Rabu, 30 November 2016

DEKAT

DEKAT

Ketika kita sudah dekat atau akrab dengan seorang sahabat, mau di Apa in aja kita pasti selalu berprasangka baik kepada mereka.

Di masa kecil(SD) saya itu sering di panggil " si bantut" yang arti nya pendek! Karna saya kurang tinggi. Di jahilin pun saya menganggap itu hanya bercanda. saya tidak marah, tidak tersinggung, tidak berkecil hati. Tetapi jika bukan sahabat saya yang berkata seperti itu saya anggap itu musuh. Dan saya tersinggung. Langsung saya lempar batu! Hehe..

Begitu pula lah, hubungan kita dengan Allah. Ketika kita di beri ujian, cobaan yang begitu sakit, masalah tiada habis-habis nya. Bagaimana sikap kita?
Mungkin ada sebahagian yang bertanya-tanya, salah ku apa ya Allah? Dosa ku apa? Koq ujian ini begitu berat? Mengapa engkau tidak berpihak kepada ku ya Allah?

Berarti, itu pertanda kita tidak dekat kepada Allah, menganggap Allah musuh. Karna tidak menerima segala ujian NYA. Menganggap Allah mendzolimi.

Jika benar-benar kita dekat dan akrab kepada Allah, pasti bawaan nya senyum-senyum saja. Ketika di uji, "Hehe... Allah sedang bercanda kepada ku!" Di beri ujian, tidak pernah berprasangka buruk. Akan selalu berprasangka baik kepada Allah.

Di beri ujian yang lebih berat lagi, paling kita hanya menjawab, " udahan donk bercanda nya ya Allah, senang bener membuat ku menanggis..? Maaf ya Allah, aku janji tidak nakal lagi ya Allah!" Yang kita lihat hanya kesalahan kita, kelalaian kita. Tidak pernah berprasangka buruk kepada Allah.

Selasa, 29 November 2016

SHALAT, TAPI MABUK!

SHALAT, TAPI MABUK

Pada surat An-Nisa : 43, Allah menyebut kan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan."

Apa makna 'mabuk' dalam ayat tersebut? Bukan mabuk teler minuman keras atau teler karna narkoba lain nya. Mabuk yang di maksud ialah orang yang tiada kesadaran kepada Allah, tiada Sadar Allah.

pernah lihat orang yang mabuk kan, Seperti apa ucapan nya? Yang jelas ngawur atau ngelantur. Apabila kita ajak ngomong pasti tidak nyambung. Karna tiada nya kesadaran akan diri nya. Ketika orang tersebut sembuh dan sadar dari mabuk nya, pasti beliau tak ingat lagi perkataan-perkataan ngawur yang pernah di ucapkan nya. Itu lah orang mabuk karna minuman atau narkoba.

Lantas seperti apa orang yang mabuk dalam shalat? Ya sama.. tiada kesadaran diri, jiwa nya tiada aktif kepada Allah. Sehingga apa pun ayat dan doa dalam sholat itu ia ucapkan seperti orang mabuk. Ya hanya komat-kamit tanpa kesadaran.

Jadi ada dua perintah dalam sholat. Yaitu kesadaran kita harus tersambung kepada Allah, dan kita memahami apa yang kita ucapkan. Jika dua hal ini kita terapkan dalam sholat sungguh-sungguh, saya yakin sholat itu akan lama. Mana cukup waktu sholat hanya 2 menit lebih dikit! Hehe..

Jadi, rubah lah cara shalat kita, jangan seperti orang mabuk! Apalagi ada yang seperti patok ayam saja. Cepat nya luar biasa. Entah apa yang di baca, entah kemana kesadaran nya?

Karna jika tiada kesadaran ke Allah, maka itu lah sholat nya orang mabuk. Dan ini sangat di larang Allah..

ALLAH MAHA CEMBURU

ALLAH MAHA CEMBURU

Allah SWT berfirman:

قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَآؤُكُمْ وَاَبْنَآؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَالُ   اۨ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ    ؕ  وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
"Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik."
(QS. At-Taubah: Ayat 24)

yang membuat Allah itu cemburu ialah, apabila kita menyekutukan NYA dengan berhala-berhala yang lain. Yaitu berlebihan dalam mencintai yang selain Allah. Mari kita merenungi ayat di atas dengan SADAR ALLAH. Jadi jangan berlebihan dalam menyukai kepada sesuatu yang selain Allah.

Pertanda Allah cemburu apabila di hancurkan atau di lenyapkan nya berhala-berhala yang kita puja-puja.

Apabila kita lebih mencintai harta, maka akan di buat NYA kita jatuh miskin.
Apabila kita lebih mencintai kehormatan, maka akan di buat NYA kita terhina.
Apabila kita lebih mencintai sanjungan/pujaan orang banyak, maka akan di buat NYA kita penuh gunjingan.

Cintai lah yang kamu sukai di dunia ini dengan berlebihan, maka sesuatu yang kamu cintai itu akan di ambil nya kembali. Sakit, pasti sakit ketika berpisah dengan apa yang kita sukai itu! Itulah hukuman ketika membuat Allah cemburu.

Apakah pantas kita mencintai sesuatu itu lebih daripada cinta kepada Allah? Menyekutukan Allah dengan ciptaan nya..?

Saya bukan menyudutkan siapa-siapa, tetapi ini lah kisah yang harus kita ambil pelajaran. Berapa banyak ustad kondang, artis ternama, yang berakhir di penjara? Karna lebih mencintai yang selain Allah. Bahkan seorang kyai pun yang dahulu nya terhormat, sangat di puja, menjadi penuh gunjingan karna berpoligami.

Berhati-hatilah pada segala pemberian Allah. Semakin beriman, semakin bertakwa, akan terus di beri dan di beri. Itu ujian Allah, Allah memberi karna rahmat nya kepada kita. Jangan membuat kita semakin lupa diri. Bukan nya bersyukur, malah semakin kufur nikmat. Malah kita lebih mencintai pada apa yang beri itu.

Apa saja yang di beri Allah saat ini..?
Selalu lah Sadar Allah. Jangan pernah lalai dan menyaingi Allah dengan yang lain nya. Andaikan kita memahami ayat di atas. Untuk apa kita di beri jika kita semakin kufur? Lepaskan lah kemelekatan dunia ini. Jangan berlebihan dalam mencintai nya.. apa pun itu. Jika kita lebih menyukai/mencintai yang selain Allah. Tunggu lah keputusan nya. Adzab Allah itu sangat cepat..

Begitu mudah nya DIA memberi, maka begitu mudah pula DIA mengambilnya kembali..

Senin, 28 November 2016

SUKSES

SUKSES

Jika di tanya tentang definisi "sukses" kepada saya, bingung juga saya jawab nya! Karna saya nya saja belum sukses. Hehe..

Sukses itu ialah menurut saya suatu kebahagiaan yang hakiki. Seperti apa kebahagian yang hakiki itu? Yaitu apabila kita telah menjadi hamba yang di kehendaki Allah.. itu lah sukses sejati.
Berapa banyak orang yang kaya raya, harta berlimpah, tetapi anak-anak nya tiada yang beres? Narkoba, hamil di luar nikah, kawin-cerai berkali-kali. Apakah itu yang dikatakan sukses?
Dan juga banyak yang berharta, semua nya ada, tetapi selalu susah. Makanan nya mewah, tapi tiada bisa menikmati(banyak pantangan dalam makanan), dan sakit-sakitan bertahun-tahun. Apa itu yang di bilang sukses?

Begitu empuk nya tempat tidur mewah, tetapi tiada bisa tidur, karna memikirkan begitu banyak nya masalah. Apa itu yang di bilang sukses?
Terhormat, terpandang, di hargai masyarakat, tetapi anak-anak nya sendiri sangat hina akhlak nya. Apa itu yang dikatakan sukses?
Semakin berharta dan terpandang, tetapi semakin jauh dari Allah. Apakah itu yang di katakan sukses?
Selagi hidup ini masih susah dan belum bisa menjadi apa yang Allah inginkan itu belum sukses namanya.

Hamba Allah itu tiada takut dan bersedih hati. Jika kita masih takut dan sedih oleh segala persoalan hidup, itu belum sukses namanya.
Sukses itu ialah apabila kita bisa ikhlas akan segala takdir Allah. Tiada takut dan sedih, karna benar-benar menghamba kepada Allah.

Walau hidup miskin, serba kekurangan, walau masalah bertumpuk kita tidak takut, tidak sedih, karna beriman dan berserah kepada Allah. Itu lah orang sukses.
Hidup dalam berihsan(Sadar Allah), tiada mengikuti Nafsu, itulah orang sukses.
Walau rakyat biasa, tetapi anak-anak nya lurus semua, karna di didik dan di doakan lurus ke Allah. itulah orang sukses. 

Hidup tenang, bahagia, lurus, dan meng Hamba total kepada Allah, itulah sukses yang sesungguhnya.



Minggu, 27 November 2016

IDE(ILHAM)

IDE (ILHAM)

IDE itu sama dengan Ilham yaitu sesuatu yang datang sendiri, tanpa di pikir-pikir.

Mungkin di saat kita sedang punya masalah atau kehabisan ide kita pasti berpikir keras. Bagaimana ya solusi nya? Jika di pikir-pikir ide pasti sulit datang. Solusi pasti tak terpecahkan. Jadi bagaimana ide-ide cemerlang itu kita dapatkan?

Cara nya amat mudah, biasa kan matikan pikiran ini di saat kita ingin menangkap ide atau ilham. Mematikan pikiran ialah cara agar ide murni atau ilham itu datang. Ketika kita tak berpikir di situlah hilang nya daya upaya (berserah diri) yang sesungguhnya.

Sambung saja kesadaran kepada Allah(Sadar Allah).. jangan berpikir. nah, di saat kita Sadar Allah, ide/ilham itu akan datang dengan sendiri nya.

Tiga moment yang sering saya dapatkan dalam menangkap ide/ilham Allah. Yaitu,
- Di saat duduk santai di teras rumah sambil ngopi dan menikmati rokok.
- Di saat buang hajat (BAB)
- Di saat sholat dan duduk berdzikir.

Mungkin sebahagian teman-teman merasa heran, "masa" sih, di toilet/tandas bisa mendapatkan ide/ilham? Bukan kah kita di dalam toilet tidak boleh berdzikir? Pahami dahulu makna dzikir. Dzikir itu makna nya Sadar Allah. Menyadari Allah dengan kesadaran jiwa ya boleh saja. Asal tidak di ucapkan melalui lisan. Di saat kita terlatih berdzikir nafas. Maka kesadaran akan Allah itu akan selalu aktif di kala duduk, berdiri, dan berbaring. Jadi, ketika kita sedang BAB terkadang jiwa ini terus berdzikir dengan sendiri nya.

Nah, ini moment tepat. Karna di saat BAB, pikiran kita mati(tiada berpikir). Ilham Allah sering turun di kala itu.

Begitu pula di saat sholat. Ketika saya punya masalah dan solusi belum ketemu juga, dan sudah waktu nya sholat. Saya abaikan masalah, saya sholat dahulu. Dalam sholat itu ide/ilham akan datang. Contoh nya begini,
Mungkin teman-teman pernah mengalami, ketika sholat tiba-tiba teringat/terpikirkan, "oh iya ya, hari sudah malam.. tetapi jemuran belum juga di angkat!" Itu bentuk ilham Allah. Karna di saat itu kita fokus/khusuk dalam sholat, tiada berpikir. Padahal sebelum nya kita tak ingat, tetapi ketika sholat seperti ada yang mengingatkan.

Dan duduk santai di teras, ya sama juga cara nya, bawa saja berDN(Sadar Allah), jangan banyak pikir tentang masalah dalam kehidupan. Ketika pikiran itu mati/istirahat.. maka ide/ilham Allah itu akan datang sendiri.

Jadi marilah kita senantiasa berdzikir nafas di setiap saat. Di kala duduk, berdiri, dan berbaring.. apabila sudah terlatih.. maka kesadaran akan Allah itu akan selalu aktif setiap saat. Tentu hidup ini lebih santai.. tidak banyak mikir, karna ide/ilham Allah itu akan datang sendiri.

Sabtu, 26 November 2016

HARUS BIJAKSANA

HARUS BIJAKSANA

Mana mungkin sama, antara musa dan khidir..
Musa melihat dengan mata(jasmani)..
Khidir melihat dengan jiwa(rohani)..

Kedua nya berbeda frekwensi.. berbeda tingkat ilmu pengetahuan..

Jika kita memahami hakikat, kita pasti mengerti syariat. Jadi harus maklum, harus lebih bijaksana.
Jika kita telah berilmu, harus lebih toleransi kepada yang belum berilmu. Harus lebih penyabar dan bijaksana..

Jangan menyalahkan orang yang belum berilmu, karna kita beda frekwensi, mereka belum mengetahui apa yang kita ketahui..

Mereka masih sebatas jasad, belum masuk kepada jiwa. Jika kita menyalahkan dan tidak toleransi, tidak bijaksana. Ya.. sama saja seperti orang buta.. lebih parah dari yang melihat dengan mata.

MERASA BERUNTUNG

MERASA BERUNTUNG

Apa pun masalah dalam hidup ini, jika kita sikapi dengan Bersyukur (merasa beruntung), pasti hati menjadi tenang dan lebih menghibur hati.

Contoh nya begini,
Saat ini saya menganggur, keuangan semakin menipis. Di waktu yang bersamaan Istri saya pun sakit. Sudah tiga hari muntah-muntah. Makanan pun sulit masuk, setiap makan selalu muntah. Hingga berat badan nya turun drastis.

Berarti ada dua masalah dalam hidup saya. Tiada uang dan istri sakit. Mungkin jika teman-teman di posisi saya pasti stress, galau..!
Tetapi dengan Senantiasa Sadar Allah.. Saya selalu berprasangka baik kepada Allah.

Saya tidak lagi melihat masalah nya, tetapi apa sih yang sedang Allah kehendaki saat ini? Apa hikmah di sebalik semua ini.

Saya dan istri pun menghibur diri dengan selalu berprasangka baik kepada Allah. Hidup sudah susah, ngapain kita buat susah lagi?

Jika ini kehendak Allah saat ini, ya terima saja. Pertanda kita hamba yang sabar. Saya pun berprasangka baik, walau saya belum tahu apa yang akan terjadi ke depan nya.

Lantas saya berkata kepada istri, "untung saja abang masih menganggur ya dek, jika abang di panggil kerja, siapa yang merawat adik yang sakit?" Ini sikap merasa beruntung(bersyukur), jadi menganggur itu bukan lagi masalah bagi saya.

Dan saya pun mengajarkan sikap ini ke istri, "adik jangan mengeluh di beri sakit saat ini, bisa jadi itu bukan penyakit biasa. Jangan-jangan adik Hamil tuh!" Istri yang awal nya patah semangat karna sakit yang di derita nya menjadi tertawa, dan kembali semangat.

Mengkhayal kan tidak bayar.. ngapain kita takut berprasangka baik? Hehe..

Setelah beberapa menit kemudian, saya bertanya kepada istri, " kalau asap rokok, adik tidak mual ya? Kenapa hanya bau makanan saja yang membuat mual?

Dengan pede nya istri saya pun menjawab, " mual pada bau itu tergantung pembawaan si bayi bang, pasti beda-beda!"

Lantas saya pun tertawa terpingkal-pingkal. Jadi lupa masalah. "Koq pede kali sayang, kayak yakin aja kamu hamil?"

"Kan abang tadi yang ngajarin, harus selalu berprasangka baik? Jawab istri sambil tersenyum.

Ha.ha.ha.. bagus sayang, kamu sudah mulai "edan"(gila) kayak abang. Mungkin Allah pun sedang tersenyum saat ini dan mengasihani kita. Walau kita tak tahu bagaimana ke depan nya, bisa jadi Allah kabulkan segala prasangka baik ini. Aamiin..


Jumat, 25 November 2016

TESTIMONI SETELAH BER DZIKIR NAFAS (SADAR ALLAH)

TESTIMONI SETELAH BER DN (SADAR ALLAH)

Mungkin sebahagian teman-teman pasti bertanya-tanya, "apa yang di dapat setelah mengamalkan DN Sadar Allah..?" Saya akan berbagi sedikit pengalaman perjalanan saya..

Dahulu saya memang senang berdzikir, tetapi dzikir biasa menggunakan tasbih. Ratusan, bahkan ribuan kali saya berdzikir duduk berjam-jam karna nyaman nya pada ketenangan dalam dzikir. Tetapi hidup saya tetap kering. Tiada ketenangan jiwa. Rajin berdzikir tetapi tiada sholat. Rajin berdzikir tetapi maksiat jalan juga.

Hidup benar-benar hampa.. seperti ada yang hilang. Saya tak tahu apa yang di sedihkan. Padahal tiada masalah apa-apa dalam hidup. Saya sangat jauh dari Allah. Al quran pun tidak pernah saya baca.
Rezeki lancar, apa yang saya inginkan selalu ada. Tetapi tetap tak bahagia.

Hingga lah suatu masa saya tanamkan tekad di hati, "saya ingin kembali kepada mu ya Allah" bimbing lah hamba, tunjukkan jalan nya..!"

Lantas Allah pun memberi hidayah nya, di tunjukkan nya saya kepada metode Dzikir Nafas(Sadar Allah) yang di pimpin oleh pak pur. Pertama kali saya mengetahui dzikir nafas melalui youtube. Lalu ternyata ada juga di facebook, dan saya pun bertanya-jawab oleh pengajaran pak pur di youtube mau pun di facebook.

Yang membuat saya sangat tertarik ialah, tiada nya baiat dalam mengamalkan DN. Siapa pun yang ingin belajar di persilahkan. Lantas saya pun mencoba mengamalkan sendiri di rumah.

Yang membuat saya sangat tergila-gila ialah ketika berdzikir dengan Sadar Allah. Saya benar-benar merasakan Allah yang dekat. Yang selama ini belum pernah saya rasakan. Ketika saya berDN, saya berada di dalam diri, seluruh indra jasad ini mati. Inikah diri sebenar diri(jiwa)? Saya mendengar nafas ini berdzikir dengan sendiri nya. Pada nafas masuk ia menyebut "HUU.." Dan pada Nafas keluar ia menyebut "Allah..". Dan saya pun mendengar detak jantung ini berdetak sambil menyebut, "Allah, Allah, Allah.." begitu seterusnya seirama denyut/detak nya.

Dan ternyata di dalam diri ini, seluruh anggota tubuh berdzikir menyebut "Allah, Allah, Allah.." tak terkira lagi berapa banyak suara itu. Sangat ramai, mungkin ribuan atau bahkan jutaan suara menyebut "Allah, Allah, Allah.."
Saya hanya terpesona menyaksikan segala suara itu. Damai, tenang, tentram tak terkira lagi di kala itu. Akhirnya saya terus menerus berlatih berDN sendiri di rumah.

Saya benar-benar jatuh cinta.
Yang membuat saya gila ialah, di luar DN dalam keseharian.. Sadar Allah itu selalu Aktif. Saya benar-benar hidup dalam keberihsanan(Sadar Allah). Seolah saya selalu di tuntun Allah.

Sejak saat itu saya pun mulai sholat, dan mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk saya. Ketika saya melakukan suatu kemaksiatan. Tiada lagi merasakan kenikmatan. Untuk apa saya lakukan lagi jika kenikmatan itu tiada lagi saya rasakan. Ini benar-benar Allah jaga saya dari dosa.

Dan saya pun mulai membuka dan mempelajari Al quran setiap hari nya, bukan hanya membaca, tetapi mengamalkan apa-apa yang Allah perintah kan.

Belum bertemu pak pur saja, pelajaran Allah sudah begini dasyat nya. Apalagi jika saya bertemu langsung? Pikir saya.
Dan saya pun bertekad ingin belajar langsung. Saya harus ke solo! Gumam saya dalam hati. Saya selalu berdoa pada Allah semoga di berikan rezeki agar saya bisa ke solo. Memang saat itu saya sedang sulit keuangan. Begitu mengamalkan DN, saya langsung putus kerja(di PHK).

Pada pertemuan jemaah DN yang ke tiga tahun 2015, pak pur pun mengumumkan di FB. "Silahkan hadir bagi yang mau belajar langsung di padepokan patrap(solo)". Saya pun memohon doa, "doa kan saya ya pak pur, saya ingin sekali hadir disana!" Lantas pak pur menjawab, "tenang saja mas Andy, mas Andy sudah hadir koq di sini!" Ini jawaban yang membuat saya bingung dan bertanya-tanya. "Koq saya di bilang sudah hadir ya, apa makna nya ini?"

Ternyata benar lah, pada pertemuan ketiga itu saya di ongkosi Allah, ada jemaah DN singapura yang tidak bisa hadir. Dan beliau memberi ongkos untuk saya menggantikan nya. Ini keajaiban yang luar biasa bagi saya.

Setelah belajar langsung kepada pak pur di solo, saya semakin gila lagi. Saya pun semakin gila berDN. Hidup saya benar-benar berubah total. Saya pun belajar bersama di grup whatsapp. Segala pengalaman saya tulis dan bagikan di Wa dan FB. Pelajaran Allah kian mengalir setiap hari nya.

Sedikit-sedikit Allah.. sedikit-sedikit Allah. daya menulis terus mengalir setiap hari nya. Sehingga tercipta lah buku pertama saya "SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS".
Buku itu pun tercipta karna kuasa Allah. Banyak teman-teman yang menyumbang untuk mencetak buku itu. Ini benar-benar jaminan Allah.

Saya di didik mandiri oleh pak pur, tidak boleh bergantung kepada beliau. Saya di anjurkan untuk berguru kepada Allah secara langsung. Dan sekarang saya pun melanjutkan perjuangan beliau, yaitu menyiarkan DN Sadar Allah ini. Dengan mengandalkan Allah.

Sekarang hidup saya benar-benar di uji(di didik) Allah. Jika dahulu saya berharta tetapi tiada Allah. Sekarang jadi terbalik, saya bersama Allah, tetapi tiada harta. Hidup saya semakin susah, serba kekurangan. Dahulu kerja lancar, sekarang kadang kerja kadang tidak. Awal nya kaget juga. "Masa' semakin beriman hidup semakin susah sih?" Tetapi saya tetap tenang, karna saya yakin ini pembelajaran Allah untuk melepas saya dari kemelekatan dunia.

Bahkan awal nya istri saya pun tak terima sehingga mengatakan, saya belajar aliran sesat..! karna tak biasa nya seperti ini. Tetapi Alhamdulillah.. sekarang istri sudah mulai menerima, karna ia mengakui banyak perubahan positif pada diri saya setelah berDN. Dan ia pun semakin bersabar dengan segala ujian Allah.

Walau rezeki tak selancar dahulu, tetapi hidup ini lebih bahagia di banding dahulu. Saya seperti menemukan TUHAN yang hilang. Jiwa saya tentram Saat ini..

Sekarang saya terus menulis dan menulis, terus bersyiar DN sadar Allah ini. Dan saya pun memberanikan diri bersyiar melalui youtube.

Alhamdulillah, Sekarang Sadar Allah(IHSAN) itu benar-benar ON dalam keseharian. Saya bisa terus menerus berdzikir sebanyak-banyak nya di kala duduk, berdiri, dan berbaring. Tiada lagi menggunakan tasbih yang terbatas.

Yang bisa saya lakukan saat ini ialah, mengikuti saja apa yang Allah perintah kan pada diri ini. Terserah Allah saja. Saya ikuti saja apa mau nya Allah..

Saya masih terus berguru kepada Allah, dan menyampaikan apa-apa yang saya dapatkan dari Allah.

Semoga sedikit pengalaman ini, bisa menambah keyakinan teman-teman dengan metode DN Sadar Allah ini. Karna saya telah banyak membuktikan..



Kamis, 24 November 2016

FANA

FANA

Untung nya apa coba..?
Jika menyampaikan kebenaran kita semakin banyak di benci, semakin banyak yang memusuhi..? Memang tiada untung nya.

Tetapi itulah ke fana an.. engkau rela di benci manusia, karna menyampaikan kalam Allah..
Itu lah ke fana an.. engkau tak takut lagi diri celaka, asalkan diri amanah..

Semua yang diri lakukan hanya karna Allah..
Tiada lagi diri, tiada lagi takut dan sedih..
Itulah hamba Allah..

HAMBA AMATIRAN

HAMBA AMATIRAN

"Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran."
By: Gusdur..

Seorang pejalan itu pasti mempunyai hikmah tersendiri, dan setiap kata yang keluar dari lisan nya pasti penuh makna. Tergantung tingkat keilmuan nya. Sulit untuk memahami jika kita belum sefrekwensi. 

Seperti tulisan-tulisan Ibnu Athaillah yaitu Al Hikam. Pasti penuh makna dan perlu penafsiran lebih dalam. Begitu pula apa yang di katakan gus dur ini. Hanya bisa di pahami bagi orang yang telah sefrekwensi. Yang telah mengalami..

Baik, saya akan mencoba berbagi sesuai apa yang saya ketahui dan alami..

Yang di katakan hamba Allah itu ialah orang yang sudah tahan banting, tiada takut dan bersedih hati. Kalau tahap di hina, di cela, di maki.. saya sudah tahan banting. Tidak terganggu lagi oleh segala umpatan. Karna ego diri ini telah lebur. Ego sudah mati..
Mau di katakan apa saja ya biasa-biasa saja. Saya tidak lagi terganggu, paling ya senyum-senyum saja..

Cuma, ketika tahap di puji.. ini yang membuat saya terganggu. Semakin di puji, di sanjung, membuat saya semakin tak nyaman. Karna, saya takut semakin besar kepala dan ego semakin kuat.

Lantas ketika saya membaca tulisan hikmah gusdur itu, koq di bilang hamba yang amatiran? Ini yang membuat saya semakin bingung. Memang frekwensi saya belum ke situ, sehingga saya belum paham-paham juga.

Hari terus berganti, pelajaran Allah kian mengalir, pujian dan sanjungan itu kian bertambah hebat. Padahal saya biasa-biasa saja, tiada yang istimewa. Tetapi pandangan orang begitu istimewa terhadap diri ini.

Dengan Sadar Allah, saya pun di paham kan Allah. Pujian dan sanjungan itu ialah karunia Allah, bentuk kasih sayang Allah. Berarti diri ini di angkat derajat oleh Allah. Walau pun saya biasa-biasa saja.. tetapi pandangan sebagian orang luar biasa. Bukan saya yang mengakui, tetapi orang lain.
Masa' saya menolak kehendak Allah? Allah memberi karunia, masa' kita menolak? 

Sejak saat itu tiada lagi lah saya terganggu, oleh segala pujian dan sanjungan. Karna saya melihat Allah. Tentu lah diri ini selalu bersyukur. Karna itu semua karunia Allah.
Maka paham lah saya apa yang di katakan Gusdur, ternyata itulah makna kata hikmah nya.

Hamba yang fana itu ialah, yang dia lihat hanya Allah.
Di hina, tak membuat nya marah(terganggu), karna ego telah lebur..
Di puji tak membuat nya bangga dan terganggu, karna yang di lihat itu karunia Allah.
Jika masih merasa terganggu.. berarti pemahaman nya belum sampai.. suatu saat pasti akan paham. Karna frekwensi itu bertingkat-tingkat.

Rabu, 23 November 2016

MOHON PETUNJUK

MOHON PETUNJUK

Ketika bingung dalam mencari jalan keluar dari suatu masalah.. jangan banyak berpikir!
Semakin berpikir keras maka jawaban nya itu akan semakin tak tertangkap.

Istirahatlah pikiran, santai dahulu..
Sambung kesadaran ke Allah(Sadar Allah), maka ilham-ilham Allah itu akan sangat jelas terbaca..

Contoh kecil yang sering terjadi ialah, ketika kita lupa menaruh kunci dimana..! Di cari setengah mati tak ketemu juga.

Itu karna kita mengandalkan diri(berpikir keras). Coba lah zero.. istirahatkan pikiran. Mohon petunjuk Allah. Nanti ada suatu daya yang menggerakkan diri ini, baik pandangan atau pun gerakan. Yang mengarahkan kepada kunci yang hilang.

Jika ini sering terlatih, maka apa pun masalah dalam hidup.. kita lebih santai, tidak banyak berpikir dan mengandalkan diri. Tetapi hanya mengikuti saja petunjuk-petunjuk Allah dalam hidup. Ini lah berserah diri.. hanya mengikuti saja apa yang Allah kehendaki.

Dan apa pun jawaban dan jalan keluar dari segala masalah, bukan lagi karna kemampuan diri. Bukan lagi dengan cara diri.. tetapi dengan cara Allah.

Tugas kita hanya mengikuti saja dan meyakini segala apa yang di perintah kan Allah. Maka keajaiban akan sering terjadi, karna semua kuasa Allah..

Dan beruntung lah orang-orang yang mengikuti perintah-perintah Allah. karna ia tak lagi mengandalkan kemampuan diri.. tentu kita kan selalu dalam kebenaran.

Selasa, 22 November 2016

KEMELEKATAN DUNIA

KEMELEKATAN DUNIA

semakin beriman koq semakin tiada duit ya? Koq hidup semakin susah? Dahulu, tiada beriman hidup tenang-tenang saja.. tiada kekurangan.

Itu pertanda Allah sedang mendidik mu, di lepaskan NYA dari kemelekatan dunia. Jika ada duit engkau bahagia, dan tiada duit engkau susah.. itu Pertanda engkau hamba harta! Bukan hamba Allah.

Yang berbahaya itu ialah, ketika engkau mulai beriman.. Allah berikan duit yang berlimpah ruah. Dengan sekejap mata engkau bertambah kaya. Tetapi itu bisa membuat mu semakin hina. Engkau akan di buat NYA semakin cinta harta(Dunia). Dan tentulah kemelekatan itu akan semakin kuat. Dan sangat sakit ketika di ambil NYA kembali suatu saat nanti.

Jadi mau pilih yang mana..?
Buruk menurut mu, belum tentu buruk bagi Allah..
Dan baik menurut mu, belum tentu baik pula menurut Allah..

Ya.. sudah lah..
Ikuti saja mau nya Allah..
Selalu lah berprasangka baik, ikuti mau nya Allah.. jika benar-benar engkau berserah..

Sabtu, 19 November 2016

ILMU LADUNI

ILMU LADUNI

Allah SWT berfirman:

فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَاۤ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا  وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا
"lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami."
(QS. Al-Kahf: Ayat 65)

Jika di pahami ayat di atas, laduni ialah suatu ilmu dari sisi Allah. Dan pada surat Al-kahf di jelas kan bahwa yang di beri ilmu laduni tsb ialah nabi khidir. Sangat wajar jika seorang nabi di beri ilmu laduni.

Lantas bagaimana kita manusia biasa, apakah punya kesempatan yang sama mendapatkan laduni layak nya nabi khidir? Bisa! Karna, Allah menyebutkan pada ayat di atas ialah derajat "Hamba". Jadi, yang sudah benar-benar hamba Allah lah baru di berikan laduni.

Laduni ialah, ilmu dari sisi Allah. Pengetahuan nya, pengetahuan Allah. Ketika seseorang itu benar-benar lurus, meng hamba total kepada Allah. Maka ia akan di beri laduni.

Melihat dengan pandangan Allah..
Melangkah dengan gerak Allah..
Mendengar dengan pendengaran Allah..
Berbicara dengan lisan Allah..
Beliau akan selalu di ilhamkan pada kehendak-kehendak Allah.

Jadi, Laduni ialah suatu rahmat yang di berikan Allah kepada hamba-hamba yang di kehendaki nya. Bukan karna di pelajari, tetapi ilmu itu akan datang sendiri apabila seorang hamba bisa benar-benar zero. Ketika zero, maka pelajaran-pelajaran Allah itu akan tampak jelas. Yang tidak tahu, akan di beri tahu oleh Allah.

Yaitu Hamba-hamba yang senantiasa Sadar Allah(Berdzikir) sebanyak-banyak nya. Di kala duduk, berdiri, dan berbaring. Ketika jiwa nya selalu terpaut kepada Allah. Maka si hamba akan selalu berbicara kepada Allah. Akan selalu mendapat berita, dan di ajarkan sesuatu yang tidak di ketahui.

Jadi jika ada orang yang berkata, "saya berguru kepada Allah", itulah orang-orang yang mendapatkan laduni. Ia mendapatkan ilmu dari sisi Allah, yang tidak tahu akan di beri tahu. Dan ilmu itu sangat murni, karna benar-benar haq dari Allah. Bukan hasil pemikiran manusia. Itulah ilham-ilham Allah.

Jumat, 18 November 2016

BERSERAH DIRI

BERSERAH DIRI

Berserah diri itu, ya harus total..
Abaikan ego, malu, gengsi.
Jika masih malu, masih gengsi..
Berarti keakuan masih begitu kuat. Belum berserah total.

Ketika Allah buat kita tak berdaya, apakah kita bisa zero? Contoh nya begini, kita sedang membutuhkan suatu bantuan. Allah buat suatu keadaan kita yang benar-benar susah(tak berdaya).

Lantas datang lah seorang sahabat atau saudara menawarkan bantuan.  Bagaimana sikap kita? Menerima atau menolak bantuan itu? Bagi sebahagian orang pasti menolak. Mengapa menolak? Mungkin karna tak mau berhutang budi. Atau karna malu dan gengsi.

Sikap ini ialah termasuk EGO. mengapa ego? Karna tak mengakui kelemahan diri nya. Sudah susah, tak mampu, tetapi bersikap sombong(gengsi tinggi). Ini belum berserah namanya.

Atau sebaliknya lebih ekstrim lagi. Allah buat kondisi kita yang benar-benar tak berdaya. Lantas kita memohon petunjuk kepada Allah, "ya Allah, aku memerlukan sejumlah uang, beri lah aku jalan keluar dari masalah ini, apa yang harus aku lakukan?" Lantas ada perintah untuk meminjam uang kepada si fulan.

Nah, apa yang kita lakukan? Padahal kita tak ingin berhutang, tetapi keadaan sangat memaksa. Pasti hati kita berkata, "Ah, aku malu meminjam uang pada nya(gengsi). Kalau dapat.. kalau tidak?" Berbagai perasaan di dada ini.

Ini lah orang yang masih memakai logika, perasaan, hati. Jika benar-benar kita Sadar Allah, tak kan lagi kita mengikuti kata hati. Tetapi berpedoman pada petunjuk-petunjuk Allah.

Mungkin sebahagian teman-teman pasti bingung, masa' sih petunjuk Allah di suruh berhutang? Sebenarnya itulah pelajaran zero, pelajaran berserah. Mengikuti saja pada segala perintah. Apakah kita masih ego, masih gengsi?

Jika benar-benar berserah, kita rela tampak hina, kita rela melepas malu. Tiada lagi kata gengsi. Karna itu petunjuk Allah.

Tetapi harus di pahami benar, mana kehendak diri dan mana kehendak Allah. Jika kita telah paham, ikuti lah kehendak Allah. Itulah hamba yang berserah diri..

Kamis, 17 November 2016

GITU AJA KOQ REPOT

GITU AJA, KOQ REPOT..

"Gitu aja koq repot?" Ini ialah kata yang sering di ucapkan Alm Gusdur. Dahulu saya tak mengerti makna kalimat ini. Ya, saya pikir seperti suatu kebiasaan saja mengucapkan kalimat tsb.

Setelah menjalani DN Sadar Allah, saya mulai memahami kalimat Gusdur ini. Seolah Gusdur benar-benar dalam ketenangan yang hakiki, damai, tenang, nyaman, santai.. sehingga tidak lagi di repotkan atau di dipusingkan dengan urusan atau masalah-masalah dalam kehidupan ini.

Semakin lama, menjalani DN Sadar Allah. Saya pun mengalami hal yang sama. Hidup saya benar-benar santai. Saya tak lagi mau di direpotkan oleh urusan atau masalah-masalah dalam hidup. Bahkan terlalu santai.. sehingga membuat takut orang-orang di sekeliling saya.

"Hidup ini harus berjuang, jika hanya santai saja.. Kapan mau maju, kapan masalah akan kelar? Di cari donk solusi nya!" Ini lah kepanikan orang-orang terdekat yang melihat saya yang terlalu santai. Hehe..

Saya tersenyum, dan berkata, "santai donk..! Jangan panik, gitu aja koq repot? Kan ada Allah. Ntar segala masalah Allah yang selesai kan."

"Tetapi kita juga harus ikhtiar, jangan diam saja! Jika diam, bagaimana masalah kan selesai?" Bantah sahabat terdekat.

Koq repot amat ya, Hidup harus di perjuangkan? Ketika segala angan dan harapan tak tercapai kita susah, kecewa, panik! Makanya jangan banyak keinginan. Keinginan itu ialah nafsu duniawi yang membuat kita sendiri yang sengsara.

Saya lebih enak memilih diam, tenang, santai.. ngapain repot-repot harus begini dan begitu. Sambungkan saja kesadaran ini kepada Allah, Ikuti segala perintah Allah. Di suruh ke kiri.. kita ke kiri, di suruh ke kanan.. kita ke kanan. Di suruh diam.. ya diam saja. Ngapain repot-repot!

Yang repot itu, karna masih mengandalkan diri. Tak mengandalkan Allah. Jika mengandalkan Allah, pasti santai.

Jika yang lain berusaha mati-matian berjuang meraih segala keinginan nya, saya ya diam saja menunggu perintah. " ya Allah, aku sudah kapok bergerak sesuka ku, ku tunggu saja perintah MU ya Allah. Ketika turun perintah MU, baru lah aku bergerak. Ku ikuti saja apa mau MU ya Allah! Tentulah aku selalu dalam kebenaran dan jaminan MU ya Allah."

Punya masalah? Kan ada Allah yang maha pemberi petunjuk.
Bingung, besok tak tahu mau makan apa? Kan ada Allah yang menjamin rezeki mahluk nya.
Tak punya uang? Kan ada Allah yang maha mencukupi.

Mengapa kita tak yakin, mengapa kita tak mengandalkan Allah? Gitu aja koq repot? Santai donk..

Lepas kan dahulu segala keinginan atau kehendak. Ikuti saja kehendak Allah, sungguh hidup ini tak akan repot. Pasti santai..

Jumat, 11 November 2016

DUDUK

DUDUK

Duduk, adalah sikap diam menunggu segala titah..
Duduk, adalah sikap sopan menghadap sang pencipta..
Duduk saja di situ, diam, tiada berpikir, tiada berkehendak, hanya duduk menyaksikan(Sadar Allah).

Hening, fana, sunyi, gelap tiada apa-apa, tiada lagi yang terdengar, tiada lagi yang terlihat, tiada lagi yang di rasa-rasa..

Bahkan diri ini pun tiada, yang ADA hanya DIA. apakah aku telah mati? Ini kah alam ilahi? Hanya lah kesadaran tertinggi duduk di situ.
Dekat, tak bayangkan dekat nya.
Sungguh DIA wujud tak terhijab.
Kesadaran masih duduk di situ..
Kesadaran masih diam menunggu..
Yang ku tahu, Aku di Ridhoi..

Tanpa kata, tanpa suara, tanpa terlihat apa-apa.. yang ku tahu, DIA meridhoi dan tersenyum pada ku.
Jika belum di suruh NYA bangkit, kesadaran ku masih duduk di situ.
Aku sudah tenang, Aku sudah nyaman. Seolah tak mau pulang..

Jika Aku mati, Aku sudah siap kala itu..
Ternyata DIA menyuruhku pulang..
Kembali ke alam dunia ini, Ke Alam jasmani.
Sejak saat itu, aku benar-benar gila..
Benar-benar cinta..
Benar-benar tunduk kepada NYA..

Syurga-neraka, tak penting lagi bagi ku..
Yang ku tunggu adalah, segala perintah..
Saat DIA menyuruh ku, di situ lah ku temui DIA yang dekat..
Sekarang Aku bisa berbicara kepada NYA..

Sekarang ku bisa menemui NYA kapan saja..
Kesadaran tinggi tak terbatasi ruang dan waktu, DIA ada di mana ku berada. DIA tampak kemana ku memandang.
Sekarang Aku tak sendiri, DIA selalu menyertai. Jika DIA selalu menyertai, tak kan lah diri takut dan bersedih hati..

HUU.. ALLAH..

JIHAD

JIHAD

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Al Maidah 35)"

Ayat di atas ini, benar-benar nyata dalam kehidupan saya. Dan karna, telah mengalami.. sungguh saya sangat paham makna ayat ini.
Pada ayat tersebut Allah memanggil dan mengajak, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwa lah kepada Allah!"

Dahulu.. Di mata Allah saya ini beriman, karna mempercayai ada nya Tuhan semesta Alam, saya beragama islam, saya beriman pada Al quran, tetapi saya belum bertakwa. Masih saja menduakan Allah, masih saja melakuan kesyirikan. Masih saja bermaksiat kepada Allah.

Saya akui Allah sebagai Tuhan saya, tetapi masih saja menuruti dan mempertuhankan Nafsu. Tiada sholat, tiada menghindari maksiat. Terus-terusan terjerumus dalam lembah dosa. Mungkin para sahabat pun pernah mengalami seperti saya. Mengaku islam, tetapi prilaku tak mencerminkan islam.

Perintah yang kedua yaitu, "cari lah jalan yang mendekatkan diri kepada Allah." Setelah saya capek, hidup dalam kemunafikan. Saya pun berusaha kembali bertakwa kepada Allah. Tetapi tetap saja tak bisa, saya rajin sholat, tetapi maksiat jalan juga. Rajin dzikir tetapi syirik tetap juga. Seolah pahala dan dosa, berjalan beriringan. 

Terpanggil lah diri ini untuk lebih dekat dan lebih dekat lagi. Saya pun memohon, "ya Allah, berilah Aku suatu jalan, yang membuat tambah dekat kepada MU. Sehingga Aku bisa semakin bertakwa, sehingga bisa menghindari segala dosa. Karna diri ku benar-benar tak mampu ya Allah.."

Alhamdulillah, Allah tunjukkan jalan nya, bertemu lah saya dengan metode Dzikir Nafas (Sadar Allah). Suatu metode yang membuat diri ini hidup berihsan. Setelah IHSAN, tercegah lah berbagai dosa. Terbimbing lah kepada takwa. Semakin lama, semakin di bersihkan Allah. Dari berhala-berhala yang di dalam diri.

Nah, setelah semakin dekat kepada Allah, ada perintah lagi selanjutnya, "Berjihad lah pada jalan-NYA". Saya di suruh Allah untuk berjihad pada jalan yang mendekat kan diri kepada Allah. Jalan nya yang saya jumpai ialah Dzikir Nafas (Sadar Allah). Jadi sekarang saya akan terus berdakwah menyebarkan metode DN (Sadar Allah) ini. Saya terus menulis dan menulis, agar para pembaca tertarik dan terpanggil kepada Allah. 

Ini lah yang di katakan jihad. Jika dekat, telah bertemu jalan NYA. Ajak lah orang lain untuk mendekat juga. Jadi jangan memikirkan diri sendiri saja. Jika diri telah dekat, pasti ada tugas untuk berjihad. Jihad nya dengan apa? Dengan apa yang kita miliki.
Jika punya harta, berikan lah harta..
Jika punya tenaga, berikan lah tenaga..
Jika punya ilmu, berikan lah ilmu..

Dan saya berjihad dengan apa yang Allah berikan saat ini, yaitu ilmu. Saya pun berjihad dengan buku tulisan pertama saya. 

Dan janji Allah selanjutnya ialah," supaya kamu mendapatkan keberuntungan". Setelah kita bertakwa, mendekatkan diri, dan berjihad.. Allah menjanjikan keberuntungan. Jadi yang namanya keberuntungan, bukan hanya duit saja. Tetapi selalu dalam jaminan Allah. di beri kekuatan/kuasa. di lindungi, di rahmati, di cukupi. Selalu dalam ridho Allah.

Jadi, tak usah di harap-harap kalimat terakhir, keberuntungan itu sudah janji Allah. Tentu kita kan mendapatkan jika sudah menjalankan segala perintah.

Untuk sahabat-sahabat perjalanan, seperjuangan. Mari kita terus berjihad di jalan Allah yang telah kita temui saat ini. Dakwahkan lah metode "Dzikir Nafas Sadar Allah" ini. Ketika sahabat terpanggil untuk membagikan tulisan ini, berarti anda telah membantu jihad di jalan Allah..

Rabu, 09 November 2016

SEDEKAH

SEDEKAH

Sedekah itu memang ajaib..
Tetapi, jangan di harap-harapkan keajaiban nya.
Karna, jika kita mengharapkan keajaiban sedekah dimana kah letak keihklasan kita?

Memang benar.. memberi 1, akan di ganti kelipatan 10. Bahkan lebih banyak dari pada itu.
Jika kita mengharapkan keajaiban sedekah, memang Allah berikan. Itu janji Allah..
Tetapi yang kita dapatkan hanya lah pahala di dunia, tiada lagi pahala di akhirat.

Apalagi ada seorang ustad yang mengajarkan, segala yang kita ingin kan itu bisa di beli dengan sedekah.
" mau rumah, mau hutang lunas, mau dapat jodoh? Beli dengan sedekah!" Aneh ya..? Hehe..

Padahal Allah SWT telah berfirman:
وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ
"dan janganlah engkau memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak."
(QS. Al-Muddassir: Ayat 6)

Banyak sih yang merasakan keajaiban sedekah. Tetapi itu memang sudah janji Allah. Orang yang bersedekah karna mengharapkan keajaiban sedekah itu belum ikhlas. Karna bukan karna Allah, tetapi karna keajaiban sedekah nya.

Mari kita belajar lurus karna Allah.
Aneh memang, jika bersedekah karna membeli suatu keinginan. Itu sudah salah jalan. Sudah sangat menyimpang dengan Al quran.

Jika bersedekah, bersedekah lah karna Allah. Bersedekah lah karna rasa syukur kita. Karna ridho Allah. Jangan karna iming-iming tertentu. Dan keajaiban sedekah jangan di harap-harapkan, karna Allah itu tidak pernah ingkar janji.

Mari belajar lurus. Lurus lah karna Allah. Jangan percaya saja kepada ustad, kyai, ulama.. atau siapa pun itu. Jika bertentangan dengan Al quran. Tinggalkan lah..

ILHAM ATAU SYETAN

ILHAM ATAU SYETAN

Mungkin para pengamal Dzikir Nafas masih banyak yang bingung membedakan bisikan-bisikan hati. Ini berupa ilham ataukah dari syetan(Nafsu)?..

Jika ada yang mengalami sensasi dalam berDN seperti, mendengar suara-suara di dalam kepala. Bahkan ada yang merasakan mendengar suara yang sangat ramai, seperti berada di pasar yang sangat ramai sekali. Itu pertanda jiwa sudah mulai aktif. Jiwa sudah mulai peka terhadap pikiran dan bisikan nafsu.

Jadi, lanjut kan saja DN nya dan terus di latih. Nanti akan mudah membedakan mana yang kehendak Allah(ilham). Dan mana yang kehendak diri(Nafsu/syetan).

Cara membedakan nya ialah,
Kita harus kenal dahulu, apa sih nafsu itu? Di Al-quran Allah mengatakan. "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,(Qs. Yusuf 53)"
Jadi sesuatu yang buruk/jahat ialah nafsu. Tiada nafsu yang baik.. nafsu itu selalu jahat. Dan nafsu yang di rahmati Allah, ialah bermakna  Nafsu yang di lemahkan, sehingga kita tidak mengikuti ajakan nya.

Contoh dalam keseharian seperti apa? Contoh nya begini..
Ada saudara dekat kita yang akan menikah, tetapi ia tidak mengundang kita. Apa yang harus kita lakukan, hadir atau tidak hadir dalam acara pernikahan tersebut?

Nah, di sini ada dua bisikan hati atau suara-suara dalam kepala ini.

Suara yang pertama,
"Datang saja, itu kan saudara mu. Walau tak di undang. Ya datang saja! Mungkin beliau lupa sehingga tak sempat mengundang mu."

Suara yang kedua,
"Ngapain kamu datang, jika kamu tak di undang. Apakah kamu tidak malu? Nanti pasti kamu di cuek in, karna kehadiran mu tak di harapkan. Di mana letak harga diri mu?

Ego pun semakin muncul. Padahal kita belum tahu apa yang akan terjadi nanti. Akhir nya kita pun menjadi berprasangka buruk.

Kedua suara itu, benar-benar jelas membisiki hati. Tentu kita ragu dan bingung memilih yang mana. Kalau jiwa tak aktif, tidak Sadar Allah pasti sulit membedakan nya.

Jika kita sudah terlatih berDN, senantiasa Sadar Allah. Kita akan paham dan sangat jelas mendengar bisikan-bisikan itu. Dan kita akan memilih suara yang pertama, itu lah ilham Allah, selalu mengajak pada kebaikan. Kita berpikir positif, selalu berprasangka baik. Kita hilang kan ego ini.

Dan suara yang kedua, sangat jelas itu lah bisikan syetan/nafsu. Selalu mengajak pada keburukan. Menghalang-halangi orang berbuat baik. Membuat kita was-was. Dan inilah yang membuat pecah saudara. Padahal yang disana kecewa, kita saudara dekat, tetapi mengapa tak mau datang?

Jadi, marilah kita latih terus dzikir nafas. Nanti akan jelas segala suara-suara dalam hati dan pikiran. Dan kita selalu dalam kebenaran, karna bisa membedakan. Mana yang kehendak Allah(ilham) dan mana yang kehendak diri(Nafsu/syetan).







SYETAN

SYETAN

Syetan-syetan dari golongan jin, itu gampang di kenal.. ia membisiki hati-hati yang lalai. Mampu nya, hanya menggoda..

Yang lebih berbahaya itu, syetan-syetan dari golongan manusia, ia bukan saja menggoda.. tetapi juga memaksa. Dan kita sering tertipu oleh wujud penampilan nya yang baik. Ia bisa berwujud apa saja. Kita kira menyampaikan petunjuk, ternyata menyesatkan..

Beruntung lah orang-orang yang Sadar Allah..
Ia akan dapat melihat di sebalik topeng itu. Dan ia tak mudah tertipu..

Senin, 07 November 2016

BAHASA JIWA


BAHASA JIWA

Sesuatu yang berjiwa ia pasti hidup, begitu pula segala tulisan. Walau ratusan bahkan ribuan tahun ia tetap ada jiwa nya, jika si penulis benar-benar menulis nya dengan kesadaran ke Allah. 

Tulisan atau buku itu pasti ada daya nya. Tak jarang berkali-kali membaca, berkali-kali pula menangis, merinding, gemetar. Bahkan, ketika si penulis telah tiada buku atau kitab itu masih mempunyai energi/daya. 

Begitu hebat kah tulisan itu?
Kedalaman tulisan itu tergantung spiritual si penulis. Tergantung seberapa hanyut nya si penulis kesadaran nya ke Allah. Maka yang tertulis bukan lagi dari pikiran, bukan lah dari hati, tetapi benar-benar murni pesan ilahi.. itulah ilham-ilham Allah.

Jadi, bagaimana pun kondisi kesadaran kita ke Allah saat ini, coba lah menulis. Tuang kan saja segala pesan. Apabila suatu saat keadaan spiritual kita melemah, coba lah baca kembali. Dan kita akan terpanggil untuk lebih kuat dan lebih mendekat lagi ke Allah.
Karna, yang tertulis itu ialah bahasa jiwa, murni dari Allah. Jadi kita bisa belajar dari tulisan kita sendiri.

Minggu, 06 November 2016

ULAMA YANG TERTIPU

ULAMA YANG TERTIPU

Allah SWT berfirman:

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰٮهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةً   ؕ  فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ    ؕ  اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuan(ilmu), dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
(QS. Al-Jasiyah: Ayat 23)

Wahai para alim ulama..
Sadari lah Allah, hayati ayat di atas!
Tidak kah diri sadar telah di biarkan tersesat? Bagaimana kan sadar jika penglihatan, pendengaran, dan hati telah di tutup Allah. Berhati-hati lah jika diri semakin berilmu, kalau tak Sadar.. akan di biarkan sesat oleh Allah.

Ilmu dan nafsu itu seiring dan sejalan. Semakin tinggi ilmu, semakin besar pula nafsu. Nah, di sini terkadang kita lalai. Di beri ilmu bukan nya bersyukur, tetapi semakin kufur. Malah nafsu yang di pertuhankan.

Semakin berilmu.. semakin angkuh..
Semakin di puja.. semakin bangga..
Di cium tangan nya.. merasa mulia..
Ini lah ulama-ulama yang di juluki manusia..
Terlalu cepat menyalahkan orang lain, karna telah merasa pintar dan benar.

Ulama sebenar itu julukan Allah, bukan julukan manusia. Jika karna julukan manusia, wajar saja mempertuhankan hawa nafsu.

Jika umat biasa salah, orang bertanya kepada ulama. Jika ulama yang salah kemana kah tempat bertanya? Ini lah ngeri nya ujian orang yang berilmu..

Jangan lah merasa bangga dan mulia, di dunia ini para ulama di sanjung dan di hargai umat. Di hadapan Allah, belum tentu. Bisa jadi, itu di biarkan NYA sesat.

Semakin banyak pengikut, semakin bernafsu, ber ego kepada umat..
Dia tak Sadar, diri telah tertipu karna ilmu..

Sabtu, 05 November 2016

SADAR ALLAH

SADAR ALLAH

Hidup dengan Sadar Allah itu, sungguh damai dan tenang.
Tidak terpancing emosi, tidak terbakar amarah..
Ya hanya sering senyum-senyum saja bawaan nya. :-)

Ketika yang lain terpancing, terpengaruh dari luar. Diri yang Sadar Allah, tetap tenang menyaksikan..

Andaikan saja mereka merasakan seperti diri ini merasakan, ngapain lagi ikut-ikutan. Karna diri telah memahami apa sebenarnya yang Allah kehendaki.

Lihat saja permainan ini, saksikan saja sandiwara yang telah di tetapkan NYA. Itulah jiwa yang merdeka. Tak lagi di jajah nafsu, tak tergoda lagi bujuk rayu syetan walau penampilan nya sangat mengagumkan..

Jumat, 04 November 2016

PRASANGKA

PRASANGKA

Dzohir dan bathin itu terkadang tidak sama..
Terkadang yang tampak, baik. Yang tersembunyi, malah buruk. Atau sebaliknya..
Yang tampak, buruk. Yang tersembunyi, malah baik.

Jika kita belum bisa melihat kedua sisi itu, hilangkan lah prasangka - prasangka. Karna Allah telah mengingatkan..
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain”
(Al-Hujurat : 12)"

Ini lah kelemahan kita.. belum bisa melihat kedua sisi, belum mengetahui yang tampak dan yang tersembunyi.. tetapi terlalu cepat berprasangka. Terlalu cepat mencari kesalahan orang lain.. itulah kedangkalan ilmu yang di miliki..

TERIMA SAJA

TERIMA SAJA

Apapun yang Allah kehendaki saat ini, jangan di tolak.. tetapi di terima saja. Karna, jika di tolak.. akan membuat diri lebih menderita dan tersiksa.

Contoh nya ketika kita sakit, pasti kebanyakan kita mengeluh. Tak usah mengeluh, terima saja sakit nya dengan ikhlas. Minta saja kekuatan kepada Allah, "ya Allah.. ku terima sakit ini, berilah hamba kekuatan dan kesabaran untuk melewati ini semua." Pasti hati lebih tenang dan santai, tetap berobat seperti biasa. Tetapi awali dengan rasa syukur dahulu. Terima dahulu yang tidak di inginkan itu..

Atau contoh yang lain, kita sedang sulit keuangan. Cicilan menumpuk, tagihan sana-sini telah menunggu. Tentu kita bingung dan resah, bagaimana cara membayar nya? Jangan mengeluh, terima saja dengan ikhlas masa sulit ini. Terima saja masalah saat ini. Minta saja kekuatan pada Allah, " yaa Allah.., aku tak tahu bagaimana menghadapi ini semua. Yakini saja Allah pasti memberi jalan keluar nya, pasti hidup lebih rileks. Nanti pasti ada perintah/petunjuk pada jalan keluar. Ikuti saja..

Hidup ini sudah susah kawan.. jangan di buat tambah susah lagi, itu sama saja menyiksa diri. Segala masalah juga tak di luar batas kemampuan kita. Jadi, terima saja..

Ngomong sih gampang! Tetapi ketika kita yang mengalami, sulit rasa nya ya? Hehe..
Yang sulit dan berat itu karna keakuan begitu kuat nya, ego masih menyertai diri. Yakin saja.. buktikanlah..