PEMANDANGAN DALAM PERJALANAN
Ada seorang sahabat yang mengamalkan Dzikir Nafas setelah menonton video youtube saya. Beliau pun mengikuti step by step seperti di video tersebut.
Tetapi banyak keanehan yang beliau alami setelah mengamalkan dzikir nafas. Tiga hari berturut-turut beliau melihat pemandangan yang membuat nya bingung.
Dalam berdzikir nafas, beliau di per lihat kan rumah tetangga nya yang ramai dengan orang yang berduka cita. Dan tepat di hari ketiga.. ternyata apa yang di lihat nya itu menjadi kenyataan. Ternyata tetangga nya meninggal dunia. rumah dan lorong yang di lihat nya dalam berDN sama percis. Ramai orang yang berduka cita.
Lantas beliau pun menceritakan pengalaman nya dalam berDN yang sholat di mesjid madinah dan Mesjid Al Aqso.. sungguh benar-benar dalam keadaan Sadar.
Atas kebingungan ini beliau pun menelepon saya dan bertanya, " apakah ada yang salah dengan dzikir saya ini bang Andy..?"
Jawab,
Semoga jawaban ini bisa menjawab segala pertanyaan teman-teman apabila mengalami hal yang sama dalam berdzikir nafas.
Ingin Melihat dan di perlihatkan itu berbeda. Beda nya dimana..? Orang yang ingin melihat berarti tujuan ya ingin melihat apa yang di inginkan nya itu. Di sini ada ego.
Sedangkan orang yang di perlihatkan, ialah ia akan melihat walau ia tidak menginginkan. Walau tiada niat ke situ.. pasti akan melihat.
Contoh saja dalam sebuah perjalanan. Kita berjalan dari jakarta ke surabaya, dalam perjalanan itu pastilah banyak yang kita lihat. Mungkin ada pasar, ada hutan, ada bukit, ada jembatan.. pasti macam-macam yang kita lihat.
Jika niat lurus ingin ke surabaya, pastilah walau melihat pemandangan kita akan meneruskan perjalanan. Karna tujuan kita surabaya.
Sangat berbeda dengan orang yang ingin melihat.. ketika ia melihat keramaian, ada pasar malam.. pasti ia kan berhenti di situ. Sehingga lupa lah pada tujuan.
Begitu juga dalam berdzikir nafas. Dzikir Nafas ialah amalan mengaktifkan kesadaran jiwa. Jika jiwa sudah sadar.. akan ada sebuah perjalanan, dan tentulah banyak melihat pemandangan. Di sini kita tidak boleh lengah.. ingat lah pada tujuan!
Tujuan berdzikir ialah menyadari Allah yang dekat. Menemui Allah hingga tidak berjarak. Dan dalam perjalanan itu pastilah banyak sensasi yang kita rasakan.
Harus kita pahami kunci dalam berdzikir nafas ialah, lurus ke Allah.. tujuan kita Allah. Jangan terlena oleh sensasi dan pemandangan. Karna itu hanyalah penglihatan dalam perjalanan.
Jika melihat ini dan itu.. ya syukuri saja, tetapi jangan lalai. Jangan lupa pada tujuan. Jangankan sholat di madinah, jika sudah mencapai syurga pun.. syurga itu harus kita tinggal kan, karna tujuan kita Allah.
Sangat banyak orang yang berspiritual itu tersesat di wilayah pemandangan. Bisa ke sini.. bisa ke sana.. padahal hanya jalan di tempat.. belum berjalan ke Allah. Ia tidak sadar, perjalanan nya telah terhenti di kala itu.
Selagi masih melihat, masih mendengar, masih di rasa-rasa.. berarti kita masih di wilayah pemandangan, belum berjalan ke Allah..
Jadi terus lah berjalan.. sampai kita menyaksikan Allah. Nanti kan kita pahami makna La ilaha ilallah..!
Tiada satu apa pun, kecuali hanya kewujudan Allah saja.
Salam Yaaaa 🙏🙏🙏
BalasHapus