SIGNAL ALLAH
Sudah dua orang yang curhat tentang pekerjaan nya yang bertolak belakang dengan hati nurani nya. Yang satu tentang riba, dan yang satu lagi tentang korupsi. Kedua sahabat ini sungguh dalam kebingungan dan penuh dilema.
Mungkin kita pribadi tidak menginginkan, tetapi lingkungan pekerjaan lah yang memaksa kita berbuat seperti itu. Apa yang harus di lakukan..?
Haruslah kita pahami, Rasa tidak nyaman, gelisah, merasa bersalah.. tidak tenang, itu sebenar nya ialah signal dari Allah.. semoga kita peka! Banyak uang, makin berharta, mengapa tiada ketenangan? Di hantui rasa bersalah..
Merasa tidak tenang ketika melakukan kesalahan, sebenarnya itu pertanda Allah sayang kepada kita. Di berilah signal atau tanda bahwa itu salah! Yang celaka nya ialah apabila ketika melakukan dosa atau kesalahan kita tenang-tenang saja, menikmati, dan nyaman.. itu pertanda Allah semakin membuat sesat diri ini.
Ini adalah ciri-ciri orang yang mengejar dunia, tetapi tiada mendapat kan akhirat. Untuk dunia (jasmani) semua ia dapatkan, berharta, mewah, semua ada. Tetapi tiada kebahagiaan akhirat ( rohani). Rohani nya kering, kosong, tandus lagi gersang.
Jika berhenti kerja, bagaimana anak istri saya, lantas mau kerja apa? Kalau dapat kerja lagi, kalau tidak bagaimana memenuhi kebutuhan hidup saya? Itulah ketakutan di hati mereka.
Menurut saya, lebih baik kita miskin daripada mendapat siksa neraka. Karna syurga neraka itu bukan saja nanti.. tetapi sekarang juga ada. Tiada ketenangan jiwa itu sudah ahli neraka. Karna Allah bilang, ahli syurga ialah jiwa-jiwa yang tenang.
Di saat ini.. diri kita pasti berperang hebat. Jiwa kita menyadari itu salah, sebenarnya menolak! Tetapi jasad semakin di kuasai Nafsu. Inilah jiwa-jiwa yang terkurung dalam sangkar raga. Sudah tahu salah, tetapi tak dapat berbuat apa-apa.. tidak merdeka.
Banyak orang yang tidak sadar, di saat itu syetan menyerang, di bisiki ketakutan dan ketakutan, was-was..
" jika berhenti kerja, nanti kamu akan miskin. Anak-istri mu bagaimana? Kebutuhan hidup mu bagaimana? Membayar ini-itu bagaimana" akhirnya kita pun ragu untuk berhijrah.
Padahal Allah sudah janji kan, " Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak." (QS. An Nisaa : 100)
harus kita pahami, rezeki yang banyak itu bukan lah setelah berhijrah jadi kaya, banyak uang. Tetapi ketenangan hidup itulah rezeki yang berkah..
Allah itu maha kaya.. yang kita sembah itu dzat yang maha kaya, pemilik alam semesta. mengapa pula kita takut kekurangan..? Dimana letak keyakinan kita..?
Jika sudah tiada ketenangan jiwa, jangan abaikan signal dari Allah.. berhijrahlah. Sumber rezeki bukan di situ saja.. yang penting kita yakin, kita berserah kepada Allah. Jika diri telah berserah, pasti lah hidup ini dalam jaminan Allah..
Yang penting.. yakin saja..!
Yaaa Aziizul Hakim
BalasHapusYaaa Ghoniyyun Hamiid
Salam Yaaaa Salam,,,,,Bang Andy 🙏🙏🙏