Senin, 25 Juni 2018

BELUM SHOLAT

BELUM SHOLAT

Tadi barusan sepupu saya bertanya.. "Bang ada teman saya yang sangat rajin ibadah. Sholat nya nggak pernah ketinggalan.. tetapi orang nya kok pemarah ya bang? Hati nya busuk, suka fitnah orang. Suka menceritakan Aib orang lain. Saya nggak habis pikir.. padahal sholat nya rajin lho bang, tetapi mengapa sikap nya kok seperti itu ya?"

Lantas saya pun menjawab, " Berarti teman mu itu belum sholat! Yang dia lakukan itu hanya nunggang-nungging saja!"

Sepupu saya semakin binggung, "Dia sholat kok bang, terkadang sekali-sekali dia juga jadi imam. Kok abang bilang belum sholat?"

"Kalau benar dia sudah sholat tak mungkin ia melakukan perbuatan tercela itu! Karna kan Allah bilang, sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar! Nah, yang di lakukan teman mu itu perbuatan keji bukan?"

" Iya bang itu perbuatan keji.. sampai periuk nasi orang di telungkup kan nya (Memfitnah)."

"Ya berarti ia belum sholat!"

"Benar juga ya bang!" Sepupu saya mulai memahami hakikat sholat.

"Nah, maka nya wan.. banyak zaman sekarang orang itu hanya belajar syariat saja. Tetapi wilayah hakikat tak pernah di pelajari nya. Wilayah hati (hakikat) ini juga harus ada kesadaran kepada Allah! Jika tiada kesadaran.. maka sholat mu itu hanya nunggang-nungging saja..!

Sholat itu bertemu Allah, berhadapan dengan Allah. Harus mencapai keihasanan (Sadar Allah).

Jika tidak berihsan, bagaimana mungkin kan mencegah perbuatan keji dan mungkar?"

Jadi perbaiki lah Sholat mu. Jangan hanya nunggang-nungging saja.. tetapi harus ada keihsanan (Sadar Allah)."

Minggu, 24 Juni 2018

AJARKAN AKU

AJARKAN AKU

Wahai rindu ku.. jangan lah jauh-jauh lagi dari ku..
Wahai pujaan ku.. ajarkan aku mengabdi kepada MU..

Aku damai di dekat MU..
Aku bahagia dengan kasih dan sayang MU..

Aku tak tahu.. entah bagimana lagi mengungkapkan perasaan ini..

Keinginan ku sirna..
Asa pun tiada..
Aku terpaku akan keindahan MU..

Ajarkan lah aku.. bagaimana untuk menyenangi MU..

Aku tahu, Engkau tak butuh apa-apa lagi..
Aku tahu, Engkau tak butuh untuk di sanjungi..
Tetapi, izin kan lah aku untuk melayani MU..

Tak perlu ku bicara.. Engkau tahu isi hati ku..
Tak perlu ku teriak.. Engkau dengar jeritan hati ku..

Wahai kasih KU.. sambut lah cinta ku..
Ajarkan lah aku.. bagaimana menjadi abdi MU..








Rabu, 20 Juni 2018

BISIKAN DIRI

BISIKAN DIRI

Setiap kali aku menaiki sebuah kapal, pasti diri ku selalu berbisik. Ia selalu bercerita nostalgia masa silam di saat aku menjadi pelaut.

"Tidak rindu kah engkau Andy pada aroma laut ini? Dengan buaian gelombang nya, dengan tantangan alam nya, dengan deru angin nya?

Engkau begitu gagah ketika menjadi pelaut, jiwa petualang mu tak mengenal kata takut. Selalu di hargai, di hormati, bahkan uang yang mengejar diri mu. Engkau tidak pernah kekurangan. Tidak rindu kah engkau dengan semua itu?"

Aku jadi tersenyum sendiri.. seolah bisikan itu terus menghantui dan berbicara di dalam hati.

"Sudah lah.. tiada guna kau merayu Aku. Karna aku sudah capek di tipu oleh lautan.. segala kebahagian yang ku dapat adalah menipu. Ku pikir aku merdeka kala itu. Ternyata aku di perbudak nafsu..

Ego ku semakin menjadi-jadi, aku selalu ingin di sanjung , ingin di hargai. Aku merasa gagah karna menjadi pelaut.

Segala benua sudah ku arungi.. segala ombak badai sudah ku lalui..
Tetapi itu semua belum seberapa dengan yang ku jalani saat ini.

Ternyata ada tantangan yang lebih seru dari semua itu. Aku telah jatuh cinta berlayar di lautan makrifat. Hilang kesombongan ku, lebur keegoaan ku. Dan sirna lah segala keakuan ku.

Biarlah aku begini..
Aku lebih bahagia saat ini..
Aku bisa mengabdi dan melayani..

Mungkin sekarang orang memandang hina, karna aku bukan siapa-siapa..
Mungkin sekarang tiada harta karna semua sudah ku lepaskan..

Tetapi aku lebih bahagia saat ini..
Setidak nya aku tlah jauh dari lembah dosa..

Sudah lah wahai diri.. aku lebih bahagia begini.."



Selasa, 19 Juni 2018

MENDEKAT LAH KEMBALI

MENDEKAT LAH KEMBALI

Jika kita sudah pernah merasakan dekat kepada Allah. Maka, ketika jauh pasti lah terasa beda.

Ada kekosongan di relung hati..
Hampa.. sesak.. suntuk.. ada rasa sedih.. tetapi tak tahu apa yang di sedih kan.

Itu pertanda atau signal kita telah jauh dari Allah..

Mengapa bisa jauh..?
Ingat-ingat lah kembali.. mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan dunia. Sehingga silahturahmi kepada Allah terputus. Tiada lagi Sadar Allah..

Tetapi ibadah saya tetap berjalan bang, sholat tiada putus.. masa sih saya jauh?

Bisa jadi sholat mu itu ya hanya nunggang-nungging saja.. hanya menjalankan kewajiban saja. Tetapi tiada bertemu Allah..! Bagaimana kan dekat..?

Jika sudah hafal tanda-tanda kita ini telah jauh dari Allah, mendekatkan kembali..

Abaikan urusan dunia kita sejenak. Menghadap lah ke Allah, temui Allah, mendekat lah pada Nya..
Jaga terus rasa dekat itu agar hidup ini bahagia, tidak lagi kosong. Kita kan tertuntun dan bahagia..

Yang lebih mengerikan itu ialah ketika sudah jauh, tetapi kita tidak sadar bahwa kita ini telah jauh. Itulah orang-orang yang sudah tak di anggap oleh Allah.

Jika sudah paham tanda nya, mendekat lah kembali..
Pertanda/signal itu juga dari Allah. Allah itu sayang kepada kita..

Seolah Allah itu berkata,
"Wahai hamba ku.. mendekat lah..
Jangan jauh-jauh lagi..!"

CARA BELAJAR PARA ULAMA

CARA BELAJAR PARA ULAMA

Cara mudah menyerap ilmu Allah itu ialah dengan menulis..

Mengapa para ulama selalu menulis banyak kitab? Bukan karna ia sudah pintar sehingga ia menulis ilmu-ilmu nya. Bukan begitu..!
Justru dengan menulis lah ilmu Allah kan mengalir pada diri nya..
Jadi, rajin menulis itu bukan karna ia sudah pintar.. justru ia belajar dari tulisan nya sendiri.
Sehingga semangat menulis itu sungguh luar biasa. Ia menjadi rindu kalam-kalam Allah melalui tulisan-tulisan nya sendiri..

Apa pun yang di lihat, di dengar, dan di rasa.. pasti akan di tuliskan nya. Ia seperti di bacakan cerita pada qalbu nya. Sehingga ia pun menyalin nya dalam tulisan.

Mungkin teman-teman bingung, darimana harus memulai nya..?
Tulis saja apa yang kita rasa..
Jika sedih.. tulis lah sedih..
Jika senang.. tulis lah senang..
Jika bingung.. tulis lah bingung..
Jika marah.. tulis lah marah..
Dll..

Tulis saja apa yang di rasa..
Tetapi tetap sambung kesadaran kepada Allah.. dan ketika kita menulis dengan kesadaran, maka kan mengalir lah kalam-kalam Allah.
Seluas tinta di lautan.. tak kan habis untuk menuliskan ilmu-ilmu Allah..

Jika ingin menyerap ilmu Allah..
Mulai lah menulis..!

Minggu, 17 Juni 2018

KU PANGGIL JIWA NYA

KU PANGGIL JIWA NYA

Semalam ketika kami berlebaran ke rumah sanak family ada pelajaran menarik yang di tunjuk kan Allah. Beramai-ramai kami kunjungi semua saudara dengan menaiki beberapa sepeda motor.

Paman pun menghampiri saya,
"Andy, Paman duluan ya, paman mau isi bensin dahulu di pump bensin di depan itu!." Paman saya pun melaju lebih dahulu untuk mengisi bensin sepeda motor nya.

Kami pun mengekori di belakang dengan berjalan beriringan beberapa motor. Dan ketika sampai di seberang jalan pump bensin. Kami semua menunggu paman agar bisa beriringan kembali.

Tetapi siang itu lumayan terik. Rasa nya terbakar juga lama-lama berjemur di seberang jalan. Saudara yang lain pun mencari tempat berteduh dan memparkirkan motor mereka di sebuah pohon yang lumayan rindang. Tinggal lah saya berdua istri.

Jika saya juga berteduh di bawah pohon di depan itu. Pastilah paman tidak melihat dan mengetahui keberadaan kami. Pasti nanti dia jadi mencari-cari.

Saya tunggu-tunggu tetapi paman sibuk dengan antrian nya. Tidak menoleh sedikit pun ke arah kami. Akhirnya spontas saya berkata kepada istri..
"Lihat nih sebentar lagi paman pasti menoleh ke arah sini. Saya akan panggil jiwa nya..!"

Istri saya pun tertawa sambil mengejek, " haha.. jangan sok paten lah kamu bang..macam betol.. aja..!"

"Lihat tuh, dia menoleh ke sini..!" Saya pun menunjukkan ke istri, bahwa paman spontan benar-benar menoleh ke arah kami.

Lalu saya pun memberi isyarat agar ia tahu bahwa saya akan menunggu di bawah pohon yang di depan itu. Agar paman tidak kecarian keberadaan kami. Lantas, paman pun mengangkat tangan nya sambil mengacungi jempol pertanda ia paham akan isyarat yang saya berikan.

Setelah kami berteduh di bawah pohon, istri pun kembali bertanya..
"Kok bisa begitu ya bang? Padahal tadi lumayan lama kita tunggu paman tidak menoleh. Setelah abang panggil jiwa nya kok langsung menoleh?"
Istri benar-benar takjub seakan tak percaya oleh kejadian tadi.

"Itulah kamu, selama ini apa yang abang katakan kamu selalu sepele, selalu tak percaya!"

"Iya, ini pun saya masih tak percaya.. kok bisa ya?" Masih tampak kebingungan nya oleh kejadian tadi.

Setelah seharian penuh kami bertamu kesana-kemari. Dan malam nya kami duduk-duduk santai di teras rumah istri datang mendekati saya. "Bang ajari adik lah bagaimana bisa memanggil jiwa itu?"

"Yang begini-gini mana bisa di ajari..!" saya pun menjawab dengan tersenyum.

"Orang lain kamu ajari.. masa' istri sendiri tidak mau di ajari? Pelit kamu bang!" Istri saya pun menjadi merajuk.

"Siapa suruh kamu tak mau mempelajari Dzikir Nafas..? Jika kamu sungguh-sungguh, nanti juga bisa sendiri!"

Akhirnya istri saya pun terdiam.. tak bisa berkata apa-apa lagi..! hehe..

DI PAKSA YAKIN

Jangan sampai di paksa yakin oleh Allah.. pasti lebih menyakitkan..!

Di beri yang ringan tidak yakin..
Di beri yang sedikit lebih berat juga tidak yakin..
Akhirnya kan di buat lebih tak berdaya.. sampai kita benar-benar yakin..!

Apa mau seperti itu?
Pasti lah lebih sakit..!

Jadi, jika Allah memberikan ujian begitu berat nya terkadang itu salah kita sendiri..

Mengapa ketika di beri yang ringan-ringan kok tidak yakin..?

Ya rasakan lah jika sudah di paksa untuk yakin..

Selasa, 12 Juni 2018

DI TAMPAK KAN ALLAH

DI TAMPAK KAN ALLAH

"Bang Andy, sudah dua hari ini setiap saya berdzikir nafas mengapa ya seluruh tubuh saya menjadi gatal-gatal? tak tertahankan gatal nya. Sampai ke paha saya gatal semua. sehingga saya jadi menggaruk-garuk, dan dzikir nafas pun jadi tak fokus lagi." Itulah pertanyaan seorang sahabat yang menceritakan pengalaman nya.

Akhirnya saya pun terdorong untuk menjawab pertanyaan nya itu..
"Coba di ingat-ingat pak, Apakah ada terasa terganggu atau risih kepada orang lain? mungkin kepada teman atau orang-orang di sekeliling kita?"

Sahabat itu pun merenung dan mencoba mengingat-ingat..
"Oh ya, ada bang! Saya merasa terganggu oleh pemuda kampung sini, mereka mabuk-mabukan di bulan puasa." 

Saya mulai menjelaskan.. 
Itulah makna gatal itu.. sengaja di tunjukkan Allah jangan sampai hati ini tambah kotor dan penuh kebencian..

Terkadang kita sering merasa suci dan merasa benar, dan ketika melihat orang belum benar kita sepele, kita memandang hina kepada orang lain..

Dzikir Nafas ini bukan lah amalan biasa. Jika jiwa sudah aktif, maka benar dan salah itu akan di tampak kan Allah. Salah sedikit, akan langsung Allah tampak kan. Untuk menjaga kebersihan hati kita.

Bagaimana risih dan merasa terganggu nya kita melihat pemabuk itu, di tunjukkan lah Allah dengan rasa gatal. sama kan? kita terganggu dan risih.

Mengapa kita membenci pemabuk itu? mengapa tidak kita doakan mereka agar di rubah Allah hati nya. Seharus nya kita kasihan melihat mereka.. bukan malah membenci.

Mohon ampun lah kepada Allah..
Jangan kotori hati kita, jangan merasa benar dan suci. Sehingga dengan mudah nya kita memandang hina orang lain. Walau hanya terbersit di hati sesungguhnya Allah maha mengetahui. Alllah sangat membenci orang-orang yang menyombongkan diri..

Perhitungan Allah itu sangat cepat..
Apa pun yang ada di hati dan perbuatan kita, akan langsung di tampak kan Nya..

Minggu, 10 Juni 2018

LAILATUL QADR

LAILATUL QADR
Oleh: Andy Firmansyah

"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."
[QS. Al-Qadr: Ayat 4]

Malaikat dan ruh itu ghoib.. hanya bisa di saksikan oleh yang ghoib pula.. yaitu kesadaran jiwa.

Melek semalaman pun jika tiada masuk ke jiwa.. Tidak akan dapat. Jaga dan tidur, kita harus selalu ON SADAR ALLAH..

Malam kemuliaan itu dapat di lihat dari tanda-tanda nya..

Tanda Alam:
Laut tenang layak nya danau..
Angin berhenti berhembus..
Langit terang tanpa awan..
Suasana sunyi-hening..
Cuaca sejuk mendamaikan..

Tanda di dalam diri:
Dingin ke seluruh tubuh..
Tubuh lemas seperti jiwa hendak mikraj..
Getaran halus mendesir ke dalam jiwa..
Kesadaran full ke Allah..

Pada malam itu suasana benar sejahtera atau penuh kedamaian. Diri ini benar-benar merasa sendiri di alam sunyi..

Pada malam itulah di turunkan nya Al quran. Karna suasana harus mendukung untuk menangkap wahyu Allah.

Pada malam itu di turunkan lah ruh dan malaikat.
Ruh = wahyu/pesan
Malaikat = yang membaca kan pesan atau mentranslate kan wahyu Allah.

Beruntung lah orang yang SADAR ALLAH pada malam kemuliaan itu. Karna hati nya akan menjadi terang untuk menerima petunjuk-petunjuk Allah..

Jumat, 08 Juni 2018

ALLAH SEDANG BERCANDA

ALLAH SEDANG BERCANDA

Karna sering nya saya menulis, sering berbagi keilmuan. sangat banyak orang yang menganggap diri ini pintar dan suci, mereka menganggap saya ini dekat kepada Allah. 

Sehingga banyak yang meminta doa, meminta nasehat. Padahal saya tidak lah seperti apa yang mereka sangka kan itu. Rajin menulis itu bukan karna saya sudah pintar.. tetapi begini lah cara saya belajar dan terus belajar. 

Hingga lah ada pada satu masa seseorang bertanya kepada saya,
" Bang Andy, tolong lah bantu saya.. berikan lah amalan agar saya bisa melunasi hutang-piutang saya. Apa amalan nya bang?"

Serasa di sambar petir saya mendengar pertanyaan itu. saya pun langsung menatap Allah,
" Sungguh tega nya Engkau ya Allah.. 
Sampai segitu nya engkau bercandakan aku? 
Hutang-hutang ku saja belum lunas-lunas hingga saat ini. ini kok orang malah tanya minta amalan melunasi hutang! Apa yang harus ku jawab ya Allah..???"

Akhirnya kelu lah lidah ini, hilang seribu bahasa. saya tak dapat menjawab apa-apa. Dan saya yakin, Allah pasti tersenyum dengan kejadian ini..

Tidak di jawab, ya asihan juga..
Mau di jawab, ya saya harus ngomong apa?

Mungkin begini lah cara Allah mengajarkan diri ini. Sengaja Allah menyuruh bertanya kepada yang sedang mengalami juga. Agar paham rasa nya.

Akhirnya saya pun menjawab sesuai apa yang sedang saya rasakan,
"Mohon ampun kepada Allah pak, dahulu begitu gampang nya kita berhutang, padahal kita tidak tahu apakah kita mampu untuk melunasi nya? Mungkin kita berhutang bukan karna butuh, tetapi hanya untuk memuaskan nafsu belaka! Susah hati karna berhutang ini, bisa jadi bentuk hukuman Allah. 

Setelah mohon ampun, niatkan saja ingin membayar hutang. Semoga nanti Allah berikan jalan nya.. Aamiin.."

Alhamdulillah.. orang yang bertanya itu merasa puas dengan jawaban saya.

Terkadang saya jadi senyum-senyum sendiri..
padahal pertanyaan itu adalah pertanyaan saya juga. karna hutang saya juga belum lunas. Ini kok jadi nya malah tanya sendiri.. ya jawab sendiri..? hehe..

Ternyata.. Allah sedang bercanda kepada saya..! hehe..