Sabtu, 16 Juli 2016

LALAI DAN SADAR

LALAI DAN SADAR

Perbandingan orang yang lalai dan orang yang SADAR ALLAH ialah, seperti anak kecil yang di biarkan sendiri dan anak kecil yang selalu dalam pengawasan orang tua.

LALAI(tidak sadar Allah),
Anak kecil itu kan lalai, belum berakal. Dia akan berbuat sesuka nya, jika si anak di biarkan sendiri tanpa pengawasan. Maka si anak itu rentan celaka, karna ia tidak tahu mana yang benar, dan mana yang salah. Mana yang berbahaya dan mana yang tidak..

Begitu pula orang-orang yang lalai, ya sama seperti anak kecil tadi. Dia melakukan sesuka kehendak, bebas.. tanpa pengawasan Allah. Di sinilah dia semakin celaka. Mau berbuat apa saja, ya di biarkan Allah. Semakin menumpuk lah maksiat dan dosa-dosa. Mau celaka, mau tersesat.. di biarkan saja oleh Allah. Karna selalu mengikuti ego diri.

Berbeda dengan orang yang SADAR ALLAH,
yaitu seperti seperti anak kecil yang selalu dalam pengawasan orang tua nya. Si anak itu juga lalai dan banyak tidak tahu nya. Tetapi ia lebih aman, tiada celaka. Si ibu.. akan selalu menjaga dan mendidik nya. Jadi si anak ini lebih selamat dan terkontrol.

Jika si anak hendak melakukan suatu kesalahan, cepat-cepat si ibu mencegah dan menasehati nya. Semakin lama si anak ini pun semakin terdidik dan berakal. Ia tahu mana yang bahaya dan mana yang tidak. Ia pun semakin patuh dan baik budi.

Begitu lah orang yang senantiasa sadar Allah. Sama seperti si anak tadi, selalu merasa dalam pengawasan Allah. Sehingga terhindar lah dari dosa-dosa(di jaga Allah dr dosa). Jadi ia tidak bisa berkehendak sesuka nya, sangat hati-hati. Bagaimana mungkin ia bisa berbuat maksiat jika selalu merasa Allah bersama nya?

Orang yang sadar Allah pasti selamat dunia akhirat, karna semakin bertakwa. Prilaku nya pun benar-benar baik budi di hadapan Allah.

Anak yang berbakti ialah anak yang selalu mengharapkan ridho orang tua, ia selalu meminta izin orang tua. Begitu pula lah, hamba yang berbakti kepada Allah.. ia hanya mengharapkan ridho Allah semata. Segala sesuatu ia minta izin ke Allah," ya Allah.. bolehkah hamba lakukan ini dan itu? Apakah engkau mengizinkan ya Allah?, langkah yang ku ambil ini.. benar atau salah ya Allah?

Maka hamba yang sadar Allah itu, selalu dalam bimbingan Allah, di jaga, di didik. Dan di nasehati dalam keseharian nya. Itulah hamba yang beruntung.

Jadi kunci takwa itu hanyalah di SADAR ALLAH. Jika sudah sadar Allah. Selalu dalam pengawasan Allah. Hidup lebih tenang dan terbimbing. Segala dosa akan kita tinggalkan, akan semakin bertakwa dan menjadi hamba yang baik budi.
Jika takwa ini karena Allah, bukan karna kemampuan diri. apalagi yang mau kita sombongkan?

Aku begini, karena engkau bersama ku ya Allah. Jika kau biarkan aku sendiri, tentu aku kembali ke lembah dosa. Tiada yang mengawasi ku, tiada yang membimbing ku. Pasti lah aku celaka..

Hidup lah dengan SADAR ALLAH, jangan dengan kelalaian. Sehingga kita selalu dalam pengawasan Allah. Selalu di bimbing dan semakin kuat lah kita bertakwa..
Maka selamat lah kita dunia-akhirat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar