Minggu, 17 Juni 2018

KU PANGGIL JIWA NYA

KU PANGGIL JIWA NYA

Semalam ketika kami berlebaran ke rumah sanak family ada pelajaran menarik yang di tunjuk kan Allah. Beramai-ramai kami kunjungi semua saudara dengan menaiki beberapa sepeda motor.

Paman pun menghampiri saya,
"Andy, Paman duluan ya, paman mau isi bensin dahulu di pump bensin di depan itu!." Paman saya pun melaju lebih dahulu untuk mengisi bensin sepeda motor nya.

Kami pun mengekori di belakang dengan berjalan beriringan beberapa motor. Dan ketika sampai di seberang jalan pump bensin. Kami semua menunggu paman agar bisa beriringan kembali.

Tetapi siang itu lumayan terik. Rasa nya terbakar juga lama-lama berjemur di seberang jalan. Saudara yang lain pun mencari tempat berteduh dan memparkirkan motor mereka di sebuah pohon yang lumayan rindang. Tinggal lah saya berdua istri.

Jika saya juga berteduh di bawah pohon di depan itu. Pastilah paman tidak melihat dan mengetahui keberadaan kami. Pasti nanti dia jadi mencari-cari.

Saya tunggu-tunggu tetapi paman sibuk dengan antrian nya. Tidak menoleh sedikit pun ke arah kami. Akhirnya spontas saya berkata kepada istri..
"Lihat nih sebentar lagi paman pasti menoleh ke arah sini. Saya akan panggil jiwa nya..!"

Istri saya pun tertawa sambil mengejek, " haha.. jangan sok paten lah kamu bang..macam betol.. aja..!"

"Lihat tuh, dia menoleh ke sini..!" Saya pun menunjukkan ke istri, bahwa paman spontan benar-benar menoleh ke arah kami.

Lalu saya pun memberi isyarat agar ia tahu bahwa saya akan menunggu di bawah pohon yang di depan itu. Agar paman tidak kecarian keberadaan kami. Lantas, paman pun mengangkat tangan nya sambil mengacungi jempol pertanda ia paham akan isyarat yang saya berikan.

Setelah kami berteduh di bawah pohon, istri pun kembali bertanya..
"Kok bisa begitu ya bang? Padahal tadi lumayan lama kita tunggu paman tidak menoleh. Setelah abang panggil jiwa nya kok langsung menoleh?"
Istri benar-benar takjub seakan tak percaya oleh kejadian tadi.

"Itulah kamu, selama ini apa yang abang katakan kamu selalu sepele, selalu tak percaya!"

"Iya, ini pun saya masih tak percaya.. kok bisa ya?" Masih tampak kebingungan nya oleh kejadian tadi.

Setelah seharian penuh kami bertamu kesana-kemari. Dan malam nya kami duduk-duduk santai di teras rumah istri datang mendekati saya. "Bang ajari adik lah bagaimana bisa memanggil jiwa itu?"

"Yang begini-gini mana bisa di ajari..!" saya pun menjawab dengan tersenyum.

"Orang lain kamu ajari.. masa' istri sendiri tidak mau di ajari? Pelit kamu bang!" Istri saya pun menjadi merajuk.

"Siapa suruh kamu tak mau mempelajari Dzikir Nafas..? Jika kamu sungguh-sungguh, nanti juga bisa sendiri!"

Akhirnya istri saya pun terdiam.. tak bisa berkata apa-apa lagi..! hehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar