Selasa, 31 Mei 2016

Permintaan

PERINTAH ALLAH ITU SESUAI DENGAN PERMINTAAN

وَاِذَا  سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ  ؕ  اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 186]

Jika telah meminta sesuatu kepada Allah, maka akan ada perintah-perintah nya untuk mencapai apa yang kita pinta. Semua itu pasti ada proses nya, tidak mungkin sim sa la bim abra kadabra. hehe..

Contoh nya, kita minta kekayaan atau rezeki yang lebih. Setelah meminta, pasti Allah akan memberi perintah untuk mendapat kan kekayaan atau rezeki yang berlebih itu.

Setelah turun perintah, beriman lah dan penuhi perintah itu dengan sungguh-sungguh. Maka kita akan dapatkan apa yang kita pinta.

Jika kita saat ini hanya seorang karyawan biasa, hanya makan gaji bulanan 3-5 juta perbulan.. bagaimana mau kaya? Habis bulan, habis lah gaji itu. Gaji pun pas-pasan saja dengan kebutuhan hidup.

Pasti nanti Allah akan beri perintah.. dan kita harus peka menangkap perintah itu. Apakah berbisnis atau berdagang.. pokok nya pasti ada perintah.

Jika ada dorongan berdagang misalnya.. atau melakukan suatu usaha. Jalankan saja dengan penuh keyakinan kepada Allah. Maka rezeki berlebih yang kita pinta itu akan di berikan Allah lewat perintah nya (dagang).

Jadi jangan hanya banyak doa, banyak minta saja.. tetapi kita tidak memenuhi perintah. Bagaimana mau di kabulkan?

Dan memenuhi perintah Allah ini kita harus zero/ nol ego. Karna tidak bisa di tebak apa perintah nya itu. Terkadang perintah Allah itu bertentangan dengan kehendak diri kita. Jadi harus nol ego baru bisa jalan atau terlaksana.

Perintah itu sama dengan ilham-ilham Allah. Dan bisa di pahami bagi hamba yang SADAR ALLAH..

DUNIA - AKHIRAT

DUNIA - AKHIRAT

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."
[QS. Al-Baqarah: Ayat 201]

Akhirat itu bukan lah nanti, tetapi sekarang dan saat ini. Surga-neraka juga bukan nanti tetapi saat ini.

Kita selalu berdoa meminta kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Apakah hidup di dunia ini dahulu di berikan kebaikan barulah nanti di akhirat di beri kebaikan juga? Bukan itu..

Lantas seperti apa kehidupan akhirat itu?
Dunia-akhirat itu sebenarnya ialah ibarat jiwa dan jasad.

Dunia = jasad..
Akhirat = jiwa..

Makanya di katakan hidup di dunia ini hanya sementara dan kehidupan akhirat lah yang kekal. Mengapa begitu? Memang nya berapa lama sih umur kita hidup dengan jasad ini? Makanya di bilang sementara, paling lama.. 40-60 tahun. Sementara jiwa ini tidak pernah mati. Ketika kita Meninggal nanti jiwa masih melanjutkan kehidupan nya di alam kubur/barzakh.

Surga neraka juga ada saat ini. Apa saja ciri-ciri nya..?

Surga = bahagia, tenang, tentram, ikhlas, puas, sabar, syukur, penuh rahmat..

Neraka = susah, gelisah, mengeluh, sakit hati,iri, dendam, penuh adzab/sengsara..

Jadi kebaikan dunia akhirat atau kebaikan jiwa dan jasad itu harus seimbang. Jika tidak mendapat kebaikan jasad, cukup lah kebaikan jiwa itu kita dapatkan. Itulah makna kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia.

Berapa banyak orang yang mendapat kan kebaikan dunia/jasad tetapi kehidupan akhirat/jiwa nya menderita? Harta banyak, hidup berlimpah, segala nya ada, tetapi tiada ketenangan jiwa. Hidup nya susah, mengeluh, Selalu penuh masalah, sakit-sakitan bertahun-tahun, makanan nya pun banyak pantangan. Itulah neraka.

Tetapi ada orang yang tiada mendapat kebaikan dunia/jasad. Walau kekurangan harta Hidup nya happy aja, tenang, santai penuh syukur. Apa pun yang mau di makan bisa, karna di beri kesehatan, Bahagia. Itulah surga.

Neraka itu panas.. terbakar. Itulah jiwa yang di hukum atas segala perbuatan. Jiwa yang Penuh amarah, sakit, menderita, penuh kegelisahan.

Sedang kan yang mendapat surga.. jiwa nya penuh ketenangan dan kebahagiaan.

Jadi akhirat itu ialah saat ini, surga neraka juga saat ini..

Jadi, jangan hidup pada kehidupan dunia/jasad saja, semua itu ialah Kesenangan yang menipu dan hanya sementara. Jangan jasad ini saja yang di senangi.. selalu memperturut nafsu,sehingga membawa kita pada neraka.

Tetapi hidup lah dalam kehidupan akhirat/jiwa. Karena itulah hidup yang kekal. Walau dunia tiada, kita merasakan surga. Apalagi mensyukuri yang telah ada.. itu lah surga tertinggi.

Bangkitkan jiwa ini. Jiwa yang SADAR ALLAH..
Jika jiwa telah SADAR ALLAH, maka kita akan mendapatkan kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Sehingga terhindarkan dari neraka.

Allah berikan ketenangan jiwa (surga), rezeki kesehatan dan rezeki harta. Allah berikan kemudahan urusan dunia, kebahagiaan hidup.
Maka jauh lah kita dari neraka..

Senin, 30 Mei 2016

Masalah vs berserah

MASALAH VS BERSERAH

Masalah itu.. akan selalu ada-ada saja. selagi kita berserah diri kepada Allah. Hidup ini akan tenang, walaupun banyak masalah..

Bagaimana tidak tenang? semuanya telah ku serah kan..

Hidup ku, terserah engkau ya Allah..
Masalah ini, hanya engkau lah yang mampu menyelesaikan nya ya Allah..
Jalan keluar nya, ku ikuti cara mu ya Allah..

Enak kan, tenang kan..
Apalagi yang mau di pikirkan?
Hidup ini sudah susah, jangan di tambah susah lagi..

Jika belum tenang juga dalam menghadapi masalah, berarti masih ada ego. Belum total..

Bagaimana berserah yang total? Ya seperti kita hendak tidur, menyerahkan seluruh jiwa. Walau kita tidak pernah tahu apakah kita akan mati ataukah terbangun lagi..



PENUHI PERINTAH ALLAH

lakukan lah apa yang telah di perintah Allah pada diri mu..

Apakah aku bisa.. apakah aku mampu..?

Makanya jangan banyak mikir, merasa tidak mampu itu karena kau melihat diri. Tidak kah kau melihat Allah yang maha kuasa atas segala kehendak nya?

Walau kau tak mampu, nanti Allah sendiri yang akan memampukan mu. Yang penting, lakukan..!!!

IKUTI SAJA (TAWAKAL)

Jika ingin selamat dan bahagia.. ikuti saja kehendak Allah..

Orang yang kecebur ke kali itu tentu ia kan mati lemas jika tidak bergerak. Walau tak pandai berenang, ya bergerak saja semampu nya. Tentu nanti kan naik ke permukaan.

Ketika di kejar seekor anjing, ya berlari lah sekuat nya. Pagar yang tinggi pun bisa kita lompati.

Di situ tiada lagi memakai pikiran, tiada lagi menimbang-nimbang. Hanya tekad saja mengikuti kehendak nya.

Bergerak lah seperti burung yang keluar sangkar di pagi hari, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang. Bagaimana kan kenyang jika burung itu tidak keluar sangkar?

Itulah penting nya bergerak..
Apakah segala sesuatu itu harus bergerak? Ada saat nya berdiam.. tergantung perintah nya.

Bagaimana mungkin seekor cicak itu kan mendapat rezeki nya jika ia terus bergerak? Justru dengan ia banyak berdiam ia bisa menangkap nyamuk. Jadi cicak itu di perintahkan berdiam.

Bukan bergerak itu lebih utama.. atau, yang berdiam yang lebih utama. Tetapi ikuti saja apa yang di perintahkan ALLAH pada diri ini.

Bergerak lah jika perintah nya bergerak, dan berdiamlah jika perintah nya berdiam. Jika kita ikuti segala kehendak pasti selamat dan bahagia..

Rezeki yang tidak di sangka-sangka itu akan kita dapatkan apabila ketika mengikuti kehendak Allah. Dan sangat berbeda dengan kehendak diri.jika masih ada di pikiran itu bukan di sangka-sangka namanya..

Lepaskan lah segala ego diri. Renungkanlah sejenak. Apa sih yang di perintahkan Allah saat ini pada diri ku? Aku ini di suruh apa ya..?

Dengan SADAR ALLAH, perintah ALLAH itu sangat jelas.. dan kita pahami itu.

Jika masih punya sayap,maka terbang lah jelajahi bumi Allah yang luas.. nanti Allah sendiri yang akan membimbing pada kehendak nya.

Jika tiada sayap, berarti itu perintah nya berdiam. ikuti saja kehendak nya.

Tentu kita kan selamat dan bahagia..
Jika, segala kehendak ini bukan lagi ingin ku. Tetapi diam dan gerak ku.. karna engkau ya ALLAH..

Minggu, 29 Mei 2016

JIWA YANG SADAR

Jiwa yang sadar itu ialah diri ini menyaksikan, baik yang di luar atau pun yang di dalam.

Menyaksikan yang di luar atau yang dzhohir kita memahami nya, yaitu dengan segala indera jasad. Melihat dengan mata, mendengar dengan telinga dan merasakan dengan indera perasa.

Bagaimana menyaksikan yang di dalam diri atau yang bathin? Padahal semuanya nya serba ghoib.

Ilham, nafsu, ego, pikiran dan segala bisikan hati itu adalah ghoib. Dan hanya bisa di saksikan oleh yang ghoib pula, Jangan pakai jasad/raga.

Unsur diri kita ini ada 2.. dan berbagai macam istilah.
Ada jiwa.. ada raga..
Ada batin.. ada dzohir..
Ada rohani.. ada jasmani..

Jadi jangan di campur aduk, roh dan rohani itu berbeda. Jangan samakan roh dengan diri. Roh itu lain lagi cerita nya.. dan yang kita bahas sekarang ialah diri.

Diri kita yang ghoib itu ialah sering di sebut dengan jiwa/nafs, bathin, atau rohani. Biar lebih gampang.. kita ikuti saja Al quran. Karna pada Al quran itu diri sering di sebutkan jiwa/nafs.

Nah, sangat penting lah kita mengenal diri ini. Setelah mengenal jiwa/nafs maka kita bisa memahami  segala yang ghoib. itulah jiwa yang sadar/hidup.

Ketika jiwa ini sadar.. kita bisa menyaksikan segala yang ghoib pada diri. contoh nya nafsu, apakah orang yang di bisiki nafsu itu memahami ketika ia mengikuti nafsu? Jika jiwa belum sadar ia tidak akan memahami nya, bahkan terus di perbudak nafsu.

Berbeda bagi orang yang jiwa telah sadar/hidup/terjaga. Ketika di bisiki nafsu ia bisa mendengar dengan jelas. Dan ia menyaksikan itu. Sehingga terhindarlah dari dosa-dosa.

Contoh,
-ketika adzan berkumandang, cepat-cepat nafsu membisikan, "ntar lagi aja sholat nya, waktu nya kan masih lama.. mending nonton aja, film nya lagi seru nih. " akhirnya sholat nya keluapaan.

-ketika anak melawan, ego pun membisikkan, "masa kamu di gituin oleh anak mu? Seharusnya ia sopan pada orang tua..! ego sebagai orang tua pun terpancing dan tidak menerima diri di remehkan anak. Akhirnya kita pun emosi dan memukul anak.

-ketika di nasehati, ego pun membisikkan, "masa kamu di nasehati oleh anak kemarin sore? Kamu itu sudah benar, seharusnya mereka yang mendengarkan kata-kata mu." Akhirnya kita pun tidak mau mengalah dan merasa paling benar.

-ketika bersedekah, nafsu pun membisikkan, "masa' sedekah mu sedikit, Apa kata orang? Sedekah yang banyak biar kamu di bilang dermawan". Akhirnya kita pun bersedekah yang banyak bukan karna Allah, tetapi karna malu di bilang pelit. Biarlah tekor, asal kesohor. Hehe..

-ketika hendak melakukan suatu kebaikan, pikiran pun berbisik. "Nanti begini.. nanti begitu.. akhirnya kita menimbang-nimbang dan ragu dalam bertindak.

Itulah segala bisikan hati, syetan-syetan di dalam diri. Bagaimana kita bisa mendengar jika jiwa ini belum sadar? Jika jiwa telah sadar, akan sangat jelas kita mendengar ketika mereka berbisik.

Jiwa yang mati/lalai adalah jiwa yang belum merdeka. Jasad ini akan terus di perbudak nafsu. Jadilah kita bangkai yang berjalan.

Istiqomahlah berdzikir nafas, perdalami DN. karna dalam DN kita berlatih mengenal diri, mengaktifkan jiwa yang SADAR. jika jiwa telah SADAR, kita akan pahami segala bisikan-bisikan hati.sehingga terhindar lah kita dari segala keburukan dan dosa.

ALLAH itu maha ghoib dan hanya bisa di temui bagi yang ghoib pula. Dan ilham-ilham Allah itu di turunkan pada jiwa. Jadi senantiasa lah SADAR ALLAH, sehingga kita bisa membedakan mana kehendak dari diri ku, dan mana kehendak-kehendak dari ALLAH..

Jumat, 27 Mei 2016

BERPRASANGKA BAIK LAH

Jika segala keinginan tak tercapai, selalu lah berprasangka baik pada ALLAH..

Karna dengan berprasangka baik itu.. lebih menenangkan hati mu, lebih menghibur hati yang sedih/kecewa.

-Aku ingin nya ini, mengapa ALLAH berikan itu..?
Bisa jadi Allah berikan itu, mungkin memang itu yang lebih baik daripada yang ku inginkan ini..

-Aku sudah berusaha mati-matian, mengapa selalu gagal?
Bisa jadi.. mungkin bukan ini yang Allah kehendaki. Mengapa aku selalu memperturut nafsu/ego ku? Mengapa tidak ku ikuti saja apa yang di kehendaki ALLAH pada diri ku..

-sesuatu milik ku yang ku sayangi mengapa di ambil nya kembali..?
Mungkin ini cara Allah menyadarkan ku, selama ini aku merasa memiliki, padahal itu semua titipan nya. Mungkin ini pelajaran nya agar aku tidak terlalu mencintai DUNIA ini melebihi daripada cinta ku ke ALLAH.

-semakin beriman koq makin susah ya.. ada-ada saja masalah/ujian? Seharusnya ku dapatkan bahagia setelah beriman?
Bisa jadi.. Untuk mencapai bahagia yang Allah janjikan itu harus ku hadapi dahulu susah ini. Dan ujian adalah jembatan nya untuk mencapai bahagia. Mengapa tidak ku lalui saja jembatan nya, maka ku kan sampai di seberang..

Kalau di pikir-pikir iya juga ya?
Anak TK itu, mana pernah di beri ujian yang berat, justru di biarkan saja bermain-main..
Seharusnya kita bersyukur jika di beri ujian. Karna itulah pertanda meningkat nya iman, meningkatnya derajat di sisi ALLAH.

mungkin Allah ingin menguji keimanan kita, apa kah kita benar-benar beriman? Lagipula Allah memberi ujian kan tidak luar batas kemampuan kita..? Berarti kita mampu melewatinya. jika derajat kita di tingkat SMA saat ini, tidak mungkin ALLAH memberi ujian yang setingkat mahasiswa. ALLAH kan maha adil.. ngapain kita takut?

Selalu lah berprasangka baik. Bukan kah ALLAH itu sesuai dengan prasangka hamba nya?
Ketika kita senantiasa berprasangka baik kepada ALLAH.. maka itu kan menjadi doa, dan Allah Pun kan mengabulkan prasangka-prasangka hamba nya. Dengan prasangka baik itu kita lebih tenang, santai dan bersabar atas segala kehendak NYA..

Selalu lah berprasangka baik kepada ALLAH..






BERJIHAD


يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.
[QS. Al-Ma'idah: Ayat 35]

Mungkin bagi pandangan orang.. semua itu biasa-biasa saja. ketika kita ngumpul, mengaji dan menerima suatu pencerahan dari seorang guru. Itu kan biasa..

Tetapi sangat berbeda jika kita memandang dari kacamata SADAR ALLAH. itu suatu perjuangan para hamba untuk menerima tugas dari Allah. Itulah jihad. Semua hamba-hamba Allah berkumpul di PADEPOKAN PATRAP (SOLO) hari ini. Dari berbagai pelosok dan penjuru nusantara. Mereka datang dan berkumpul.

Hari ini adalah pertemuan yang ke 5. Saya dahulu berkesempatan hadir pada pertemuan yang ke 3, yaitu sekitar dua tahun Lepas. Dalam kondisi menganggur, banyak hutang, tiada uang. Tetapi atas kehendak Allah saya di izinkan hadir. Saya di ongkos kan Allah. Melalui malaikat nya yang menjelma sebagai salah satu jemaah DN, Allah memberi rezeki. Itu lah kalau jiwa telah nekad karna Allah. Sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Jika ini jihad apa yang mau di perjuangkan..?
ALLAH menunjukkan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu melalui metode dzikir nafas (SADAR ALLAH). Setelah ketemu jalan nya, ternyata ada tugas lain.. yaitu berjuang di jalan nya. Jadi berjuang lah melaui DN ini. Perangilah syetan-syetan dalam diri (nafsu/ego). Hancurkan segala berhala-berhala dalam diri, hancurkan semua yang menghalangi kita ke Allah.

Jadi untuk sahabat-sahabat ku yang hadir di padepokan patrap hari ini, pahamilah.. kita bukan sekedar mengaji, bukan sekedar menimba ilmu. Tetapi berjihad lah di jalan ALLAH (SADAR ALLAH)..

Ketika pulang dari sana, ada amanah yang harus kita jalankan. Perbaiki diri, sungguh-sungguh lah mendekat, sungguh-sungguh lah mengamalkan. Dan ajarkan lah, ajak lah orang-orang terdekat di sekitar kita mendekat ke ALLAH. kita tempah diri ini, anak-istri kita, saudara, sahabat, tetangga..SADAR ALLAH, jadilah perantara Allah untuk menyampaikan pesan-pesan NYA. Sehingga kita benar-benar menjadi mukmin sejati, menjalankan ibadah dengan penuh SADAR ALLAH.

Selamat datang DNers..
Selamat mengemban amanah ALLAH.. sepulang dari kampung SADAR ALLAH, kita berjuang dengan cara dan kemampuan kita masing-masing. Saya memang bukan siapa-siapa.. tetapi saya akan terus menulis, mensyiarkan SADAR ALLAH. Kita berjuang bukan hanya untuk diri sendiri, ajak lah saudara-saudara kita mendekat ke ALLAH. semoga bumi nusantara dan DUNIA senantiasa SADAR ALLAH.. Aamiin..

Kamis, 26 Mei 2016

TAWAKAL

Jika ada yang berkata, "aku berserah saja kepada Allah", terus ia diam saja tidak melakukan apa2.. itu namanya bodoh, pemalas. Berserah itu bukan diam, tetapi bergerak mengikuti kehendak Allah. Pasti ada perintah.. berserah apa nya, di suruh bergerak koq malah berdiam? Berarti masih
Ada EGO..

Dan jika ada yang meminta kepada Allah, lantas diam juga tidak berusaha.. itu juga pemalas. Jika telah meminta, pasti ada perintah. Bergerak lah untuk menjemput apa yang kita pinta..

Rabu, 25 Mei 2016

TINGKATAN DZIKIR


TINGKATAN DZIKIR

Tingkatan pertama, Sebut..
Tingkatan ini orang  yang berdzikir hanya sebatas sebutan. Menyebut nama Allah berulang-ulang kali tetapi hanya lah sebatas sebutan saja.. layak nya burung beo. Kesadaran nya tiada rasa sambung kepada apa yang di sebut.

Tingkatan kedua, Memanggil..
Tingkatan ini ia memanggil nama Allah, agar kesadaran nya tersambung kepada Allah. Semangkin lama ia panggil, akan ada rasa conect/sambung kepada Allah yang dia panggil-panggil. Seperti kita memanggil anak kita, ketika memanggil pasti kesadaran kita kepada si anak. Tidak mungkin memanggil anak tetapi kesadaran kita ke istri. Jadi kesadaran itu tersambung.

Tingkatan ketiga, SADAR..
Tingkatan ini adalah tingkat penyaksian diri kepada Allah, LA ILAHA ILALLAH. Jika kita sudah saksikan Allah, ya sadari saja. Ngapain lagi di sebut-sebut atau di panggil?. Pada tingkatan ini tiada lagi kata-kata atau sebutan. Hanya lah aku yang SADAR menyaksikan ALLAH. jika anak saya sudah tepat hadir di hadapan saya. Ngapain lagi saya sebut-sebut atau panggil-pangil?. itu lah SADAR.. ini adalah tingkatan fana.. semuanya lebur, yang di lihat atau saksikan hanya lah ALLAH..

اِÙ†َّÙ…َا الْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ُÙˆْÙ†َ الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اِØ°َا Ø°ُÙƒِرَ اللّٰÙ‡ُ ÙˆَجِÙ„َتْ Ù‚ُÙ„ُÙˆْبُÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَاِØ°َا تُÙ„ِÙŠَتْ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ اٰÙŠٰتُÙ‡ٗ زَادَتْÙ‡ُÙ…ْ اِÙŠْÙ…َانًا ÙˆَّعَÙ„ٰÙ‰ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙŠَتَÙˆَÙƒَّÙ„ُÙˆْÙ†َ  ۚ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, [QS. Al-Anfal: Ayat 2]

Mengapa orang yang beriman itu, begitu mendengar nama Allah langsung bergetar hati nya? Karna kesadaran nya tersambung kepada Allah. Ia menyaksikan Allah. Padahal ia tiada menyebut atau memanggil Allah?.

Jadi perbaiki lah dzikir kita.. dzikir sebenar itu ialah SADAR ALLAH, harus ada sambung kesadaran kepada ALLAH. bukan sekedar sebutan, bukan sekedar panggilan.. SADARI LAH ALLAH walau tanpa di sebut-sebut atau di panggil-panggil..


Selasa, 24 Mei 2016

Al quran yang tidak tertulis

َ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
[QS. Al-Kahf: Ayat 1]

Dari ayat ini menambah keyakinan saya.. pada diri kita pasti ada Al Quran. Karna di sebut kan pada ayat di atas di turunkan kepada "hamba nya." Berarti kita manusia biasa yang bisa menjadi hamba-hamba Allah akan di beri Al quran pada qalbu nya.

Jadi bukan kitab yang tertulis itu saja. Tetapi ada Al quran yang tidak tertulis di qalbu hamba-hamba Allah. Dan hanya bisa di pahami bagi hamba-hamba yang SADAR ALLAH.

Membaca quran yang tidak tertulis dan membaca quran yang tertulis itu berbeda. Beda nya dimana? Bedanya pada keimanan dan kepahaman.

Saya sering membuktikan.. ketika saya senantiasa SADAR ALLAH, saya menangkap pelajaran-pelajaran Allah pada kehidupan. Bahwa Allah berpesan ini dan itu..

Begitu saya membuka Al quran yang tertulis, ternyata pengalaman dan pelajaran yang saya  dapatkan itu ada di Al quran yang tertulis. Akhir nya bertambah lah keimanan dan kepahaman saya karna telah mengalami sendiri. Padahal sebelumnya saya belum mengetahui ayat di al quran yang tertulis. Tetapi isi nya sama dengan yang saya alami.

Dan ada juga pada hadist-hadist nabi. Bertambah lah keimanan saya setelah membaca hadist nabi, karna telah mengalami.

Sangat berbeda dengan orang  yang membaca al quran yang tertulis, bagaimana kan paham dan yakin jika belum membuktikan isi Al quran tersebut..?

Jadi sangat penting lah kita bertauhid kepada Allah, sehingga kita bisa mencapai hamba-hamba ALLAH. Al quran yang tidak tertulis hanya bisa di pahami dengan SADAR ALLAH..

Senin, 23 Mei 2016

MEMINTA

Terkadang aku malu.. dengan anak ku sendiri, yang masih balita. ketika meminta sesuatu ia akan memelas hingga menangis terisak.

Anak kecil itu, ketika meminta sesuatu ia bersungguh-sungguh, berharap cemas. Jika belum di beri tangisan nya pun tidak kan berhenti. Dan ia terus-menerus mengulang-ulang permintaan nya, sampai lah di beri.

Sedangkan kita..
Meminta pun hanya sekali, Tiada penuh harap dalam meminta kepada Allah. Setelah meminta pun tiada rasa yakin doa itu akan di kabulkan.

Lisan meminta.. Tetapi hati ini pun tiada tersambung kesadaran kepada siapa kita meminta.

Pantas lah doa kita jarang terkabul. Sedangkan kita lalai dalam meminta..

Bukan tangisan yang Allah minta..
Bukan air mata yang Allah minta..

Allah hanya menginginkan..
Adakah kesadaran ini tersambung kepada Allah, di saat kita meminta..?
Adakah kita bersungguh-sungguh penuh harap dalam meminta?

Di kala susah dan senang pasti berbeda rasa, ketika meminta.
Dikala susah, pasti rasa butuh Allah itu sangat kuat. Sudah buntu, tidak tahu lagi jalan keluar, baru lah kita mengadu penuh harap kepada Allah.

Alhamdulillah ya Allah..
Engkau mengajarkan ku cara meminta yang benar melalui anak ku..

Ampunkanlah segala dosa kami yang lalai dalam doa..
Ampunkanlah segala dosa kami yang tiada rasa butuh dalam meminta..

Ampunkan lah kelalaian kami ya Allah.. Aamiin..




Minggu, 22 Mei 2016

DZIKIR NAFAS


Nafas mengayun setiap waktu.
Ikuti saja irama nya..
Ikuti saja tarikan nya..

Ku terbang bagaikan menaiki pesawat antariksa, menembus atmosfer.. menuju luar angkasa..
Ternyata nafas itu adalah buroq, bersayap dan terbang secepat cahaya.

Nafas masuk.. ia mengepak kan sayap..
Nafas keluar.. ia melesat secepat kilat..

Tubuh ku bergetar..
Jiwa ku terguncang..
Sungguh sensasi yang menegangkan ku rasakan..

Semakin ku berserah.. semakin cepat lah buraq terbang mengantarku kepada Nya..
Semakin lama.. diri semakin terpaku..
Jasad berdiam terbujur kaku..

Aku bertanya di dalam diri, apakah ini mimpi atau kah aku mati?
Tidak, justru aku bangun dan hidup dalam kesadaran..

Semakin lama, semakin tenang. ...
Semakin dalam, hilang lah getaran..
Aku menyendiri di tempat asing..kosong dan luas..
Sunyi, sepi, damai dalam kelapangan.. aku jadi betah di situ.

Ada suara yang mengingatkan,"jangan lah engkau berlama-lama di sini!" Aku pun tersentak dan melanjutkan perjalanan..

Sampai lah aku pada nirvana, sungguh indah di pandang mata. Ku berdiri di kaki bukit, memandang sekeliling ku. 

Tiada tanah yang tidak di tutupi rumput. Hijau seluas mata memandang. Di bawah ku mengalir sungai-sungai kecil nan jernih. 

Aku jadi berkata sendiri, "sungguh indah ciptaan mu ini ya Allah.. aku jadi betah di sini."
Tiba-tiba, berteriak lah di atas bukit sana, dengan suara nya yang menggema. " Hei.. Andy, jangan berlama-lama engkau di situ. Bukan di sini tujuan mu, Lanjutkan lah perjalanan mu."

Sekali lagi aku tersentak..
Yang pertama, suara tanpa sosok. Yang kedua, suara dengan wujud nya. Ternyata dia lah guru ku yang mengajarkan dzikir nafas.
Aku pun tersadarkan kembali..

Aku pun duduk di situ, memanggil-manggil Allah dengan mengharapkan pertemuan dengan Nya..
Semakin lama, tiada lagi sebutan..

Tiada lagi pandangan.. semuanya sirna.. fana..
Aku tetap duduk menunggu..

Jiwa ku pun melebur, hilang lah diri ku..
Yang ada hanya kesadaranku dan Allah di situ..

Tiada lagi yang ku ingat..
Tiada lagi yang ku rasa..

Yang ku tahu, Allah meridhoi aku yang sadar..

SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN DI ANGGAP GILA

Aku diam, di bilang tidak mau berusaha..
Aku bertindak, di bilang mengada-ada..

Padahal diam ku.. menunggu perintah..
Padahal bertindak ku.. mengikuti titah..
Eh, malah aku di anggap gila!

Sesungguhnya kita ini bagaikan khidir dan musa.
Aku mengetahui yang tidak engkau ketahui..
Dan aku melihat yang tidak engkau lihat..

Bersabar lah kawan.. berikan aku kesempatan untuk membuktikan.
Diam dan bergerak ku mengikuti perintah dan petunjuk nya(Allah)..

Kau bilang aku gila..
Sesungguhnya aku sangat waras..
Karna ku tak berani mengandalkan diri ini.

Semakin ku beriman kepada Allah.. memang harus punya tekad sedikit gila. Karna sangat bertolak belakang dengan pikiran/logika.

Engkau selalu bertindak dengan pikiran/logika mu..
Engkau selalu berusaha sekuat tenaga mu..
Engkau hanya mengandalkan kemampuan diri mu..

Aku tiada berani mengandalkan diri..
Aku hanya bisa berserah diri..

Biarlah aku di anggap gila, karna aku telah beriman kepada Nya..

Kita lihat saja nanti kawan..
Semoga aku selalu dalam kebenaran.. Aamiin ya Allah..






Sabtu, 21 Mei 2016

TENANG

Makna tenang yang sebenarnya itu bukan saat duduk berdzikir saja. Tetapi dzikir (SADAR ALLAH) yang senantiasa tersambung di setiap saat.

Dan metode dzikir nafas adalah suatu media agar kita bisa terus berdzikir sebanyak-banyak nya dan setiap saat.

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
[QS. Ar-Ra'd: Ayat 28]

Bagaimana aplikasi tenang dalam kehidupan?

- ketika aku tiada uang, "kusadari Allah maha kaya. Dia sebaik-baik pemberi rezeki.pasti Allah mencukupkan ku." Hati ku pun menjadi tenang..

-ketika aku kesulitan dan mempunyai masalah, "ku sadari Allah maha pemberi petunjuk. Pasti nanti Allah akan membimbing ku pada penyelesaian masalah. Pasti nanti Allah akan memberi jalan keluar." Hati ku pun menjadi tenang..

- ketika aku di benci, di musuhi, di sakiti, " aku sadari.. Allah sedang menguji kesabaran ku. Aku pun bersabar karna Allah, dengan sabar itu menjadi penolong ku, sehingga aku terhindar dari perbuatan tercela." Hati ku pun menjadi tenang..

- ketika sesuatu yang ku miliki di ambil kembali, "aku sadari, semua ini hanya titipan Allah, dan mungkin sekarang ini lah Allah mengambil kembali sesuatu milik nya. Sesuatu yang dari mu, akan kembali pula kepada mu ya Allah." Hati ku pun menjadi tenang..

- ketika sesuatu keinginan ku tidak tercapai, "aku sadari, mungkin kehendak mu yang lebih baik ya Allah, mungkin rencana mu lebih baik dan sempurna daripada keinginan ku." Dan hati ku pun menjadi tenang..

Kerika aku tak mampu, "aku sadari, Allah yang maha kuasa, Allah maha besar.. aku berserah pada mu Allah, ketika berserah pasti engkau memberi kuasa dan kemampuan pada ku." Dan hati ku pun menjadi tenang..

Ketika aku ketakutan, " aku sadari Allah selalu menyertai ku dimana pun aku berada, selalu menjaga ku, dan kepada engkau lah ya Allah aku bergantung segala sesuatu." Sehingga hilang lah rasa takut dan hati ku pun menjadi tenang..

Jadi tenang dan tentram itu bukan saat duduk berdzikir saja. Tetapi tenang setiap saat dalam kehidupan ini.

Semua itu harus di iringi dengan iman yang kuat kepada Allah..

Jika kita duduk berdzikir, bertasbih berjam-jam lama nya, terus berdzikir ratusan bahkan ribuan kali. Begitu menghadapi kehidupan galau lagi.. ada masalah, stress lagi. Berarti itu belum berdzikir namanya. Karna tidak mencapai tenang. Berarti belum memahami hakikat dzikir yang sebenarnya.

Ketenangan dan kebahagian hidup itu ialah, ketika kita senantiasa berdzikir/sadar Allah setiap saat.

Istiqomah lah SADAR ALLAH dalam setiap nafas ini. Itulah hakikat ketenangan, bukan di saat duduk berdzikir saja..

TEBARKAN LAH KEBAIKAN DENGAN MENULIS

Biasa kan lah menuliskan segala pengalaman dalam perjalanan hidup ini. Buat lah suatu diary spritual. Lalu bagikan tulisan itu ke media sosial agar bermanfaat untuk orang lain.

Mungkin banyak yang menggunjing, mencemooh, "emang nya kamu siapa, Anak kemarin sore koq berlagak menasehati?". Biarkan saja banyak yang mencela, terserah lah apa kata mereka.

Tetapi banyak di luar sana orang yang benar-benar menghargai tulisan mu. Ketika yang engkau tulis kan itu, benar-benar suatu pencerahan yang di butuhkan mereka.

Banyak pembaca yang berterima kasih..
"Terima kasih mas Andy, tulisan mas Andy.. benar-benar suatu pencerahan bagi saya, persoalan dan masalah yang saya hadapi benar-benar terjawab setelah membaca tulisan anda".

Alhamdulillah.. puji syukur kepada Allah. berarti kita telah amanah menyampaikan pesan-pesan Allah. Dengan tulisan itu membuat mereka tambah semangat dan mendekat kepada Allah.

Terkadang bingung juga melihat respon pembaca dengan diri ini, bukan ustad, bukan motivator, bukan penulis.. tetapi koq banyak ya yang percaya pada diri ini?. Tua-muda meminta nasehat. Padahal kan saya hanya menuliskan pengalaman. Dan belajar dari tulisan saya sendiri.

Ilmu sebenar itu ialah pengalaman atau lelaku. Jadi tulis lah apa yang pernah kita alami. Jadi kita benar-benar paham karna telah mengalami sendiri.

Sangat di sayang kan jika pengalaman-pengalaman itu jika tidak di tuliskan.

Para salik/pejalan sejati itu pasti akan menuliskan perjalanan spritual nya. Karna itu ilmu yang telah di dapatkan nya.

Seperti ibnu attaillah dengan kitab Al hikam nya. Semua yang tertulis adalah perjalanan spritual nya.

Makanya kita juga harus banyak laku, maka kita pun bisa menuliskan segala pengalaman dalam perjalanan ini.

saya belajar dari guru saya, beliau berpesan, " terus lah menulis dan belajar lah dari tulisan sendiri". Dengan kesadaran kepada ALLAH, tulisan itu terus mengalir setiap hari nya. Padahal saya tidak pernah belajar menulis.

Tulisan dari pengalaman sendiri itu lebih hidup, ada jiwa nya. Berbeda dengan tulisan-tulisan yang kita dengar dari orang lain.

Jadi belajar lah menulis dari pengalaman sendiri.. tinggalkan lah copy paste. Buat lah diary spritual sendiri.

Sebaik-baiknya ilmu adalah yang bermanfaat. Tuliskan lah segala ilmu agar bermanfaat untuk orang lain, agar menambah semangat mereka dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Segala laku, adalah ilmu..
Segala ilmu, tuangkan lah dalam tulisan..










Jumat, 20 Mei 2016

MINUM SAJA KOPI NYA

jika anda belajar cara membuat secangkir kopi, berarti anda baru mendapatkan teori membuat kopi. begitu lah kebanyakan kita terlalu bangga dengan teori-teori, begitu hal nya dengan ilmu-ilmu makrifat. Setelah belajar ilmu nya merasa paling paham, paling pintar. Padahal baru sekedar teori.. kopi nya saja belum di nikmati, apakah itu yang di bilang makrifat?

Akhirnya ilmu nya, bukan ilmu penyaksian diri. Tetapi copy paste dari orang lain.

Makanya.. cari lah guru yang tidak menyuguhkan teori. Tetapi kita akan di suruh, "minum saja langsung kopi nya", ketika kita meminum nya (laku).. maka kita kan memahami rasa kopi sebenarnya.

Setelah meminum kopi nya (penyaksian diri), barulah kita pahami..
-oh.. ada air panas nya..
-ada manis nya, berarti ada gula..
-ada kopi nya..
-berarti air panas, gula dan kopi bercampur menjadi satu..

Yang mengenal/makrifat pasti bisa berteori.. siapa yang memberi paham itu semua? Ya ALLAH sendiri.. bukan guru atau orang lain. Guru kan hanya menyuruh saja. Dan penyaksian itu ya diri kita sendiri ketika laku.. maka ALLAH berikan ilmu.

Jika ada seorang guru yang berkata, "belajar lah kepada ku.. maka engkau akan makrifat". Yakin lah, yang anda dapatkan hanya lah sebatas teori, anda tidak akan paham rasa kopi sebenar. Tiada manusia yang bisa mengenalkan ALLAH kecuali ALLAH sendiri.

Tetapi ketika kita menemui seorang guru yang menyuruh, "minum saja kopi nya".. ikuti lah dia, maka kita kan dapat makrifat yang sesungguhnya..

REZEKI

Ketika kita baru mendapatkan suatu rezeki (uang).. tiba-tiba ada yang datang meminta bantuan kita, apakah meminjam atau meminta sejumlah uang.

Pasti kita bertanya-tanya.. nih orang koq tahu saja ya kita lagi ada uang? Hehe..

Yakin lah.. ALLAH lah yang mengirim orang itu kepada mu. ALLAH memberi rezeki melalui perantara mu. Berarti ada hak nya pada rezeki yang engkau dapatkan itu.

Jika benar-benar kita SADAR ALLAH.. kita kan memahami nya. Dan sungguh takut lah diri ini jika kita tidak amanah kepada ALLAH. gelisah hati ini jika kita tidak menyampaikan hak orang itu.

Mengapa kita tidak membantu.. padahal kita mampu?
Dengan SADAR ALLAH.. kita akan membantu dengan penuh keikhlasan. Karna kita sadari ALLAH memberi rezeki itu sebagai perantara kepada seseorang itu.

Dan bersyukur lah jika kita terpilih sebagai perantara ALLAH.. untuk menyampaikan kepada seseorang yang di kehendaki nya.

Amanah lah.. jangan lah kita mensia-sia kan kepercayaan ALLAH kepada diri ini.

ALLAH itu sebaik-baik nya pemberi rezeki. Jika ia telah memberi pasti lah ia memberi lebih. Dan beruntunglah kita menjadi perantara nya ALLAH.
jika kita amanah.. pasti akan terus di beri.




Kamis, 19 Mei 2016

BELAJAR

seseorang yang benar-benar niat nya ingin belajar. Harus mempunyai beberapa sikap, diam.. merenungi..dan bertanya.

Diam lah untuk menerima pelajaran..
Renungi/pikirkan lebih dalam pelajaran yang bisa di ambil..
Dan bertanya karna benar-benar ingin mengetahui, agar semakin yakin pemahaman yang di dapat.

Jika di awal saja tidak bisa diam bagaimana kan dapat ilmu?
Jika tidak di renungi/di pikirkan makna nya lebih dalam, bagaimana kan paham?
Jika bertanya hanya untuk menguji orang lain, bagaimana ilmu kan berkah?

Itulah orang yang merugi.. tiada niat untuk belajar. Merasa puas dengan ilmu yang telah di dapat saat ini. Sehingga menolak ilmu yang baru. Padahal jika ia benar-benar ingin belajar tentu ALLAH kan beri ilmu dan terus bertambah.

Orang bodoh itu lebih baik daripada orang pintar.
Si bodoh akan ikhlas untuk terus belajar.. dari siapa pun. Bahkan dari anak kecil saja yang masih balita banyak bisa kita ambil pelajaran.

Si pintar itu akan selalu di kuasai ego diri nya, karna merasa telah berilmu. Orang yang merasa berilmu itu cenderung pada kesombongan. Kalau sudah sombong, tertutup lah hati itu. Buta dan tuli.. tiada lagi dapat melihat dan mendengar.

Jika perkataan kyai, syeihk, orang berilmu, engkau mendengarkan. Bagaimana jika perkataan itu keluar dari seseorang yang tidak berilmu.. apakah engkau mendengar kan?

Jika tidak berarti diri ini masih di kuasai ego.. engkau tertipu pada pandangan lahir. Padahal kalam ALLAH itu bisa darimana saja. Bahkan dari anak kecil yang belum tahu apa-apa engkau bisa mengambil pelajaran. Jika benar-benar diri ini mau mendengarkan.

Sudah lah.. lepas kan lah segala ilmu, jangan di banggakan karna ilmu itu akan menjadi penghalang bagi diri.

Lebih baik orang bodoh.. ingin terus belajar, walau ia tidak pernah tahu diri nya telah berilmu.

Dari pada orang pintar.. merasa puas dengan ilmu nya, dan tidak mengetahui bahwa ilmu nya belum seberapa..

DIAM TANPA KATA

Biasa nya.. engkau berkata-kata kepada ku..
Biasa nya.. engkau bercerita kepada ku..
Sehingga aku bisa menuliskan segala kisah..

Sekarang engkau diam tanpa kata..
sekarang tiada ku dengar lagi cerita..
Apa lagi yang hendak ku tuliskan.. jika berita tiada ku dengar?
Hanya inilah ungkapan jiwa ku.

Ya ALLAH.. Setelah kau diam, baru ku sadari ku tak berdaya..
Ya ALLAH.. setelah kau diam, baru ku sadari ku tak bisa apa-apa..

Apa lah daya ku ya ALLAH..
Aku bagai layang tanpa benang, terbang tak tentu arah.
Biasa nya engkau membimbing ku..
Biasanya engkau mendampingi ku..

Ya ALLAH.. jangan kau berpaling dari ku..
Ya ALLAH.. jangan lah engkau diam kan aku..
Aku susah ya ALLAH, dada ku sempit.. ketika engkau diam, aku seperti kehilangan Tuhan ku.

Semakin ku mendekat, semakin sakit jika jauh dari mu.

Ya ALLAH.. kepada siapa lagi ku bertanya? Kepada siapa lagi ku mengadu jika engkau diam kan aku?
Jangan lah berpaling dari ku..
Jangan lah diam kan aku..
Aku Rindu kata-kata mu..
Ampunkanlah salah dan dosa ku..
Karna tanpa mu aku benar-benar tak berdaya..

Selasa, 17 Mei 2016

SYUKUR

Syukur itu.. bukan setelah mendapatkan sesuatu yang engkau nanti..

Tetapi bersyukur lah terlebih dahulu..
Maka sesuatu itu, kan datang sendiri tanpa di nanti-nanti..

Minggu, 15 Mei 2016

DEBAT

DEBAT

jika yang mengajak berdebat itu adalah seorang jahil yang mengandalkan ilmu pengetahuan, lawan lah dengan berserah diri kepada Allah. maka ALLAH sendiri yang mematahkan segala ucapan nya. Semoga ia SADAR atas kesombongan nya.

Dan jika yang mengajak berdebat itu seorang jahil yang tidak berilmu pengetahuan,  maka lebih baik diam lah. Mana lah mungkin engkau dapat membuat seorang tuli dapat mendengar.

Jumat, 13 Mei 2016

APA YANG SALAH

Ketika engkau berkata.. dan tiada sesiapa pun yang tersinggung, maka ucapan mu itu akan di anggap benar. Semua diam.. dan mengakui kebenaran itu.

Tetapi ketika engkau berkata dan mereka tersinggung, mereka tidak tinggal diam. Mereka akan menyangkal kata-kata mu.

Lantas apa yang salah.. apakah kata-kata mu ada yang salah?

Bukan.. bukan kata mu yang salah. Tetapi pada diri mereka lah, ada yang salah.

Begitu kuat nya ego.. sehingga mereka tidak mau di salahkan. Mereka akan menyangkal walau engkau berkata benar.

Lanjutkanlah.. katakan lah jika di perintahkan berkata.
Justru ketika engkau diam karna takut di benci, berarti engkau tidak patuh pada perintah Allah. Engkau hanya mencari aman untuk diri mu sendiri..

PUTUS ASA

hilang nya suatu pengharapan kepada mahluk, pertanda hanya kepada ALLAH lah engkau berserah..

Jika masih mampu, masih bisa.. berarti engkau bergantung kepada diri.

Jika masih ada yang membantu, berarti masih ada mahluk tempat engkau mengadu.

Tetapi ada saat nya.. ALLAH memberi rasa putus asa.
Diri ini sungguh tak berdaya..
Tiada siapa yang bisa membantu..
Tiada guna mengadu kepada mahluk, mahluk pun tiada dapat berbuat apa-apa..

Siapa yang hendak di salahkan..?
Apakah diri..?
Apakah orang lain..?
Atau alam semesta yang tiada mendukung mu..?

Jangan salahkan siapa-siapa.. justru inilah saat nya bersyukur. Dengan putus asa itu engkau akan memahami makna berserah diri yang sebenarnya.

Tiada lagi tempat mengadu..
Tiada lagi yang bisa membantu..
Hanya kepada ALLAH lah kita bergantung sepenuh jiwa.

Di sini lah saat nya kita membuktikan pertolongan Allah..
Di sini lah saat nya kita meminta rahmat Nya..

Disinilah kita membuktikan "kun fa ya kun" nya ALLAH..

yang tidak bisa, di bisa kan Allah..
Yang buntu, di bukakan jalan..
Yang mengeluh, semakin teguh..

Tiada lagi cara lain..
Hanya kepada Allah lah satu-satu nya tempat bergantung.

Tiada mampu, merasa buntu, putus asa.. karna kita melihat diri. Tidak kah kita melihat ALLAH dengan segala kuasa nya?

Bergantung lah kepada yang maha kuasa.. maka segala sesuatu itu akan menjadi mudah.. 





Rabu, 11 Mei 2016

PEMALAS

PEMALAS

tanda seorang pemalas itu, ialah orang yang selalu sibuk terhadap orang lain. Selalu mengurusi jalan orang lain.

Padahal ia sendiri tidak berjalan pada yang seharus nya ia berjalan..

Jika benar-benar ia berjalan, sungguh tiada waktu mengurus orang lain.
Ia hanya sibuk saja pada jalan yang di tempuh nya sendiri..

MENGAPA SELALU GAGAL?

ketika ada yang bertanya, " saya telah berusaha, saya telah bertakwa, tetapi mengapa selalu gagal? Mengapa saya tak mendapatkan bahagia..?"

Jawab saja..
Mengapa selalu mengandalkan kemampuan diri..?
mengapa selalu melangkah dengan kehendak diri..?

Engkau yang tidak paham pada perintah Nya..? ataukah,
Engkau tidak patuh pada perintah Nya..?

Tanya lah pada diri.. apa perintah Nya saat ini pada diri mu?

setiap waktu.. perintah Nya selalu ada..
Setiap waktu.. Allah selalu berkata-kata..
Apakah kau mendengar itu..?

Jangan katakan tiada perintah, Perintah itu selalu ada. Bagaimana bisa mendengar jika hati telah mengeras?
Bagaimana kan paham jika jiwa belum Bernafas?

Terus lah sesuka mu.. teruslah andalkan ego mu, tentu kau kan lelah dan kecewa.
Apakah itu yang kau katakan telah takwa?

Diam lah sejenak, dengarkan segala kata.. apa perintahnya pada diri mu?

Apabila telah turun perintah, jangan lagi berfikir.. jangan lagi menimbang-nimbang. Jalan kan saja perintah Nya dengan penuh keyakinan.

Itulah jalan yang lurus..
Itulah jalan yang di tunjuki..

Ketika engkau berjalan.. tentu kau kan sangat bersyukur, karna kehendak Allah lebih baik daripada kehendak mu selama ini.

Bahagia itu.. bukan memenuhi keinginan mu. Tetapi bahagia itu ialah setelah engkau memenuhi apa yang di inginkan Allah pada diri mu. Itulah takwa..

Jika kau sadari diri mu hamba, mengapa selalu diri berusaha( mengikuti kehendak diri).
Berserah lah.. maka tiada lagi kata gagal. Yang ada hanya lah bahagia ketika telah bertakwa..






Selasa, 10 Mei 2016

JADILAH PERANTARA ALLAH

jika ingin selalu di beri, jadilah perantara Allah. Orang yang di beri, sudah tentu orang yang mau berbagi.

Tidak mungkin Allah memberi kelebihan kepada orang yang pelit.. yang tidak mau berbagi.

Tentu sangat berbeda jatah seseorang yang hanya untuk diri nya sendiri.. dan jatah seseorang yang selalu berbagi.
Kata sahabat saya, "jadilah kran air yang menyalurkan pada yang membutuhkan." Maka ilmu Allah Itu akan terus mengalir tiada habis nya. Itulah amanah..

Sungguh bahagia nya jadi seorang amanah.. yang menjalankan tugas sebagai perantara Allah. Ada semangat yang kuat dalam berjalan menuju Allah.

Ingin lebih kencang berlari..?
Ingin lebih banyak di beri..?
Jadilah perantara Allah.. harus banyak berbagi.. agar para pencari semakin termotivasi kepada ALLAH..

Minggu, 08 Mei 2016

JIWA YANG DI PERBUDAK NAFSU

Seorang sahabat bertanya, "mengapa ya mas, jiwa saya tidak tenang. Saya selalu di perbudak nafsu? Bagaimana agar jiwa saya merdeka?"

Bersyukurlah jika kita mengenal si nafsu. Karna Ada rasa penolakan dari dalam diri ketika segala tindakan mengikuti nafsu. Sudah tahu salah, tetapi mengapa di lakukan juga? Setelah terjadi.. barulah ada penyesalan pada jiwa karna tidak bisa berbuat apa-apa..

Itulah karna jiwa/nafs belum aktif, belum SADAR ALLAH. sehingga yang berperan penuh adalah nafsu yang menguasai jasad ini, itulah syetan dalam diri.. yang selalu membisiki hati dan mengajak kepada keburukan.

Di mana letak nafsu?
Nafsu itu terletak di jasad. Atau dorongan-dorongan jasad. Jika kita tidur, nafsu pun tiada berfungsi karna jasad telah mati.

Makanya hidup lah dalam kesadaran jiwa jangan dalam kesadaran jasad. jika jiwa telah hidup atau SADAR ALLAH, maka kita telah hidup dalam ber IHSAN.. sungguh tiada berani melakukan dosa jika menyadari selalu di saksikan ALLAH..

perdalam lagi dzikir nafas nya.. nanti akan terpisah mana yang diri/nafs dan mana yang nafsu.. dan kita benar-benar peka dan menyaksikan ketika di bisiki nafsu.

Nafsu itu sangat halus, terkadang juga bisa menjebak dalam kebaikan, selalu menipu diri.. waspadalah..

Jika jiwa SADAR ALLAH.. jiwa ini akan selalu di ilhamkan ALLAH dan diri/nafs akan selalu mengikuti apa kata ALLAH. dan jasad ini pun akan semakin bertakwa mengikuti perintah-perintah ALLAH.

Jika melakukan dosa, jika masih mengikuti nafsu dan jiwa tidak tenang dan menyesali segala perbuatan, bersyukurlah..
Dan bertekad lah untuk melawan si nafsu. Itulah pertanda ALLAH masih sayang pada kita.

Ngapain lagi kita lakukan jika kita tidak bahagia?
Yang berbahaya itu jika kita mengikuti nafsu dan kita bahagia.. berarti ALLAH telah membiarkan mu dalam kesesatan.

Dzikir nafas bukanlah dzikir biasa.. setelah kamu dalami, maka kita mengenal siapa saja yang ada di dalam diri..

Hidupkan lah sang jiwa..
Hidupkan lah sang diri..
Maka tiada lagi di perbudak nafsu..








PEJALAN/SALIK

setiap pejalan itu akan selalu berbagi pengalaman nya. Akan selalu menulis hasil laku nya. Karna itu lah spritual jiwa nya.

Perjalanan adalah ilmu yang berharga sangat di sayangkan jika tidak di tuliskan.

Ketika seorang pejalan berkata, "ketika kesana, aku mengalami ini. Dan ketika aku kesini aku mengalami itu." Itu semua adalah berita. Dan orang-orang yang mendengar berita, pasti tidak kan percaya. Bila mereka pun percaya tentu tidak kan paham.. karna mereka belum berjalan.

Karna berita itu bukan ilmu.. berita hanya lah kabar yang di dengar.

Tetapi bagi pejalan sejati ketika mendengar dari sesama pejalan. Bertambah yakin lah ia, bertambah lah keimanan nya. Karna kabar yang dengar pernah di alami nya. Dan ia sangat paham akan berita itu.

Jangan terlalu cepat menyangkal jika pemahaman belum sampai. Berjalan lah sendiri, buktikan lah sendiri..

Jangan hanya mendengar tanpa membuktikan, karna itu hanyalah kabar. Bagaimana kan paham. Tetapi saksikan lah sendiri..

Berjalan lah, dan buktikan lah kabar yang di dengar. Karna kepahaman yang sebenar, hanya di dapat ketika kita terus melangkah dan berjalan..



BEEGURU KEPADA ALLAH

jika benar-benar ingin berguru kepada Allah.. abaikan lah segala ilmu yang pernah kita dapat selama ini. Baik dari membaca buku-buku atau pun yang pernah kita dengar dari seseorang.

Jangan lagi berpatokan pada buku-buku atau pun dari kata-kata seseorang itu.

membaca buku atau mendengar dari seseorang itu hanya lah teori.. belum laku/praktek.

Jangan sampai ilmu-ilmu yang di pelajari membuat kita terhijab kepada ALLAH.

Mengapa bisa terhijab?
Karna merasa telah berilmu, membuat wadah/hati ini tiada tempat lagi untuk di isi ilmu ALLAH. Wadah itu harus kosong, harus nol untuk mendapat ilmu yang murni dari ALLAH.

banyak yang terjebak pada kata-kata yang di dengar. "Saya dengar dari guru saya begini.. saya baca dari buku begini.. dan saya baca dari Al quran begitu. Dan lain sebagai nya.."

Semua yang di dengar dan di baca adalah perjalanan. Jika kita belum sampai pada titik perjalanan itu tentu tidak kan paham. Begitu pula Al quran, Al quran itu kalam ALLAH dan hanya ALLAH sendiri yang bisa menjelaskan makna sebenar ketika kita SADAR ALLAH.

setelah kosong, setelah tidak tahu apa-apa.. maka ALLAH sendiri yang akan memberi kepahaman. itulah ilmu yang murni. Mana yang lebih kita percaya kata seseorang ataukah kata ALLAH sendiri?

Simpan saja segala buku, Simpan saja segala ilmu.. Makrifat itu tidak pakai ilmu. Terus lah berjalan dalam kekosongan, dalam ke tidak tahu an. Maka langkah demi langkah perjalanan.. ilmu itu akan datang sendiri. Siapa yang mengajarkan jika bukan ALLAH sendiri..? padahal kita tidak pernah tahu sebelum nya.

Jika telah di isi, jika telah di beri.. sungguh tiada keraguan lagi terhadap nya. Tiada lagi yang kau percaya selain kata ALLAH sendiri.

Jika semakin lurus kepada ALLAH, tiada lagi engkau masih bergantung kepada kata-kata mahluk. Hanya kepada Allah lah kita beriman dengan sepenuh jiwa.. itulah ilmu yang hakiki..

Sabtu, 07 Mei 2016

PELAJARAN IKHLAS

Kemarin saya mendapat pelajaran ikhlas. Ketika sesuatu yang saya miliki hendak di ambil kembali oleh ALLAH.

ketika keadaan memaksa saya harus menjual motor satu-satunya. Saya berkata, " jika ini kehendak mu ya ALLAH, saya ikhlas ya ALLAH, saya ridho. Walau motor ini sangat saya senangi. Itu lah kendaraan saya satu-satu nya."

Akhirnya saya ikuti perintah nya menjual motor tsb..
Promo kesana-sini.. tetapi hanya dapat capek nya saja. Kesabaran benar-benar di uji Allah..

Sampai saya benar-benar pasrah.. berapa pun yang di tawarkan pembeli tetap saya jual motor ini, walau dengan harga murah. Karna rasa memiliki itu sudah saya lepas, seolah motor itu sudah hilang dari diri saya.

Berhari-hari menunggu tiada juga pembeli. Sampai lah suatu hari.. Allah memberi jalan keluar dengan cara lain. Sehingga motor itu tidak jadi saya jual. Akhirnya masalah saya di selesaikan Allah..

Rupanya Allah Itu memberi rasa takut hanya untuk menguji keimanan kita. ALLAH hanya ingin melihat keikhlasan kita. Ketika kita benar-benar ikhlas.. sungguh DIA sangat sayang kepada kita. Tidak jadi di ambil nya kembali..

Justru Allah memberi jalan keluar yang tidak di sangka-sangka..

Jadi ikhlas itu..
Mengikuti apa yang di kehendaki Allah..
Bukan mengikuti apa yang di kehendaki diri..

Jumat, 06 Mei 2016

BERILMU TAPI JAHIL

Jika telah mencapai suatu pemahaman, sampaikan lah pemahaman itu dengan sejelas-jelas nya..

Jangan memberi pertanyaan-pertanyaan yang menjebak. Itu sombong namanya. Karna merasa telah berilmu. Bertanya karna ingin menguji ilmu seseorang.

Dia Sudah tahu, sudah paham, tetapi malah bertanya pada orang yang tidak mengetahui.. itu kan jahil namanya(EGO).

Apakah itu ilmu yang manfaat jika semakin berilmu semakin sombong dan jahil?

Tanpa di sadari ia telah di kuasai oleh ilmunya sendiri, sehingga ego nya semakin meninggi. Biasa nya orang yang seperti ini paling senang memulai perdebatan.

Sadar lah.. di atas langit masih ada langit, mengapa kita selalu membanggakan ilmu yang di dapat? Kita tidak menyadari dari mana ilmu itu dan untuk apa di berikan? Bukan untuk di sombongkan.

Jika sudah begitu, cukup di situ saja ilmu yang di dapatnya..
Tidak mungkin gelas yang penuh di isi air lagi, ya pasti meluber.
Tetapi jika gelas kita kosong, pasti akan terus di isi.. karna masih ada wadah untung menampung.

Makanya marifat itu jangan pakai ilmu, nanti pasti merasa bangga dengan ilmu yang di dapat.

Nol kan dahulu ego, kosongkan gelas/wadah kita. Nanti akan selalu di beri terus menerus.

Jika berjumpa orang jahil karna kebodohan nya lebih baik diam lah.

Tetapi jika berjumpa orang jahil karna merasa berilmu/pintar.. ladeni saja. Berserah lah pada ALLAH, maka ALLAH sendiri yang akan mematahkan segala ucapan nya.

Orang seperti itu jika di diamkan akan semakin menjadi. Merasa sudah benar, sudah pintar.

Jadi wajar saja jika kita bersikap sombong, tetapi bukan karna diri.  Sombong ini karna ALLAH.. Untuk menyadarkan si jahil..









Kamis, 05 Mei 2016

MAKNA DZIKIRRULLAH..

Makna Dzikirrullah itu ialah bukan INGAT ALLAH, tetapi SADAR ALLAH..

Sesuatu yang di ingat, berarti ia jauh.. ia tidak hadir di sini. Padahal ALLAH berkata, "sesungguhnya Aku dekat".
Jika ia dekat, ngapain di ingat-ingat.. ya di sadari saja.

Jika makna dzikir itu SADAR ALLAH, maka SADARI lah ALLAH yang dekat sebanyak-banyak nya dalam kehidupan ini. Di kala duduk, berdiri, berbaring.. dan di kala diam dan beegerak.

Jadi hakikat dzikir itu sebenarnya, bukan seberapa banyak menyebut-nyebut ASMA ALLAH. Tetapi seberapa banyak kah kita menyadari ALLAH yang dekat dalam kehidupan ini.

Di sebut atau pun tidak di sebut jiwa ini selalu menyadari ALLAH.. itu lah dzikir yang hakiki.

Jika senantiasa SADAR ALLAH, pasti tiada rasa takut dan sedih hati kan bersama ALLAH, kita sadari ALLAH yang dekat.

"Dengan berdzikir hati menjadi tenang..", koq bisa tenang? Kan SADAR ALLAH, ALLAH bersama kita..

Jadi makna tenang itu, bukan saat duduk berdzikir saja.. di luar itu, susah lagi, galau lagi..

Tetapi tenang yang sebenarnya ialah, karna ALLAH beserta kita.. dan kita sadari itu.


Rabu, 04 Mei 2016

TAWAKAL

Di kejar-kejar tidak dapat-dapat.
Ketika berdiam, malah ia datang sendiri.

Itu lah pembuktian ALLAH maha mengurusi mahluknya.
Ngapain lagi harus mengandalkan kemampuan diri, yang ada kecewa, capek sendiri.

Itulah tawakal yang sebenarnya.. bergantung dan menyerahkan segala sesuatu hanya pada ALLAH.

jangan mengikuti cara mu, tetapi ikutilah cara ALLAH pada diri mu. Jika DIA menyuruh diam, ya berdiam lah. Jika DIA menyuruh mu bergerak, maka bergerak lah.

Dan sungguh cara dan rencana ALLAH itu lebih baik daripada keinginan diri ini.

Tetap ALLAH memberi ketika kita menginginkan sesuatu, tetapi dengan cara nya, bukan lagi dengan cara kita. Dan ALLAH lah yang mengatur dan mengurus segala sesuatu nya.

Selagi masih ada ego diri itu belum tawakal namanya.
Jika benar-benar telah bertawakal harus beriman sepenuhnya, jangan setengah-setengah.

Dan beruntunglah orang-orang yang beriman kepada yang ghoib. Walau ia tidak pernah tahu cara nya.. maka ALLAH akan memberi dengan cara ghoib pula (yaitu sesuatu yang tidak di sangka-sangka).

Selasa, 03 Mei 2016

DI AMBIL KEMBALI

Tanda terkikis nya ego(rasa memiliki), ialah.. ketika sesuatu yang engkau sukai/cintai itu di ambil kembali. Siapkah engkau tidak bergantung pada yang engkau sukai itu?

Jika ego itu telah lebur, amat gampang lah engkau berpisah dengan nya..
Jika ego itu telah melekat dan menjadi satu pada diri, sungguh pahit ketika engkau berpisah dengan nya..

Pahit nya itu karna rasa ketergantungan pada sesuatu yang bukan ALLAH..

jika bergantung kepada ALLAH yang lebih kuat.. maka tiada lah rasa takut dan bersedih hati, ketika sesuatu yang engkau sukai/cintai itu di ambil kembali.

Sesuatu yang dari ALLAH akan kembali pula kepada ALLAH, mengapa pula kita merasa memiliki?..

Harus bijak dalam mencintai..
Janganlah dunia ini lebih engkau cintai daripada ALLAH yang maha pemberi..

Senin, 02 Mei 2016

ZERO

ZERO itu bukan segampang yang di ucapkan. Butuh keimanan yang sangat kuat untuk mencapai zero.

Dan yang benar-benar bisa zero itu bisa di anggap gila/nekad bagi orang-orang sekitar yang tidak memahami nya.

Apakah anda berani bersikap ZERO, DIAM tak melakukan apa-apa atau tidak berusaha apa-apa dalam menghadapi suatu masalah?

Orang-orang di sekitar anda pasti geram. " berusaha donk, bertindak, jangan diam saja. Masalah ini semakin genting, harus di cari solusi nya, pikirkan jalan keluar nya..".

Seorang zero, yang sepenuh nya SADAR ALLAH, yang memahami kehendak ALLAH. ia akan diam saja, bukan berarti ia malas berusaha, bukan berarti ia malas bertindak.

Tetapi keimanan nya telah mantap pada sang maha berkehendak. Ia akan bergantung sepenuh nya kepada ALLAH. Bukan lagi mengandalkan diri nya(EGO)..

Ia ingin membuktikan kuasa ALLAH..
Ia ingin melihat perbuatan ALLAH..
ia hanya DIAM saja menyaksikan.

Jika ia telah beriman, sungguh tiada goyah iman nya itu. Tak perduli lagi di anggap gila..

Gila di hadapan manusia, sesungguhnya ia sangat waras di hadapan ALLAH. karna memahami dan menyadari sesuatu itu dari pada ALLAH. dan tiada rasa takut jika ALLAH telah berkehendak atas dirinya.

bukan kah ujian seseorang itu setara dengan keimanan nya?
Jika ujian kita semakin berat, berarti semakin tinggi pula tingkat keimanan itu. Bersyukurlah..

Zero itu tiada sedikitpun mengandalkan kemampuan diri. Tetapi DIAM dan berserah diri, bergantung sepenuh nya kepada ALLAH..

zero itu bukan lagi teori, tetapi hanya bisa di pahami dengan laku tingkat tinggi.



ILMU

Ilmu itu ialah hasil laku..
sesuatu yang di alami dan di pahami.
Jika hanya tahu tanpa laku, itu belum ilmu, tetapi hanya lah teori.

Tulis lah apa pun yang di alami dan di pahami, karna itulah ilmu sebenar ilmu.

Seperti tulisan ibnu athaillah yaitu Al hikam.
Al hikam itu ialah hasil laku yang di alami dan di pahami beliau.

Orang yang belajar Al hikam tidak akan memahami jika belum mengalami nya sendiri. Yang di ketahui hanyalah teori saja, itu belum ilmu.

Dan kepahaman itu dari hasil laku kita sehari-hari. Apakah kita menyadari setiap pelajaran ALLAH setiap hari?

Jangan berpatokan pada buku-buku, sesungguhnya banyak pelajaran-pelajaran ALLAH yang tidak tertulis. Baca lah yang tidak tertulis itu..

Buku- buku itu hanyalah teori saja, belum ilmu. Jadi jangan berhenti pada teori, tetapi terus lah belajar dengan laku. Maka itulah ilmu yang sebenar.

ZERO ( Berserah diri)

"Tenangkan hatimu dari urusan kehendak karena apa yang diatur oleh selainmu Tentang urusan dirimu, tidak perlu engkau campur tangan."

Maksud tulisan ibnu athaillah ialah..
Apa pun yang di takdir kan ALLAH saat ini terimalah dengan ridho.
Apa pun yang di berikan NYA saat ini, jangan pernah kita menolak nya.

Jika di beri susah, masalah, dan sesuatu yang tidak kita inginkan jangan kita ikut campur untuk menyelesaikan nya. Nanti pasti capek dan kecewa.. bila hanya mengandalkan kemampuan diri.

Itu lah berserah diri yang sebenar(zero). Jika telah berserah jangan ada sedikit pun keinginan. Terima saja..

Segala kehendak ALLAH saat ini ialah, ALLAH sedang mengatur/mengurus sesuatu untuk masa depan kita.

Bagi yang memahami pasti akan sangat bersyukur pada apa pun kehendak ALLAH saat ini.

ALLAH ingin memberi sesuatu keindahan/kebaikan di masa depan. Hanya jalan nya itu ya dengan sedikit rasa takut sebagai ujian untuk iman kita. Kebanyakan kita yang terlalu cepat mengeluh dan tidak sabar. Bahkan banyak yang selalu berprasangka buruk kepada ALLAH.

Sudahlah, biarkan ALLAH berbuat dengan kehendak dan kuasa nya, kita pasrah saja. Jangan ikut campur. Zero saja..

Maka di masa depan kita kan paham, mengapa ALLAH mentakdirkan begini dan begitu.