Kamis, 07 Juli 2016

GOLONGAN ALLAH

GOLONGAN ALLAH

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَآدُّوْنَ مَنْ حَآدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْۤا اٰبَآءَهُمْ اَوْ اَبْنَآءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْ  ؕ  اُولٰٓئِكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ    ؕ  وَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا    ؕ  رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ    ؕ  اُولٰٓئِكَ حِزْبُ اللّٰهِ    ؕ  اَ لَاۤ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.
[QS. Al-Mujadilah: Ayat 22]

Dari ayat di atas dapat di lihat ciri-ciri golongan Allah..

Yaitu orang-orang yang telah di tanamkan keimanan yang sangat kuat dalam hati nya(keteguhan iman).

Tentu nya yang menjadi golongan Allah ini adalah orang yang gila dan nekad dalam menyampaikan kebenaran.
Jika salah, ia katakan salah..
Jika benar, ia katakan benar..

Tiada pandang bulu atau kompromi dalam keimanan. Di sini tiada lagi peranan hati nurani(berkasih sayang).

Mungkin sebagian anak takut durhaka kepada orang tua dalam menyampaikan kebenaran. Atau seorang istri takut durhaka kepada suami dalam menyampaikan kebenaran. Dan lain sebagai nya..

Dan yang menjadi golongan Allah ini, tidak perduli lagi di benci oleh orang-orang terdekat nya dalam keimanan, apalagi orang yang jauh dari hubungan keluarga..

Jika jelas-jelas menentang Allah dan rasul nya, ia akan bicara blak-blak kan tentang kebenaran. Tidak perduli lagi di benci orang lain. Karna apa pun yang dia lakukan itu ridho karna Allah.

Apa untung nya coba? Jika kita menyampaikan kebenaran kita malah di benci orang lain. Tetapi bagi yang telah beriman, tiada lagi dia pedulikan seseorang itu. Terserah lah, mau tersingung, marah, benci atau memusuhi, dia siap akan segala resiko. Karna ia yakin selalu di sertai pertolongan Allah.

Jika masih takut kepada orang lain dalam penyampaikan kebenaran, itu bukan termasuk golongan Allah.

Golongan Allah itu, tiada kompromi dalam keimanan. Contoh, jika orang tua kita berlaku syirik, kita sebagai anak berani tidak berkata, itu salah?

Jika si suami korupsi, kita sebagai istri berani tidak berkata itu salah?

Jika seorang guru salah dalam menuju Allah, berani tidak meninggalkan guru itu?

Kalau hanya diam karena takut di benci, itu bukan golongan Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar