Kamis, 24 November 2016

HAMBA AMATIRAN

HAMBA AMATIRAN

"Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran."
By: Gusdur..

Seorang pejalan itu pasti mempunyai hikmah tersendiri, dan setiap kata yang keluar dari lisan nya pasti penuh makna. Tergantung tingkat keilmuan nya. Sulit untuk memahami jika kita belum sefrekwensi. 

Seperti tulisan-tulisan Ibnu Athaillah yaitu Al Hikam. Pasti penuh makna dan perlu penafsiran lebih dalam. Begitu pula apa yang di katakan gus dur ini. Hanya bisa di pahami bagi orang yang telah sefrekwensi. Yang telah mengalami..

Baik, saya akan mencoba berbagi sesuai apa yang saya ketahui dan alami..

Yang di katakan hamba Allah itu ialah orang yang sudah tahan banting, tiada takut dan bersedih hati. Kalau tahap di hina, di cela, di maki.. saya sudah tahan banting. Tidak terganggu lagi oleh segala umpatan. Karna ego diri ini telah lebur. Ego sudah mati..
Mau di katakan apa saja ya biasa-biasa saja. Saya tidak lagi terganggu, paling ya senyum-senyum saja..

Cuma, ketika tahap di puji.. ini yang membuat saya terganggu. Semakin di puji, di sanjung, membuat saya semakin tak nyaman. Karna, saya takut semakin besar kepala dan ego semakin kuat.

Lantas ketika saya membaca tulisan hikmah gusdur itu, koq di bilang hamba yang amatiran? Ini yang membuat saya semakin bingung. Memang frekwensi saya belum ke situ, sehingga saya belum paham-paham juga.

Hari terus berganti, pelajaran Allah kian mengalir, pujian dan sanjungan itu kian bertambah hebat. Padahal saya biasa-biasa saja, tiada yang istimewa. Tetapi pandangan orang begitu istimewa terhadap diri ini.

Dengan Sadar Allah, saya pun di paham kan Allah. Pujian dan sanjungan itu ialah karunia Allah, bentuk kasih sayang Allah. Berarti diri ini di angkat derajat oleh Allah. Walau pun saya biasa-biasa saja.. tetapi pandangan sebagian orang luar biasa. Bukan saya yang mengakui, tetapi orang lain.
Masa' saya menolak kehendak Allah? Allah memberi karunia, masa' kita menolak? 

Sejak saat itu tiada lagi lah saya terganggu, oleh segala pujian dan sanjungan. Karna saya melihat Allah. Tentu lah diri ini selalu bersyukur. Karna itu semua karunia Allah.
Maka paham lah saya apa yang di katakan Gusdur, ternyata itulah makna kata hikmah nya.

Hamba yang fana itu ialah, yang dia lihat hanya Allah.
Di hina, tak membuat nya marah(terganggu), karna ego telah lebur..
Di puji tak membuat nya bangga dan terganggu, karna yang di lihat itu karunia Allah.
Jika masih merasa terganggu.. berarti pemahaman nya belum sampai.. suatu saat pasti akan paham. Karna frekwensi itu bertingkat-tingkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar