TIDAK MELIHAT APA-APA
"salam bang Andy. saya ada membaca postingan di facebook abang mengenai "pemandangan dalam perjalanan". tetapi selama saya duduk berdzikir.. atau saya melakukan DN, saya tidak pernah mengalami pemandangan yang seperti orang lain alami. apa ada yang salah dengan dzikir saya, atau khusyuk saya itu.. masih belum pas ya?
jangan kan pemandangan.. atau merasa solat di masjidil haram secara sadar.. semua nya tak ada.. kosong aja.. 😓
karna.. teman saya juga pernah mengalami.. lagi berdzikir.. tiba tiba sampai di depan kabah. makanya.. saya pikir.. mungkin saya masih belum sampai ke Allah.. karna tidak melalui apa yang seperti teman saya lalui."
Jawab,
Waalaikumsalam wr wb..
Jika kita tidak mengalami pengalaman spiritual seperti teman-teman yang lain dalam berdzikir nafas, jangan lah berkecil hati. perumpamaan orang yang melihat dan yang tak melihat itu ialah seperti ini..
Jika kita buru-buru ingin menuju suatu tempat apakah yang kita sadari? tentu yang ada di hati dan fokus kita itu hanya lah kepada tujuan. tentu kita tidak terlena lagi oleh pemandangan kiri-kanan.
contoh nya saja ketika kita sedang bermain handphone atau bermain game.. apakah kita menyadari keadaan sekeliling? terkadang istri mengajak bicara saja sering kita abaikan. tak dengar lagi apa yang istri katakan. padahal istri kita itu ada di sebelah, bukan nya jauh. itu karna kesadaran kita hanya fokus kepada handphone.. tak perduli lagi di sekeliling.
Begitu pula dalam berdzikir nafas.. jika kesadaran jiwa telah tersambung kepada Allah, dan yang kita tuju hanya lah Allah.. tiada lagi lah pemandangan. tak melihat lagi ini dan itu.
Justru orang yang tak melihat ini-itu yang lebih bagus. karna tiada godaan. berbeda dengan yang melihat, jika kesadaran nya tidak lurus ke Allah.. ia kan terlena oleh sensasi-sensasi pemandangan. terlalu asyik di wilayah pemandangan.. sehingga jadi lupa tujuan.
Padahal tujuan berdzikir ya menyadari Allah yang dekat. menemui Allah..! Jadi jangan pernah merasa gagal dalam berdzikir nafas jika tak melihat apa pun.. yang penting kesadaran jiwa kita selalu tersambung kepada Allah. itulah khusyu yang sesungguhnya.. bukan yang melihat ini-itu.
mereka yang di perlihatkan ini-itu atas kehendak Allah.. Allah lah yang memperlihatkan pemandangan kepada mereka. dan kita yang tak melihat apa-apa.. juga atas kehendak Allah, berarti Allah sayang pada kita, dalam berdzikir tiada godaan.
Jadi melihat dan tak melihat.. itu sudah benar, tiada yang salah..! lantas yang salah itu yang bagaimana..? yang salah ialah apabila melihat ini-itu.. ia lalai. lupa tujuan.. sehingga kesadaran nya hanya pada pemandangan, tidak lagi ke Allah.
dan apabila tak melihat apa-apa.. hanya kosong saja dan tenang ia juga lalai.. akhirnya karna terlalu tenang hilang kesadaran, kita jadi malah ketiduran. ini juga salah..!
Jadi inti berdzikir itu ialah bukan mellihat atau tak melihat.. tetapi kesadaran yang selalu tersambung kepada Allah. kita sadari Allah yang dekat.. hingga tiada berjarak. itu Dzikir yang sesungguhnya..
Salam Yaaaa Salam 🙏🙏🙏
BalasHapus