengikut dan yang menghormati nya.. semakin lah diri nya gila akan kehormatan. Ingin selalu kata-kata nya yang harus di dengar. Bahkan yang hanya setingkat ustad saja.. begitu banyak yang ber ego tinggi..

Itu semua pengakuan diri. Semakin di akui manusia semakin lah diri ini merasa..

Jadi yang lebih aman.. jadi lah orang yang biasa-biasa saja. Jangan tertipu oleh pengakuan-pengakuan manusia..

Walau dia pintar/berilmu.. dia tidak pernah merasa pintar. Walau pandangan orang lain dia memang pintar/berilmu..

Bahkan diri nya sendiri tidak tahu bahwa diri nya seorang wali. Walau pun orang lain telah menganggap nya wali Allah. Tapi dia tidak pernah merasa.. tiada mengakui.

Untuk apa di akui manusia jika membuat diri ini tambah bangga dan sombong atas pengakuan-pengakuan diri..

Jadi yang lebih aman.. jadi lah orang yang biasa-biasa saja. Untuk apalah gelaran manusia jika membuat kita tambah bangga dan riya'?

Orang yang biasa-biasa saja itu, lebih terjaga dari kesombongan.. tiada dia mengharap pengakuan-pengakuan manusia. Hanya di sisi Allah lah pengakuan yang dia harapkan..



ALHAMDULILLAH

Dengan banyak nya yang tercerahkan setelah membaca setiap tulisan, membuat saya memberanikan diri membuat sebuah buku..
semoga bermanfaat untuk sesama.. Aamiin.. ya Allah..

KETIKA

KETIKA

Ketika engkau mampu.. mengapa tidak mau membantu..
Ketika engkau Berlebih.. mengapa tidak mau berbagi..
ketika engkau di beri.. mengapa tidak mau mengabdi..

Engkau lupa.. wahai diri..
Engkau lalai.. tak menyadari..
Darimana kah semua itu..
Mengapa diri meng aku-aku..

Yang meminta.. pasti ada yang menggerakkan..
Yang memohon.. pasti karna di tunjukkan..
Mereka datang.. karna Allah..
Allah lah yang menuntun kepada mu..

Engkau lupa wahai diri.. mengapa tiada menyadari..
Mengapa melihat yang datang..
Tetapi tak melihat.. siapa yang mengundang..

Jika benar kau telah Ihsan.. pasti lah melihat Allah di balik kiasan..
Jika benar kau telah Ihsan.. pasti lah engkau menjadi utusan..

Sabtu, 30 Juli 2016

KOSONG

KOSONG

Ketika engkau merasa sedih dan susah tanpa sebab.. berarti ada sesuatu yang hilang dari relung Hati..

Jika sedih.. tak tahu apa yang di sedih kan..
Jika susah.. tak tahu apa yang di susahkan..
Tetapi mengapa hati ini rasa tak tentram..
Padahal, tiada masalah dalam kehidupan..

Itulah kosong.. kosong dari kehadiran Allah (tiada Sadar Allah)..
Itulah jiwa yang kering.. tiada lagi di siram ketenangan..

Jika sudah kau rasakan itu..
Cepat-cepat lah kembali..
Cepat-cepat lah beralih..

Mungkin selama ini engkau jauh dan lalai..
Mungkin selama ini hati mu kosong dari kesadaran..

Beruntung lah orang yang pernah merasakan dekat..
Ketika jauh, hampa itu lah sebagai alarm atau peringatan..




TERSAMBUNG NYA KESADARAN

TERSAMBUNG NYA KESADARAN

Ketika saya menonton video klip Maher zain.. Saya pun mendengar lagu arab itu dengan kesadaran tersambung kepada Allah(SADAR ALLAH..ON). Tiba-tiba ada rasa khusyuk yang membuat saya hanyut lebih dalam.

walau tidak paham makna lagu tersebut karna berbahasa arab, seluruh tubuh ini jadi bergetar..
Ada dorongan kuat untuk mendoakan Rasulullah..
Terbayangkan sikap Rasulullah yang penuh cinta kasih.
Terbayangkan Rasulullah yang lurus kepada Allah.
Seolah beliau berkata, "ikuti lah aku.. lurus lah kepada Allah.."

Pada bait shalawat,
Yaa Nabi salam alaika..
Yaa Rasul salam alaika..
Yaa habib salam alaika..
Shalawatullah.. alaika..

Tubuh ini pun bergetar lebih hebat.. air mata pun mulai berkaca-kaca tak tertahankan..

Walau hanya sebentar, sungguh kebahagiaan yang luar biasa.. diri ini bisa tersambung kepada Rasulullah..

Saya pun berdoa kepada Allah atas kesejahteraan Rasulullah, keturunan nya dan segala umat yang mengikuti nya..

"Hanya Engkau lah ya Allah..yang dapat membalas atas segala kebaikan dan kemuliaan pribadi Rasulullah.. Amiin..ya Allah.."

Pelajaran yang saya dapatkan ialah, jika kita ingin tersambung kesadaran kepada Rasulullah, kesadaran kita harus ke Allah dahulu..! barulah shalawat serta salam yang kita kirimkan itu akan sampai ke Rasulullah..

Jumat, 29 Juli 2016

KEKUATAN CINTA

KEKUATAN CINTA

apa pun yang kita lakukan saat ini, harus ada rasa Cinta. Karna dengan cinta lah.. datang nya Ikhlas. Sesuatu yang kita di lakukan dengan  cinta.. akan hidup, tumbuh dan berbuah..

Misalkan yang kita lakukan sekarang ialah berdagang, coba lah tanya diri ini.. apakah kita benar-benar cinta dalam berdagang? Cinta berdagang atau karna mencari untung sebesar-besar nya?

Atau kah yang kita lakukan sekarang ialah menjadi 'Dai'..
Menjadi dai karna senang menjadi terkenal, banyak jemaah dan di sanjung orang banyak.. atau karna benar-benar cinta kepada umat? Jika benar ia cinta dalam berdai.. pastilah ia lebih ikhlas. Ia sayang kepada umat, ia mengajak kepada Allah karna cinta pada sesama..

Seperti hal nya orang yang berkebun.. ia tanam, ia pupuk, ia siram, ia rawat dengan kasih sayang.. tentu lah pohon itu akan membalas budi. Memberi buah yang bisa kita nikmati..

Seperti yang saya lakukan saat ini yaitu menulis, saya benar-benar cinta dalam menulis. Sangat di sayang kan jika apa saya dapatkan tidak di tuliskan. Sehingga menulis ini pun sungguh tanpa beban. Menulis dan terus menulis.. eh, tidak menyangka bisa menjadi buku. Tidak menyangka buku itu bisa menghasilkan uang. Semua itu karna kekuatan cinta..

Jadi.. apapun yang kita lakukan saat ini.. lakukan lah dengan Cinta, bukan karna terpaksa. Sehingga yang kita lakukan itu lebih Ikhlas.. ringan, tiada menjadi beban. lihat saja nanti.. apa pun yang kita lakukan itu.. ia akan kembali mengabdi..

Itu semua karna ada nya Cinta..


SENSASI JIWA

SENSASI JIWA

Ketika ku sebut, Huu..
Jiwa ku bergetar layak nya seekor burung yang mengibas-ngibas kan sayap nya..

Ketika ku sebut, Allah..
Jiwa ku meluncur secepat kilat..

Ku sebut lagi, Huu..
Getaran pun semakin hebat nya, aku serasa mengawang di angkasa..

Ku sebut lagi, Allah..
Aku semakin cepat melesat ke Alam yang lebih tinggi lagi..

Begitu lah berulang kali ketika ku sebut HUU ALLAH, dengan kesadaran kepada Allah.. ini bukan kekuatan ku, tetapi aku di perjalankan Allah..

Semakin lama semakin luas..
Semakin lama pandangan sungguh tanpa batas. Aku tak mau berlama-lama di sini, karna ini hanyalah sensasi..

Kepada Allah lah aku menuju. Karna tujuan ku bukan di sini, tetapi menemui NYA, di alam ketiadaan..

Selagi masih ada yang ku pandang..
Selagi masih ada yang ku rasa..
Berarti Allah bukan di sini..

Semakin lama aku berjalan, hilang lah sebutan.. Huu..
Yang ku sebut hanya Allah, Allah, dan Allah..

Ku masuki lagi lebih dalam, hilang lah sebutan, Allah..
Di sana tiada lagi sebutan, tiada lagi, nama Allah. Bahkan diri ku ini pun telah hilang..

Ya sudah.. aku duduk saja di situ menunggu..
Inikah penyaksian La ilaha ilallah..?
Tiada lagi apa pun, bahkan diri ini.. yang ada hanyalah kesadaran ku menyaksikan Allah yang tak di serupakan dengan apa pun.. (SADAR ALLAH)

Tiada lagi yang ku ingat selama di sana.. yang ku tahu Allah meridhoi ku..

RIDHO

RIDHO

ketika kita ridho akan segala ketentuan Allah..
Maka Allah akan lebih ridho lagi akan keinginan kita..

Berdoa itu bukan meminta, tetapi menyerahkan segala urusan kepada Allah. Kalau sudah menyerahkan, ya harus ridho akan segala ketentuan NYA..

Allah itu maha mengetahui segala isi hati.. tanpa di minta saja Allah sudah tahu koq apa saja keinginan diri ini. Apalagi di minta..

Sekarang tergantung diri ini, Ridho tidak.. akan segala ketetapan Allah? Jika saat ini kita sedang sulit, susah, penuh masalah.. ridho tidak menerima itu semua?

Jangan meratapi diri.. Allah tidak suka orang yang berkeluh kesah. Susah diri ini.. masih banyak lagi yang lebih susah daripada kita, seharusnya kita harus lebih banyak bersyukur..

Jangan di ingat yang susah nya saja.. sehingga diri ini menjadi kufur nikmat. Bawalah segala masalah kepada Allah.. mengadu lah dengan kerendahan hati.

Minta saja kekuatan pada Allah, agar kita bisa bersabar. Agar kita bisa melalui ini semua dengan lapang dada..

Ketika kita ridho akan itu semua.. Allah akan lebih meridhoi diri ini, maka akan datang lah pertolongan Allah itu secepatnya..



Kamis, 28 Juli 2016

IKUTI SAJA DAYA NYA

IKUTI SAJA DAYA NYA

Beruntung lah orang-orang yang mengikuti kehendak-kehendak Allah. Ya.. Seperti kita berdzikir nafas, ketika kita ikuti saja daya yang mendorong keluar masuk nya nafas. Pasti kita kan mendapat ketenangan yang lebih dalam. Dada terasa lapang, hilang lah segala beban.

Coba nafas itu di atur-atur.. pasti capek.
Coba nafas itu di tahan-tahan.. pasti sesak.

Jadi ketenangan dan kebahagiaan itu, apabila kita mengikuti kehendak Allah. Karna pada nafas itu ada kehendak NYA..

Begitu pula dalam menjalani kehidupan, dengan istiqomah berdzikir nafas.. kita kan memahami segala kehendak-kehendak Allah pada diri ini. "Aku ini di suruh apa ya, aku ini di perintah kan apa oleh Allah?" Kita kan memahami nya.

Setelah memahami perintah ikuti lah dengan penuh keyakinan. Di sini keimanan kita di uji, apakah kita termasuk orang-orang yang beriman.. atau kah orang-orang yang masih ber'ego' diri? Karna perintah-perintah Allah itu sangat bertolak belakang dengan keinginan diri.

walau kita tidak tahu, alur cerita nya akan seperti apa.. ending nya bagaimana, ya ikuti saja dengan penuh keyakinan. Itulah jiwa-jiwa yang berserah.. pasti aman, tiada celaka orang-orang yang mengikuti kehendak-kehendak Allah.

Seperti saya.. saya ini bukan penulis. Tetapi di perintah kan Allah untuk terus menulis. Awal nya juga bingung, penuh tanda tanya.. apakah saya mampu? Tetapi perintah itu sangat jelas. Ya sudah, saya ikuti saja daya nya..

Ketika saya telah menulis, perintah selanjutnya ialah untuk berbagi pada orang lain. Ya saya ikuti saja.. saya share ke beberapa media sosial. Alhamdulillah.. banyak yang mencemooh dan mencela. Hehe.. karna saya kan bukan siapa-siapa..

Jika mengikuti kehendak diri, ngapain lagi saya menulis jika hanya untuk di benci dan di cela? Tapi karna ini kehendak Allah, sungguh tiada daya saya menolak perintah. Akhirnya saya terus menulis..
Tetapi saya menulis bukan berpikir, tetapi seperti di bacakan cerita oleh Allah.. ya tinggal salin saja ke dalam tulisan. Ternyata tiada habis-habis nya, semakin sering berbagi, Allah berikan lagi cerita (ilham) yang baru..

seiring waktu, perintah NYA pun berlanjut.. saya di suruh membuat sebuah buku. Di sini saya tambah ragu.. apakah bisa? Dengan bahasa paham (kalam Allah), Allah berkata,"ikuti saja perintah KU, ketika kau tak mampu.. AKU lah yang akan memampukan mu!" Saya jawab dengan kemantapan hati,"siap ya Allah!" Ya sudah.. saya yakini saja, dan saya ikuti segala perintah. Semua itu tergantung kita.. mau atau tidak mau?

Jika mengikuti logika.. mana mau saya membuat buku, uang darimana? Buat buku itu kan mahal. Untuk makan saja pas-pas an. tetapi saya tetap nekad karna Allah, saya yakin.. Allah lah yang akan memampukan saya. Ternyata benar.. tiba-tiba Allah tunjukkan kuasa nya. Semua orang bergotong royong menyumbangkan sejumlah dana untuk mencetak buku saya. Siapa yang mengirimkan mereka semua jika bukan Allah? Padahal banyak yang saya tidak kenal. Berjumpa saja belum, tetapi mengapa mereka rela membantu saya? Ya terbukti lah janji Allah, ketika saya mau mengikuti perintah nya, saya di mampukan Allah.

Ketika saya share lagi.. "buku saya masih proses percetakan,siapa yang mau pesan? ". Eh, malah banyak yang memesan buku itu. Padahal buku belum selesai cetak, tetapi banyak yang memesan dan membayar duluan. Wah, memang enak ya kalau ngikutin kehendak Allah, saya di buat senyum-senyum sendiri. Sering kaget oleh Rahmat NYA yang tidak di sangka-sangka..

Setelah saya tahu, mengikuti kehendak-kehendak Allah itu pasti dalam jaminan NYA.. ngapain lagi mengandalkan diri..  koq tidak dari dulu ya..? Hehe..

Berserah diri itu.. bukan diam tak bergerak, tetapi mengikuti segala kehendak Allah. Ya ikuti saja segala kehendak, hidup ini lebih tenang dan santai. Tentu kita kan selalu dalam jaminan NYA..

UJIAN

UJIAN

Allah itu selalu menguji..
Dikala sempit.. dan di kala lapang..
Di kala susah.. dan di kala senang..

Di kala sempit dan susah, apakah kita menjauh dari NYA..?
Di kala lapang dan senang, apakah kita semakin lalai dari NYA..?

Siapa bilang ujian Allah tiada berjalan? Ujian kan terus berjalan seirama nafas ini..
Ketika nafas terhenti, tinggal lah kita menunggu penghisaban..
Tiada lagi diri di uji, itulah saat nya penghakiman.

Beruntung lah orang-orang yang menyadari diri nya di uji.. Sehingga tiada berbuat sesuka hati..

Ia SADAR akan Allah..
Ia takut kepada Allah..
Di beri kesempitan.. ia bersabar..
Di beri kelapangan.. ia tak lupa diri..

Ia SADAR sedang di uji Allah..
Kepada Allah lah dia berserah..
Tanpa berserah.. tentu lah ujian kan semakin berat nya..


Selasa, 26 Juli 2016

DIDIKAN ALLAH

DIDIKAN ALLAH

Sedikit berbagi pengalaman.. saya itu dahulu nya berkecukupan. Dunia saya dapat, tapi tiada Allah (jauh dr Allah).

Begitu berDN.. jadi terbalik. Allah saya dapat, tapi tiada dunia (kekurangan). Walau begitu saya tetap bahagia.. saya anggap ini didikan Allah.

Allah sedang melepas kan kemelekatan saya terhadap harta. Seolah Allah bertanya,"mana yang lebih engkau cintai, dunia atau AKU..?"

Ya saya nekad saja terus berDN.. karna selama ini saya jauh. Begitu saya rasakan dekat.. tambah tergila-gila lah hati ini..

Tapi saya yakin, kekurangan dalam hidup adalah ujian nya saja.. tidak mungkin selama nya. Jadi ketika nanti Allah berikan dunia, saya tidak lupa diri..

Namanya pelajaran pasti ada proses, ikuti saja proses nya. Berat memang berat.. tapi bila kita sungguh-sungguh. Akan Allah gantikan yang lebih baik dari sebelum nya..

Ketika di berikan nya nanti, tidak membuat kita tertipu lagi oleh dunia. Karna Allah lah yang lebih di cintai daripada dunia ini..

Bersyukur lah orang-orang yang di uji.. sesungguhnya Allah sedang memanggil kita untuk kembali kepada NYA..

JAMINAN ALLAH

JAMINAN ALLAH

Andaikan kalian mengetahui bahwa mengikuti kehendak-kehendak Allah itu benar-benar dalam jaminan NYA..
Tentu kalian kan diam saja menunggu perintah..

Itulah hamba yang di perjalankan..
Gerak dan langkah mengikuti daya NYA..
Di tunjuk arah, di beri bekal, di jamin kebutuhan nya..

Sungguh tiada lagi yang bisa di aku-aku..
Karna semua itu bukan kemampuan diri, tetapi Allah lah yang memberi kemampuan ketika kita yakin dalam menjalani..

Indah, penuh kejutan, sungguh banyak peristiwa yang tak di sangka-sangka..

Jika kita tahu begini, mengapa lagi kita mengandalkan diri..
Ya.. tinggal ikuti saja segala perintah, tentu kita dalam jaminan NYA..

JANGAN TERLALU CINTA

JANGAN TERLALU CINTA

Cepat atau lambat, kita yang akan di tinggalkan.. atau kita lah yang akan meninggalkan..
Yang paling enak itu ialah, meninggalkan daripada di tinggalkan..

jadi kita belatih lah meninggalkan kemelekatan dunia(rasa memiliki) dari sekarang..
karna jika terlalu kuat kemelekatan itu, sungguh sangat sakitlah jika kita di tinggalkan..

Terlalu cinta kepada anak-istri, suami, orang tua, harta benda..
Ketika Allah ambil kembali dan kita di tinggalkan oleh semua itu, amat sakit lah rasa diri ini..
Sakit itu karna rasa memiliki..

Jadi, biasa-biasa saja.. jangan terlalu mencintai..

Senin, 25 Juli 2016

ZERO

ZERO

Jika tidak zero.. tidak mungkin nabi ibrahim mau menyembelih anak nya. Karna perintah Allah itu sangat berlawanan dengan kehendak diri nya. Orang tua mana yang mau menyembelih anak sendiri? Tetapi karna dia telah zero.. dia tetap jalankan perintah Allah..

Begitu pula lah kita, ketika semakin Sadar Allah, maka akan memahami segala perintah-perintah Allah terhadap diri ini. Dan perintah-perintah Allah itu sangat berbeda dan berlawanan dengan keinginan diri (ego).

Di sini kita harus bisa zero seperti nabi ibrahim.. abaikan segala ego, jika masih ego.. sangat sulit untuk menjalankan perintah-perintah Allah..

Setelah memahami perintah, harus beriman total kepada Allah.. lakukan saja dengan kepasrahan penuh. Yang jelas, tiada celaka hamba-hamba yang mengikuti Allah. Di sinilah keimanan kita di uji Allah..

Apakah kita telah zero..?
Apakah kita telah benar-benar beriman..?

SADAR ALLAH

SADAR ALLAH

jika ku sadari Allah itu dekat..
Apa lagi yang harus di takutkan..

Allah senantiasa bersama ku di mana pun aku berada..
Allah selalu mengawasi ku setiap saat..

Tentu DIA tahu kesusahan ku..
Tentu DIA akan menolong ku..

Apalagi yang harus ku sedihkan..
DIA begitu dekat nya dengan ku..
Aku tinggal meminta..
Aku tinggal mengadu..

Apalagi yang harus aku pusingkan..
Allah lah penasehat ku, membimbingku, mendidik dan memberi petunjuk yang terang..
DIA lah tempat segala tanya..

Yang aku takutkan, sedihkan, dan pusing kan.. ialah, apabila Allah tak bersama ku. apabila DIA tak kurasakan lagi dekat..

Ketika DIA tak bersama ku..
Ketika DIA tak kurasa lagi dekat..
Aku seperti kehilangan Tuhan ku..

Minggu, 24 Juli 2016

SUKSES

SUKSES

sukses itu bukan karena segala keinginan diri terpenuhi..
Tetapi sukses sejati itu ialah, apabila segala perintah-perintah Allah telah terpenuhi..

Pernah kah kita berpikir dan merenungi lebih dalam.. kita ini sebenarnya di suruh apa sih, oleh Allah..?
Kita ini sebenarnya di perintahkan apa..?

Jika tujuan manusia di ciptakan Allah sebagai kalifah, berarti pasti ada tugas yang harus di kerjakan. Pasti ada amanah yang harus kita emban..

Jika diri ini melakukan sesuka kehendak, itu sama saja sesuka hati. Di suruh ke timur, kita malah ke barat. Di suruh ke barat, kita malah ke timur.. di mana kah letak ketakwaan itu? Yang ada.. diri ini capek dan kecewa..

Ketika segala angan dan harapan telah tercapai.. kita anggap diri ini telah sukses. Sehingga timbul lah pengakuan. "Semua ini karna usaha ku sendiri.."

Segala harapan yang terkabul.. belum tentu baik untuk diri. Bisa jadi itu ujian.. Allah izinkan saja segala apa yang kita inginkan..

Semakin lama.. semakin merasa mampu, dan diri ini pun menjadi lalai. Merasa tidak butuh Allah lagi.. karna segala keinginan telah terpenuhi. Ini lah makna nya, Allah berikan segala apa yang di ingin kan di dunia, tetapi di akhirat tiada lagi di berikan pahala. Yaitu.. dunia telah kita dapatkan, sukses. Tetapi semakin menjauh dari Allah..

Bagi orang-orang yang SADAR ALLAH, ia memahami segala kehendak Allah. Ia tidak berani berbuat sesuka kehendak diri. Ketika telah di perintah kan tiada berani ia menolak, tiada berani ia tak menyampaikan amanah..

Jika diri ini hanya lah hamba.. apa lah daya menolak perintah. Kesuksesan jiwa-jiwa yang sadar ialah, ketika ia telah memenuhi segala perintah.

Jika semua yang di sadari dari Allah dan untuk Allah, apa lagi yang bisa di sombongkan..? Apalagi yang bisa di aku-aku..?

Sukses itu ialah, ketika mengikuti segala kehendak Allah..
Sukses itu ialah, ketika diri telah memenuhi perintah..
Bukan lagi karna usaha diri..

Hamba-hamba yang mengejar negri akhirat.. maka dunia pun akan di dapat kan.. itulah sukses sejati, tidak tertipu lagi oleh gemerlap dunia. Karna jalan hidup nya hanyalah untuk memenuhi perintah Allah, bukan memenuhi keinginan diri..





Sabtu, 23 Juli 2016

MALU ITU TERMASUK EGO DIRI

MALU ITU.. TERMASUK EGO DIRI

Ketika Allah menyuruh saya membuat sebuah buku, agar memotivasi orang-orang semakin mendekat ke Allah(SADAR ALLAH). Saya pun beranikan diri untuk membuat sebuah buku.

Mengedit buku nya saja sudah mahal, uang tidak ada. Tetapi saya nekad karna Allah. Saya usahakan agar buku itu cepat terbit. Karna ini perintah..

Setelah buku telah terbit, semakin besar lah uang yang harus di sediakan untuk mencetak nya.

Dan berkali-kali pak pur(guru DN), menawarkan bantuan. "Jika buku nya mau di cetak, kabari ya mas andy.. nanti kita bantu! ".
Dan saya mengabaikan, karna saya malu. Malu menyusahkan orang lain. Saya ingin nya dari usaha saya sendiri, dari uang saya sendiri.

Semakin saya berusaha menabung, ada-ada saja pengeluaran tak terduga. Sehingga tiada terkumpul uang untuk mencetak buku.
"Rezeki koq makin di persempit Allah ya?" Tanya saya di dalam hati.

Saya bawalah segala tanya di dalam berDN. Dzikir nafas adalah cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan Allah.

Walau tanpa suara.. saya mendengar..
Walau tanpa kata.. bisa terbaca..

"Ya Allah.. ENGKAU yang menyuruhku, tetapi mengapa ENGKAU tidak mendukung ku, ya Allah..? Ku lakukan ini semua karna mu ya Allah.. mudahkan lah urusan ku.. pada mu lah aku berharap ya Allah, bukan pada manusia.."

Dengan bahasa paham nya(Ilham) Allah pun menjawab,
"Wahai hamba ku.. hilangkan lah segala ego mu. Ikuti saja cara KU, Jangan dengan cara mu..
AKU tahu engkau tak mampu, tetapi mengapa engkau merasa mampu?"

"Aku yang menyuruh.. AKU pula lah yang menjamin segala sesuatu nya.. tetapi dengan cara ku. Semoga engkau termasuk hamba yang mendengar.."

Selesai berDN hati pun menjadi tenang, seolah Allah telah menyelesaikan segala masalah. Walau saya tidak tahu bagaimana kah cara Allah itu..

Selang beberapa hari,
Tiba-tiba sahabat seperjalanan menanyakan perihal tentang buku saya, apakah buku itu telah jadi? Saya pun tersentak kaget.. apakah ini cara Allah? SADAR ALLAH ON(aktif)..

Yang saya sadari.. Allah lah yang bertanya saat itu, melalui perantara sahabat saya. Saya hilang kan lah segala ego, saya abaikan rasa malu. Saya akui di hadapan Allah, bahwa aku memang tak mampu. "Buku telah terbit, tetapi sampai saat ini.. saya belum ada juga dana untuk mencetak nya pak." Jawab saya kepada sahabat yang bertanya tentang buku.

Tiba-tiba banyak dari sahabat dzikir nafas, menyumbangkan sejumlah uang.. untuk mencetak buku saya. Padahal ada yang saya kenal, dan ada pula jemaah DN yang tidak saya kenal. Bertemu saja belum pernah. Tetapi mereka dengan mudah nya mengeluarkan uang untuk membantu saya..

Padahal saya tiada meminta.. tetapi begitu ikhlas nya mereka membantu tanpa pamrih..

Ini lah cara Allah.. tidak mungkin kita mau mengeluarkan uang kepada orang yang belum kita kenal. Tiada hubungan saudara dan kerabat, tetapi mengapa mereka dengan mudah nya mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Siapa lagi yang menggerakkan jika bukan Allah..?

Ternyata tidak selama nya malu itu baik, ternyata malu itu juga ego diri yang sangat halus..

Beruntung lah orang-orang yang sadar Allah, ia bisa melihat Allah di sebalik yang terlihat.. sehingga paham lah ia akan segala perintah-perintah nya..

Sekarang buku dalam proses percetakan, terimakasih ya Allah.. ENGKAU menurunkan rahmat melalui malaikat-malaikat mu..
Terima kasih para sahabat.. kalian telah amanah menyampaikan pesan Allah..

Semoga dengan buku itu kelak.. semakin banyak lah hamba-hamba yang SADAR ALLAH.. Aamiin ya Allah..















LAUTAN ILAHI

LAUTAN ILAHI

Lautan dunia.. sudah sering ku arungi.. terkadang kapal ku di atas dan lautan di bawah, bahkan kapal ku di bawah dan ombak nya yang di atas..

Ombak setinggi 2 meter, mungkin alunan nya membuat ku sedikit pusing. Ombak setinggi 3 meter, aku pun sedikit mual. Pabila mencapai 5 meter lebih.. itulah lah kepasrahan.. tak enak makan dan tak enak tidur. Semua isi kapal berserakan, tetapi aku bisa bertahan..

Alam pun bisa di baca..
Mungkin kapal ku pun bisa menghindar mencari lautan tenang.. semua itu sudah biasa..

Begitu ku arungi lautan ilahi..
Ternyata ombak nya lebih besar dari dugaan ku. Hidup terus di banting berkali-kali..

Aku tak bisa menghindar.. karna tak mampu melawan sang penggerak Alam. Mana bisa ku baca kehendak nya, mana bisa ku berlari dari mau nya..

Ya sudah..
Aku pun berserah..
Jika kapal ini karam.. biar lah ku tenggelam.. untuk apa ku menyelam atau berenang..

Biarlah ku masuk ke lautan ilahi yang lebih dalam.. semakin ku tenggelam, semakin ku pahami kuasa Allah..
Semakin ku karam.. semakin ku pahami aku tak berdaya..

Awal nya sih, kaget juga..
tapi aku tak mau berpatah balik..
Ini pilihan ku.. aku tak mau setengah-setengah dalam menghadap kepada NYA..

Semakin dalam.. semakin gelap..
Semakin gelap.. semakin ku takut..
Semakin takut.. semakin ku tahu rasa bergantung..
Semakin ku bergantung.. semakin ku tenang..

Semakin ku tenang.. ku jumpai Allah di sini..
Jika telah ku jumpai.. ngapain lagi aku mencari-cari..
Aku semakin nyaman di sini..

Baru lah aku memahami..
Jiwa yang ridho.. baru lah akan di ridhoi..


Rabu, 20 Juli 2016

KEBAHAGIAAN

KEBAHAGIAAN

Apa sih yang paling di cari orang dalam hidup ini..? Pasti kebahagiaan..

Apakah dengan uang akan bahagia..? Belum tentu..
Apakah dengan harta, tahta, karir, dan segala hasrat tercapai akan bahagia..? Belum tentu..

Banyak yang punya uang, harta, karir meningkat, tetapi semakin tidak menikmati hidup. Semakin sibuk dengan rutinitas dan tiada waktu untuk keluarga, sehingga tiada bahagia. Jadi bahagia itu apa..?

Banyak orang yang segala hasrat dan angan nya tercapai. . Tetapi tetap tidak merasa bahagia. Jika semua nya telah tercapai mengapa tiada bahagia. Jika kebahagiaan bukan itu semua, jadi bahagia itu apa..?

Jadi benar lah, sesungguhnya dunia ini fana..
Hanyalah kenikmatan dan kebahagiaan yang semu. Di mana kah letak kebahagiaan yang hakiki?

Kunci kebahagiaan itu ialah ada di syukur. Ketika kita mensyukuri segala nikmat yang di berikan Allah saat ini, di situlah kita merasa bahagia..

Seperti ayat berikut,
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
[QS. Ibrahim: Ayat 7]

Jadi syukur dahulu, barulah bahagia..
Dan orang yang tiada bersyukur, tiada ia dapatkan kebahagiaan..

Orang miskin, walau pun makanya hanya tahu-tempe dan se ada nya, jika ia bersyukur.. nikmat/bahagia nya luar biasa..
Sedang kan orang kaya, walau pun makanan nya sangat enak dan mewah, tetapi tiada bersyukur. Allah cabut kebahagiaan itu. Berapa banyak yang kaya, makanan nya berlimpah tetapi tiada bahagia. Malah di beri penyakit yang macam-macam, sehingga banyak pantangan. Dan makanan-makanan yang begitu mewah itu tidak bisa ia nikmati.

Si miskin.. walau hanya tidur beralaskan tikar, karna ia bersyukur.. Allah berikan kebahagiaan. Bisa tidur nyenyak hingga mendengkur..
Sedangkan si kaya, walau pun tidur di kasur empuk tetapi tiada bersyukur. Allah cabut nikmat nya. Malah susah tidur..

Jadi kebahagiaan itu bukan uang, harta, tahta.. atau segala keinginan tercapai. Tetapi kebahagiaan ialah ganjaran bagi orang-orang yang bersyukur. Ketika kita bersyukur kepada Allah, di situlah letak kebahagiaan..

Maka dari itu.. syukuri saja, apa yang ada saat ini.. maka itulah kebahagiaan yang hakiki. Bukan kebahagiaan semu, yang hanya memuaskan nafsu..




MANUSIA PILIHAN


MANUSIA PILIHAN

Manusia pilihan itu sebenarnya tergantung seberapa siap nya ia.. menjadi utusan Allah.
Karna, tidak mungkin Allah memberi suatu kelebihan pada seseorang yang belum siap.

Yang namanya utusan, pasti harus menyampaikan apa yang di amanahkan Allah. Dan Allah memilih sesorang itu tergantung kesiapan nya mengemban amanah Allah.

Jadi pasti di beri bekal..
Jika kita siap.. memberikan ilmu kepada orang lain, pasti Allah beri bekal ilmu..
Jika kita siap.. menyampaikan rezeki kepada orang yang Allah kehendaki, pasti lah di beri bekal harta..
Jika kita siap.. mengabdi sepanjang waktu dalam urusan Allah, pastilah di beri bekal keluangan waktu..

Begitu lah seterusnya..
Jadi semua tergantung kita, jika kita hanya mementingkan diri sendiri saja.. maka Allah pun akan memberi secukup nya saja, tiada berlebih..

Tetapi ketika kita siap menjadi utusan Allah (kalifah), maka Allah akan berikan bekal tanpa batas.. Karna ada untuk diri, dan ada juga untuk orang lain.
Jika ingin menjadi manusia-manusia pilihan Allah, ya harus siap menyampaikan.. bukan untuk diri saja..

Rasa takut

RASA TAKUT

Rasa takut akan urusan duniawi, itu wajar. Sangat manusiawi..

Tetapi jangan berlama-lama di wilayah takut itu. Cepat-cepat lah meyakini dan menyadari bahawa pertolongan Allah itu ada..

Ketika kita telah masuk ke wilayah pertolongan Allah, maka hidup ini lebih tenang dan santai. Jadi tidak di hantui lagi oleh masalah-masalah dalam hidup.

Bagaimana tidak tenang dan santai..? "Aku menyadari Allah akan menolong ku. Akan memberi kelapangan dan memudahkan segala urusan."

Nah, jika kesadaran positif ini begitu kuat nya.. maka Allah pun akan membuktikan kuasa nya. DIA beri jalan keluar yang tidak di sangka-sangka. DIA buktikan segala prasangka.

Karena sesungguhnya, Allah juga tidak ingin mengecewakan hamba-hamba nya yang telah beriman kepada NYA..

Semua tergantung kita.. beriman tidak, akan pertolongan Allah..?

Selasa, 19 Juli 2016

UTUSAN

UTUSAN

Hidup ini.. harus berurusan dengan Allah..
Jika kita siap menjadi utusan NYA, maka akan di beri bekal oleh Allah..

Allah yang menyuruh.. maka Allah pula lah, yang akan menjamin segala sesuatu nya..

Senin, 18 Juli 2016

BERILMU

BERILMU

ketika kita telah benar-benar lurus kepada Allah, kita pasti punya pandangan yang berbeda. Karena telah memahami hakikat NYA..

Seperti kisah nabi khidir dan nabi musa,  nabi musa melihat dengan pandangan syariat, dan nabi khidir melihat dengan pandangan hakikat.

Maka akan terjadilah seperti ini,
"Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
[QS. Al-Kahf: Ayat 68]

Jadi.. ketika kita di tentang, di musuhi dan di benci akan pendapat-pendapat kita yang di anggap berbeda, maka yang menentang itu ialah orang yang belum berilmu, belum mengetahui apa yang kita ketahui.

Jadi santai saja, mau di anggap aneh, gila, sesat.. ya slow aja. Kita harus bijak menyikapi.. untuk apa melayani orang yang belum berilmu pengetahuan? Jika kita benar-benar berilmu.. ya senyum saja. Jangan buang-buang tenaga..

EGO SEORANG IBU

EGO SEORANG IBU

ego orang tua itu.. terletak pada seorang ibu.
Karna ia merasa, kita lahir ke dunia melalui rahim nya..
Karna ia merasa, syurga ada di bawah telapak kaki nya..

Tak jarang.. Seorang ibu selalu memperturut kehendaknya, kamu sebagai anak harus berbakti..!
Kamu sebagai anak harus mengabdi..!

Jika syurga ada di bawah telapak kaki mu, mengapa engkau hanya akan memberi ketika anak telah berbakti? Jika anak tidak berbakti maka kau kutuk-kutuk anak itu?.. apakah itu bukan pamrih..?

Wahai para ibu.. sadari lah..!
Kau punya hak, anak harus berbakti. 
Tetapi seorang anak juga punyak hak, yaitu di ridhoi..

Mengapa tidak kau ridhoi saja anak itu tanpa tunggu berbakti..
Mengapa tidak kau berikan saja syurga itu tanpa harus mengabdi?

Wahai para ibu.. sayangi lah anak-anak kita, jangan lah kau perturutkan ego mu. Kau kutuk-kutuk jadi batu. Nanti jika hati nya mengeras, engkau juga yang menyesal di kemudian hari..

Jika anak tidak berbakti, anak itu di bilang durhaka..
Jika ibu tidak meridhoi, sesungguhnya itu amat dzolim..

Sayangi anak kita sepenuh hati..
Didik ia dengan kasih sayang.
Jangan dengan ego mu sebagai orang tua.

Maka anak itu kan mengabdi dengan setulus hati..






ZERO

ZERO

ketika ego mu telah kau lepas, maka yang ada hanyalah ego Allah..

Dengan kaki NYA.. engkau melangkah..
Dengan tangan NYA.. engkau memegang..
Dengan lisan NYA.. engkau mengucap..
Dengan mata NYA.. engkau memandang..
Dengan telinga NYA.. engkau mendengar..

Sama, seperti kita mengikuti nafas(DN). Maka engkau telah mengikuti kehendak NYA..
Jadi lah engkau seperti wayang yang di kuasai sang dalang.

Masuk lah engkau dalam benteng NYA..
Selamat lah engkau dalam jaminan NYA..

Itu.. apabila ego telah di lepas!
Jika ego belum di lepas, maka jadilah engkau zombie yang berjalan. Yang di kuasai nafsu diri. Itulah diri yang merugi..

Minggu, 17 Juli 2016

PERINTAH

PERINTAH

Jika telah turun perintah, jalankan dengan penuh keyakinan. Agar kita selalu dalam kebenaran..

Kebanyakan kita, tidak yakin akan perintah. Merasa, mana mungkin..? Ah, mustahil..

Tidak mungkin dan mustahil itu bagi kita.. bagi Allah sangat mudah! Allah yang menyuruh, maka Allah lah yang akan menjamin semua nya..

MINTA

MINTA

minta.. minta.. dan minta..
Tetapi tidak mau mengikuti perintah!
Bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan apa yang di pinta?

Setelah meminta, pasti ada perintah NYA..

Minta apa coba.. minta kaya?
Jika minta kaya, pahami perintah nya agar mendapatkan kekayaan itu.
Jika telah paham perintah.. penuhi dengan sepenuh hati, just do it.. ikuti proses nya..

Kun fa ya kun nya Allah, ada proses nya.. tidak mungkin ada tiba-tiba.

Dan saya pun telah meminta, dan sedang mengikuti proses NYA.. :-)

JANJI ALLAH

JANJI ALLAH

janji Allah itu pasti..!
Lakukan saja segala apa yang di perintahkan NYA dengan keikhlasan. Bukan karna syurga atau neraka.

Dan syurga yang di berikan nya juga atas ridho nya, bukan karna amalan kita. Jadi beramal saja agar Allah ridho.

Allah maha mengetahui segala isi hati. DIA tahu.. segala amalan kita itu karna mengharapkan ridho Allah, atau kah karna mengharapkan sesuatu yang selain Allah?

Jadi lurus kan lah segala niat..
Jangan jadi penjilat di hadapan Allah! Segala amal kebaikan yang di lakukan hanya lah mengharapkan ganjaran NYA..

Jika benar-benar Hamba, mengabdi lah sepenuh hati.. bukan karna syurga-neraka nya.

Sabtu, 16 Juli 2016

LALAI DAN SADAR

LALAI DAN SADAR

Perbandingan orang yang lalai dan orang yang SADAR ALLAH ialah, seperti anak kecil yang di biarkan sendiri dan anak kecil yang selalu dalam pengawasan orang tua.

LALAI(tidak sadar Allah),
Anak kecil itu kan lalai, belum berakal. Dia akan berbuat sesuka nya, jika si anak di biarkan sendiri tanpa pengawasan. Maka si anak itu rentan celaka, karna ia tidak tahu mana yang benar, dan mana yang salah. Mana yang berbahaya dan mana yang tidak..

Begitu pula orang-orang yang lalai, ya sama seperti anak kecil tadi. Dia melakukan sesuka kehendak, bebas.. tanpa pengawasan Allah. Di sinilah dia semakin celaka. Mau berbuat apa saja, ya di biarkan Allah. Semakin menumpuk lah maksiat dan dosa-dosa. Mau celaka, mau tersesat.. di biarkan saja oleh Allah. Karna selalu mengikuti ego diri.

Berbeda dengan orang yang SADAR ALLAH,
yaitu seperti seperti anak kecil yang selalu dalam pengawasan orang tua nya. Si anak itu juga lalai dan banyak tidak tahu nya. Tetapi ia lebih aman, tiada celaka. Si ibu.. akan selalu menjaga dan mendidik nya. Jadi si anak ini lebih selamat dan terkontrol.

Jika si anak hendak melakukan suatu kesalahan, cepat-cepat si ibu mencegah dan menasehati nya. Semakin lama si anak ini pun semakin terdidik dan berakal. Ia tahu mana yang bahaya dan mana yang tidak. Ia pun semakin patuh dan baik budi.

Begitu lah orang yang senantiasa sadar Allah. Sama seperti si anak tadi, selalu merasa dalam pengawasan Allah. Sehingga terhindar lah dari dosa-dosa(di jaga Allah dr dosa). Jadi ia tidak bisa berkehendak sesuka nya, sangat hati-hati. Bagaimana mungkin ia bisa berbuat maksiat jika selalu merasa Allah bersama nya?

Orang yang sadar Allah pasti selamat dunia akhirat, karna semakin bertakwa. Prilaku nya pun benar-benar baik budi di hadapan Allah.

Anak yang berbakti ialah anak yang selalu mengharapkan ridho orang tua, ia selalu meminta izin orang tua. Begitu pula lah, hamba yang berbakti kepada Allah.. ia hanya mengharapkan ridho Allah semata. Segala sesuatu ia minta izin ke Allah," ya Allah.. bolehkah hamba lakukan ini dan itu? Apakah engkau mengizinkan ya Allah?, langkah yang ku ambil ini.. benar atau salah ya Allah?

Maka hamba yang sadar Allah itu, selalu dalam bimbingan Allah, di jaga, di didik. Dan di nasehati dalam keseharian nya. Itulah hamba yang beruntung.

Jadi kunci takwa itu hanyalah di SADAR ALLAH. Jika sudah sadar Allah. Selalu dalam pengawasan Allah. Hidup lebih tenang dan terbimbing. Segala dosa akan kita tinggalkan, akan semakin bertakwa dan menjadi hamba yang baik budi.
Jika takwa ini karena Allah, bukan karna kemampuan diri. apalagi yang mau kita sombongkan?

Aku begini, karena engkau bersama ku ya Allah. Jika kau biarkan aku sendiri, tentu aku kembali ke lembah dosa. Tiada yang mengawasi ku, tiada yang membimbing ku. Pasti lah aku celaka..

Hidup lah dengan SADAR ALLAH, jangan dengan kelalaian. Sehingga kita selalu dalam pengawasan Allah. Selalu di bimbing dan semakin kuat lah kita bertakwa..
Maka selamat lah kita dunia-akhirat..

BERDAKWAH

BERDAKWAH

Berdakwah itu tidak sulit,
tidak mesti nunggu alim..
tidak mesti nunggu suci..
tidak mesti nunggu pintar..

Cerita kan saja.. sejauh mana perjalanan mu dalam menuju Allah, maka engkau telah berdakwah.

Langkah demi langkah.. ceritakan lah, semoga memotivasi orang yang mendengar nya, maka engkau telah berdakwah.

Jadi dakwah mu itu bukan omong kosong, karena telah menjalani..




Jumat, 15 Juli 2016

BEDA NYA AHLI KITAB DAN AHLI DZIKIR

BEDA NYA AHLI KITAB DAN AHLI DZIKIR

Ahli kitab itu, ialah seseorang yang sangat memahami ayat-ayat Al quran. Ketika di tanyakan ayat apa saja, ia tahu bunyi nya. Ketika berdalil paling jitu(hafiz). Jika menterjemahkan Al quran nomor satu. Sangat paham bahasa arab.

Tetapi apakah ia menjalankan isi Al quran? Belum tentu.
Karna Ahli kitab itu ada yang bertakwa dan ada yang ingkar.
Ada yang mengerti dan ada yang tidak mengerti makna yang tersirat.

Berbeda dengan Ahli dzikir..
Al quran itu telah ada pada diri nya. Yang senatiasa sadar Allah (IHSAN) di kala duduk, berdiri dan berbaring.

Kesadaran nya selalu tersambung kepada Allah, selalu berkomunikasi dengan Allah melalui perantara wahyu-wahyu nya. Ketika di bacakan ayat-ayat Al quran, ia tinggal bertanya," Al quran ini.. kalam mu ya Allah, dan engkau lah yang paling memahami makna nya, beri tahu aku ya Allah.."

Maka, Allah wahyu kan makna yang tersirat. Jadi benar lah.. al quran itu di turunkan dengan ilmu Allah. Bukan dari pemikiran manusia. Ahli dzikir itu tidak mengetahui sebelum nya. Ketika ia bertanya.. maka di beri tahu Allah makna yang tersirat.

Ahli dzikir itu selalu terjaga ke IHSAN an nya. Sehingga sangat bertakwa kepada Allah. Jika telah memahami isi Al quran, ia akan menjalankan nya dengan penuh ketakwaan.

Makanya, kita itu di suruh bertanya kepada ahli dzikir. Bukan pada ahli kitab atau ahli tafsir.

Karna ahli dzikir itu lah yang paling memahami agama Allah. Ia selalu memberi peringatan dengan wahyu (ilmu Allah)..

HAMBA ALLAH

HAMBA ALLAH

Hamba Allah itu.. tiada rasa takut dan bersedih hati.
Yaitu, tiada takut, di benci.. dan tiada sedih, ketika di cela dan hina..

Jika masih takut di benci dan takut di anggap sesat, apalagi merasa sedih ketika di cela.. itu bukan hamba Allah namanya..

Al Hallaj saja.. sampai di hukum mati, ketika ia mempertahankan keyakinan dan ajaran nya.
Berarti, beliau juga tidak merahsiakan keyakinan nya. Mendakwahkan terang-terangan.

Jika ada yang mengajarkan suatu ilmu secara sembunyi-sembunyi, itu yang harus di pertanyakan. Mengapa harus sembunyi-sembunyi? Berarti kan takut di bilang sesat. Ini belum hamba Allah.

Jika benar-benar hamba Allah, sampaikan lah yang haq, dan bantahlah kebatilan.

Tiada lagi yang engkau takutkan di dunia ini dalam menyampaikan pesan Allah. Justru yang kau takutkan bila tidak menyampaikan pesan Allah.

Mau di bilang sesat, mau di bilang gila lantak lah..
Ketika di hina dan di cela, slow aja bro..

TINGKATAN IKHLAS

TINGKATAN IKHLAS

Banyak yang berkata sedekah yang ikhlas itu seperti kita buang hajat (BAB).. setelah di berikan, ya di lupain tidak di ingat-ingat..

Tetapi ada yang lebih hebat lagi ikhlas nya, yaitu seperti kita membayar hutang..
Jika belum di sampaikan sedekah itu kepada orang yang di kehendaki Allah, maka diri ini akan di hantui rasa berhutang..

Tentu lah membayar hutang itu lebih puas/ridho.. daripada buang hajat..

Karna orang yang merasa berhutang itu, ia sangat paham.. bahwa harta yang di miliki nya, ada hak orang lain.

SEDEKAH ITU HARUS IKHLAS

SEDEKAH ITU HARUS IKHLAS

Janji Allah itu pasti, setiap amal kebaikan itu akan di beri ganjaran oleh Allah.

Jadi bersedekah lah dengan ikhlas, walau Allah menjanjikan kelipatan-kelipatan ganjaran sedekah. Bukan berarti kita boleh mengharapkan nya.

Ketika kita bersedekah karna niat ingin mendapatkan rezeki yang lebih banyak. Itu sudah salah, karna sangat jelas di larang Allah.

Seperti ayat berikut,
"Dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak."
[QS. Al-Muddassir: Ayat 6]

Dan jika ada yang mengajarkan, "bersedekah lah yang banyak, nanti Allah ganti yang lebih banyak lagi". Berarti orang tersebut belum memahami ayat di atas.
Dia telah mengajarkan kesesatan kepada anda.

Bersedekah itu bukan untuk cari kaya, tetapi sebagai bentuk syukur kita kepada Allah. Bukan kah Allah telah berjanji,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim [14]: 7)

Jadi, jangan kotori ibadah kita dengan niat selain Allah. Murni kan lah ibadah kita karna mengharapkan ridho Allah semata. Bukan karna faedah-faedah..

Kamis, 14 Juli 2016

JANGAN BERTANYA TENTANG RUH

JANGAN BERTANYA TENTANG RUH
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."(QS. Al-Isra' : 85)

Sungguh jahil lah orang-orang yang bertanya tentang ruh, karna sesungguhnya itu urusan Allah, hanya Allah lah yang lebih tahu.

Makna ayat di atas ialah,
"jika ada yang bertanya tentang ruh, bilang saja wahai Muhammad, itu urusan Allah. Sedangkan kamu di beri tahu hanya sedikit, masa berani-benari nya kamu mendefinisi kan tentang ruh? Rasulullah saja belum tahu tentang ruh yang sebenarnya nya, melain kan hanya sedikit.

Jika kita hanya di beri pengetahuan yang sedikit, dan belum sempurna. Mengapa berani-berani nya kita mengartikan ruh?

Jika kita hanya di beri pengetahuan kaki gajah itu besar.. apakah itu gajah? Itu belum bisa di sebut gajah.. itu hanya kaki nya. Begitu pula ruh.. jika hanya di berikan pengetahuan sedikit belum bisa kita bilang ruh.. bermakna ini dan itu. Allah lah yg lebih tahu..

Jadi, tidak usah nanya-nanya lagi tentang ruh. pasti tidak akan ketemu. Tidak ada manfaat nya mempelajari tentang ruh. Yang ada nanti malah tersesat dengan persepsi prasangka-prasangka saja..

MELIHAT ALLAH

MELIHAT ALLAH

Saya di bujuk oleh teman kerja, yang sama-sama sedang jaga malam. "Ndy, mumpung yang lain lagi pada tidur kita jual barang yuk! Kan lumayan untuk uang rokok." Bujuk teman saya itu.

"Nanti kita bagi berdua aja hasil nya. Yang penting kamu tutup mulut. Saya yang kerja, kamu hanya ngawas aja lihat situasi". Begitu manis nya rayuan syetan itu.

"Siapa sih yang tidak butuh uang? Hanya tutup mulut maka dapat uang." Kata hati saya.

Di dalam dada pun bergejolak, antara ajakan nafsu dan takwa kepada Allah. Syetan di dalam diri terus membujuk dengan kata-kata manis. " kamu jangan sok suci ndy, kamu lagi butuh uang kan? Ini lah saat nya. Kan hanya tutup mulut, bukan kamu yang capek?"

Hampir saja saya tergiur, oleh ajakan syetan yang berbentuk manusia (teman saya). Dan syetan yang di dalam diri (nafsu). Belum sempat kita berfikir mereka terus membujuk dengan harapan-harapan indah yang menjerumuskan. Diri ini pun seperti di hipnotis tidak bisa berfikir apa-apa.

Saya pun kuat kan berlindung kepada Allah(Sadar Allah ON), "ya Allah.. ini kah ujian mu bagi ku? Engkau mengetahui aku sedang membutuhkan uang, tetapi apakah dengan cara begini?"

Saya hanya berdiam menyaksikan diri (nafsu), ia terus menerus membisiki hati, merayu dengan angan palsu. Sementara syetan dalam wujud manusia terus membujuk dan menunggu jawaban saya.

Ketika SADAR ALLAH ON (IHSAN), saya melihat Allah. Gemetar dan sungguh takut mengikuti nafsu.

Lantas saya berkata kepada teman saya, "benar bro, yang lain emang lagi pada tidur, tidak mungkin mereka tahu jika kita berlaku curang. Tetapi Allah tidak pernah tidur. Ia selalu mengawasi kita saat ini. Saya takut bro, walau saya benar sedang butuh uang. Tapi rasa takut ini tak bisa terbilang."

Ntah kenapa tiba-tiba malah gantian, saya yang membujuk teman saya itu. Untuk menggagalkan niat jahat nya. Tak henti-henti nya bibir ini berkata sebab akibat yang akan terjadi. Dan Alhamdulillah, kata-kata ini menyadarkan nya.

"Jika kamu tidak mau ndy, ya sudahlah.. saya pun jadi takut jika melakukan nya hanya sendiri" akhirnya teman saya pun menyerah dan menggagalkan niat jahat nya.

Alhamdulillah.. terima kasih ya Allah, jika aku tak melihat mu.. pasti aku terjerumus dosa. Sungguh ku bersyukur pada mu, takwa ku karna mu ya Allah..

Rabu, 13 Juli 2016

PUNCAK DZIKIR

PUNCAK DZIKIR

Puncak nya dzikir itu ialah SADAR ALLAH, menyaksikan Allah.

Mengapa puncak nya dzikir itu SADAR ALLAH? di situlah kita bertemu Allah (penyaksian).

Mungkin sebagian orang berdzikir dengan menyebut-nyebut nama Allah. Tapi itu baru ketemu nama, belum bertemu dengan yang si empunya nama.

Ada lagi berdzikir dengan memanggil-manggil Allah. Ini juga belum bertemu dengan apa yang di panggil. Ini masih proses (perjalanan).

Dan level yang tertinggi itu ialah SADAR ALLAH..
Di sinilah penyaksian La ilaha ilallah.. bertemu Allah.

Jika sudah bertemu Allah, tiada lagi sebutan, tiada lagi nama, tiada lagi panggilan. Hanya kesadaran menyaksikan Allah. Bahkan jiwa yang menyaksikan Allah ini pun sirna, lebur, fana.. yang ada hanya Lah Allah..

Dalam berdzikir nafas.. kita ikuti dahulu step by step nya. Awal nya nyebut, setelah itu Panggil, dan yang terakhir.. bertemu Allah(SADAR ALLAH).

Jika sudah memahami sadar Allah ini, itulah dzikir di kala duduk, tidur dan berbaring. Itulah dzikir yang sebanyak-banyak nya. Bukan seberapa banyak nya sebut atau panggil Allah. Tetapi seberapa banyak nya kita SADAR ALLAH?

sadar Allah ialah senantiasa bersama Allah. Tiada lagi sebutan dan panggilan.

Jika sudah bertemu ngapain lagi di panggil-Panggil, tetapi sudah berinteraksi. Di sini sering turun nya ilham-ilham Allah.

Jadi orang yang SADAR ALLAH itu sangat paham dan patuh pada perintah-perintah Allah..

CERMINAN HATI

CERMIN HATI

Wajah itu cerminan hati..

Bagaimana pun hati seseorang, wajah nya akan menampak  kan seperti apa hati nya..

Bila hati nya baik.. akan tampak pada wajah nya..
Bila hati nya buruk.. juga akan tampak pada wajah nya..

Itulah kuasa Allah, baik dan buruk akan di perlihatkan nya pada wajah ini. Karna wajah adalah cerminan hati..

Seperti ayat berikut,
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan ada tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan memperoleh balasan yang setimpal dan mereka diliputi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari azab Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Q.s. Yunus: 26-27)

Jadi wajah itu tidak bohong.. bagaimana hati nya akan tampak pada wajah nya itu.

Bagi orang yang telah terbuka mata hati nya, ia bisa melihat dengan sangat jelas. Walau seseorang orang itu berkulit gelap dan tidak rupawan tetapi tampak jelas cahaya di wajah nya.

Dan bahkan ketika melihat seseorang yang rupawan dan berkulit putih, tampak noda hitam menutupi wajah nya. Tiada berseri walau kelihatan nya ia cantik dan rupawan.

Itu semua cerminan hati.. tiada bisa di tutupi oleh penampilan bagaimana pun. Walau pun dengan bedak setebal apa pun.

Bahkan walau penampilan layak nya kyai sekali pun, akan tampak pada wajah nya. Seperti apa asli hati nya..

Dengan melihat wajah nya akan tampak apakah ia orang baik ataukah orang jahat. Sifat, karakter dan pribadi nya.. akan tampak di wajah nya..

Karna wajah ialah cerminan hati..

SAKTI


SAKTI

Sesakti-sakti nya seseorang itu ialah yang berserah diri kepada Allah swt..

Ketika ia meng nol kan ego, tiada daya dan upaya. Maka di situlah  muncul nya pertolongan Allah.
Yang tidak bisa.. akan di bisa kan..
Yang tidak mampu.. akan di mampu kan..

Orang lain sibuk mengandalkan kesaktian atau kemampuan diri nya (merasa mampu).
Hamba yang berserah, tiada lagi mengandalkan kemampuan diri. Justru dengan berserah ia di berikan kuasa Allah.

Tentu lah kuasa Allah lebih sakti daripada kuasa diri..

Senin, 11 Juli 2016

BANGGAKAN

BANGGA KAN

"maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut(membangga-membanggakan) nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 200]

Seharusnya Allah lah yang lebih sering kita sebut-sebut..
Lebih sering kita bangga-bangka kan. Bukan nenek moyang kita!

Dalam kenyataannya, begitu banyak nya suatu kaum lebih membangga-banggakan atau menyebut-nyebut Muhammad daripada Allah sendiri.

Sering terdengar mereka berkata, kami cinta Rasulullah..
Tetapi tiada terdengar mereka berkata cinta Allah..









Minggu, 10 Juli 2016

DZIKIR TERTINGGI

DZIKIR TERTINGGI

DZIKIR yang paling tinggi itu ialah SADAR ALLAH..

Mungkin sebahagian kita masih meyakini kata 'ingat Allah'.. ya terserah lah, itu kan tergantung persepsi kita masing-masing. Tetapi bagi saya SADAR ALLAH lah yang lebih dalam makna nya.

Jika diri ini senantiasa SADAR ALLAH, itu lah dzikir yang paling tinggi. Orang yang SADAR ALLAH (IHSAN), ia telah bersama Allah. ALLAH selalu menyertai nya dimana pun ia berada.

Tiada di sebut, tiada di ucap.. tetapi selalu menyadari Allah.
Tersambung nya kesadaran jiwa kepada Allah.

Bagaiamana mungkin kita bisa melakukan dosa jika menyadari Allah senantiasa bersama dan menyaksikan kita? Seperti seorang murid yang sedang mengerjakan ujian di sekolah, sang guru duduk tepat di hadapan nya selalu mengawasi. Apa mungkin si murid itu bisa menyontek?

Begitulah SADAR ALLAH, diri ini menyadari di awasi, dan Allah bersama kita setiap saat. Benar dan salah di saksikannya. Tentu diri ini takut jika tidak bertakwa..
Pelan-pelan terhindari lah dosa, dan kita semakin patuh pada Allah.

Itulah dzikir yang tertinggi.. mencapai takwa.
Sebenarnya takwa itu bukan karna kemampuan diri, tetapi karna hadir nya Allah pada diri ini.

Berbeda dengan orang-orang yang merasa paling suci, sholat nya, dzikir nya, sedekah dan amalan nya.. ia anggap karna kemampuan diri nya. Padahal tiada SADAR ALLAH. sehingga diri ini merasa paling mulia, paling suci, paling banyak melakukan kebaikan.
Sehingga memandang hina kepada yang masih maksiat.

Orang yang SADAR ALLAH selalu bersyukur, selalu tahu diri. "Aku begini, karna engkau ya Allah. Karna engkau hadir di sini, bersama ku. Coba jika tiada engkau di sisi, pasti aku kembali lagi ke lembah dosa."

Jadi tiada yang berani di sombongkan atas segala amal perbuatan nya.

Bagi orang yang senantiasa SADAR ALLAH,
Tiada tampak.. tapi ia melihat nya..
Tiada suara.. tapi ia mendengarnya..
Tiada kata-kata.. tapi ia bisa membaca nya..

Sehingga selalu dalam bimbingan Allah, karna Allah senantiasa menyertai nya dimana pun ia berada..

Sabtu, 09 Juli 2016

TAK MAMPU

TAK MAMPU

ku sendiri di sini.. merenungi hati..
Sungguh ku tak mengerti, apa yang harus ku lakukan saat ini..

Bisa apa.. aku di malam yang gelap..
Bisa apa.. aku tanpa cahaya..
Ku sungguh tak berdaya ya Allah..

Terangi lah hati ini.. agar tampak petunjuk arah..
Berilah setitik cahaya.. agar mudah aku melangkah..

Ya Allah..
Engkau lah yang maha kuasa..
Engkau lah segala nya..
Bisa apa.. aku tanpa mu ya Allah..

Aku tak tahu harus berbuat apa lagi..
Aku tak tahu berapa lama lagi aku tahan berdiri..
Aku sungguh lemah ya Allah..

Ya Allah..
Jangan lah kecewakan aku..
Kepada siapa lagi aku mengadu..
Aku sungguh tak mampu..
ku harapkan pertolongan mu ya Allah..

Janganlah engkau tinggalkan aku..
Janganlah engkau biarkan aku..
Sendiri dalam kegelapan malam..
Berilah cahaya mu..
Pinjam kan kuasa mu..
Mampu kan aku.. ya Allah..

Jumat, 08 Juli 2016

ILMU JANGAN DI JUAL MURAH

ILMU JANGAN DI JUAL MURAH

ilmu yang kita dapatkan, jangan di jual murah atau di obral-obral. Pasti tidak di hargai.

Maksud nya itu, bukan berarti harus di jual mahal dengan uang. Tetapi di bayar mahal dengan kegigihan orang yang hendak belajar.

Jika kita menonton film-film kungfu shaolin, si murid tidak langsung di beri ilmu tetapi di suruh yang lain dahulu yaitu angkat air dari sungai ke kuil.. dll. Di lihat dahulu kegigihan nya. Hehe.. ya pasti beda-beda cara didikan seorang guru.

Begitu pula cara guru mendidik ku, di awal belajar. Hanya sekali saja di ajarkan berdzikir nafas. Selanjutnya jangan harap akan di beri ilmu ini-itu. Ketika aku bertanya, jawab nya cuma.. " lanjutkan saja dzikir mu"! Besok nya bertanya lagi, tetap jawab nya," lanjut kan saja..". Masih penasaran, aku nanya lagi, jawab nya cuma,"udah, lurus saja ke Allah..". sehingga diri ini malu untuk bertanya lagi.

Seiring berputar nya waktu, saya terus belajar lurus ke Allah. Dalam perjalanan banyak sahabat-sahabat yang bertanya dan meminta nasehat. Aku pun memberikan apa yang ku ketahui dalam setiap perjalanan. Ternyata sebagian orang yang bertanya tiada kegigihan ingin belajar. Untuk apa buang-buang waktu?

Tetapi ketika kita menemukan seorang yang sungguh-sungguh ingin belajar. Seperti ada dorongan kuat untuk memberikan apa pun yang kita ketahui. Akan selalu memotivasi seseorang itu untuk terus belajar dan belajar.

Barulah sekarang ku pahami, seorang guru itu, bisa melihat kejiwaan si murid. Sungguh-sungguh atau tidak, dalam belajar? Ketika kita sungguh-sungguh, ilmu itu akan mengalir tanpa di ajari. Karna ridho nya seorang guru adalah ridho nya Allah dalam memberi ilmu.

Patutlah guru selalu memotivasi ku, mendorong ku. Mendidik ku semakin kuat menuju Allah. Karna aku serius ingin belajar.

Dan begitu pula kepada sahabat yang meminta nasehat ku, aku pun akan pilih-pilih. Mana yang serius mana yang tidak?

Ketika ia benar-benar ingin belajar, aku akan terus mendorong nya, menyemangati nya dalam perjalanan.

Dan bagi siapa yang tidak serius. Paling ku jawab, "lanjut kan saja.."! Aku tidak mau menjual murah ilmu ku. Hanya yang bersungguh-sungguh baru lah aku ridho atas segala ilmu..





MELANGKAH DALAM PENCARIAN

MELANGKAH DALAM PENCARIAN

Ketika ku diam.. di bilang ku, tak mau berusaha..
Ketika ku berusaha.. aku malah kecewa..
Kemana lagi aku harus melangkah..?

Ini sama saja seperti mencari alamat yang tak jelas. Meraba-meraba dalam pencarian.
Benar lah pepatah itu,"Malu bertanya.. sesat di jalan..".

Berusaha, berusaha, dan terus berusaha.. tapi hanya mengandalkan kemampuan diri. Ya seperti mencari alamat yang tak jelas itu. Keliling sana-keliling sini, mengandalkan diri(ego). Meraba-meraba dalam pencarian. Begitu sombong nya diri ini tidak mau bertanya-tanya..

Yang ada, diri malah kecewa.. capek, lelah dan putus asa..
Kemana lagi harus melangkah..?

"Ya Allah.. aku sadari, aku mengabaikan mu.. mengapa aku tidak mengandalkan mu dalam setiap langkah ku..?
Mengapa aku begitu sombong tidak bertanya pada mu..?
Yang ku dapat kan hanya lah kecewa.. tersesat tak tentu arah."

Aku diam bukan ku tak mau berusaha, tetapi aku menunggu petunjuk arah..

Aku lelah dalam usaha ku..
Aku kapok mengandalkan diri ku..

Ya Allah, ku iringi langkah ini bersama mu. Bimbing aku kepada apa yang ku cari.. Sehingga sampai lah aku pada alamat yang pasti..

Aku benar-benar tak berdaya ya Allah.. ku lepaskan ego ku, ku percaya kan pada mu. Semoga aku selalu dalam petunjuk mu..

Aamiin ya Allah..

Kamis, 07 Juli 2016

GOLONGAN ALLAH

GOLONGAN ALLAH

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ  ؕ  اُولٰٓئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ    ؕ  وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا    ؕ  رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ    ؕ  اُولٰٓئِكَ حِزْبُ اللّٰهِ    ؕ  اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.
[QS. Al-Mujadilah: Ayat 22]

Dari ayat di atas dapat di lihat ciri-ciri golongan Allah..

Yaitu orang-orang yang telah di tanamkan keimanan yang sangat kuat dalam hati nya(keteguhan iman).

Tentu nya yang menjadi golongan Allah ini adalah orang yang gila dan nekad dalam menyampaikan kebenaran.
Jika salah, ia katakan salah..
Jika benar, ia katakan benar..

Tiada pandang bulu atau kompromi dalam keimanan. Di sini tiada lagi peranan hati nurani(berkasih sayang).

Mungkin sebagian anak takut durhaka kepada orang tua dalam menyampaikan kebenaran. Atau seorang istri takut durhaka kepada suami dalam menyampaikan kebenaran. Dan lain sebagai nya..

Dan yang menjadi golongan Allah ini, tidak perduli lagi di benci oleh orang-orang terdekat nya dalam keimanan, apalagi orang yang jauh dari hubungan keluarga..

Jika jelas-jelas menentang Allah dan rasul nya, ia akan bicara blak-blak kan tentang kebenaran. Tidak perduli lagi di benci orang lain. Karna apa pun yang dia lakukan itu ridho karna Allah.

Apa untung nya coba? Jika kita menyampaikan kebenaran kita malah di benci orang lain. Tetapi bagi yang telah beriman, tiada lagi dia pedulikan seseorang itu. Terserah lah, mau tersingung, marah, benci atau memusuhi, dia siap akan segala resiko. Karna ia yakin selalu di sertai pertolongan Allah.

Jika masih takut kepada orang lain dalam penyampaikan kebenaran, itu bukan termasuk golongan Allah.

Golongan Allah itu, tiada kompromi dalam keimanan. Contoh, jika orang tua kita berlaku syirik, kita sebagai anak berani tidak berkata, itu salah?

Jika si suami korupsi, kita sebagai istri berani tidak berkata itu salah?

Jika seorang guru salah dalam menuju Allah, berani tidak meninggalkan guru itu?

Kalau hanya diam karena takut di benci, itu bukan golongan Allah..

Rabu, 06 Juli 2016

SADARI

Jangan lupa diri..

Ketika bersedih, sadari Allah yang memberi kesedihan itu. Sehingga kita bisa bersabar..

Ketika bahagia, sadari Allah yang memberi kebahagiaan itu. Sehingga kita bisa bersyukur..

PEMBUKTIAN

PEMBUKTIAN

Yang masih ingin bergantung kepada guru manusia.. ya silahkan..

Yang sudah berani jalan sendiri dan berguru langsung ke Allah ya silahkan..

Contoh nya,
lahaula kuata illabillah..

Jika belajar pada guru manusia, kita akan di ajarkan teori saja..

Tetapi berbeda ketika benar-benar ingin belajar ke Allah. Langsung Allah beri ujian praktek. Yaitu suatu kondisi kita benar-benar tak berdaya. Segala ego dan kuasa di lumpuhkan Allah. Di situlah nanti baru kita pahami daya pertolongan Allah yg sebenarnya. Benar-benar pembuktian dalam kehidupan.

Kalau belum berani ya jangan, berguru kepada manusia saja. Kan pelajaran teori itu tidak berat. Hanya yang beriman baja saja yg berani berguru kepada Allah..

Minggu, 03 Juli 2016

HIDUP

HIDUP

Hidup ini sudah susah..
Jadi jangan di buat susah lagi..
Kita lahir ke dunia saja kita sambut dunia ini dengan tangisan..

Hidup ini..
Jika Mau di buat susah.. ya jadi susah..
Jika Mau di buat enjoy.. ya enjoy..
Ya.. tergantung kita menyikapi.

Menyesal, mengeluh, meratapi, dan mengutuk-ngutuk di dalam hati, juga tidak akan merubah takdir Allah..
Malah dada semakin sesak dan sempit. Kalau semakin banyak pikiran malah menjadi penyakit pada diri.
Itu sama saja kita menganiaya diri sendiri..

Pandai-pandai lah menghibur diri. Selalu berprasangka baik, Bahwa hidup kita ini lebih beruntung di banding orang lain.

Jadi.. enjoy aja lagi!, santai aja..
Bahagia itu bukan di luar, tetapi di dalam. Masuk lah ke jiwa, jiwa yang SADAR ALLAH. sibuk kan jiwa kita bersama Allah. Maka urusan jasad ini kan menjadi jaminan Allah..

Hidup kan menjadi tenang dan bahagia.. enjoy..












MENGERTI

MENGERTI

pemahaman seseorang itu dapat di lihat dari cara nya menguraikan sesuatu..

jika ia bisa menjelaskan sesuatu dengan bahasa sederhana dan mudah di pahami orang lain, berarti ia benar-benar paham/mengerti apa yang di katakan nya(udah laku)..

Jika kita menjumpai orang yang berkata dengan kalimat yang sulit untuk di cerna dan bahasa yang tinggi. Itu bukan berarti kita  orang awam. Tetapi yang berbahasa yang tinggi itu juga sesungguhnya tidak mengerti apa yang di ucapkan nya(ini jiplak, belum laku)! Hehe..

Kalau sudah paham/mengerti, permudah lah. Jangan memakai bahasa-bahasa yang tinggi agar biar di anggap ilmu telah tinggi/pintar..

Untuk apa memakai bahasa yang tinggi..? jika orang tidak mengerti..

DIDIKAN ALLAH

DIDIKAN ALLAH

Bagi kita sebagai orang tua pasti pernah mengalami suatu peristiwa kita marah pada anak itu, bukan karna kita benci. tetapi karna kita sayang pada anak.

Ketika si anak nakal dan melakukan sesuatu yang salah kita pasti menegur nya. Mendidik dan membimbing nya ke arah yang benar.

Ketika si anak nakal dan berbuat salah, kita menegur nya," jangan manjat-manjat nak, nanti kamu jatuh!" Mungkin awal nya si anak tidak mendengar dan mengabaikan peringatan. Lalu kita pun menakut-nakuti nya." Pak polisi, tangkap anak saya.. dia nakal nih..!". Lalu si anak pun cepat-cepat turun dari panjatan nya dan berlari memeluk tubuh kita. Padahal apa yang di takuti nya(polisi) tidak ada. Si anak pun menangis ketakutan sambil memeluk erat ibu nya. Ini type anak yang beruntung..
Ia selamat karena rasa takut nya.

Ada type anak yang lebih nakal lagi, udah di tegur, di takuti.. tapi tidak menggubris peringatan. Akhirnya ibu nya pun menjewer telinga nya. Biar saja telinga yang sakit.. daripada nanti jatuh dan kaki nya yang patah..! Ini juga selamat, tapi kuping nya sakit. Hehe..

Begitu pula lah Allah dalam mendidik kita ini. Mungkin selama ini kita khilaf dan lalai, selalu mengabaikan peringatan-peringatan Allah. Maka di beri lah rasa takut. Di kasih masalah agar kita kembali ke Allah. Menangis,mengadu dan memeluk Allah(mohon perlindungan). Padahal apa yang kita takuti itu ya tidak ada. Kan Allah bilang, "beserta kesulitan itu ada kemudahan." Orang yang seperti ini akan selamat. Dengan rasa takut nya itu ia cepat-cepat kembali ke Allah. SADAR akan kesalahan nya.

Ada juga yang lebih bandel lagi.. udah di peringatkan tidak mendengar juga, akhirnya di jewer Allah. Di beri kesulitan yang lebih pedih.. agar SADAR. Agar tidak semakin jauh tersesat.. ini juga masih selamat. Tapi kan sakit.. setelah di jewer baru sadar.

Yang bahaya nya itu.. ketika Allah tidak perduli lagi. Mau celaka terserah.. mau sesat ya silahkan. Allah tidak mau lagi memperingatkan. Di biar kan saja kita sesuka nya. Malah di dukung kita melakukan sesuka kehendak. Ini lah orang-orang yang merugi atau celaka..

Jadi apa pun posisi kita saat ini.. selalu lah berprasangka baik pada Allah. cepat-cepat lah kembali. Rasa takut akan urusan dunia, itu manusiawi. Pertanda Allah masih sayang pada kita. Allah sedang mendidik kita. Berlari lah memeluk Allah, mohon pertolongan.

Jangan kita abaikan peringatan nya. Jangan sampai kita di jewer dahulu baru sadar. Pasti sakit..!

Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung. Yang selamat dunia akhirat.. Aamiin..

Sabtu, 02 Juli 2016

LAILATUL QADR

LAILATUL QADR

Malam kemuliaan itu dapat di lihat dari tanda-tanda nya..

-laut tenang layak nya danau..
-angin berhenti berhembus..
-langit terang tanpa awan..
-suasana sunyi-hening..

Pada malam itu suasana benar sejahtera atau penuh kedamaian. Diri ini benar-benar merasa sendiri di alam sunyi..

Pada malam itulah di turunkan nya Al quran. Karna suasana harus mendukung untuk menangkap wahyu Allah.

Pada malam itu di turunkan lah ruh dan malaikat.
Ruh = wahyu/pesan
Malaikat = yang membaca kan pesan atau mentranslate kan wahyu Allah.

Beruntung lah orang yang SADAR ALLAH pada malam kemuliaan itu. Karna hati nya akan menjadi terang untuk menerima petunjuk-petunjuk Allah..

TULISAN HIKMAH

TULISAN HIKMAH

Ada seorang sahabat di FB yang merasa terusik dengan segala tulisan-tulisan yang saya bagikan..

-" Tlung aku kluarkan dari grub  DN mas. Aq gung paham po dan tjuane jnengan. MLAH GLUMYUR MAS AQ."

-" Maaf mas jnengan tak blokir.s X LAGI MAAF NAK ADA KATA KALIMAT DAN .SMS YG KURANG BRKENAN."

-" Salam pak pur mugo2 lehe ngmbangke phaman DN BISA DI TRIMA .AQ TRUS TRANG GUNG BISA MNGKUTI ARAH DAN TJUANE DN."

Itulah beberapa pesan terakhirnya..

Masuk di grup DN, karna keinginan nya sendiri. Dan berteman dengan saya juga karna keinginan sendiri. Sekarang malah dia yang meminta putus pertemanan. Hehe..

Yaa.. silahkan.. tiada paksaan dalam berkeyakinan.

Mengapa tidak bisa mengikuti arah tujuan DN?
Ya.. banyak faktor, yaitu karena tidak mengamalkan nya. Bagaimana mungkin bisa se frekwensi?. Atau juga karna tujuan nya bukan ke Allah. Bila benar-benar ke Allah pasti bisa menerima kebenaran.

Saya menulis itu, tidak pernah dari pikiran yang di olah-olah agar enak di nikmati.

Apa pun kata Allah.. ya saya tuangkan dalam tulisan. Itulah hikmah yang sesungguhnya. Seperti Al quran, Al quran itu bukan hanya yang manis-manis saja. Banyak peringatan-peringatan keras(pahit) yang membuat kita takut membaca nya.

Jika saya sajikan hanya yang manis-manis saja.. itu sama saja saya seperti ahli kitab yang korupsi ayat.

Apalagi guru saya, yang di sajikan nya lebih gila lagi.. udah pahit, pedas lagi! Hehe..

Mungkin sebagian orang pasti terusik dengan setiap tulisan. Dan mengatakan orang DN koq kasar-kasar?. Tujuan DN apa.. koq selalu menyinggung orang lain?.. mengapa orang berDN koq selalu merasa paling benar? Itu lah prasangka-prasangka dari mereka..

Seharusnya anda yang harus di pertanyakan.. mengapa anda terusik? Mengapa anda naik pitam? Hehe..
Berarti ada yang salah pada diri anda..

Setiap tulisan itu untuk global, bukan untuk si A atau si B. Tetapi mengapa anda yang tersinggung? Memang ada yang salah pada diri anda.

Kalau saya bisa menulis di olah-olah sekian rupa.. itu sama saja seperti tukang dongeng. Anda makin terlena dan semakin nyaman tertidur.

Justru segala tulisan itu adalah peringatan. Siap-siap lah, bersiaga lah.. buka mata kita, lihat kebenaran itu. Jangan terbuai saja dengan cerita-cerita yang enak di dengar.

Saya pun tidak tahu.. kemana arah tulisan-tulisan ini selanjutnya. Karna ya terserah Allah saja. Ketika DIA turunkan hikmah nya, ya saya tulis.

Yang namanya hamba Allah itu, sungguh tak berdaya ia menolak perintah. Karna Allah lah yang berkuasa pada diri nya. Jika masih bisa menolak, itu berarti masih ada ego. Belum jadi hamba.

Islam itu sangat tegas..
Kalau benar, ya katakan benar..
Kalau salah, ya katakan salah..

Jangan hanya yang manis-manis saja yang di sajikan, yang ada nanti kena kencing manis (jadi penyakit) hehe..

Biar lah diri ini di benci manusia, asal tidak di benci Allah karna tidak menyampaikan amanat nya..

Rasulullah saja bersabda," sampaikanlah dari ku, walau hanya satu ayat".
Jika di kaji lebih dalam, makna 'dari ku' itu ialah Al quran. Karna dari Rasulullah lah Al quran itu di turunkan. Ketika kita memahami Al quran. Sampaikan lah dengan apa ada nya. Rasulullah menganjurkan kita harus menyampaikan ayat demi ayat.. jadi jangan pilih-pilih ayat yang enak-enak saja. Yang pahit juga harus di sampaikan..










Jumat, 01 Juli 2016

DIAM

DIAM

Diam itu bukan berarti kalah..
Justru ia menang..!
Karna ia telah bisa mengendalikan hawa nafsu nya..

Tidak selama nya kebenaran itu harus di pertahankan..

Untuk apa membuang-buang tenaga berteriak pada orang yang tuli?
Apa pun yang kau katakan, ia tidak dapat mendengar..

Jangan kotori hati dengan kebenaran yang kita yakini..
Balas saja dengan senyuman, karna engkau telah menang..