Rabu, 30 Agustus 2017

DZIKIR AF'AL DAN DZIKIR ASMA

DZIKIR AF'AL DAN DZIKIR ASMA

"kalo dzikir af'al dan dzikir asma itu bedanya gimana bang..mohon maaf bila ada kata kata yg salah..aku cuma minta pencerahan..?"

Alhamdulillah.. ini pertanyaan yang bagus. Mari kita pahami apa arti atau makna dari kata DZIKIR..?

Banyak orang mengartikan dzikir itu dengan mengingat Allah, ada juga yang mengartikan menyebut nama Allah.. itu semua belum benar, jika dzikir di arti kan mengingat.. apa nya Allah yang kita ingat? Jika dzikir di artikan menyebut nama, burung beo pun bisa menyebut berulang kali. Jadi harus lah kita pahami, makna dzikir adalah Sadar Allah atau berihsan kepada Allah.

Jadi makna dzikir ini sangat luas, bisa di sebut, juga bisa dengan tanpa sebutan.

DZIKIR ASMA,
Dzikir asma ialah kita menyadari Allah melalui nama-nama nya. biasa nya kita berdzikir dengan kalimah toyibah dan asmaul husna. Mengapa melalui nama? Karna melalui nama nya kesadaran kita kan tersambung kepada Allah.

Jika menyebut nama Allah tanpa kesadaran kepada Allah, itu belum di katakan dzikir. Tetapi hanya wirid. Wirid atau wiridan ialah menyebut nama Allah berulang-ulang kali. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali. Tetapi jika jiwa kosong tanpa kesadaran, itu hanya sebatas wirid. Belum mencapai dzikir. Apabila menyebut nama Allah berulang kali dan kesadaran benar- benar tersambung ( Sadar Allah ). Itulah yang di katakan dzikir asma.

Tidak sebatas menyebut, tetapi menyadari yang punya nama yang kita sebut-sebut.

Contoh nya kita berdzikir dengan asmaul husna, " ya rahman.. ya rahim.." ketika kita menyebut nama ya rahman dan ya rahim.. apakah kesadaran ini menyadari kasih dan sayang nya Allah? Jika ia.. itu telah berdzikir, jika tidak.. berarti hanya sebatas wirid, yaitu hanya nyebut!

DZIKIR AF'AL,
Dzikir af'al ialah menyadari Allah melalui perbuatan Allah. Dzikir ini tidak lagi melalui sebutan tetapi hanya dengan kesadaran.

Contoh nya, ketika kita di tolong oleh orang lain.. kita melihat orang yang menolong, ataukah melihat perbuatan Allah yang menolong diri ini? Jika kita sadari, itulah Dzikir Af'al. Melihat, menyadari, dan menyaksikan perbuatan Allah.

Contoh nya lagi, ketika ada pengamen atau pengemis yang datang kepada kita. Di kala itu kita melihat si pengemis, ataukah melihat Allah yang menggerak kan si pengemis itu datang kepada kita? Jika benar kita telah berdzikir Af'al.. pastilah kita sambut pengemis itu dengan suka cita, dalam hati kita kan berkata.. " Allah yang menyuruh pengemis itu datang kepada ku, berarti aku di suruh bersedekah!" Pastilah kita kan bersedekah dengan sukarela, bukan kesal di datangi pengemis..!

Ketika kita menolong orang lain, kita tidak pernah merasa diri yang menolong. Tetapi menyadari, "aku melakukan ini karna di suruh Allah.."

Itulah dzikir Af'al.. menyadari perbuatan Allah dengan kesadaran bukan lagi menyebut nama.

Semoga uraian ini mudah di pahami.. jadi yang di katakan dzikir sebanyak-banyak nya itu ialah, bukan lah sebanyak nya sebutan! Yaitu kesadaran yang selalu tersambung  tanpa putus, di kala duduk, berdiri, dan berbaring. baik menyebut nama atau pun tanpa menyebut. Itulah makna dzikir yang sesungguhnya..

Selasa, 29 Agustus 2017

KARNA MASIH ADA SECUIL EGO

KARNA MASIH ADA SECUIL EGO

"Kenapa sih bang tulisan saya selalu di debat orang? kalau bang Andy yang menulis semua manut, semuanya mengiyakan..!" itulah keluhan seorang sahabat.

Nih, saya kasih Tips nya,

Ada dua kemungkinan jika apa yang kita sampaikan itu di debat orang.. 
Pertama, karna mereka tak memahami yang kita sampaikan sehingga terjadi lah salah sangka. ini bisa menjadi perdebatan. istilah nya tidak nyambung. lain yang kita bilang.. lain pula yang mereka mengerti.

Kedua, ya karna ego diri.. 
Kita menulis itu.. tujuan nya apa? memberi manfaat, ataukah untuk unjuk gigi biar kelihatan pintar? ya tanyalah diri kita masing-masing.

Jika kita menulis karna ego/nafsu diri kita.. maka yang orang lihat ya diri ini. mereka tidak akan melihat Allah. tetapi jika kita nol ego/zero.. mereka akan melihat Allah, bukan lagi melihat kita bicara. 

Jadi wajar saja.. jika masih ada secuil ego, apa pun yang ia sampaikan.. bawaan nya ya berdebat aja. padahal yang ia sampaikan mungkin benar. tetapi mengapa selalu di debat orang? karna ya tidak murni lagi.. ada ego diri nya di situ.

Makanya hati-hati kalau pakai bahasa tinggi, orang tak paham arti nya.. ujung-ujung ya debat. lebih enak kita bicara pakai bahasa preman, orang pintar maupun awam.. pastilah paham. hehe..

Jadi untuk mengetahui siapa yang zero dan siapa yang ego.. ya gampang.. lihat aja koment-koment orang, banyak perdebatan tidak? jika tak bisa di debat lagi.. itu lah orang yang berkata, berbicara dengan nol ego/zero. karna yang orang lihat bukan lah lagi diri nya yang menyampaikan.. tetapi Allah lah berkata-kata melalui diri orang itu..

Senin, 28 Agustus 2017

SEIKHLAS NYA SAJA.. TERNYATA LEBIH BERAT DARIPADA JUMLAH

Ebook Kesadaran Jiwa

SEIKHLAS NYA SAJA.. TERNYATA LEBIH BERAT DARIPADA JUMLAH

Awal nya Ebook kesadaran jiwa saya jual seharga lima puluh ribu rupiah. Lalu ada seorang sahabat yang memberi saran, " di ikhlaskan saja bang, jika mereka ingin bersedekah kasih lah no rekening. yang penting Syiar Sadar Allah ini lebih meluas."

Karna saya melihat ini perintah Allah, maka saya pun menggratiskan Ebook tersebut. ya sudah, saya pun meleburkan keakuan..  yang penting kalam-kalam Allah itu sampai kepada yang membutuhkan.

Tiba-tiba ada sahabat yang lain ingin membeli Ebook tersebut. " Berapa yang harus saya bayar bang?"

Lalu saya pun menjawab, "ya seikhlas nya saja.."

"Berapa ya bang, jadi bingung saya?" sahabat tersebut pun menjadi tidak enak, jika membayar terlalu sedikit! ia ingin nya enak sama enak. saya pun memahami perasaan nya.

" ya sudah, biar tidak bingung.. lima puluh ribu saja..!"

"ok bang, siap!" tampak lega di hati nya..

Jadi, dari kejadian ini saya pun mendapatkan pelajaran.. bahwa kalimat " Seikhlas nya saja" itu lebih berat daripada jumlah uang yang di tentukan! Mengapa berat? karna keihklasan kita akan terbaca oleh orang lain.

Jika ikhlas kita hanya sepuluh ribu rupiah, dua puluh ribu rupiah, pasti kita malu memberi jika sedikit. padahal tidak perlu malu.. ikhlas itu lebih berharga daripada jumlah.

Ketika di tentukan jumlah nya mengapa ringan..
ketika di katakan seikhlas nya saja, berat luar biasa..
D situlah ego sedang menyelimuti diri kita. kita malu karna diri, bukan karna Allah..

Jika ada orang yang berkata "seikhlas nya saja".. ya sudah ikhlas kita berapa? sepuluh ribu, ya kasih saja sepuluh ribu.. itu lebih bermakna di hadapan Allah.

Banyak yang tidak menyadari.. bahwa kalimat " seikhlas nya saja" itu sering di manfaat kan oleh orang-orang yang ingin mencari keuntungan lebih. mengapa memakai kalimat "seikhlas nya saja..?" karna pastilah orang akan memberi melebihi jumlah yang ia tentukan. di sini keegoan benar-benar menguasai diri. " Masa kamu memberi sedikit, malu donk!" akhinya kita memberi lebih karna keegoan.. bukan karna Allah. dimana lagi letak nya ikhlas jika sudah begitu?

Lebih baik sedikit.. tetapi ikhlas karna Allah..
daripada banyak.. tetapi karna ego diri..

Lain kali.. kalau kita berjumpa dengan orang yang berkata, " seikhlas nya saja" Abaikan lah rasa malu.. malu itu juga ego.. lihat lah Allah nya, kita memberi sedang di saksikan Allah. " Mampu ku hanya segini ya Allah", walau sedikit mudah-mudahan berkah.

jika kita memberi lebih.. berikan juga karna Allah.. " engkau mudahkan rezeki ku ya Allah.. aku memberi lebih ini juga atas rasa syukur ku kepada MU.." itu lah ikhlas.. bukan lagi karna gengsi atau ego diri.

Minggu, 27 Agustus 2017

DZIKIR NAFAS DAN KALIMANTAN

DZIKIR NAFAS DAN KALIMANTAN

Ada seorang penonton yang mengomentari video youtube saya, yaitu, yang berjudul "Cara Berdzikir Nafas.." di Video tersebut saya peragakan tata cara dalam berdzikir nafas step by step nya.

"Saya senang melihat Peragaan yang saudara lakukan, setidaknya Masih Ada yang mengamalkan ajaran guru saya Andin Adzan di pedalaman Kalimantan."

semua kita mungkin mengetahui, Dzikir Nafas ini bukan lah barang baru. justru ini amalan kuno, yang sekarang baru naik ke permukaan. mungkin dahulu itu selalu di rahsiakan karna takut di anggap sesat atau memang ini ilmu tinggi.. tidak sembarangan orang yang mengetahui.

tidak sedikit orang kalimantan yang mengatakan amalan Dzikir Nafas yang saya bagikan ini sama seperti yang di ajarkan oleh guru-guru mereka. ini sangat menarik perhatian saya, ada apa kaitan Dzikir Nafas dengan kalimantan?

Dan aneh nya, orang-orang yang membeli buku saya yaitu kebanyakan dari kalimantan. berarti memang lah saling terkait.

Guru yang mengajarkan saya Dzikir Nafas ialah, pak Setiyo Purwanto Dzikir Nafas ( Solo), dan Pak Setiyo juga memiliki guru dari kalimantan. kalau saya tidak Salah.. nama nya ialah H. Muhammad Muin. saya pernah mendengar rekaman audio mereka. H.Muhammad Muin ini lah yang mengajarkan tentang kesadaran. katanya.. "Jika Dzikir mu tanpa kesadaran itu kamu bukan berdzikir, tetapi hanya nyebut..!"

Nah, di atas nya H.Muhammad Muin saya tidak tahu lagi kemana silsilah nya. yang jelas memang lah sangat terkait dengan kalimantan.

Nah, kembali kepada komentar di atas.. mengapa bisa sama..? padahal saya tidak berguru kepada Adnin Adzan. memang lah Dzikir Nafas ini amalan kuno.. sekarang telah di angkat Allah ke permukaan..

Di berikan keberanian pada hamba-hamba yang mengamalkan nya untuk bersyiar. tiada lagi rahasia-rahasia.. semua orang bisa belajar.

Semoga amalan Dzikir Nafas ini akan selalu berkembang dan ada penerus nya, sehingga tidak punah. karna ini sungguh amalan kuno.. dan sangat sedikit orang yang berani mengajarkan nya..

Senin, 21 Agustus 2017

SEMUA TERGANTUNG KESUNGGUHAN

SEMUA TERGANTUNG KESUNGGUHAN

"Assalamu'alaikum bertanya Pak tentang dzikir nafas ini, apakah semua orang bisa melakukannya dengan mudah atau hanya orang-orang khusus saja yang punya kemampuan yang di Kehendaki Allah..?"

Waalaikumsalam wr wb,
Di sini lah letak kesalahan kita.. kita selalu berkata "orang yang di kehendaki Allah!" Kesan nya Allah itu seperti pilih kasih ya..? si A di kehendaki, sementara si B tidak di kehendaki.. lantas bagaimanakah dengan sifat Allah yang maha Adil..? ini jelas bertentangan dengan sifat Allah.

Si A bisa menguasai Dzikir Nafas, sedangkan Si B tidak bisa-bisa.. karna tidak di kehendaki Allah! masuk akal nggak tuh..?

Jadi dalam mengamalkan Dzikir Nafas.. Semua orang bisa.. asal ada kesungguhan. asal ada tekad yang kuat. bisa karna terbiasa..

Pahamilah ayat ini..
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الْاِنْسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلٰقِيْهِ


"Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya."
(QS. Al-Insyiqaq 84: Ayat 6)

Jadi dalam mendekat ke Allah itu, harus lah sungguh-sungguh (kerja keras)! baru kaki pegal aja karna lama duduk timpuh sudah mengeluh.. bagaimana kan bertemu Allah? segitu saja sudah nyerah.. bagaimana kan bisa?

Saya yakin.. orang-orang yang bisa menguasai Dzikir Nafas ialah karna laku tirakat nya yang benar-benar gila. begitulah kesungguhan mereka dalam mendekat ke Allah.

Jika sudah kerja keras, sungguh-sungguh.. pasti lah orang itu di kehendaki Allah. Jadi makna di kehendaki itu bukan tanpa sebab.. pasti ada sebab nya.

Mengapa orang suci itu kalau meminta kepada Allah pasti langsung makbul? jika ia berkata, pasti langsung kejadian. banyak terjadi karomah pada diri nya. mengapa Allah mengkehendaki begitu? Pasti lah ada sebab nya, itulah yang harus kita cari tahu. apa amalan nya? apa tirakat nya? apa saja lelaku nya dalam mendekat ke Allah?

Jika kita mengikuti jejak orang suci itu, dan sungguh-sungguh.. pastilah bisa dan pasti lah Allah mengkehendaki diri ini. Jadi, tiada Allah itu pilih kasih.. Allah itu maha Adil. Bisa atau tidak bisa.. ya tergantung kesungguhan kita..!

Sabtu, 19 Agustus 2017

Dakwah Melalui Kaos

Kaos Dzikir Nafas

Dakwah melalui buku sudah, dakwah melalui video youtube pun sudah. Sekarang saya coba ikuti perintah selanjutnya.. yaitu dakwah melalui kaos.

Ayoo siapa yang mau pesan (PO)..!
Proses Pre order 5-7 Hari
Harga kaos Rp 95.000
Hubungi Wa: 0812 70566960

BAHAN KAOS  COTTON COMBED 30S
.
#Asli bahan 100% cotton jenis combed (Bukan Cardet/TC/PE)
- Bahan adem
- Serat katun menyerap keringat
- Serat halus
- memakai bahan gildan lebih tebal
.
# JAHITAN RANTAI
# OVERDECK RAPI
# WARNA SESUAI GAMBAR
.
BAHAN STANDAR DISTRO TERNAMA !!
.
Tersedia dalam ukuran (Lebar Dada x Panjang) :
- S (46 x 64 cm)
- M (48 x 66 cm)
- L (59 x 68 cm)
- XL (53 x 72 cm)

# COCOK UNTUK SABLON ATAU DIGITAL
# READY ALL COLOR

Jumat, 18 Agustus 2017

TIADA RAHASIA BAGI KAMI

TIADA RAHASIA BAGI KAMI

"Masyaallah...apa yg anda lakukan ini adalah sanggat tidak bermanfaat...anda hanya mengundang fitnah apabila ditunjukkan secara umum....zifir nafas memang ada tetapi hendaklah menuntut...berguru..bukan dgn dgn cara ini..zikir nafas salah satu dlm ilmu ketuhanan (batin)...bukan buleh sewenang wenangnya begini....jika ada yg menurut tanpa panduan guru dan tetiba setan jin yg masuk...anda tanggungglah dosanya krn tidak amanah..!"

Itulah sebuah komentar orang yang menonton video youtube saya. malah kita di takut-takuti pula kita dengan Dosa..! hehe..

Heran..heran.. sungguh saya heran! mengapa mendekat ke Allah itu koq sulit? koq di rahasiakan..? harus berguru dahulu. mengapa tidak di sebar luaskan dengan sejelas-jelas nya?

Orang yang tersesat itu karna di beri tahu setengah-setengah. tidak sepenuhnya. bagi saya yang berdosa ialah orang-orang yang merahsiakan ilmu dzikir nafas ini.

Jika seorang guru itu bisa mendekat ke Allah.. mengapa kita tidak boleh, mengapa harus berguru dahulu baru lah di bagi ilmu? ini lah ciri-ciri guru yang tak ikhlas.. ia ingin kita sembah sujud di hadapan nya.. barulah di bagi ilmu.

Bagi saya tak payah lah berguru.. pelajari saja dari youtube, dari buku.. pelajari sendiri dengan sungguh-sungguh! pasti lah Allah beri pemahaman. jika ingin dekat pasti Allah sambut.. ngapain takut?

Yang penting niat lurus, kesadaran harus lah ke Allah! yang di ganggu jin itu ialah karna niat tak lurus.. atau karna memang tak di beritahu tentang Sadar Allah. jika kesadaran benar-benar ke Allah.. tak ada lagi jin-jin dan hantu blau..!

di tempat lain.. Dzikir Nafas ini sangat susah di dapatkan.. bukan sembarang orang yang di berikan oleh guru nya. karna takut tersesat itu.. memang lah sudah di takut-takuti turun-temurun.

sungguh ini adalah pembodohan umat. orang mau mendekat ke Allah koq di takut-takuti? kalau takut sesat.. ya takut sendiri aja, jangan lagi menakut-nakuti orang lain.

Di sini berani saya katakan.. bahwa Dzikir Nafas mereka itu memang lah tak murni lagi. jika benar-benar murni.. naik kan lah ke permukaan. biar semua orang tahu. biar semua bisa belajar. mengapa harus di rahsiakan?

Bagi kami.. sungguh tiada rahasia dalam menyampaikan ilmu Allah..

SALIK SEJATI

SALIK SEJATI

"Biasa nya godaan bagi para salik kalau tidak cewek, ya janda!"

Jadi tertawa saya mendengar kesimpulan seperti ini. Itu salik yang bagaimana dulu kawan..? Hehe..

Menurut saya.. bagi para salik yang benar-benar mendekat kan diri kepada Allah itu, sudah mati rasa. Mati rasa yang bagaimana..? Karna ada kenikmatan yang lebih nikmat lagi daripada kenikmatan syahwat. Yaitu mendekat ke Allah.

Tidak sedikit teman-teman yang bercerita kepada saya. " semakin mendekat ke Allah, istri saya itu jarang saya sentuh bang. Saya mendekati istri tak lain hanyalah untuk memenuhi hak nya saja. Karna kewajiban suami ialah memberi Nafkah bathin. Kalau saya sih, butuh tak butuh..!" Itu lah pengakuan seorang teman.

Jika makin dekat ke Allah, makin kuat agama nya.. tetapi makin banyak istri nya.. itu salik-salik an.. bukan salik yang sesungguhnya! Karna kenikmatan nya masih sebatas syahwat.. belum merasakan nikmat dekat bersama Allah.

Salik sejati itu selalu di jaga Allah.. jika terikuti nafsu melakukan dosa, apa yang ia lakukan itu tiada kenikmatan lagi.. hambar! Sehingga berhenti lah ia dari kebiasaan buruk, untuk apa ia lakukan jika tak nikmat lagi..? tiada rasa..

Semoga bisa di pahami.. yang mana salik sejati, dan yang mana salik-salik an..

Nikmat cewek dan janda itu seberapa sih? Tak tertandingi dengan nikmat mendekat kepada Allah..

Kamis, 17 Agustus 2017

AQAL DAN PIKIRAN

AQAL DAN PIKIRAN

Banyak orang berkata, " dalam mendekat ke Allah jangan memakai Aqal.. pasti tidak akan sampai! bagaimana mungkin mencerna Allah dengan Aqal pikiran?"

Di sini lah letak kesalahan kita, Aqal dan pikiran itu selalu saja di gabung menjadi satu. padahal Aqal, ya Aqal.. pikiran ya pikiran..! itu dua hal yang berbeda.

Beda nya dimana..? mari kita babar..
Pikiran.. ini lebih ke arah logika, hukum pasti, dan sebab-akibat.
Sedangkan Aqal ialah sesuatu yang bersifat bisikan qalbu yang di hujamkan bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah.

Jadi antara pintar dan cerdas itu berbeda.. beda nya orang pintar karna kemampuan pikiran, sedangkan orang cerdas karna karna di qalbu nya telah di bisikkan Allah.

Banyak orang yang pintar, pengetahuan nya banyak, wawasan nya luas. tetapi masih juga mendurhakai Allah. apakah itu yang di katakan berakal? padahal Aqal ialah penjelasan antara benar dan salah. Jadi akal ini lebih dalam dari pikiran.. yaitu wilayah jiwa yang aktif kesadaran nya sehingga bisa membaca yang Haq!

Orang yang selalu bertafakur di tengah malam, sehingga ia sering mendapatkan Ilham-ilham Allah, petunjuk, bahakan ide-ide  yang cemerlang.. itu sesungguhnya apakah orang itu berfikir? tidak ada berfikir! karna yang naamanya Ide.. itu datang sendiri, bukan karna di pikir-pikir. itulah kelebihan orang berakal.. ia dapat membaca petunjuk Allah.

Aqal dan pikiran ini sangat sering bertolak belakang. contoh nya ketika Nabi Nuh diperintah kan membuat  Bahtera di atas bukit. Mengapa ia mau dan menurut? karna ia memakai Aqal.. kalau pakai pikiran atau logika.. yang nama nya membuat bahtera ya di  tepi pantai.

Bahkan ketika Nabi Musa di perintah kan membawa kaum nya ke lautan.. mengapa ia mau dan menurut? padahal lautan itu jalan buntu.. jika kita memakai pikiran. di sini lah Aqal itu sering bertolak belakang dengan pikiran.

Orang yang memakai pikiran ia memakai ilmu pasti dan sebab-akibat.. satu di tambah satu ya hasil nya dua..! Tetapi bagi orang yang berakal.. di sini sudah lah wilayah keyakinan. dan keyakinan itu pancaran cahaya dari Allah. sehingga tiada keraguan di dalam nya dan sangat jelas pada pandangan nya.

Jadi kalimat yang benar seharusnya.. " dalam mencerna Allah itu, jangan lah pakai pikiran, tetapi pakai lah Akal!" karna Aqal ialah wilayah kesadaran jiwa yang telah mendapat kan NUR Allah.. sehingga akan terbaca dengan sangat jelas. tiada meraba-raba.

Mungkin kita pernah bertemu dengan seorang Bijak, apa saja masalah yang kita hadapi dan kita bertanya kepada nya.. ia bisa menjawab dan memberi solusi! Apakah orang bijak itu memakai pikiran? tidak, justru itu lah orang berakal.. terkadang kita juga heran, serumit apa pun masalah kita ia bisa memecahkan dan memberi solusi.

Orang yang masih memakai pikiran, pasti sering galau, pusing stress.. hidup koq di pakai berfikir? ya susah sendiri..
Tetapi bagi orang yang berakal, ia tidak pernah mikir, Hidup nya lebih rileks dan santai.. karna ia bergantung pada pancaran cahaya Allah di dalam qalbu nya. sehingga selalu menunggu perintah, barulah bergerak. bukan lagi karna gerak diri nya sendiri.

orang yang memakai pikiran, pastilah penuh ketakuatan. " kalau tidak bekerja, besok makan apa.. uang nya darimana?" ini lah wilayah sebab-akibat. kerja dahulu baru lah ada uang.

Tetapi bagi orang-orang yang berakal, ia akan diam dahulu.. menunggu petunjuk Allah, maka tiba-tiba muncul lah ide-ide yang belum pernah terpikirkan oleh nya. Setelah ia ikuti bisikan itu maka, ia pun dalam jaminan Allah. dan uang pun datang sendiri dengan cara Allah, bukan dengan cara diri nya. itulah sesungguhnya orang yang cerdas, pintar nya karna di bisikkan pada qalbu nya. bukan karna kemampuan berpikir.

Mengapa di katakan Allah, orang yang tiada berakal itu lebih hina dari binatang ternak? karna binatang ternak itu menurut, jinak pada Nafsu nya. tak bisa berontak sedikit pun. sedangkan orang yang berakal, ini tidak suka ikut-ikutan. ia dapat membedakan salah dan benar. karna wilayah Akal ialah murni tanpa bisikan nafsu. benar ya benar, dan jika salah ya salah.

Jadi dalam beragama kita aktifkan lah aqal ini, sehingga tidak ikut-ikutan orang lain. karna benar dan salah itu sudah ada pada diri kita sendiri. karna Aqal ialah cahaya yang bersumber dari Allah. apakah kita bisa membaca nya..?

Selasa, 15 Agustus 2017

KESADARAN

KESADARAN

Mungkin masih banyak teman-teman yang bingung seperti apa kesadaran itu. Semoga penjelasan ini mudah di pahami. Aamiin ya Allah..

Konsentrasi dan kesadaran itu berbeda. Beda nya ialah, jika konsentrasi menggunakan pikiran. Sedangkan kesadaran menggunakan penyaksian jiwa/Nafs.

Makanya dalam berdzikir nafas jangan memakai konsentrasi. Pasti nanti ber efek pada kepala. Akhirnya tengkuk berat, dan kepala menjadi pusing. Justru dengan memakai kesadaran kita akan lebih rileks dan bisa melepas ikatan jasad.

Saya beri sedikit contoh dalam kehidupan. Ketika kita berkendara naik mobil atau kenderaan apa pun. Dan menyalip kendaraan lain.. mengapa tiada bersenggolan? Karna kesadaran kita telah meluas seukuran kenderaan yang kita bawa itu. Mau bawa mobil kecil ataupun mobil besar, bahkan bawa kapal sekali pun, kesadaran kita akan meluas seukuran kenderaan yang kita bawa.

Mungkin kita juga pernah berada di tempat yang angker, atau keramat. Tiba-tiba seperti ada sosok mahluk yang sedang melihat atau memperhatikan kita. Tiba-tiba kita pun merinding tanpa sebab. Padahal kita tidak melihat wujud nya. Tetapi kita yakin ada sesuatu mahluk yang berada di dekat kita. Itulah yang namanya kesadaran.

Ketika kita sedang duduk bermain handphone, lantas ada teman atau istri yang lewat di belakang kita. Kita pun menyadari bahwa ada yang lewat. Padahal mata tidak melihat. Mengapa bisa begitu? Itulah kesadaran.

Jadi kesadaran itu sama dengan menyaksikan. Tanpa mata, tanpa telinga, dan tanpa sentuhan.. bisa melihat dan menyaksikan.

Begitu pula kesadaran kepada Allah. Bisakah kita melihat dan menyaksikan Allah? Ya bisa, tetapi sesuai kan lah alat nya. Jangan pakai mata, tetapi pakai lah kesadaran. Itu lah si penyaksi.

Lihat lah Allah di sebalik tabir. Jadi, apa yang tampak pada mata.. itulah tabir. dan menyaksikan Allah, ya dengan kesadaran.

Contoh nya, ketika kita di tolong orang. Orang yang menolong itu adalah tabir, dan lihat lah dengan kesadaran di sebalik tabir itu. "Oh, Allah lah yang menolong ku!"

Jadi yang namanya kesadaran itu adalah menyaksikan tanpa sekat ruang dan waktu.. karna jiwa/Nafs itu ghoib. Tiada batas dan penghalang.

Dan dalam berdzikir nafas, pakai lah kesadaran, maka kita kan menyaksikan Allah yang dekat. Jangan pakai pikiran ( konsentrasi), pasti tidak bertemu.. yang ada nanti mengkhayal kemana-mana.

Ketika membaca Al quran.. bacalah dengan kesadaran. Nanti Al quran itu akan bicara sendiri, menjelaskan, dan menjadi petunjuk untuk kehidupan kita.

Ketika sholat, sholat lah dengan kesadaran.. pasti khusyu'! Karna bertemu Allah, menyaksikan Allah.

Kesadaran ini yang sangat jarang di ajarkan. Banyak yang marah kepada saya, "ini ilmu tinggi mengapa di sebarluaskan?"

Saya cuma bisa menjawab, "mengapa pula harus di rahasia kan jika ini banyak manfaat nya?"

Latih lah kesadaran jiwa ini agar lebih peka dengan dzikir nafas.. maka kita kan menyaksikan Allah dimana pun kita berada..

Pasti diri berubah menjadi lebih baik jika kesadaran jiwa ini telah aktif..

Minggu, 13 Agustus 2017

Testimoni Pembaca

TESTIMONI PEMBACA

Berikut ini ialah beberapa dari testimoni pembaca yang telah membaca buku Sadar Allah dengan Dzikir Nafas. bagi yang belum memiliki, miliki lah buku tersebut.

Batapa sangat lah penting Sadar Allah dalam kehidupan kita..

Judul: Sadar Allah dengan Dzikir Nafas
Harga: Rp 150.000
Versi: Hard Cover

Penulis    : Andy Firmansyah
Penerbit  : Pandiva Buku
ISBN        : 9786027374867
Tebal       : 324 Hal
Dimensi  : 21 Cm
Kondisi   : Baru
Rilis         : 2016

Bagi yang mau membeli silahkan hub Wa: 0812-70566960.
































Jumat, 11 Agustus 2017

MEMATIKAN PIKIRAN

MEMATIKAN PIKIRAN

Banyak keluhan teman-teman yang mulai belajar berdzikir nafas mengalami kendala di pikiran yang berkelana kesana-kemari. "Di alam fikiran yang belum bisa loss bang, bagaimana menyikapi nya?"

Di sini lah keunikan Dzikir Nafas. jika metode lain dalam bermeditasi memakai pikiran. yaitu membayangkan sesuatu.. di sini banyak yang tertipu dalam berspiritual. banyak yang merasa mendapat kan sensasi rohani.. padahal gambaran itu semua tercipta karna pikiran nya sendiri. Banyak yang merasa bisa melakukan Astral Projection, merogo sukma.. padahal hanyalah khayalan semata.

Justru dalam berdzikir nafas kita mematikan pikiran, tiada berpikir atau membayangkan apa pun. ketika kesadaran aktif.. di situlah baru kita pahami perjalanan jiwa.

Lantas bagaimana kah mematikan pikiran?
Ikuti lah step by step nya.. ikuti saja nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya. ketika kita mengikuti dan menyadari setiap dorongan nafas. maka pikiran kan terhenti.. pikiran kan mati.

Saya sangat salut dengan guru saya yang menemukan metode dzikir nafas ini. mengapa di awal berdzikir harus mengikuti nafas? ternyata itu agar pikiran kita mati. mengapa pikiran harus di matikan dahulu? karna di sana lah titik godaan syetan. ya. syetan itu menyerang pikiran kita, di pikiran itulah segala gambaran dan bisikan.

Setelah pikiran mati. tiada celah lagi syetan untuk menggoda. sehingga dzikir kita khusyu', fokus, dan hanya menuju kepada Allah.

Yang namanya belajar mati sebelum mati.. haruslah mati dahulu apa yang ada pada diri.. Pikiran, pendengaran, penglihatan, perasaan, semua harus lah mati.

Jika masih tergambarkan oleh pikiran, penglihatan, pendengaran.. jangan terlena. bisa jadi itu bisikan syetan. Wilayah kesadaran akan meninggalkan semua itu. jadi, awali lah dengan mematikan pikiran.. ikuti saja dorongan Nafas.

Jika pikiran belum mati, masih tergambar kan ini dan itu.. kembali lah kepada nafas.. jangan abaikan nafas..

Sabtu, 05 Agustus 2017

MENGENAL EGO DIRI

MENGENAL EGO DIRI

Sudah kah kita mengenal ego diri, darimana kah datang nya ego? akan saya coba jelaskan agar kita mengenal lebih dalam tentang ego ini.

Ego diri atau keakuan itu ialah bersumber dari Nafsu. Nafsu adalah dorongan dan bisikan yang selalu mengajak kepada keburukan. Nafsu ini lah yang selalu membisiki hati manusia Sehingga timbullah ego atau keakuan,

Kamu cantik dan rupawan..
kamu Mulia..
Kamu suci..
Kamu pintar..
Kamu Benar..
kamu Hebat..
Kamu kaya.. dll..

ketika hati ini tiada Sadar kepada Allah, maka akan sangat rentan untuk terbujuk rayuan nafsu. sehingga timbullah ego dan keakuan. ketika kita merasa memiliki.. maka di situ muncul lah ego.

Seorang suami akan bersikap ego.. ketika ia merasa memiliki gelar suami. Harus di patuhi, harus di hormati, harus di layani, dan lain sebagai nya. ini sikap ego karna merasa suami..!

sedangkan seorang istri.. akan bersikap ego ketika ia merasa memiliki gelar atau hak istri. harus di mengerti, harus di sayang, harus di manja, harus di antarin dan macam-macam lain nya.

Ego itu kan timbul, ketika kita merasa memiliki hak suami atau istri. sehingga kita pun selalu menuntut hak kita masing-masing. begitu lah jika sudah merasa memiliki. Seharusnya hak itu jangan pinta. tetapi kita hilangkan hak kita.. dan berusaha lah memberi atau memenuhi hak masing-masing! sehingga tiada lah keegoaan.

Begitu pula bagi orang-orang yang merasa memiliki sesuatu.. pasti ego kan muncul. Contoh nya merasa memiliki ilmu.. pastilah ia memandang rendah orang yang tidak berilmu..

Merasa mampu, merasa kuat, merasa bisa, merasa, merasa, dan terus merasa memiliki.. ego lah diri nya. di sini banyak yang lupa dan tidak sadar.. siapa yang memberi semua yang kita miliki itu?

Ketika kita merasa taat beribadah dan suci.. dan melihat orang lain belum bisa seperti kita, pasti sepele dan memandang hina orang lain. padahal siapa yang memberi kekuatan kita beribadah itu..? banyak yang lupa..

Itulah keakuan.. Ego.. Nafsu lah yang membisiki hati ini. sehingga timbullah merasa memiliki dan kita lupa kepada yang maha pemberi. Banyak yang tidak sadar, semakin berilmu, semakin suci.. tetapi semakin menjadi Iblis..! merasa lebih baik dari orang lain adalah sifat iblis.

Sangat sedikit lah orang-orang yang bisa mendengar bisikan-bisikan nafsu. sehingga timbullah keegoan. karna hati nya lalai dari Sadar Allah.

Nafsu itu sangat lah halus.. terkadang keegoaan itu di tutupi oleh kebaikan. Baik di luar.. padahal busuk di dalam. selalu di bisiki nya kita memiliki sesuatu.. sehingga diri besar kepala. semakin besarlah keakuan.

mari kita senantiasa Sadar Allah.. selalu lah sadar Allah, jangan lepas dari Allah. sehingga bisikan nafsu itu semakin jelas terdengar dan lebur lah keakuaan dan keegoan kita.

Kamis, 03 Agustus 2017

TIDAK MENERIMA MURID

TIDAK MENERIMA MURID

"Assalamualaikum..boleh nggak saya jadi murid abang...?"

"waalaikumsalam wr wb..
kalau mau belajar bersama, mari kita sama-sama belajar. kalau mau jadi murid, saya tidak mau mengambil murid. karna saya tidak mau menjadi guru..!"

Emang nya enak apa, menjadi guru? menjadi guru itu banyak ujian nya. mengapa? kalau sudah jadi guru.. mana mau lagi di gurui..!

Mau nya hanya di dengain, di ikuti, di patuhi! Coba jika murid nya melawan, membantah.. ujung-ujung nya marah. Dalam hati nya pasti berkata, " Dasar murid durhaka.. nggak mau dengarin kata guru..!" Bawaan nya pasti ngedumel aja. hehe..

Itulah keegooan seorang guru.. banyak yang tidak menyadari ini.  memang susah kalau sudah menjadi guru.

Menjadi guru itu tidak enak, karna harus menjaga sikap dan memberi panutan yang baik. karna setiap gerak-gerik guru.. pastilah akan di ikuti oleh murid-murid nya. kan tak bebas jika sudah begitu. hehe..

Menurut saya.. gelar guru itu adalah penghalang.. akan membuat kita menjadi pribadi yang berbeda. Jika sudah jadi guru.. pasti sok jaim, sok wibawa.. mana merdeka lagi jiwa jika begitu. palsu.. bukan diri kita yang sebenar.

Oleh karna itu, saya tidak pernah mau menerima murid! karna saya tidak mau jadi guru. Kalau mau belajar.. anggap lah saya sahabat. kita sama-sama belajar saja. sehingga tiada yang merasa rendah, dan tiada yang merasa tinggi. dan saya pun bisa terus belajar dari sahabat-sahabat seperjalanan.

Anda jadi diri anda.. dan saya jadi diri saya. gitu kan enjoy..! jadi tiada jarak antara kita, pastilah ikatan bathin tambah erat..

Rabu, 02 Agustus 2017

RIDHO

RIDHO

Jika kita telah ridho.. Allah pasti akan lebih Ridho lagi kepada diri ini..! Dan jika Allah sudah Ridho.. tak terbayangkan lah, apa yang akan Allah berikan..

Mari kita resapi ayat berikut ini,
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku."
(QS. Al Fajr ayat 27-30)

mungkin kita sangat sering meminta dan berdoa, "semoga Allah Ridho..!" Tetapi, sudahkah kita Ridho kepada Allah..? Pahami lah ayat di atas.. untuk mendapatkan Ridho Allah, diri ini harus lah Ridho dahulu kepada Allah..

Apapun bentuk ketentuan dan ketetapan Allah pada diri ini,  Ridho lah, terima lah dengan hati puas. Jangan yang enak-enak saja kita baru Ridho. Ketika di beri yang tidak enak, yang sakit, yang pahit.. diri berontak! Berarti diri ini telah bersikap tidak Ridho kepada Allah. Karna Allah itu maha berkehendak..

Mau ku ini.. mau ku itu.. dan ternyata mau nya Allah berbeda! Diri menolak tak menerima. Bagaimana mungkin Allah kan meridhoi kita? Kita hanya protes dan protes.. apakah itu sikap Ridho?

Jadi makna kembali dengan hati puas/ridho itu ialah apabila kita menyerahkan segala sesuatu kepada Allah, menerima. Di situ lah baru kita dapatkan ketenangan jiwa. Karna jika diri ini tidak Ridho.. pastilah jiwa ini belum tenang.

Maka, Ridho dahulu.. barulah jiwa kan tenang. Dan setelah diri Ridho, barulah Allah kan meridhoi kita. Apa janji Allah bagi orang-orang yang Ridho..? Masuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah dan masuk syurga..

Jadi posisi orang-orang yang Ridho itu di mata Allah ialah derajat Hamba. Dan sungguh yang nama nya hamba ialah derajat yang paling tinggi di sisi Allah.

Dan kita di janjikan syurga. Syurga adalah perlambang kenikmatan tanpa batas, Keberkahan yang luas. Sangat banyak kenikmatan itu jika di gambarkan dalam kehidupan dunia ini. Bisa jadi rezeki materi, keberkahan hidup, kesehatan, bahagia lahir bathin, dan ketenangan jiwa.

Jadi sungguh tinggi lah kehebatan Ridho itu.. jika kita benar-benar mengetahui..