ULAMA YANG TERTIPU
Allah SWT berfirman:
اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰٮهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةً ؕ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ؕ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan pengetahuan(ilmu), dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
(QS. Al-Jasiyah: Ayat 23)
Wahai para alim ulama..
Sadari lah Allah, hayati ayat di atas!
Tidak kah diri sadar telah di biarkan tersesat? Bagaimana kan sadar jika penglihatan, pendengaran, dan hati telah di tutup Allah. Berhati-hati lah jika diri semakin berilmu, kalau tak Sadar.. akan di biarkan sesat oleh Allah.
Ilmu dan nafsu itu seiring dan sejalan. Semakin tinggi ilmu, semakin besar pula nafsu. Nah, di sini terkadang kita lalai. Di beri ilmu bukan nya bersyukur, tetapi semakin kufur. Malah nafsu yang di pertuhankan.
Semakin berilmu.. semakin angkuh..
Semakin di puja.. semakin bangga..
Di cium tangan nya.. merasa mulia..
Ini lah ulama-ulama yang di juluki manusia..
Terlalu cepat menyalahkan orang lain, karna telah merasa pintar dan benar.
Ulama sebenar itu julukan Allah, bukan julukan manusia. Jika karna julukan manusia, wajar saja mempertuhankan hawa nafsu.
Jika umat biasa salah, orang bertanya kepada ulama. Jika ulama yang salah kemana kah tempat bertanya? Ini lah ngeri nya ujian orang yang berilmu..
Jangan lah merasa bangga dan mulia, di dunia ini para ulama di sanjung dan di hargai umat. Di hadapan Allah, belum tentu. Bisa jadi, itu di biarkan NYA sesat.
Semakin banyak pengikut, semakin bernafsu, ber ego kepada umat..
Dia tak Sadar, diri telah tertipu karna ilmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar