Sabtu, 16 September 2017

BAPAK RUMAH TANGGA

BAPAK RUMAH TANGGA

Pernah kah anda merasakan jadi bapak rumah tangga? jika anda mengalami nya saat ini bersyukur lah.. pasti keegoan anda kan terkikis habis.

Sekarang saya telah mengalami, dan sekarang lah baru saya rasakan betapa hebat seorang istri atau ibu itu.

karna kebutuhan ekonomi terpaksa lah istri saya bekerja. dan mau tidak mau.. saya lah yang menggantikan peranan istri di rumah.

memasak, ngantar anak sekolah, nyuci baju, nyuci piring, menyapu, dan mengepel.. segala tugas istri, terpaksa lah saya yang mengerjakan. Kaget..! sungguh saya kaget dengan kenyataan ini. ternyata menjadi bapak rumah tangga itu tidak mudah..

Dahulu saya menjadi raja, semua nya terima beres.. sekarang saya lah yang mengerjakan nya sendiri. lebur sudah ego suami. lebur lah keakuan harus di layani. benar-benar diri di buat tak berdaya.

Baru seminggu istri bekerja.. saya sudah merasakan jenuh. gimana tidak jenuh? setiap hari menyuci.. jemur pakaian, memasak, membersihkan rumah.. hari demi hari terus begitu. Tugas ini rasa nya lebih berat daripada pekerjaan saya dahulu sebagai pelaut. mengapa berat? karna bertentangan dengan keegoan diri saya.

Pernah piring kotor itu menumpuk sampai empat hari. karna saya sangat malas mencuci nya. sudah habis semua piring di rak piring, baru lah saya mencuci nya.

Akhirnya saya pun curhat kepada istri, " koq adik tahan ya bertahun-tahun mengerjakan ini. ini baru seminggu saja abang menjadi bapak rumah tangga, rasa nya seperti mau gila..!" hehe..

Istri saya pun tersenyum mengejek, " Baru tahu ya bang rasa nya..? hehe.. jangan kira enak menjadi ibu rumah tangga! begitulah saya selama ini. mengapa saya kuat? karna saya tahu posisi saya. itu semua kewajiban yang harus saya jalankan."

Dengan kesadaran jiwa yang tersambung kepada Allah, saya pun menangkap pesan-pesan Allah melalui istri. seolah Allah berkata, " Sekarang istri mu yang bekerja.. dan kamu yang di rumah, itu menjadi kewajiban mu Andy..!"

saya pun berkata-kata di dalam hati, " ini kah cara MU mengikis keegoan ku ya Allah? dahulu aku di layani.. sekarang aku lah yang melayani. dahulu aku ego terhadap istri, karna aku yang mencari, aku yang memberi, sekarang apalagi yang bisa ku sombongkan jika sudah begini?"

Akhirnya diri ini pun berdamai dengan kenyataan yang memang lah harus di terima. karna saya melihat Allah. semua ini skenario Allah. Allah sedang mendidik diri ini dengan gemblengan kehidupan. kalau Allah tidak buat begini.. pastilah saya tidak akan paham bagaimana menjadi seorang istri. mengurus rumah, mengurus anak.. sehingga bertambah sayang saya kepada istri.

untuk para suami, coba lah sekali-sekali kerjakan tugas istri.. biar tahu rasa nya bagaimana menjadi bapak rumah tangga.. jika sudah tahu rasanya.. pastilah rumah tangga kita tiada lagi keegoan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar