Sabtu, 30 September 2017

LAUTAN MAKRIFAT

LAUTAN MAKRIFAT 

Ini photo lima tahun silam..

Riak gelombang lautan dunia, sudah biasa ku arungi. Ketika teman-teman yang lain mabuk karna deras nya gelombang, aku masih kuat bertahan. masih bisa makan dan tidur nyenyak. dan ombak itu bukan lah musuh ku, tetapi sahabat perjuangan ku.

Setelah ku berlayar ke lautan makrifat, aku sungguh kaget dan tak berdaya.. ternyata gelombang nya lebih besar dan mengguncang jiwa. Hilang kemampuan ku, hilang segala daya dan upaya ku.

Di banting, di guling.. ku belum bangkit berdiri, sudah di banting lagi. Muntah lah semua nya, lebur lah segala daya.. memang diri ku tak bisa apa-apa.

Jika di lautan dunia ku masih bisa berenang semampu ku..
Sedangkan di lautan makrifat, ku benar-benar tenggelam tak bisa apa-apa..

Tetapi semakin lama aku semakin mengerti, tiada guna jika berenang menyelamatkan diri.. seberapa lah kemampuan ku..?

Aku hanya bisa pasrah menyatu dengan gelombang lautan dan hentakan nya lautan ini. Tinggal ku ikuti saja irama nya.. maka ku kan mengambang ke permukaan. Akhirnya aku pun bisa bernafas lega.

Terserah mu lah ya Allah.. bisa apa diri ku ini, gerak alam ini juga atas kehendak MU..

Ku ikuti saja mau mu ya Allah.. 
Tiada guna ku berenang berusaha..
Tiada guna ku berteriak meminta tolong..
Siapa lah yang dapat menolong ku?
Jika kau menghendaki ku karam di lautan ini.. aku pun terima ya Allah..

Bisa apa lah diri ini..

Jumat, 29 September 2017

MAHAR DZIKIR NAFAS

MAHAR DZIKIR NAFAS

Sangat banyak orang yang bertanya, "jika saya belajar Dzikir Nafas.. Mahar nya berapa bang?"

Saya jadi heran dan terdiam, mengapa banyak sekali yang bertanya begitu ya? apakah di luar sana untuk mempelajari ilmu mendekatkan diri kepada Allah memang kebiasaan nya harus bayar? entahlah.. saya pun tak tahu.

jadi saya jawab simple saja.. jika harus ada mahar barulah di akui ilmu itu.. dzikir nafas pun ada mahar nya. tetapi bukan dengan Uang. kalau di uang kan, mahal sekali ilmu ini.. tak akan sanggup kalian membayar nya.

Jadi, mahar nya berapa bang?
nanti kalian bayar saja langsung ke Allah.. bukan kepada saya. Yaitu dengan kesungguhan ingin belajar. kesungguhan ingin mendekatkan diri kepada Allah.

yang belajar dzikir nafas ini akan di uji, benar-benar di gembleng Allah. sampai menanggis tanpa mengalir lagi air mata. ketakutan, kesedihan, kehilangan, terguncang jiwa, di buat benar-benar tak berdaya.. siap tidak di gituin Allah? kalau belum siap.. ya ndak usah belajar dzikir nafas..!

ini saya bukan nakut-nakuti.. biar yang baru belajar tidak kaget! dan ketika di gembleng Allah, nah kesunggguhan kepada Allah itu lah Mahar nya.. barulah kita memahami ilmu yang sesungguhnya.

Mari kita survei.. orang-orang yang belajar memakai mahar dalam sejumlah uang, apakah ada jaminan mendekat ke Allah? apakah ada jaminan menguasai ilmu itu..? belum tentu..

Jadi, mahar yang sesungguhnya dari suatu ilmu.. ialah kesungguhan kita menjalani dan mengamalkan.. itu lah ilmu yang di akui Allah..itulah mahar yang sesunggguhnya..

Kamis, 28 September 2017

WIBAWA

WIBAWA

Banyak orang karna biar di anggap berwibawa, jadi jarang senyum. padangan tajam. mata nya di sipit-sipitin. ngomong nya di atur-atur. Biar tampak berkharisma dan orang menjadi segan.

Padahal wibawa itu bukan dari fisik mu bro! tetapi, ia muncul dari dalam dan terpancarkan keluar!
jadi bentuk dahulu yang di dalam.. jika hati mu bisa tunduk kepada Allah. tentu mahluk ciptaan Nya kan tunduk dan menghormati mu.

ini sudah tidak tunduk kepada Allah, malah gila hormat sesama mahluk. itu mana ada lagi wibawa..? yang ada, orang benci melihat wajah kita. yang tampak hanya lah keegoan saja.

Ingat, wibawa itu dari dalam.. bukan yang di luar.. 

ORANG PINTAR

ORANG PINTAR

Ciri orang pintar ialah suka bicara yang membingungkan, tetapi tak mau menjelaskan..!
Bahasa nya tinggi, tetapi tak bisa menyederhanakan..

Untuk apa bicara begini dan begitu jika tiada dapat di ambil pelajaran? Sesungguhnya itu hanyalah memamerkan keilmuan saja. Ia sedangkan menunjukkan bahwa diri nya ialah orang pintar. Yang lain tak paham semua.. hehe..

Semakin jauh berjalan, pastilah semakin dalam pengetahuan. Jadi harus lebih bijak menjaga kerahasiaan yang tak seharusnya di buka di khalayak umum.

Mengapa tidak boleh di buka?
Ya orang nanti bisa jadi salah tafsir, kecuali kita benar-benar mau menjelaskan. Tetapi percuma juga di jelaskan, jika orang lain belum menempuh perjalanan sejauh kita berjalan.. tentu lah tidak akan paham.

Yang ada nanti, akan menyangkal dan terjebak prasangka-prasangka..
Jadi, memang lah lebih baik diam..
Bicara saja yang ringan-ringan dan mudah di cerna..

Rabu, 27 September 2017

BEDA ORANG, BEDA STYLE

BEDA ORANG, BEDA STYLE

Sangat banyak orang hanya yang menilai karna sampul dan kulit nya saja. Apa yang tampak itulah yang di nilai nya. Kita harus berhati-hati berprasangka. Karna wilayah hati tak dapat di lihat oleh mata, kecuali dengan hati pula.

Apakah orang yang sadar Allah itu tidak bisa marah? Jangan salah.. orang-orang yang Sadar Allah itu bisa menjadi pribadi yang berbeda. Ketika keakuan diri nya lebur, maka yang wujud adalah keakuan Allah.

Terkadang ia bisa sabar luar biasa, terkadang juga ia bisa marah sehingga menggetarkan jiwa. Itu karna diri nya telah fana.. zero. Hingga yang muncul hanyalah keakuan Allah.

Cuma bagi orang yang tidak memahami pasti lah terjebak pada prasangka dan prasangka.. sehingga cepat menilai, "nih orang koq marah-marah terus sih? Kelihatan nya angkuh, sombong, dan kasar."

Lantas kita pun membanding-bandingkan, orang yang kenal Allah itu lembut, tidak kasar. Orang yang telah makrifat itu.. bijaksana, tidak ego. Dan macam-macam komentar lain nya.

Berhati-hati lah wahai saudara ku, janganlah terlalu cepat kita berprasangka jika belum bisa melihat dan membedakan mana yang ego, dan mana yang zero.

Seharusnya kita amati dan selidiki dahulu, apa penyebab diri nya marah? Apakah sesuai dengan firman Allah?

Mari kita pelajari ayat berikut,
"Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut pembawaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya." [Al-isra’:84]

jadi, jangan lah kita bandingkan dan samakan dengan orang lain. Karna setiap orang itu beda style nya. Terkadang banyak orang yang membandingkan dengan Rasulullah, "Rasulullah itu lembut.. ini koq kasar?" Bagaimana dengan Umar, sahabat nabi.. apakah ia tidak keras dan kasar? Yang penting keras nya itu sesuai tempat nya.

Rasulullah bersikap lembut.. itu juga bukan karna mampu nya, tetapi karna di rahmati Allah.

“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159).

Jadi, Allah lah yang lebih tahu siapa paling benar jalan nya. Dan pembawaan diri setiap orang itu sudah di bentuk Allah. Jangan lah kita terlalu cepat berprasangka..

Tanpa sadar, kita sering menghakimi.. tanpa memiliki pengetahuan..

Selasa, 26 September 2017

LEVEL DALAM DN

LEVEL DALAM DN

Banyak teman-teman yang bertanya, "seperti apa wilayah level 3 dalam berdzikir nafas?"

DN level 3 ialah sudah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu jiwa yang Sadar Allah. Pasti banyak teman-teman yang bingung, "sudah dimanakah perjalanan saya, saya ini sudah sejauh mana?"

Di sinilah penting nya kita berbagi pengalaman agar kita bisa saling diskusi dan mengatahui kita ini sudah di titik mana dalam berdzikir nafas.

Jadi saya coba jelaskan ini sesuai dengan pengalaman saya. Tetapi ini jangan di jadikan patokan. Karna setiap pengalaman dalam berDN pastilah beda-beda. Tetapi, apabila ada yang serupa.. semoga dapat menambah keyakinan teman-teman semua.

DN level 3 ialah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu trance atau pindah nya kesadaran dari jasad ke jiwa. Ciri nya seperti apa?

Ada dua versi..
Yang pertama, wilayah kesadaran pada jasad ini telah mati. Yaitu kita tidak lagi merasakan apa Yang Ada pada jasad. Seperti tak merasakan lagi ada nya kaki, dan seluruh anggota tubuh ini tak merasakan lagi.

Yang kedua, kita tetap menyadari atau merasakan jasad.. tetapi seperti telah terpisah dan tak terganggu lagi apa yang terjadi pada jasad.

Contoh nya ketika duduk berDN berlama-lama, sebagian sahabat banyak bercerita ia seperti kehilangan kaki.. sehingga tidak merasakan sakit lagi ketika duduk berlama-lama.

Ada juga yang masih merasakan sakit pada kaki ketika duduk berlama-lama.. tetapi ia tak terganggu lagi oleh rasa sakit atau pegal pada kaki nya itu.

Kedua hal tersebut menandakan kita telah masuk pada kesadaran jiwa. Kita lebih kuat fokus pada yang di dalam, bukan lagi pada yang luar.

Dan di level 3 ini, kita sudah memasuki wilayah rohani atau spiritual, sehingga sering terjadi sensasi-sensasi yang terkadang sangat menakjubkan dan di luar logika.

Jika di Level 1 dan 2 kita masih di wilayah kesadaran jasad. Sedangkan di level 3 kita sudah masuk pada kesadaran jiwa. Di sini kesadaran harus lah tetap fokus kepada Allah.. jangan lalai. Karna banyak yang terjebak di wilayah sensasi, seperti merasa tenang yang sangat dalam, merasa di tempat luas tak terbatas, hening, nyaman, nikmat luar biasa.. dll..

Kita harus selalu lurus kepada Allah. Semua itu harus lah kita tinggalkan.. sampai lah diri ini fana. Tak lagi melihat, tak lagi mendengar, dan tak lagi merasa-rasa.. sampai lah kita ke level 4.

Di level 3 kita menyaksikan diri, kita mengenali, " oh ini yang di katakan jiwa/Nafs.." sedangkan di level 4.. kita sudah menyaksikan Allah. Ini adalah wilayah penyaksian. Seolah berhadap-hadapan langsung bersama Allah. Dekat, sungguh sangat dekat. Yang ada hanya lah kesadaran.. menyadari Allah.

Tetapi wilayah ini jangan lah di cari-cari, jika sudah sampai ke situ pastilah ada keyakinan yang sangat kuat kita telah di situ. Jika belum yakin berarti kita belum lah paham seperti apa level 4 itu.

Semoga gambaran ini bisa menjadi wawasan teman-teman.. sudah dimanakah kita dalam berdzikir nafas..

KEFANAAN DIRI


KEFANAAN DIRI

Jangan kau bandingkan diri ku dengan orang lain..
Karna diri ku, adalah diri ku.. aku tak bisa menjadi orang lain.
Jika kau menginginkan seperti yang kau kehendaki, cari lah orang yang sesuai..

Karna sudah beginilah aku di bentuk Allah, sifat ku, karakter ku, gaya dan style ku.. atas kehendak Allah..

Jika Allah berkehendak lembut, aku kan lembut.. kau pernah makan "Bika Ambon"? kayak gitulah lembut nya.. hehe..
Tetapi jika Allah berkehendak keras, aku kan membatu.. tak perduli lagi siapa pun itu..

Jika diri telah berserah.. bisa apa lagi diri ini, tak sanggup aku menolak Nya.

Mau benci, mau dendam, mau sakit hati.. ya itu urusan mu.. yang penting itulah diri ku..!
Jiwa yang merdeka, bukan lagi mengikuti omongan orang lain.. apalagi mengikuti nafsu diri. Yaitu berserah dan mengikuti apa yang Allah kehendaki. Apa pun yang ada pada diri ku, itu kehendak NYA..
BUSUK HATI

Ciri hati yang busuk, adalah mencari-cari kesalahan. Ia kan muncul dan berkomentar di saat ada celah untuk menyalahkan..

Ini lah iblis yang merasa lebih mulia dari orang lain. Seolah diri nya sudah perfect dan sempurna.. ia tak sadar diri nya itu busuk menyengat jiwa.
Sibuk menilai orang lain, tapi tak memperbaiki diri sendiri..

Sudahlah, bersih-bersih lah diri sendiri..
Jika hati mu taman bunga.. pastilah harum yang terasa..

HILANGKAN RASA MEMILIKI

HILANGKAN RASA MEMILIKI

"Bang, saya minta penjelasan, mungkin abang pernah mengalami/mengetahuinya,,,
entah kenapa 4 hari ini saya berpikir akan kesombongan saya terhadap tuhan, lebihnya lagi saya sangatlah sombong dalam beragama,,,saya mohon penjelasan tentang kesombongan terhadap tuhan, terima kasih.."

Jawab,
Itu karna merasa memiliki.. apa pun itu, jika sudah merasa memiliki pastilah sombong!

Merasa beragama, merasa ahli ibadah, merasa berilmu, merasa pintar, merasa dan terus merasa.. bahkan ketika diri merasa benar.. kita terkadang jadi lupa diri..

Mengapa kita lupa pada sang maha pemberi? Ketika di beri.. kemelekatan rasa memiliki itu semakin menjadi-jadi.. apakah itu yang di katakan bersyukur? Di beri koq makin kufur..

Jadi inti nya hanya satu, jangan merasa memiliki.. apa pun yang di beri hanyalah titipan saja.. seharusnya kita semakin tahu diri.. bukan lupa diri..

DIMANA AKHLAK MU

DIMANA AKHLAK MU

Akhlak ialah suatu sikap orang yang tahu diri, kenal diri.. sehingga ia kan bersikap santun kepada siapa pun.
Yang berilmu.. banyak..
Yang pintar.. banyak..
Tetapi apakah sudah berakhlak? Belum tentu..

Jadi sangat jelas, tiada jaminan orang yang berilmu itu akan berakhlak mulia. Justru yang merasa berilmu dan 
banyak tahu itulah yang semakin tidak berakhlak.

Akhlak ini soal hati, baik yang di hati.. baik pula yang keluar pada lisan dan perbuatan. Jika orang tiada ilmu, masih bisa kita maklumi, masih bisa di ajari, di beritahu agar menjadi tahu. Tetapi jika sudah tiada akhlak, memang sulit di beritahu.. karna sudah banyak syetan dalam diri.
Sifat iblis sangat melekat pada diri nya. Yaitu, sombong dan suka merendahkan orang lain.

Saya lebih respect dan hormat pada orang yang berakhlak. Walau ilmu nya setinggi apa pun jika tiada akhlak pastilah tidak akan saya ikuti, akan saya lawan. Karna itu iblis..!
Sangat banyak yang mendebat saya, " koq komentar saya tidak di jawab? Koq bang andy suka marah-marah? Apa seperti itu orang yang berdzikir nafas?"

Ya jujur saja, " karna dirimu tiada akhlak!" Syetan dalam diri mu lah yang ku marah-marahi!
Terkadang heran.. dengan pertanyaan, "apakah begitu orang yang berDN?"
Mengapa sih selalu di kaitkan dengan DN? Koq tidak suka orang berdzikir kepada Allah.. koq benci sekali dengan DN? Apa tidak syetan itu!

Saya menulis itu bukan di pikir-pikir biar enak di nikmati. Tetapi mengikuti apa yang di ilhamkan. Jika anda tersinggung dan tersindir, berarti itu rezeki untuk anda.. seharusnya di syukuri. Bukan malah muntah tak terima.. berarti memang banyak syetan pada diri mu.

Jika orang sopan dan berakhlak.. saya akan lebih sopan dan menghormati, tetapi jika sudah tiada akhlak.. ya siap-siap aja lah sakit hati.

Mau di bilang saya sombong, kasar, suka marah-marah.. ya terserah!

Saya bukan Nabi, bukan wali, bukan kyai apalagi ustad, jadi bebas saya berkata tanpa beban.
Yang kau lihat hanya diri orang, cela, dan aib orang.. tetapi kau lupa melihat hati mu sendiri, sudah kah kau berakhlak? Dimana akhlak mu..?

Senin, 25 September 2017

LEVEL DALAM DN

LEVEL DALAM DN

Banyak teman-teman yang bertanya, "seperti apa wilayah level 3 dalam berdzikir nafas?"

DN level 3 ialah sudah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu jiwa yang Sadar Allah. Pasti banyak teman-teman yang bingung, "sudah dimanakah perjalanan saya, saya ini sudah sejauh mana?"

Di sinilah penting nya kita berbagi pengalaman agar kita bisa saling diskusi dan mengatahui kita ini sudah di titik mana dalam berdzikir nafas.

Jadi saya coba jelaskan ini sesuai dengan pengalaman saya. Tetapi ini jangan di jadikan patokan. Karna setiap pengalaman dalam berDN pastilah beda-beda. Tetapi, apabila ada yang serupa.. semoga dapat menambah keyakinan teman-teman semua.

DN level 3 ialah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu trance atau pindah nya kesadaran dari jasad ke jiwa. Ciri nya seperti apa?

Ada dua versi..
Yang pertama, wilayah kesadaran pada jasad ini telah mati. Yaitu kita tidak lagi merasakan apa Yang Ada pada jasad. Seperti tak merasakan lagi ada nya kaki, dan seluruh anggota tubuh ini tak merasakan lagi.

Yang kedua, kita tetap menyadari atau merasakan jasad.. tetapi seperti telah terpisah dan tak terganggu lagi apa yang terjadi pada jasad.

Contoh nya ketika duduk berDN berlama-lama, sebagian sahabat banyak bercerita ia seperti kehilangan kaki.. sehingga tidak merasakan sakit lagi ketika duduk berlama-lama.

Ada juga yang masih merasakan sakit pada kaki ketika duduk berlama-lama.. tetapi ia tak terganggu lagi oleh rasa sakit atau pegal pada kaki nya itu.

Kedua hal tersebut menandakan kita telah masuk pada kesadaran jiwa. Kita lebih kuat fokus pada yang di dalam, bukan lagi pada yang luar.

Dan di level 3 ini, kita sudah memasuki wilayah rohani atau spiritual, sehingga sering terjadi sensasi-sensasi yang terkadang sangat menakjubkan dan di luar logika.

Jika di Level 1 dan 2 kita masih di wilayah kesadaran jasad. Sedangkan di level 3 kita sudah masuk pada kesadaran jiwa. Di sini kesadaran harus lah tetap fokus kepada Allah.. jangan lalai. Karna banyak yang terjebak di wilayah sensasi, seperti merasa tenang yang sangat dalam, merasa di tempat luas tak terbatas, hening, nyaman, nikmat luar biasa.. dll..

Kita harus selalu lurus kepada Allah. Semua itu harus lah kita tinggalkan.. sampai lah diri ini fana. Tak lagi melihat, tak lagi mendengar, dan tak lagi merasa-rasa.. sampai lah kita ke level 4.

Di level 3 kita menyaksikan diri, kita mengenali, " oh ini yang di katakan jiwa/Nafs.." sedangkan di level 4.. kita sudah menyaksikan Allah. Ini adalah wilayah penyaksian. Seolah berhadap-hadapan langsung bersama Allah. Dekat, sungguh sangat dekat. Yang ada hanya lah kesadaran.. menyadari Allah.

Tetapi wilayah ini jangan lah di cari-cari, jika sudah sampai ke situ pastilah ada keyakinan yang sangat kuat kita telah di situ. Jika belum yakin berarti kita belum lah paham seperti apa level 4 itu.

Semoga gambaran ini bisa menjadi wawasan teman-teman.. sudah dimanakah kita dalam berdzikir nafas..






EGO ORANG SUCI

EGO ORANG SUCI

Orang yang merasa telah benar dan baik.. keakuan nya akan semakin kuat. Di sini banyak yang terjebak dengan berbagai keakuan diri.

Ketika ia semakin benar.. maka godaan itu kan semakin halus. Secara tidak sadar ia kan merendahkan orang-orang yang belum bisa seperti diri nya. Akan memandang hina sebelah mata.

Baik, coba lah tes keakuan diri ini.. ketika kita menjumpai orang-orang yang masih pendosa, pemabuk, penzina, bagaimana perasaan kita? Apakah risih, terganggu, tak nyaman, atau jijik ketika di dekat nya..? Jika iya.. Berarti keakuan anda masih lah sangat kuat. Karna telah merasa suci.

Orang yang telah merasa pada jalan yang lurus juga terkadang akan timbul keakuan, sehingga sering memandang rendah orang-orang yang masih tersesat. Ini yang banyak tidak kita sadari. Ketika orang lain belum bisa lurus seperti kita, kita pun memandang rendah.

Waspada lah.. semua itu pemberian Allah. Apalagi yang mau kita sombongkan? Jika saat ini kita semakin kuat beribadah, itu juga karna di mampu kan Allah. Bukan mampu nya kita. Mengapa kita selalu memandang rendah yang lain?

Jika yang lain masih sesat, masih salah jalan dan diri ini semakin lurus mengapa merasa mulia? Siapakah yang menunjukkan jalan yang lurus kepada kita?

Di sini banyak yang lupa, semakin lama kan merasa semakin suci, semakin benar dan paling lurus. Kita lupa.. siapa yang memberikan semua itu?

Cobalah sekali-sekali uji keegoan kita, dekati pendosa, pelacur, pemabuk, yang bertato.. yang tampak hina. Bagaimana isi hati ini? Jika melihat perokok saja kita sudah risih, bagaimana yang selain itu.. pasti lebih hina.

Berhati-hati lah saudara ku..
Orang suci, akan selalu melihat kesucian dan kemuliaan diri nya.. sehingga merasa bangga. Sedangkan pendosa, ia kan melihat kekotoran dan kehinaan diri nya. Sehingga terhindarlah ia dari kesombongan.

Bukan itu yang kita banggakan, tetapi akhir hayat nanti.. adakah jaminan di hembusan nafas terakhir nanti, diri ini masih suci? Belum tentu..

Begitu pula pendosa, apakah di akhir hayat ia tetap hina? Juga belum tentu..

Jadi, tetap lah waspada. Keakuan diri kan menggunung ketika kita merasa memiliki. Merasa suci, merasa Alim, merasa terhormat dan mulia.. merasa dan terus merasa..

Allah memberi itu untuk di syukuri, bukan untuk berbangga dan memandang rendah orang lain..




Minggu, 24 September 2017

KUNCI ZERO

Ada seorang sahabat yang curhat kepada saya,
"Saya mengenal Dzikir Nafas yang bang Andy sampaikan ini sudah lama. sebelum saya melihat youtube dan FB bang Andy lewat seseorang yang disebut guru. dan kami terapkan lewat semedi, namun setelah saya mendengar dan melihat apa yang bang Andy sampaikan alhamdulillah saya sedikit mengerti dan apa yg abang terangkan lebih gamblang sehingga lebih cepat untuk saya mengerti. namun ego saya selalu mengganggu upaya saya untuk menuju zero, terutama kebutuhan keluarga termasuk hutang yang melilit, semakin saya ingin lepas dan berupaya melunasi hutang-hutang semakin deras kebutuhan yang memaksa saya untuk berhutang kembali, setiap kali saya mencapai posisi zero dalam berdzikir masalah hutang ini selalu mengganggu dan kembuyarkan semua,
Disini saya minta pencerahan dari bang Andy kira-kira apa, dan bagaimana cara saya yang benar dalam ber dzikir nafas..?"

Jawab,
Haruslah kita pahami lebih dahulu, apa sih makna Zero itu?
Zero itu bermakna sangat luas, yaitu.. nol ego, kosong, lebur keakuan, tak berdaya, tak mampu dll..

dan untuk mencapai  kezeroan pasti ada suatu gemblengan dari Allah yang maha berkehendak akan sesuatu. tidak gampang orang berkata zero tanpa ia mengalami suatu ujian yang berat. bagaimana bentuk ujian itu? ya macam-macam.. bentuk dan jalan nya. ada yang di uji dengan penyakit, kekurangan harta, kelaparan, hinaan bahkan di injak-injak harga diri ini. dll..

KUNCI ZERO

apakah sebegitu berat nya untuk mencapai kezeroan?
ya, memang harus begitu. bagaimana mungkin kita kan memahami berserah diri yang sesungguhnya jika masih mampu? bagaimana mungkin kita bisa bergantung sesungguhnya jika masih berharap kepada mahluk? jadi, memang lah di buat Allah tak berdaya sama sekali. di situlah keegoan akan terkikis pelan-pelan.

apa sih yang sedang kita hadapi saat ini, misal nya hutang-piutang. seharusnya jangan mengeluh.. jangan berlari dan menolak hutang. di syukuri saja. di terima.. ridho lah akan ketentuan Allah saat ini. 

Bilang saja kepada Allah, 
" Bukan nya aku tak mau membayar ya Allah.. tetapi Engkau lah yang membuat ku tak bisa membayar hutang-hutang ku. Engkau yang menyempitkan rezeki ku. jika ini mau MU, aku bisa apa ya Allah?" ku terima semua ini.. pada MU lah aku bergantung!"  

ketika keadaan semakin sulit dan hutang kian menumpuk pasti kita mengeluh dan tidak tenang. " Aduh hutang ku semakin banyak, terus menerus menumpuk!" Seharus nya jangan mengeluh, masih ada orang yang memberi hutang saja seharus nya ya bersyukur. yang penting kita berhutang karna memang butuh, bukan untuk senang-senang.

ikuti saja segala proses hidup ini, kita ini sedang di bentuk Allah.. mencapai kezeroan yang murni. dan ujian dalam hidup ini adalah proses nya. sabar saja.. tidak mungkin susah ini selama nya. tidak mungkin gelap selama nya.. pasti nanti ada setitik cahaya.

Kunci Zero adalah menerima, ridho.. walau pahit nya luar biasa..
dengan proses itulah baru kita pahami tak berdaya.. tak mapu, tak sanggup, tak kuasa.. sampai benar-benar zero.

banyak orang yang berkata zero, zero, dan zero.. tetapi apakah ia sudah mengalami zero yang sebenar nya? belum tentu. zero itu tidak main-main.. begitulah cara Allah menggembleng para Nabi dan orang beriman terdahulu. sampai capek dan mereka bertanya, " Kapan kah datang nya pertolongan Allah"..? 

jadi pelajaran yang sesungguhnya itu ialah di kehidupan kita ini.. tetap jaga Sadar Allah, dan baca lah kehendak-kehendak Allah. terima saja.. nanti kan kita pahami zero yang sesungguhnya. 

Sabtu, 23 September 2017

MENCURI ILMU

MENCURI ILMU

setahu kita, kata "mencuri" selalu identik dengan makna tidak baik. tetapi yang mau saya jelaskan ini ialah cara mencuri yang baik.

ketika kita belajar ilmu ketuhanan, kepada siapa pun kita belajar atau berguru. curi lah ilmu guru itu.

cara nya bagaimana bang?
ketika sedang belajar dan menyerap ilmu guru. jangan banyak bertanya..! tetapi banyak-banyak lah bercerita tentang laku perjalanan kita kepada guru.

ketika kita bercerita pengalaman laku spiritual kita. maka guru tersebut akan menurunkan ilmu nya tanpa kita pinta-pinta. di sini si guru akan lebih ridho membagikan ilmu-ilmu nya ketika ia mengetahui kita ini benar-benar telah menjalankan apa yang di ajari nya. maka dengan senang hati beliau kan terus membimbing kita.

sedangkan orang-orang yang selalu bertanya-dan bertanya.. tetapi tiada laku yang di jalani nya. maka si guru tidak akan memberikan ilmu nya. dan ia akan sangat berat untuk memberi. " untuk apa di beri jika tak mau menjalani..ya buang-buang tenaga saja!"

Dan seorang guru, mata hati nya sangat peka.. semua kan tampak jelas. ia bisa melihat siapa yang pantas mendapatkan ilmu nya.. dan siapa yang tidak layak mendapatkan ilmu nya.

Begitu lah saya dahulu, saya tidak banyak bertanya kepada guru saya. dan begitu juga pada sahabat-sahabat senior.. paling saya hanya bercerita saja laku perjalanan saya. tanpa saya minta semua membagikan ilmu-ilmu nya. jadi guru saya itu banyak. saya bisa  belajar dari siapa saja. mereka kan memberi dengan keridhoan hati.

Dan mereka tidak merasa, saya menyerap ilmu-ilmu nya.. begitu lah cara mencuri ilmu. jangan banyak tanya, ceritakan saja laku perjalanan kita..

JUAL EBOOK


Jual Ebook

Bagi teman-teman yang ingin belajar Dzikir Nafas dan menjalani keberihsanan ( Sadar Allah ) dalam kehidupan ini.. saya rekomendasikan miliki lah dua Ebook ini.

Dua Ebook tersebut ialah pengalaman hidup yang selalu saya tuliskan setiap hari nya. Yang mengalami baru lah kan mengerti dan mengetahui.

Semoga bisa menambah wawasan dan menambah keyakinan kepada Allah. Dan segala yang tertulis bukan hanya sekedar di baca, tetapi bisa di contoh dalam kehidupan kita.

Per Ebook seharga Rp 50.000..
Saya jual untuk mengumpulkan dana agar bisa mencetak buku yang versi fisik. Karna yang buku fisik telah habis.. jadi saya jual saja yang Ebook ini. Semoga semakin banyak lah yang terpanggil ke Allah melalui buku-buku tersebut.. Aamiin.. ya Allah.

Bagi yang berminat silakan transfer ke,
ANDY FIRMANSYAH
Bank BRI
No Rek: 7347-01-017596-53-8

Lalu konfirmasikan ke Wa saya 0812-70566960, dan File Ebook ( Pdf ) akan saya kirimkan ke Wa atau alamat email anda secepatnya.

Kesadaran Jiwa

Sadar Allah dengan Dzikir Nafas

CAHAYA DAN AIR


CAHAYA DAN AIR

Ketika dua cover buku saya di satukan, baru lah saya menyadari.. ternyata ada dua persamaan simbol pada cover buku-buku saya. Yaitu.. cahaya dan air..!

Padahal semua itu tidak pernah saya rencanakan atau saya reka-reka.. semua mengalir begitu saja.

Sangat lah jelas ini bukan suatu kebetulan.. tetapi memang lah sudah di kehendaki Allah. Bukan kah Allah yang mengatur segala sesuatu..?

Yang saya tangkap pesan dari cover tersebut ialah,
Cahaya simbol pencerahan rohani..
Dan Air.. simbol ketenangan hidup..

Keren.. jadi senyum-senyum diri ini di buat Nya.. ! Sungguh Allah maha kuasa..

Daya menulis semakin deras, dan saya berniat akan menulis buku yang ketiga. Entah apa judul nya, entah bagaimana cover nya..? Saya pun sudah tak sabar ya Allah..!

Jumat, 22 September 2017

ZERO

ZERO

"Lagi bang ; bagaimana kaitannya dgn kondisi zero dlm kita beraktifitas dunia dan sikap kita menghadapi kesusahan/kesulitan/cobaan dlm kehidupan yg saling terkait dgn kesadaran jiwa itu.....disini saya bingung , jiga dlm aplikasi praktisnya dlm kehidupan......mohon penjelasan...."

Jawab,
Kunci kebahagian itu ada di ridho.. yaitu sikap menerima. Meleburkan segala keinginan. Karna ego itu letak nya pada keinginan.

Orang yang merasa susah hati, pasti lah karna keinginan nya tidak terwujud atau terpenuhi. Dan ini belum di katakan zero.

Zero atau nol ego itu ialah jiwa yang ridho atas segala ketetapan Allah.

Walau ujian begitu berat, pahit dan menyakitkan.. jika kita ridho.. pasti lah tiada rasa susah dan sedih hati..

Inti nya hanya itu, ridho.. dan akhirnya ego diri lebur, kita pun kan tenang.. tiada susah dan sedih hati..

Jadi, ya hidup lah menerima.. 🙏

Kamis, 21 September 2017

Jiwa, Ego, dan DN

JIWA, EGO, & DN..

Ada sebuah pertanyaan dari seorang sahabat,
" Bang Andy ; mohon penjelasan tentang jiwa , ego & keterkaitan keduanya dgn DN....?"

" maksud nya gimana pak?" saya pun masih bingung atas pertanyaan tersebut.

"Apa itu jiwa , segala sesuatu tentang jiwa? seperti bagaimana memelihara/merawat jiwa itu sehingga menjadi maksimal dll ; demikian juga dengan ego ......" beliau pun melanjutkan.

Baiklah.. saya coba jawab semampu saya. kalau ada kesalahan atau bertentangan dengan pengetahuan teman-teman.. ya ajari saya. karna saya juga masih belajar.

JIWA,
Jiwa ini, banyak nama yang sama makna, tetapi beda-beda sebutan nya.
Kalau bahasa inggris nya sering di sebut soul atau spiritual. sedangkan bahasa kita banyak orang menyebut dengan sukma, nyawa, rohani, bathin. dan semua itu makna nya ya sama saja.. yaitu jiwa.

lantas siapa kah jiwa ini? kalau istilah tasawuf nya ialah diri sebenar diri. lantas apakah jasad kita yang tampak ini bukan diri? ya itu diri juga. tetapi itu diri yang lahir/dzohir. dan diri yang bathin itulah yang di sebut jiwa.

lantas bagaimana kah bentuk atau wujud diri bathin ini ( Jiwa ).. apakah sama seperti diri dzohir?
diri bathin atau jiwa itu bersifat ghoib. dan yang nama nya ghoib ya tidak berwujud atau berbentuk. kalau ada orang yang berkata telah bertemu jiwa atau diri bathin nya sendiri itu adalah suatu kebohongan. atau dia pun belum mengenal diri sebenar diri.

Mengapa di katakan diri sebenar diri?
Karna diri kita yang sebenar nya itu ialah jiwa atau nafs. dan diri yang dzohir/jasad ini hanya lah alat saja. Jasad melakukan sesuatu karna perintah jiwa. jadi jiwa ini lah yang memegang kendali pada jasad kita. Makanya di akhirat nanti yang di hakimi itu adalah jiwa/Nafs. dan jasad ini lah yang menjadi saksi. semua anggota jasad kita ini dapat berbicara. bagaimana lagi kita bisa menyangkal? 

Seperti ayat berikut, 
اَلْيَوْمَ  نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَاۤ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا  يَكْسِبُوْنَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Ya-Sin 36: Ayat 65)

yang di tutup itu adalah bukan mulut jasad, tetapi jiwa ini tak dapat berkata-kata lagi. Sehingga anggota jasad ini selesai memberi kesaksian. jika mulut sajad ini sering berbohong dan berkata dusta, pastilah ia nanti juga kan memberi kesaksian atas apa yang kita lakukan. semua nanti akan di mintai pertanggung jawaban.

Baik, kita kembali pada jiwa, bisa apa jasad ini jika tanpa jiwa? ya sama saja seperti bangkai.. mati. karna yang di katakan hidup itu apabila bernyawa, ada jiwa nya. contoh nya saja ketika kita tidur. itu sebenarnya kita telah mati. tak sadar lagi, tak tahu lagi tentang jasad ini. 

Tetapi mengapa masih hidup, masih bernafas, masih bergerak bisa balik-balik badan?
yang membalikkan badan kita dalam tidur itu ya Allah..

 وَ تَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ  ۖ    وَنُـقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَ ذَاتَ الشِّمَالِ  ۖ    وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِ   ۗ  لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَّلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا

"Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka." (QS. Al-Kahf 18: Ayat 18)

jadi yang tidur itu hanyalah jasad.. bukan diri. karna jiwa telah terpisah dari jasad. makanya kita tidak lah mengetahui lagi peranan jasad. di situ sangat lah jelas diri sebenar diri ya jiwa.. bukan jasad ini.

EGO,
Ego ini yang mana lagi?
Ego ialah asal nya dari Nafsu.. sebenarnya ya sama saja dengan nafsu. dan ego atau nafsu ini ialah dorongan-dorongan yang berkaitan dengan jasad atau jasmani kita. ego lebih mengarah kepada rasa memiliki, sehingga timbullah keakuan diri. diri yang mana yang di akui? bukan diri bathin.. tetapi diri yang dzohir atau jasad ini. 

ketika kita merasa pintar, yang kita akui ialah diri jasad ini yang pintar..
ketika kita merasa berharta, yang kita akui ialah diri jasad ini yang berharta..
ketika kita merasa cantik dan rupawan, yang kita akui ya diri jasad ini..
semua berkaitan dengan jasad. di situlah keegoan.

jadi, rata-rata atau kebanyakan orang yang ego itu ialah yang merasa diri nya yang sebenarnya itu bukan lah jiwa. tetapi ya jasad ini. sedangkan orang yang mengenali diri sebenar diri (jiwa), ia menyadari diri sebenar nya itu ya yang bathin, bukan yang dzohir. sehingga tiada pengakuan diri terhadap jasad nya.

orang yang mengenali diri ( jiwa ).. ia akan hidup zuhud. tidak cinta dunia, tidak sombong, tidak ego. karna ia tidak di perbudak lagi oleh dorongan-doroangan jasad nya. semua yang berurusan jasad ya hanyalah sekedar nya saja.. tidak berlebih-lebihan.

Kaitan dengan Dzikir Nafas,
Dzikir Nafas adalah sebuah metode untuk mengaktifkan kesadaran jiwa. jika ingin mengenali diri sebenar diri (jiwa) ya ini lah metode nya. Jika kesadaran jiwa telah aktif, akan mengikis keegoan. kita kan peka dan lebih kenal seperti  apa ego itu.

Dzikir Nafas adalah amalan untuk mencapai keihsanan ( Sadar Allah ). Jika kesadaran jiwa telah aktif dan selalu menyaksikan Allah, apa  lagi yang mau di ego kan? yang jelas ego pasti lebur jika DN nya benar-benar. jika berDN tetapi semakin ego, berarti orang itu belum lah mengenali diri sebenar diri ( jiwa )..

My Ebook



Judul        : KESADARAN JIWA (Meraih Hidup Berihsan)
Penulis     : Andy Firmansyah
File          : Pdf ( Ebook )
Halaman   : 211 Hal
Terbit       : 2017
Harga       : Rp 50.000

Tentang Buku: 
Sedari kecil kita sangat lah jarang di ajarkan tentang keberihsanan( Sadar Allah ) kepada Allah. yang kita pelajari hanya ibadah jasmani, yaitu syariat, dan syariat, sedangkan  Wilayah hakikat atau wilayah Rohani sangat lah jarang yang mengajarkan.

Kita paham cara melakukan Sholat, tetapi hakikat sholat itu apa? mengapa tak dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar? Mengaji hanya sebatas membaca dan menumpuk ilmu. bersedakah hanya lah sebatas memberi, tetapi paham kah kita hakikat nya semua itu?

Setiap Hari kita membaca Al-Fatihah, " Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkulah kami mohon pertolongan." mengapa kita masih meminta pertolongan orang pintar, dan Kyai. Mengapa tiada keyakinan kepada Allah? Keislaman kita hanya lah sebatas nama, jika tiada keyakinan dan berserah diri kepada Allah.. itu belum Islam sesungguhnya.

Hidup tanpa keihsanan ( Sadar Allah ), sama saja seperti bangkai yang berjalan, jiwa nya mati. Oleh karna itu di buku ini saya jelaskan bagaimana cara meraih keihsanan ( Sadar Allah ) itu. yaitu dengan beberapa metode.. Dzikir Nafas, Patrap, dan komunikasi Al-quran. ketiga metode tersebut ialah cara cepat mencapai keihsanan.

Cara Membeli:
Silakan menghubungi Telp/Wa  : +62 812 70566960
Transfer uang ke Rekening Penulis, kirimkan bukti pembayaran via Whatsapp. Maka, file Ebook akan di kirmkan secepat nya ke whatsapp anda.

Pembayaran ke rekening:
A/n: Andi Firmansyah
Bank BNI
No Rek : 0152-8829-31


========================================================





Judul       : SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS ( Sebuah Perjalanan Jiwa )
Penulis     : Andy Firmansyah
File          : Pdf ( Ebook )
Penerbit   : Pandiva Buku
ISBN       : 9786027374867
Halaman   : 340 Hal
Terbit       : 2016
Harga       : Rp 50.000

Tentang Buku:
Apakah Anda Seorang Pecinta Spiritual? Jika Iya, Buku ini Wajib Anda miliki!

Sejati nya hidup itu ialah Menghamba kepada Allah SWT. Selama ini kita selalu beribadah dengan ibadah yang Umum (Syariat), tetapi sering kali ibadah itu tiada membekas dalam kehidupan kita. Rajin Sholat dan Dzikir tetapi di waktu yang bersamaan tiada dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. adakah yang salah dengan ibadah kita?

Itu karna kita belum memahami makna Hidup Berihsan (Sadar Allah). Dan di buku ini ialah tertulis segala pengalaman Si Pejalan (Salik) dalam mengenali Jati diri nya. Dengan sebuah Metode Dzikir Nafas kita akan Mencapai keihsanan, yaitu hidup penuh kesadaran kepada Allah. Sehingga segala ibadah Syariat itu mencapai kepada Hakikat yang sebenarnya.

Agar bisa menambah pengetahuan dan mencapai hidup berkesadaran kepada Allah. kami sangat merekomendasikan Anda untuk memiliki buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"

Buku ini berisi pengalaman kisah nyata si penulis, yang menuliskan segala pengalaman-pengalaman hidup setelah mengamalkan Dzikir Nafas . Buku ini di harap kan tidak hanya sekedar di baca, dan pembeli pun tertarik untuk mempelajari Dzikir Nafas. dan kami akan siap membantu berbagi ilmu dan membimbing siapa saja yang berminat untuk belajar. karna kami telah banyak merasakan manfaat nya dan memang seharusnya ilmu Dzikir Nafas ini di Syiar kan. Agar semua orang mencapai hidup berihsan (Sadar Allah) dan membuat ibadah lebih baik kepada Allah.

Cara Membeli:
Silakan menghubungi Telp/Wa  : +62 812 70566960
Transfer uang ke Rekening Penulis, kirimkan bukti pembayaran via Whatsapp. Maka, file Ebook akan di kirmkan secepat nya ke whatsapp anda.

Pembayaran ke rekening:
A/n: Andi Firmansyah
Bank BNI
No Rek : 0152-8829-31

Ujung Lidah di tempelkan ke langit-langit

Ujung Lidah di tempelkan ke langit-langit

Mengenai ujung lidah yang di tempelkan ke langit2.. itu ada manfaat nya secara ilmiah..

Ketika ujung lidah menempel ke langit2.. itu akan membuat rongga kerongkongan kita lebih melebar rongga nya. Sehingga Air liur mudah mengalir dan tidak menumpuk di kerongkongan.

Jika teman2 dalam berdzikir sering tersedak atau batuk karna air liur yg menumpuk, lebih baik lakukan lah hal berikut.

Tetapi jika kita dalam berdzikir sudah merasa nyaman, ya tidak menempel tidak apa-apa..

Jadi, cari yang nyaman saja.. tiada aturan khusus..

Saya memberi tahu ini karna pengalaman..

Dahulu saya juga bingung banyak orang yg berkata "ujung lidah itu di tempelkan ke langit2 ketika berdzikir.."

Tetapi tiada yg menjelaskan, manfaat nya apa? Mengapa harus begitu..?

Ketika saya batuk dan kerongkongan penuh dahak, saya coba.. ternyata memang lebih nyaman.

Jadi ini tidak sesuatu yg wajib.. tetapi boleh di coba jika kita sering bermasalah di kerongkongan..

LAPANG DADA

LAPANG DADA

setelah berbincang dengan pak Rizal dari kerinci saya pun bertanya, "apa yang berubah dari hidup pak rizal setelah mengamalkan dzikir nafas..?"

Beliau pun menjawab, " Alhamdulillah mas Andy, saya semakin lapang dada.. saya lebih menerima dengan kenyataan hidup ini.."

Alhamdulillah.. saya pun turut senang mendengarnya..

Berarti dzikir nafas itu telah teraplikasi kan dalam kehidupan kita. Orang yang terbiasa berdzikir nafas, akan terbiasa mengikuti nafas. Dengan mengikuti nafas.. berarti kita telah mengikuti kehendak-kehendak Allah. Karna pada setiap dorongan nafas itu ada kehendak Allah. Pasti lah dada ini lapang, kan kita rasakan ketenangan..

Begitu pula dalam kehidupan. Hidup ini kan lapang, tidak sesak. Karna akan lebih menerima ketetapan Allah. Walau ujian seberat apa pun juga, jika lapang dada pasti lah tenang.

Jika sudah mengamalkan dzikir nafas.. Tetapi masih sesak dada oleh kenyataan hidup ini, berarti pada level 1 kita masih gagal. Belum mengikuti nafas yang sesungguhnya.

Perbaiki dzikir kita.. sampai benar-benar mengikuti nafas. Karna pada dorongan nafas itu, ada kehendak Allah..

RASA

patrap gerak rasa
Patrap gerak rasa
RASA

Pernahkah anda sadari.. bahwa manusia itu bergerak dengan rasa? Rasa adalah suatu dorongan yang di luar kemampuan diri. Jika rasa itu muncul kita pun tak berdaya menolak nya. Itulah bukti bahwa manusia itu tiada berdaya di hadapan Allah. Apalagi yang bisa kita sombongkan?

Sebelum makan, pasti ada rasa lapar dahulu..
Sebelum tidur, ada rasa ngantuk..
Sebelum buang air, pasti ada rasa mules dahulu..

Banyak yang tidak menyadari.. bahwa segala gerak hidup kita ini ialah mengikuti rasa.

Bahkan ketika di kejar anjing, rasa takut pun kan muncul.. sehingga kita seperti di perintah kan untuk berlari.

Rasa ini lebih cepat dari pikiran. Dengan rasa kita kan bergerak dengan spontan tanpa berpikir.

Sedangkan bisikan syetan itu menyerang pikiran, sehingga sering membuat kita ragu dan merasa-rasa. Sangat berbeda dengan rasa keilahian, rasa adalah dorongan terdalam dari sesuatu yang di kehendaki Allah.

Rasa itu bukan lah sebutan, bukan tulisan atau pun huruf. Tetapi walau bukan itu semua.. kita memahami apa yang di perintahkan.

Bersyukurlah orang yang memahami rasa.. rasa itu lah kalam ilahi. Walau tak berhuruf, tak tertulis, tak bernama.. kita memahami segala perintah-perintah NYA..

Saya menulis ini pun dengan rasa.. bukan dengan pikiran, sehingga mengalir lah apa yang di rasa.

Harus kita pahami antara rasa dan merasa-rasa. Rasa itu mutlak dari Allah.. sedangkan merasa-rasa ialah bisikan nafsu yang ada di pikiran.

Rasa.. kita paham pada apa yang di perintah kan, dan tiada lah keraguan di dalam nya..

DENGAN NAMA ALLAH

DENGAN NAMA ALLAH

Ada seseorang yang menghubungi saya via Whatsapp dan ingin membeli Ebook saya. Dan aneh nya ia meminta Ebook tersebut di kirim duluan.. baru lah ia membayar belakangan. Alasan nya ia tak punya rekening, dan nanti akan membayar melalui rekening teman nya.

Saya pun jadi terdiam, bingung.. apa yang harus saya lakukan..?

Tahukah teman-teman.. apa yang terjadi? Ego diri ini terus membisiki di hati ini, " jangan mau..! Itu penipuan.. masa' hari gini tidak punya rekening? Dimana-mana jual beli, ada uang.. barulah ada barang! Enak saja.. mendapatkan barang tanpa membayar dahulu.." sangat jelas bisikan itu terus merayu.

Keakuan saya benar-benar di uji saat itu..

Orang itu pun melanjutkan, "apakah kita tidak bisa mengandalkan Allah Swt di sini.. kalau anda percaya kirimkan Ebook itu dahulu?"

Langsung lemas saya.. lebur lah keakuan saya. Gemetar takut tak berdaya ketika mendengar nama Allah. Dan Ebook tersebut pun saya kirimkan atas nama Allah.

Dalam hati saya pun berkata, "mana lah mungkin orang berani berbohong dengan nama Allah.. kalau ia berani berbohong, tak terbayangkan lah betapa murka nya Allah.."

Dari kisah ini bukan soal bayar atau tidak bayar. Tetapi pelajaran dan hikmah yang saya dapatkan ialah.. saya mendengar jelas bisikan Nafsu(Ego)..

Rabu, 20 September 2017

ENERGI SYUKUR

ENERGI SYUKUR

Orang yang selalu bersyukur kepada Allah itu ibarat Magnet. kebaikan demi kebaikan kan mendekat dan mendatangi nya di mana pun ia berada.

syukuri saja hal-hal yang kecil dahulu di pagi ini..
masih di beri nikmat nafas, masih bisa bangun di pagi hari, masih bisa melihat mentari.. syukuri saja semua itu.

jika segala sesuatu telah di syukuri, diri ini kan menebarkan vibrasi energi kebaikan. dan kebaikan demi kebaikan pun kan datang menghampiri diri ini..

Bangun pagi itu harus lah happy.. banyak bersyukur. jika di pagi hari saja sudah mengeluh bagaimana kebaikan kan datang di hari ini?

Jadi, awali lah pagi dengan bersyukur..

Sabtu, 16 September 2017

BAPAK RUMAH TANGGA

BAPAK RUMAH TANGGA

Pernah kah anda merasakan jadi bapak rumah tangga? jika anda mengalami nya saat ini bersyukur lah.. pasti keegoan anda kan terkikis habis.

Sekarang saya telah mengalami, dan sekarang lah baru saya rasakan betapa hebat seorang istri atau ibu itu.

karna kebutuhan ekonomi terpaksa lah istri saya bekerja. dan mau tidak mau.. saya lah yang menggantikan peranan istri di rumah.

memasak, ngantar anak sekolah, nyuci baju, nyuci piring, menyapu, dan mengepel.. segala tugas istri, terpaksa lah saya yang mengerjakan. Kaget..! sungguh saya kaget dengan kenyataan ini. ternyata menjadi bapak rumah tangga itu tidak mudah..

Dahulu saya menjadi raja, semua nya terima beres.. sekarang saya lah yang mengerjakan nya sendiri. lebur sudah ego suami. lebur lah keakuan harus di layani. benar-benar diri di buat tak berdaya.

Baru seminggu istri bekerja.. saya sudah merasakan jenuh. gimana tidak jenuh? setiap hari menyuci.. jemur pakaian, memasak, membersihkan rumah.. hari demi hari terus begitu. Tugas ini rasa nya lebih berat daripada pekerjaan saya dahulu sebagai pelaut. mengapa berat? karna bertentangan dengan keegoan diri saya.

Pernah piring kotor itu menumpuk sampai empat hari. karna saya sangat malas mencuci nya. sudah habis semua piring di rak piring, baru lah saya mencuci nya.

Akhirnya saya pun curhat kepada istri, " koq adik tahan ya bertahun-tahun mengerjakan ini. ini baru seminggu saja abang menjadi bapak rumah tangga, rasa nya seperti mau gila..!" hehe..

Istri saya pun tersenyum mengejek, " Baru tahu ya bang rasa nya..? hehe.. jangan kira enak menjadi ibu rumah tangga! begitulah saya selama ini. mengapa saya kuat? karna saya tahu posisi saya. itu semua kewajiban yang harus saya jalankan."

Dengan kesadaran jiwa yang tersambung kepada Allah, saya pun menangkap pesan-pesan Allah melalui istri. seolah Allah berkata, " Sekarang istri mu yang bekerja.. dan kamu yang di rumah, itu menjadi kewajiban mu Andy..!"

saya pun berkata-kata di dalam hati, " ini kah cara MU mengikis keegoan ku ya Allah? dahulu aku di layani.. sekarang aku lah yang melayani. dahulu aku ego terhadap istri, karna aku yang mencari, aku yang memberi, sekarang apalagi yang bisa ku sombongkan jika sudah begini?"

Akhirnya diri ini pun berdamai dengan kenyataan yang memang lah harus di terima. karna saya melihat Allah. semua ini skenario Allah. Allah sedang mendidik diri ini dengan gemblengan kehidupan. kalau Allah tidak buat begini.. pastilah saya tidak akan paham bagaimana menjadi seorang istri. mengurus rumah, mengurus anak.. sehingga bertambah sayang saya kepada istri.

untuk para suami, coba lah sekali-sekali kerjakan tugas istri.. biar tahu rasa nya bagaimana menjadi bapak rumah tangga.. jika sudah tahu rasanya.. pastilah rumah tangga kita tiada lagi keegoan..

Jumat, 15 September 2017

TIADA NAFAS

TIADA NAFAS

Ketika berDN.. nafas serasa hilang atau berhenti.. itu pertanda kita sudah masuk pada kesadaran jiwa..

Sehingga tiada menyadari lagi pada jasad. Bahasa saya itu istilah nya kesadaran jasad dan kesadaran jiwa telah terpisah.

Pasti banyak teman-teman yang jadi takut. " koq tiada nafas lagi.. apa kah aku mati?" Sehingga menjadi takut di wilayah ini.

Kita bukan mati.. tetapi hanyalah terpisah nya kesadaran di saat itu.

Ya sudah, lanjutkan saja ke Allah.. arah kan kesadaran hanya ke Allah..

Rabu, 13 September 2017

DOA SEBELUM BERDZIKIR NAFAS

DOA SEBELUM BERDZIKIR NAFAS

"Assalamualaikum. Bang Andy. Izin bertanya... Apakah ada doa atau bacaan niat sebelum melaksanakan Dzikir Nafas ini. Mungkin seperti tawasulan atau yang lainnya..? Terima kasih untuk jawabannya."

Jawab,
Waalaikumsalam wr wb.. Doa nya bebas pak tiada yang Khusus..

Kalau saya selalu.. saya awali dengan membaca,
1. Dua kalimah syahadat
2. Shalawat Nabi
3. Al -Fatihah
4. Al- ikhlas
5. An - Naas
6. Al - Falaq

Lalu berdoa lah," Ya Allah, izinkan aku mendekat kepada MU, perjalankan aku ya Allah..! Aku hanya ingin dekat.. tiada yang lain.."

Tiga surat terakhir.. itu untuk melindungi pikiran kita agar tidak di bisiki syetan. sehingga lebih mudah Fokus. sebelum berDN.. biasa kan berwudhu dahulu.. silakan di ikuti jika berkenan.. 🙏

DAYA NGANTUK

DAYA NGANTUK

"Bang Andy... Kenapa ya.. Kalau saya zikir nafas dengan Huu Allah itu selalu mengantuk.. Mau sambil duduk, apalagi sambil tidur.. Ngak sampai hitungan menit saya langsung tidur... Kalau zikir laila ha illah saya masih bisa seribu kali.. Tapi kalau zikir huu Allah sebentar langsung mengantuk.... Dan nggak bisa di tahan kantuk nya itu...???"

Jawab,
Mengapa dzikir yang lain mampu hingga ribuan kali.. sedang dzikir Huu Allah baru hitungan menit saja sudah tertidur? Karna dzikir "Huu Allah" telah menyatu dengan Nafas. Karna hakikat nafas kita ini memang lah menyebut Huu Allah dengan sendiri nya. Bagi pengamal dzikir nafas pasti pernah mendengar dan menyaksikan.

Lantas mengapa ada suatu daya yang membuat ngantuk begitu berat..? Karna DN ini ya hanya cocok dengan Huu.. Allah.. bukan sebutan Dzikir yang lain. Coba lah dzikir nafas ini memakai sebutan dzikir yang lain.. pasti hilang daya ngantuk itu.

Lantas apa yang harus kita lakukan ketika ngantuk menyerang?
Bukan di lawan.. tetapi ikuti lah daya itu. Tetapi jaga terus kesadaran ke Allah agar kita tidak ikut-ikutan tidur. Nanti akan ada pemisahan kesadaran. Jasad ini tidur.. jiwa tetap Sadar terus berdzikir.

Bahkan ada pengakuan seorang sahabat, ia menyaksikan ia tidak bernafas lagi. " apa aku ini sudah mati..?" Tetapi ada diri yang Sadar menyaksikan. Ia benar-benar kaget, sehingga menghentikan dzikir nya. 
Wajar sih kaget.. namanya juga pengalaman pertama.

Bersyukur lah bagi yang memahami daya ngantuk dalam berDN. apabila kita sudah terlatih, begitu lah cara kita mati nanti. Ketika ajal menjemput.. semoga kita seperti orang tidur, tinggal ikuti saja daya ngantuk itu..

Banyak orang yang luar biasa merasakan sakit nya ketika menghadapi sakratulmaut. ketika nafas sudah sampai kerongkongan.. 

Semoga yang sudah terbiasa berDN mudah melepaskan ikatan jasad ini. Ya seperti orang tidur.. tinggal ikuti saja daya nya, jiwa berserah ke Allah. Maka mudah lah kita tinggalkan jasad ini.

Selasa, 12 September 2017

KETENANGAN ADALAH KEBAHAGIAAN HAKIKI

KETENANGAN ADALAH KEBAHAGIAAN HAKIKI

" Saya pun merasa bersyukur di beri cobaan bang andi.. Alhamdullah.... Andai tidak di beri cobaan, makin jauh saya dari Allah. Ekonomi saya juga sekarang pas-pasan. Tapi saya punya satu yang saya banggakan.. Saya merasa tenang... Karna saya yakin Allah amat cinta kepada hambanya..."
Itulah pengakuan seorang sahabat, saya jadi merinding ketika membaca pengakuan nya.. memang ketenangan itulah kebahagiaan yang hakiki.

Sikap seperti sahabat ini, harus lah kita contoh.. di beri cobaan tetapi ia berprasangka baik kepada Allah, " Allah sayang kepada hamba nya" dan ia melihat sisi kebaikan dari segala kejadian, yaitu di beri cobaan/ujian pertanda Allah memanggil mendekat agar tidak jauh-jauh lagi.

Jadi cobaan/ujian dalam hidup itu bukan lah berarti buruk. Tetapi banyak kebaikan jika kita mau menyadari.. Allah sedang membentuk, mendidik, mengajarkan kita arti berserah diri yang sesungguhnya.

Jika punya uang baru merasakan ketenangan.. itu biasa.. semua orang juga bisa! Tetapi jika tak punya uang tetapi merasa tenang.. itu lah bentuk kasih sayang Allah..

Apa benar semakin beriman itu akan semakin di uji..? dan kebanyakan kena nya itu seperti ayat ini..

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

memang kebanyakan begitu.. ketika mulai lurus dan kembali kepada Allah, banyak yang terguncang dengan kemiskinan, kekurangan.. bukan satu dua orang sahabat  saya yang mengakui mengalami hal ini.

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

sebenarnya yang mengatakan inna lilahi itu, bukanlah orang lain. Tetapi diri kita sendiri yang harus benar-benar mau kembali, berserah kepada Allah.

"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)

di beri musibah koq di katakan kabar gembira? Itu apabila kita bersabar.. maka akan mendapatkan dua hal. Yaitu di ampuni dosa yang telah lampau dan di beri rahmat yaitu ketenangan.. itulah ciri orang yang mendapat petunjuk.

Mungkin jadi banyak yang takut.. "ngeri ah, jika beriman nanti saya jatuh miskin pula!"

Semiskin-miskin nya Nabi Ayyub.. itu tidak selama nya.. siapa bilang nabi Ayyub miskin sampai mati? Lihat ayat ini,

"Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 84)

ujian Allah itu adalah proses pembentukan diri menjadi hamba yang di kehendaki Allah.
Jadi ciri orang beriman ketika di beri ujian, kekurangan, kelaparan, penyakit dll.. ia merasakan ketenangan. Itu lah kebahagiaan yang hakiki. Karna yang di katakan ahli syurga itu ialah jiwa nya tenang.

Saya di beri ujian koq belum tenang ya bang Andy..?
Ya pahami lah ayat di atas.. karna tidak mau kembali kepada Allah. Merasa memiliki.. keegooan masih melekat pada diri, ya susah sendiri. Tidak menerima kenyataan. Coba semua itu di kembalikan pada Allah.. pasti lah tenang.

Mau miskin atau kaya.. jika tidak tenang ya sama saja. Pasti hidup ini menderita. Ketenangan itu lah yang mahal harga nya, tidak bisa di beli dengan uang. Tetapi itu lah rahmat dari Allah.. apabila kita benar-benar beriman.

Bagi jiwa yang tenang..
Mau makan pizza atau telor dadar.. ya sama saja..
Mau mewah atau butut.. ya sama saja..
Mau ada uang atau tak ada uang.. ya sama saja..

Karna jiwa yang tenang telah terjamin oleh rahmat Allah, ia telah lepas dari kemelekatan duniawi.

Itulah kebahagiaan yang hakiki..

Senin, 11 September 2017

SYARAT BERDZIKIR NAFAS

SYARAT BERDZIKIR NAFAS

Ada seorang sahabat yang bertanya..

" Bang saya ingin belajar Dzikir Nafas, Syarat-syarat nya apa saja bang, berapa biaya belajar nya? tetapi saya tidak pandai baca quran bang.. apa bisa?"

Jadi geli sendiri saya mendengar pertanyaan-pertanyaan seperti itu. kesan nya.. seperti mau ke rumah dukun saja ya, pakai syarat dan biaya segala..! hehe..

Syarat untuk mengamalkan Dzikir Nafas hanya satu, yaitu "Lurus ke Allah..!"

jadi luruskan dahulu niat kita sebelum belajar. tujuan kita apa belajar dzikir nafas ini..?

Bukan untuk nyari sakti..
Bukan untuk mencari penyembuhan..
Bukan untuk agar lancar rezeki..
Bukan untuk mencari ilmu ini -itu..
Bukan untuk ini-itu.. dll..

"Lantas saya dapat apa bang, kalau mengamalkan Dzikir Nafas..?" 

"ya tidak dapat apa-apa! kalau mau.. mari kita belajar. kalau ragu.. yang mundur saja.. daripada nanti kecewa tak dapat apa-apa..?" sengaja saya jelaskan di sekarang.. agar nanti tidak kecewa!

Syarat utama adalah Lurus ke Allah, mentauhid kan Allah tidak menyekutukan dengan apa pun. 

"Tetapi saya tidak bisa baca Quran bang..?" 

ya tidak apa-apa. saya pun tidak pandai baca quran. tetapi setelah saya mengamalkan dzikir nafas, dan kesadaran kepada Allah senantiasa tersambung. saya menjadi rindu kepada Al quran. Akhirnya saya mempelajari Al quran.. diri ini selalu ingin berdialaog dengan Allah. melalui Al quran lah Allah berkata-kata dan menuntun keseharian saya.

"Biaya nya bang..?"

Waduh.. nih biaya nya sangat mahal..! hehe..
mengapa mahal..? karna tak bisa di bayar dengan uang. tetapi bayar lah dengan kesungguhan ingin belajar. orang yang menghargai ilmu ialah orang yang sungguh-sungguh dalam mengamalkan nya. derajat keilmuan itu tergantung seberapa sungguh-sungguh nya kita menggali sendiri.

Jika syarat dan biaya nya belum mampu.. lebih baik undur diri saja. karna Dzikir Nafas hanyalah untuk orang yang lurus dan sungguh-sungguh ingin belajar.

jika tekad sudah bulat dengan semua itu.. mari kita sama-sama belajar. karna saya juga masih terus belajar..

TIDUR DALAM KESADARAN JIWA

TIDUR DALAM KESADARAN JIWA

TIDUR DALAM KESADARAN JIWA

     Mungkin teman-teman sering mendengar kisah/riwayat yang mengatakan, “Tidurnya seorang berilmu lebih baik daripada ibadah/Sholat nya seorang yang bodoh(tanpa ilmu).” Awal nya saya juga bingung, “apa ya makna kalimat tersebut, apa benar tidur nya orang berilmu lebih baik?” 

     Setelah menjalani Dzikir Nafas dan mengerti tentang kesadaran jiwa, semakin lah saya mengerti. Bahwa yang di maksud itu ialah, Seorang berilmu yang sedang tidur itu jiwa nya tidak tidur.. tetapi selalu berdzikir kepada Allah (Sadar Allah). Sedangkan orang yang sedang sholat itu, jiwa nya lalai dari kesadaran nya kepada Allah. Sehingga sholat yang di kerjakan nya itu ialah ibadah kosong. Maka nya tidur orang berilmu itu lebih baik.

      Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”. Jadi hati atau amal itu harus lah sebati atau sinkron. Jika sholat kita itu hanya lah sebatas ibadah sajad saja, tanpa ada kesadaran kepada Allah di dalam hati ini.. sangat wajar lah tidur nya orang yang berdzikir itu lebih baik di hadapan Allah. Sedangkan dalam keadaan jasad nya tidur saja dia tidak lepas dari Dzikir kepada Allah, apalagi di saat Jasad nya terjaga, tentu lah dzikir itu tidak pernah putus di hati nya.


Cara Latihan: 
  • Tidur lah seperti gambar di atas, rileks kan seluruh tubuh kita. Letak kan kedua tangan di atas dada, agar kita bisa menyadari setiap nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya. Ketika nafas masuk dada kita akan mengembang. Dan ketika nafas keluar, dada ini akan mengempis. Sadari terus seluruh daya/dorongan nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya.
  • Cara nya hampir sama dengan berdzikir nafas ketika duduk timpuh. Hanya saja ini dengan posisi berbaring. Setelah bisa mengikuti nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya, iringi dengan dzikir Hu.. Allah.. di dalam hati.
  • Jangan berpikir, lakukan sampai lah jasad ini tertidur. Ketika kita sudah mulai merasakan kantuk yang amat dalam, jagalah kesadaran kita kepada Allah. Di situ lah pintu masuk untuk masuk kepada kesadaran jiwa.  
  • Apabila telah terlatih, maka nanti kita/diri akan terpisah dari kesadaran jasad ini. Kita mengetahui jasad ini telah tertidur, dan jiwa/diri kita tetap Sadar berdzikir kepada Allah. Ini lah kualitas yang sangat baik. Walau kita tertidur hanya dua jam saja, tetapi seperti sudah tidur selama enam jam. Tubuh ini akan vit dan segar bugar.

     Lakukan setiap kita tidur, dimana pun dan kapan pun. Apabila Allah berkehendak Ajal tiba menjemput nanti, semoga kita sudah terlatih pulang dan meraih Khusnul khotimah, karna kita selalu berdzikir kepada Allah SWT.

Minggu, 10 September 2017

SYARIAT DAN HAKIKAT ADALAH SATU

SYARIAT DAN HAKIKAT ADALAH SATU

Syariat dan hakikat itu ialah adalah satu. Seperti jiwa dan raga..

Raga tanpa jiwa tidak bisa di katakan sebagai manusia. Tetapi itu hanyalah bangkai. Begitu pula syariat tanpa hakikat.. ya hanyalah bangkai yang berjalan..

Bersedekah tanpa jiwa yang Sadar Allah..  ya hanya sebatas memberi.
Berdzikir tanpa jiwa yang sadar Allah.. ya hanyalah sebatas menyebut.
Sholat tanpa jiwa yang sadar Allah.. ya hanyalah sebatas nunggang-nungging saja.

Di manakah letak kesempurnaan ibadah yang tanpa jiwa? 

Jadi syariat dan hakikat itu memang lah tidak terpisahkan. Harus senyawa, sebati, dan seirama.. dan orang yang melakukan ibadah dengan kedua nya itu lah yang di sebut makrifat kepada Allah. Ia mengenal dan memahami syariat dan hakikat itu adalah satu. Tidak terpisahkan.

Jika ada orang yang mempelajari makrifat tetapi tidak lagi sholat lima waktu karna merasa diri nya telah sholat secara hakikat.. itu sama saja seperti hantu gentayangan tak tentu arah. Karna beribadah tanpa raga/jasad. Bukan lagi manusia namanya, jika tanpa raga.

Jadi mudah saja kita menyimpul kan..
Ibadah tanpa syariat.. ya jadi hantu..
Ibadah tanpa hakikat.. ya jadi bangkai..
Itu bukan lagi manusia.. yang di katakan manusia ya seutuhnya.. jiwa dan raga ya satu..!

Ketika kita menyatukan kedua nya beribadah dengan syariat dan hakikat yang bersamaan.. itu lah Ahli makrifat yang sesungguhnya..

BERBICARA DENGAN ALLAH

BERBICARA DENGAN ALLAH

Ini uraian yang sangat dalam.. jadi mohon di pahami benar-benar agar tidak salah paham.

Bisakah kita berbicara dengan Allah? Mari kita kaji ayat berikut..

Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ  اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ

"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)

jadi ada tiga cara Allah berbicara kepada manusia.. yaitu dengan wahyu, belakang tabir, dan utusan (malaikat).

Melalui wahyu/Ilham,
Wahyu/ilham ialah kalam Allah yang di hujamkan pada qalbu manusia. Walau tanpa huruf dan suara kita bisa memahami nya. Untuk memahami wahyu ini ialah kesadaran jiwa kepada Allah harus lah aktif/ON.

Di belakang tabir,
Makna di belakang tabir ialah dinding penyekat atau perantara. Seperti kita berkomunikasi melalui Al quran. Ketika membaca Al quran kita seperti berdialog kepada Allah. Atau juga melalui kejadian demi kejadian dalam kehidupan.. kita bisa membaca kalam-kalam Allah. Ini juga kesadaran kepada Allah harus lah Aktif/ON.

Melalui Malaikat,
Makna malaikat ialah penyampai wahyu atau utusan Allah yang menyampaikan wahyu. Malaikat bisa berwujud dan menjelma menjadi apa saja. Contoh nya ketika kita sedang ngobrol-ngobrol bersama teman. Ketika kesadaran kepada Allah tersambung, kita kan memahami.. bahwa Allah lah yang berkata-kata melalui teman kita itu.
Bahkan ketika melihat seekor kucing di pinggir jalan saja.. terkadang kita bisa membaca pesan-pesan Allah.

Begitulah cara Allah berbicara atau berdialog bersama manusia..

Jadi, dalam kita berdzikir nafas dan mendengar suara-suara atau bisikan pada qalbu.. itu jelas bukan suara Allah. Abaikan lah segala suara itu..

Karna Allah itu laisa kamislihi syaiun.. tidak di serupa kan dengan apa pun. Jika Allah itu berbicara dan bersuara, seperti apa kah suara Allah? Suara lelaki kah.. atau suara perempuan..? Jadi abaikan lah segala suara yang kita dengar dalam berdzikir. Jelas itu bukan Allah..!

Jadi, untuk berbicara dan berkomunikasi dengan Allah.. harus lah dengan ketiga hal itu. Melalui wahyu, di belakang tabir, dan melalui malaikat penyampai wahyu.

Inti nya hanya pada kesadaran jiwa. Jiwa yang Sadar Allah.. maka kan jelas lah membaca segala kalam-kalam Allah. Sungguh kita tiada keraguan di dalam nya..

Sabtu, 09 September 2017

MARAH

MARAH

Orang yang sedang marah itu sebenarnya ialah ahli neraka. Ia sedang merasakan panas nya neraka. Panas, gerah, pitam, hingga sesak dada..! Hehe..

Apa penyebab orang marah-marah.. ? Rata-rata ya karna keinginan nya tak terpenuhi, jika keinginan nya tak sesuai harapan.. marah pun kan mengahmpiri diri.

Wajah memerah, mata memerah.. itu kobaran neraka dalam diri nya. Tersiksa.. tetapi ia tak Sadar bahwa ia sedang di neraka!

Jangan lah kita ikuti kemarahan. Sesungguhnya itu akan menyiksa diri kita sendiri. Sering marah-marah, justru akan mengundang penyakit..

Ketika marah berlindung lah kepada Allah.. " ya Allah redakan lah rasa marah ini!" Pasti nanti akan mereda dan Allah turunkan ketenangan di hati kita.

Marah itu karna masih ada keinginan..
Marah itu karna ego yang menggunung..

Sadari lah Allah ketika marah, bersabar.. pasti kita kan selamat dari celaka.. orang marah itu pasti celaka.. pasti tidak sabar.. ujung-ujung nya diri sendiri yang merugi..

Kita banyak tidak sadar.. ternyata kita merasakan neraka ketika ego diri menguasai diri..

UJIAN DARI ORANG-ORANG TERDEKAT

UJIAN DARI ORANG-ORANG TERDEKAT

"Assalammualaikum bang Andy. Mau tanya nih. Kenapa kalau kita sudah banyak menjalankan dan istiqomah dalam beribadah godaan itu sering sekali muncul dari lingkungan keluarga. Baik anak dan juga istri . Namun bila kita sudah melepaskan amarah itu seperti biasa semua seperti tidak ada kejadian apa-apa . Gimana menurut bang Andy..? terima kasih."

Jawab,
Waalaikumsalam wr wb..

Untuk pertanyaan ini.. sudah ada ayat nya di Al quran..

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghabun: 14- 15)

ketika kita mulai mendekat kan diri kepada Allah maka kita kan di uji Allah dengan keegoan. kebanyakan memang lah seperti itu.. ego diri ini akan di kikis Allah habis-habisan. dan yang paling sering terjadi Allah memberi ujian itu melalui orang-orang terdekat dahulu. baik anak, istri, keluarga dan sanak family.

Pasti kita kan merasa.. ego diri ini seperti di injak-injak. Istri melawan kepada Suami.. anak melawan kepada ayah! selagi kita menyandang pangkat suami atau ayah.. pastilah keegoan akan merasa seperti tak di hargai.

Banyak orang yang lalai.. bahwa itu bentuk ujian Allah. kita memperturut ego.. ataukah meleburkan keegoaan?

mengapa setelah melepaskan kemarahan kita biasa-biasa saja? itu karna ego dan nafsu telah terpuaskan. padahal Allah menyuruh kita memaafkan, berarti kita telah kalah akan ujian Allah.

istri dan anak menjadi musuh itu seperti apa?
Sangat banyak para suami atau ayah itu menjadi pencuri hanya untuk memenuhi keinginan istri dan anak. mengapa ia tak berani menolak? karna ia takut di benci istri dan anak-anak nya. banyak yang tidak sadar.. bahwa kita menjadi durhaka itu karna anak dan istri. itu adalah bentuk ujian Allah dari orang-orang terdekat di sekitar kita.

Mungkin saat ini kita di uji dengan kemiskinan, di PHK, pengangguran. sehingga istri lah yang mencari Nafkah. ketika kita tak dapat memenuhi keinginan anak-istri, maka harga diri kita kan di injak-injak..! marah kah diri ini? jangan melihat anak-istri.. tetapi lihat lah Allah yang menguji.

Sadari lah, semua ini bentuk pelajaran Allah.. untuk mengikis keegoan kita. Jika kita melihat Allah.. pasti lah diri bersabar dan memaafkan..

Apa pun itu.. lihat lah Allah nya..!

GROUP KESADARAN JIWA

GROUP KESADARAN JIWA

Dahulu guru saya pernah berkata, "Belajar ilmu ketuhanan itu cocok-cocok an.. Mungkin sebahagian orang tidak cocok dengan saya, tetapi merasa cocok dengan mas Andy. jika mereka ingin belajar.. arahkan lah mereka! yang penting pakai gaya dan style mas Andy sendiri.. tetap arahkan lurus kepada Allah.."

itu lah pesan guru saya setahun yang lalu..
Sungguh saya sangat bersyukur mempunyai sosok guru yang zero. tak pernah merasa tersaingi oleh murid-murid nya. malah ia  selalu mendorong kami untuk berdakwah dan mengikuti jejak beliau.

Awal nya saya tidak yakin dan tidak percaya diri, siapalah saya bisa mengarahkan orang ke Allah? tetapi hari demi hari semakin banyak lah yang mengikuti segala tulisan dan ingin belajar lebih dalam.

karna perintah Allah itu semakin jelas.. saya pun memberanikan diri membuat sebuah group " Kesadaran Jiwa".. bagi yang sungguh-sungguh ingin belajar.. mari kita belajar bersama di group tersebut.

Anggap lah group tersebut menjadi wadah untuk kita berbagi cerita.. menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. saya tidak berani mengaku guru, karna guru saya saja tidak pernah mengaku guru! tiada guru, tiada murid.. kita sama-sama belajar, sama-sama berjalan menuju Allah.

Topik di group ialah kita berbagi tentang,
- Dzikir Nafas Sadar Allah
- Patrap
- Komunikasi Al - Quran
- dan pelajaran Allah dalam kehidupan

Jadi ceritakan lah pengalaman demi pengalaman agar bisa di ambil hikmah dan pelajaran. point penting tujuan group ialah, Lurus kepada Allah..!

Bagi yang sungguh-sungguh ingin belajar bersama..
Hubungi Wa saya di +62 812 70566960 untuk masuk ke Group.

Setiap anggota wajib memakai nama Asli, agar kita saling kenal.. di sini bukan untuk main-main atau hanya mencari ilmu, tetapi kita sungguh-sungguh ke Allah.