Rabu, 07 November 2018

PROTES NYA SANG PERTAPA

PROTES NYA SANG PERTAPA
Oleh: Andy Firmansyah
7 November 2018

Ada seorang pertapa.. ia protes kepada Tuhan nya. Ketika ia mendekatkan diri kepada Tuhan nya hidup nya semakin susah.

Jangankan untuk makan. Untuk membeli tabung gas agar bisa masak saja ia tiada uang. Dahulu rokok mahal, sekarang terpaksa beli tembakau kiloan. Asal ada asap nya.. hehe..

Hidup nya semakin di banting. Bahkan pernah ia tiada uang sedikit pun, sehingga harus meminta makan kepada tante nya.

Pahit.. benar-benar pahit..!!!
Ia pun sering menangis karna meratapi nasib nya. Bahkan menangis nya pun sudah tiada lagi air mata.

Ia pun datang menjumpai Tuhan nya, mengadu lah ia menunjukkan rasa protes nya..

" Ya Allah.. dahulu aku jauh, tetapi KAU beri segala nya. Sekarang aku mendekat.. tetapi KAU ambil semua nya. Mengapa ENGKAU pelit pada ku ya Allah..? Kalau tahu bakal begini susah nya, tak akan mau aku mendekat pada MU..!" Mengutuk-ngutuk lah dia melampiaskan rasa kecewa nya!

Allah tetap tersenyum melihat amarah hamba nya itu..

Si pertapa itu pun terus menangis.. menunggu jawaban dari Allah.

Lantas Allah pun membujuk hamba nya itu..
"Wahai hamba ku, benarkah engkau beriman kepada ku? Benarkah engkau lebih cinta kepada KU.. ataukah engkau lebih cinta kepada duniawi ini?"

"Kurang apa lagi ya Allah..? Semua maksiat ku tinggalkan, segala ibadah aku kerjakan. KAU butuh bukti apa lagi..? Bahkan engkau tahu isi hati ku..!" Si pertapa itu pun semakin marah.

"Yang ku sembah adalah yang maha kaya. Tetapi untuk makan saja aku susah begini. Di mana letak kaya MU? Aku kecewa pada mu ya Allah!" Semakin lah ia mengamuk pada Tuhan nya.

Allah pun semakin tertawa melihat si pertapa itu..
"Bukan nya aku pelit wahai hamba ku. Engkau ingin kaya? AKU tinggal sebut KUN, maka terjadi lah. Mudah bagi KU. Lantas kalau KU beri kekayaaan itu.. Kaya mu itu untuk apa?"

Si pertapa itu pun tertunduk terdiam tak dapat menjawab apa-apa.

"Aku tidak minta kaya ya Allah. Yang penting cukup. Jangan lah aku susah begini..! Kalau diri kuat kuat, anak-istri ku yang tidak kuat!" Semakin lah ia protes akan kesusahan hidup nya.

Allah pun melanjutkan..
" Di sini lah bentuk didikan ku, agar engkau selalu bersyukur dan amanah. Agar engkau tahu menghargai apa yang aku berikan. Jangan lah lagi kau tertipu dunia sehingga lupa kepada KU."

Jika benar engkau amanah, akan ku kembalikan dunia kepada mu. Agar engkau menjadi rahmatan pada sekeliling mu. Engkau paham rasa nya jadi orang susah. Biar ada simpati mu pada sesama.

Jika benar engkau tak lagi cinta dunia.. akan ku kembalikan kepada mu!" Allah pun mencoba meyakinkan nya.

Lemas lah seluruh tubuh si pertapa itu. Terlalu banyak ia berprasangka buruk kepada Allah. Ia sangka Allah mendzolimi nya, padahal itu semua bentuk didikan Allah.

"Benar kah janji mu itu ya Allah? Jangan lah aku terus begini. Untuk rokok saja aku masih mikir ya Allah..!" Si pertapa itu pun menagih janji Allah.

Allah pun menjawab,
" Apakah pernah AKU ingkar janji..?"

"Janji ya, ya Allah..! Aku tunggu janji MU..!"

"Pasti ku penuhi janji KU, asal kau tidak mendua kan KU!"

Sejak saat itu.. Si pertapa itu pun belajar menerima segala kepahitan hidup. Yang ia sadari.. ini adalah didikan Allah, Bukan hukuman Allah..! Ia yakin, Allah sedang membentuk diri nya menjadi khalifah yang amanah.

Setelah keakuan dan kecintaan nya pada duniawi lebur. Setelah lima tahun masa pengikisan itu.. Allah pun menepati janji nya. Yaitu dikembalikan lah dunia kepada nya. Tetapi si pertapa itu tetap biasa-biasa saja. Ia paham akan tugas nya. Yaitu menjadi rahmat bagi sekitar nya.