Sabtu, 30 April 2016

NAFAS

NAFAS

"ikuti saja nafas..
Jangan mengatur nafas, nanti capek.."

Ada rahasia di sebalik nafas.

Mengikuti nafas.. itulah rileksasi yang paling tenang, damai, tentram.. titik berserah.. nol ego..

Mengatur-atur nafas ya pasti capek, tidak bisa masuk ke alam tenang. Masih ada ego, belum nol..

Apalagi jika mengikuti nafas sambil berdzikir kepada ALLAH(SADAR ALLAH), luar biasa tenang nya. Bukan berarti hidup tiada masalah, masalah ya tetap ada. Tetapi yang mengikuti nafas lebih santai, rileks dalam menghadapi hidup ini.

Susah dan senang ya sama saja, karna jiwa telah tenang. Hidup ini di jalani dengan nol ego, hanya berserah saja pada yang memberi nafas. Nafas itu adalah kehendak ALLAH. ALLAH lah yang mengeluarkan dan memasukkan nafas ini. Jika terbiasa mengikuti nafas, akan paham segala kehendak nya terhadap diri ini.

Di beri masalah.. ya ikuti saja nafas/ kehendak nya, berserah.. nanti masalah itu akan terselesaikan juga dengan kehendak ALLAH..

Jangan seperti orang yang mengatur-ngatur nafas.. pasti capek, pasti kecewa. Karna selalu berusaha dan bertindak dengan EGO. Sehingga tidak bisa masuk di wilayah tenang.

Di beri masalah, mengeluh..
Karna begitu kuat nya EGO, Tiada berserah. Akhirnya, mati-matian mencari penyelesaian masalah.
Tanpa di sadari.. mengeluh itu sudah melawan kehendak ALLAH. tidak terima akan kehendak NYA.

Jadi ikuti saja nafas.. pasti tenang.
Jangan mengatur-ngatur nafas, nanti jadi capek dan kecewa..

BUKAN AKU..

BUKAN AKU.. TETAPI ALLAH..

فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْ ۖ  وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَ لٰـكِنَّ اللّٰهَ رَمٰى  ۚ  وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًا   ؕ  اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Maka (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
[QS. Al-Anfal: Ayat 17]

Ketika aku menyampaikan segala kebenaran yang datang daripada ALLAH.. jangan marah pada ku.

Segala kata.. segala tulisan.. bukan aku yang menulis, tetapi ALLAH..
Aku hanya menyampaikan saja..
aku hanya perantara nya saja.
Tiada ku paksa kalian percaya..
Tiada ku paksa harus mengikuti kata-kata ku..

Jika engkau tidak suka dengan apa yang aku katakan..
Jika engkau tidak suka dengan apa yang aku tuliskan..
Jangan marah pada ku, marah lah pada yang menyuruh ku.. marah lah pada ALLAH..

Aku akan terus berkata mengikut kalam nya..
Aku akan terus menulis mengikuti perintah nya..

Biar saja kalian marah dan membenci diri ini..
Karna aku tak sanggup menolak perintah nya, jika ia telah berkehendak atas diri ku..

Itu semua bukan lagi aku, tetapi ALLAH..

Jumat, 29 April 2016

DZIKRULLAH

DZIKRULLAH LEBIH BESAR KEUTAMAAN NYA..

Banyak orang yang selalu berkata bahwa sholat itu lebih utama daripada dzikirullah. Kita kaji sama-sama yuk..!

اِنَّنِيْۤ اَنَاۡ اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ  اَنَاۡ فَاعْبُدْنِيْ  ۙ  وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.
[QS. Ta Ha: Ayat 14]

Tujuan sholat itu ialah dzikirullah(SADAR ALLAH). Menghadap nya sang hamba kepada sang pencipta atau menemui ALLAH. Dan agama lain pun sama, yang namanya sembahyang, ya menghadap Tuhan.

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى ۙ  وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ  قٰنِتِيْنَ
Peliharalah semua salat dan salat wusta. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 238]

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ؕ  وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ ۙ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
[QS. Al-Baqarah: Ayat 45]

الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ  اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 46]

Jadi sangat jelas.. di wajib kan kita sholat itu harus khusyu'. Seperti apa khusyu' itu? Kan jelas ayat di atas, "mereka yang yakin akan menemui akan tuhan nya". Jadi khusuk itu ya IHSAN( SADAR ALLAH), dalam sholat harus mencapai IHSAN. Sehingga kita bertemu pada siapa yang di sembah(ALLAH).

mengapa sholat itu bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar? Karna IHSAN(SADAR ALLAH). Semua perbuatan keji dan mungkar jadi terhindari karna kita SADAR, sedang di saksikan ALLAH. kita SADAR, ALLAH melihat perbuatan kita. Jadi takut berbuat dosa.

Berapa banyak yang sholat nya rajin, tetapi perbuatan keji dan mungkar rajin juga? Karna bertemu ALLAH nya hanya di saat sholat saja, di luar sholat tiada IHSAN. Atau dalam sholat pun tiada khusyu' bagaimana menjadi IHSAN?.

اِنَّنِيْۤ اَنَاۡ اللّٰهُ لَاۤ

اُتْلُ مَاۤ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ     ؕ   اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ  ؕ  وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ    ؕ   وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[QS. Al-'Ankabut: Ayat 45]

Makna dzikir itu bukan ingat, tetapi SADAR. Jadi sangat penting nya SADAR ALLAH dalam setiap perbuatan/ ibadah kita, bukan hanya di sholat saja. Karna tujuan sholat itu IHSAN/SADAR ALLAH, bertemu ALLAH. Jangan seperti orang munafik yang beribadah tiada kesadaran kepada ALLAH. ALLAH mengetahui yang kita kerjakan.

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ  ۚ  وَاِذَا قَامُوْۤا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰى  ۙ  يُرَآءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًا    ۖ   ۙ
Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.
[QS. An-Nisa': Ayat 142]

Makanya dzikrullah(SADAR ALLAH) itu lebih utama dari ibadah lain nya. Dalam sholat atau pun di luar sholat harus terus berdzikir, harus selalu SADAR ALLAH.

makna berdzikir yang sebenar nya itu ialah SADAR ALLAH. Jadi bukan duduk/semedi berjam-jam lamanya, sehingga tidak perlu lagi sholat. Kan sudah SADAR ALLAH, ngapain sholat? Itu stress namanya, tidak memahami perintah ALLAH dalam Al quran.

SADARI LAH ALLAH dalam kehidupan ini, dalam diam, dalam gerak, duduk, berdiri,berbaring. Sebanyak-banyak nya.

Begitu pula dzikir nafas.. bukan hanya di saat duduk timpuh saja SADAR ALLAH, di luar itu kesadaran terlepas.

Berdzikir menyebut nama ALLAH berulang-ulang itu adalah menyambung kesadaran, jika telah terbiasa ya tiada sebutan lagi. Hanya SADAR ALLAH saja tiada putus. Memanggil-memanggil nama ALLAH itu agar mendekat, agar tersambung. Jika telah tersambung, telah dekat.. ngapain lagi di panggil-panggil? Ya di sadari saja ALLAH bersama kita.. IHSAN.

Semoga menjadi renungan kita bersama.. ibadah tanpa SADAR ALLAH, sama saja orang munafik.
Menjalani hidup tanpa SADAR ALLAH, bagaimana kan TAKWA? Tiada menyadari segala perbuatan di saksikan ALLAH.?

perbaiki lah diri ini.. senantiasa lah berdzikir(SADAR ALLAH) dalam setiap diam dan gerak diri ini.. karna dalam setiap amalan harus ada SADAR ALLAH(berdzikir)..



IKUTI ILHAM ALLAH

jika ilham ALLAH itu hanya kepada orang-orang yang tertentu dan waktu tertentu saja, berarti anggapan anda salah..
Ilham Allah itu setiap saat, dan setiap waktu.

Seluruh alam semesta, planet-planet, dan di antara langit dan bumi ini semua nya di perintah kan bergerak, tiada yang diam. Batu saja yang benda mati.. unsur atom nya bergerak. Bukan DIAM..

Apa hanya kyai saja, syeikh dan orang alim saja yang menerima ilham? Bukan hanya mereka, seluruh manusia itu sebenarnya di ilham kan ALLAH. Cuma, Hanya sebahagian kecil saja yang memahami nya karna tidak semua SADAR ALLAH. Karna tertutup nya oleh ego diri, bagaimana kan paham jika keakuan begitu kuat nya?

Jika kita telah memahami ilham ALLAH.. sungguh hidup ini amat santai, tenang dan bahagia. Bagaimana tidak bahagia.. segala gerak mengikuti petunjuk? Tentu kita dalam kebenaran, tiada tersesat dan kecewa.

Kegagalan, kecewa dan putus asa itu karna tidak memahami ilham. Bergerak sesuka kehendak, berusaha mati-matian, tapi tidak bahagia.. karna tidak sama dan bukan itu yang ALLAH kehendaki.
Di suruh ke timur koq malah ke barat..
Di suruh bergerak koq malah berdiam..
Di mana letak patuh nya itu..
Di mana letak takwa nya..?

Contoh kecil..
Istri saya bertanya, " bang, saya ingin bekerja! Saya ingin mendapatkan penghasilan sendiri. Boleh, bang?". Saya pun tersenyum dan menjawab, " boleh saja, apa yang sedang di perintahkan ALLAH saat ini?".

" Perintah?, perintah yang bagaimana bang?". Istri pun semakin bingung tak mengerti.

"ALLAH itu telah membentuk kita di dalam rahim. Apa yang di bentuk ALLAH? Bukan jasad ini saja. Tetapi setiap manusia mempunyai kelebihan nya masing-masing. Dan berpotensi untuk menjadi 'sesuatu' dengan yang di bentuk ALLAH itu". 

Apa bakat alami kita yang di berikan ALLAH, apa yang bisa kamu kerjakan saat ini dan kamu sangat menyenangi nya?". 

Istri pun menjawab, "Yang saya senangi.. yaitu membuat Bross jilbab. Tetapi itu hanya lah hobi, untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri di kala suntuk".

"Ya sudah. itu lah perintah ALLAH. Buat saja banyak-banyak, lalu jual. Nanti kan dapat penghasilan". 

Istri semakin bingung tak percaya. " apa bisa bang, apa mungkin bang bisa laku? Ini kan hanya iseng-iseng aja. Tapi benar juga ya, dorongan untuk membuat bross ini sangat kuat".

"Ikuti saja perintah ALLAH pada diri ini, jangan ikuti kehendak dirimu". 

Istri saya itu ingin nya bekerja seperti dahulu lagi..
Lihat, sangat berbeda kan antara kehendak diri dan kehendak ALLAH.

Setelah saya meyakinkan nya, ia pun mengikuti perintah ALLAH. ia pun buat bross dan menjual nya di media sosial. Eh, benar.. ternyata laku dan ada yang membeli..

Sekarang istri pun tambah semangat dan bersyukur.. kerja nya santai, tidak terganggu urusan anak dan rumah tangga. Coba jika jadi buruh di suatu perusahaan, pasti entah apa jadi nya, anak siapa yang mengurus?.

Sama juga seperti saya dahulu, senang menulis, tetapi ketika turun perintah di suruh membuat buku, saya tidak yakin. Apa bisa.. apa mungkin jadi penulis? Tetapi dorongan menulis ini kuat sekali. Ada yang kurang jika tidak menulis.

Bismillah.. nekad saja mengikuti perintah, ternyata benar bisa buat buku.. walau masih proses. Hehe..
Jadi, tawakal yang sebenarnya itu bukan berserah pasrah tidak melakukan apa-apa.. tetapi ketika kita berserah pahami lah perintah Allah pada diri. 

ALLAH itu selalu berkata-kata..
Kamu begini, kamu begitu, kamu lakukan ini dan itu dll. Dan sangat jelas jika kita SADAR ALLAH.. sehingga apa yang kita lakukan itu, bukan lagi kehendak diri. Tetapi kehendak ALLAH.

Percuma saja banyak berdoa jika tidak patuh pada perintah.
Di alquran itu bukan di anjurkan banyak berdoa, tetapi banyak-banyak lah berdzikir (SADAR ALLAH) agar kamu beruntung.

Sadari saja ALLAH dalam setiap diam dan gerak dan patuhi lah segala perintah. itulah orang yang selalu dapat petunjuk..

Semoga kisah ini menambah keyakinan sahabat semua, apa perintah ALLAH saat ini? Pasti ada suatu dorongan yang sangat kuat dari dalam diri ini. Dan itu sangat berbeda dengan kehendak diri kita sendiri. Dan kerjakan lah..

MINTA..

Ketika telah meminta, jangan menunggu untuk di beri..
Ketika telah berserah, itu saat nya datang perintah..

Dengar saja, pahami saja.. segala kata..
Kemana harus melangkah..
Kemana petunjuk arah..

Lakukanlah, penuhi segala perintah..
maka kau kan dapat apa yang di pinta..

Sungguh bodoh nya, meminta tapi hanya berdiam..
Sungguh bodoh nya, bergerak tanpa tujuan..

Lepaskan segala Aku..
Lepaskan segala mampu..
Duduk saja di situ, duduk saja menunggu..
dengarkan segala kata..
dan patuhi segala perintah..





Kamis, 28 April 2016

BERSYUKURLAH..

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا  ۙ  وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ   ۙ  لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.
[QS. An-Nahl: Ayat 78]

Awal Kita ke dunia ini tidak mengetahui  apa-apa.. setelah di beri pendengaran, penglihatan, dan hati barulah kita menjadi pintar.
Dengan melihat jadi memahami..
Dengan mendengar jadi memahami..
Dengan hati nurani bisa berfikir atau merenungi..

Semakin banyak ilmu koq semakin sombong.. seharus nya bersyukur.
ALLAH memberi itu semua untuk di syukuri bukan untuk di sombongkan.

Bagaimana jika ketiga itu di ambil kembali, bisa apa kita..?

Sama saja seperti orang mati suri atau orang tertidur.. bisa apa jasad ini? Hanya terbaring tanpa memahami, tak dapat mendengar dan melihat.

SADAR lah.. apa lagi yang mau di sombongkan..?

Berilmu sedikit, bangga..
Pintar sedikit, besar kepala..
Memandang orang sebelah mata..

Kita lupa siapa yang memberi semua itu..?

Seharusnya bersyukurlah..

BACA, PAHAMI, AMALKAN..

Setiap hari.. biasakan kita membaca Al quran. dan pahami lah satu ayat saja, kalau tidak paham  satu ayat penuh, beberapa kata pun jadi..

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ   ؕ  اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ   ؕ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
[QS. Ar-Ra'd: Ayat 28]

"Dengan berdzikir atau mengingat ALLAH hati menjadi tenang". Koq bisa tenang ya..? Saya dahulu itu rajin dzikir, ratusan bahkan ribuan kali. Tenang nya.. ya saat duduk berdzikir itu saja. Begitu menghadapi kehidupan yang penuh masalah, ya susah lagi, galau lagi. Dimana letak tenang nya? Masa' ALLAH bohong?

Itu karna tidak memahami makna dzikir yang sebenar. Begitu menjalani DN, dan memahami dzikir itu SADAR ALLAH.. baru lah memahami makna 'tenang' yang sebenarnya.

Jika selalu SADAR ALLAH, maka kita akan bisa berkomunikasi kepada ALLAH. begitu masalah datang dalam kehidupan, ALLAH berkata, "ada AKU menyertai mu, ngapain takut/susah?, ada AKU yang memberi pertolongan, ada AKU yang memberi petunjuk dan jalan keluar. masalah itu dari KU, hanya AKU pula yang bisa menyelesaikan nya". Setelah mendengar kalam-kalam ALLAH dengan kesadaran jiwa hati ini pun jadi tenang. Ngapain lagi harus takut dan sedih..?

Inilah salah kaprah kita selama ini, karna tidak memahami Al quran dengan sebenarnya.. dzikir koq mengingat? Apanya ALLAH yang di ingat-ingat? ALLAH itu ya di SADARI..

Ayat berikutnya:
لَا جَرَمَ اَنَّ  اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ  ؕ  اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِيْنَ
Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang sombong.
[QS. An-Nahl: Ayat 23]

Sudah jelas-jelas ALLAH melarang kesombongan. Mengapa masih sombong?

Berapa banyak ahli agama, orang alim, semakin pintar semakin sombong? Ngomong nya dalih, syariat, tapi sikap nya tidak mencerminkan Al quran. Apa ayat di atas tidak di pahami ya?
Mendingan tidak usah berilmu jika semakin sombong.

Sombong itu karna merasa memiliki(EGO), sudah memiliki ilmu, merasa pintar, ya semakin angkuh dengan ilmunya. Coba tiada ilmu nya apa berani sombong?

Kita pelajari sama-sama..
Buka lagi Al quran, pahami dan amalkan. Jangan hanya di hafal saja.. tanpa memahami.

Walaupun hanya beberapa kata yang di pahami, dan ketika kita amalkan dalam kehidupan. Maka itu lah pribadi Al quran. Jika telah menjadi kebiasaan pasti semakin hafal. Jadi quran itu sebenarnya bukan untuk di hafal-hafal, tetapi amalkan lah sehingga menjadi hafal karna kebiasaan.

Kita ini semakin tua, semakin sibuk oleh urusan dunia, mana sanggup lagi otak menghafal quran. Cara yang tepat adalah, mengamalkan nya sedikit demi sedikit sehingga menjadi hafal pula sedikit demi sedikit.

Menghafal segala ayat quran tanpa mengamalkan nya, ya sama saja.. diri tidak akan mencerminkan pribadi al quran.

Mari kita baca lagi kata demi kata, baca lah dengan SADAR ALLAH, ketika paham, amal kan lah sehingga menjadi hafal. Walaupun hanya beberapa kata yang di pahami, bersyukurlah..
Daripada banyak hafalan tapi tidak paham-paham?..











Selasa, 26 April 2016

ILHAM

ILHAM

Ketika telah di ilhamkan ALLAH.. bergerak lah, lakukanlah..
Jangan menunda lagi atau menunggu lama.
Jangan sampai Allah membuat suatu keadaan kita harus melakukan nya dengan terpaksa.

Akan terasa ringan jika kita lakukan dengan ridho..
Dan akan terasa berat jika kita harus melakukan nya dengan terpaksa..

Jika ALLAH telah berkehendak..
Ridho atau terpaksa, tetap kita akan melakukan nya juga.
Jadi.. jangan lagi menunda-nunda..

SADARI LAH..

segala pemberian ALLAH itu adalah ujian. Semakin di beri, akan semakin kuat pula rasa memiliki. Jika telah merasa memiliki, akan semakin kuat pula EGO diri.

Yang berilmu.. jadi remeh pada yang tidak berilmu..
Yang pintar.. ingin selalu di dengar.
Yang taat.. memandang hina ahli maksiat..
Yang berharta.. merasa berkuasa..
Yang berderajat.. jadi gila hormat..
Yang di ikuti.. jadi takut pengikut pada lari..

Semua itu adalah pemberian ALLAH, semua itu kebaikan untuk diri.. tetapi mengapa kita jadi lupa diri, seolah merasa memiliki..?
Bagaimana jika semua itu di ambil kembali..?

Sadari lah.. mengapa semakin merasa memiliki, mengapa semakin tinggi EGO diri?
Mengapa tidak melihat Allah yang memberi..?

Sadari lah..



Senin, 25 April 2016

PENUHI PERINTAH ALLAH


وَاِذَا  سَاَلَـكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ  ؕ  اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 186]

Ayat di atas adalah ayat favorit saya.. setelah berDN saya memahami segala kehendak atau perintah-perintah ALLAH pada diri ini.

Sedikit berbagi cerita dari pengalaman pribadi..

Makna takwa itu ialah, mengerjakan apa yang di perintahkan ALLAH dan meninggalkan apa yang di larang ALLAH.

sekarang kita kaji, apa saja perintah-perintah ALLAH itu?
Jika kita bilang perintah ALLAH itu, sholat, dzikir, puasa, zakat berbuat baik dan lain sebagai nya yang seperti apa yang ada di Al quran itu benar. Tetapi perintah ALLAH bukan itu saja..

Tetapi pernahkah anda memahami bahwa saat ini ALLAH menyuruh atau memberi perintah pada diri ini? Saat ini ALLAH sedang menyuruh apa pada kita?
Apa perintah ALLAH saat ini..?

Ini lah tafsir ayat di atas..
Saya memohon kepada ALLAH, "ya Allah.. lapangkan lah rezeki saya". Setelah meminta, Allah langsung turunkan perintah. "Maka hendaklah engkau memenuhi perintah ku".

Makna nya, jika engkau hendak rezeki yang lebih.. turuti perintah ku. Apa perintah ALLAH itu?
Setelah berDN saya jadi paham perintah-perintah(ilham) ALLAH pada diri ini, dan perintah nya pada diri saya yaitu, "menulis lah.. nanti engkau akan dapatkan rezeki dari tulisan itu".

Kata Allah selanjutnya, " dan beriman lah kepadaku agar engkau memperoleh kebenaran".

Setelah turun perintah harus nekad dan jangan ragu, harus beriman total.

Di awal nya saya juga ragu, karna melihat keterbatasan diri. Apa benar perintah nya begini? Saya kan pelaut, masa jadi penulis? Belajar menulis saja tidak pernah.

Semakin lama perintah ALLAH itu semakin jelas, dan ketika saya patuhi perintah nya menulis. Ada-ada saja bahan untuk untuk di tulis. Ilmu semakin mengalir lewat tulisan sendiri. Allah ilham kan terus tiada habis nya. Sehingga makin manfaat untuk diri dan orang lain.

Dan perintah nya saat ini, yaitu membuat buku dari segala tulisan. Alhamdulillah buku sedang masa proses.

Tinggal tunggu saja terbitnya dan tunggu saja janji ALLAH ketika saya mematuhi perintah.

Jadi untuk semuanya.. pahami lah perintah Allah pada diri ini, dan apa perintah nya saat ini. Patuhi lah dengan penuh keyakinan, semoga kita dalam kebenaran.

Perintah Allah itu berbeda dengan kehendak diri, tentu perintah NYA pada kita pasti beda-beda..

Perdalami lah dzikir nafas.. maka kita kan pahami apa perintah nya pada diri ini..




Minggu, 24 April 2016

MISTERI

Hidup ini penuh misteri..

Kita tidak pernah tahu akan seperti apa nanti..
Kita tidak pernah tahu bakal jadi apa nanti..

Yang terpenting..
berserah lah dalam menjalani..
Yakinlah dalam mengikuti..
Harus ada tekad dalam iman..
Harus semangat dalam berjalan..

Jangan ikuti kata siapa pun..
Jangan ikuti bisikan apa pun..

Ikuti saja segala ilham, pada jiwa yang menerima titah..

Walau di awal ragu..
walau di awal bimbang..
Jangan lagi melihat diri..
Lihatlah ALLAH yang mengkehendaki..
Sehingga diri lebih berarti..




DENGAN CINTA

Apa pun yang kita lakukan..
Apa pun yang kita kerjakan..
Lakukan lah dengan cinta.

Dengan cinta ada nya semangat..
Dengan cinta ada nya tekad..
Dengan cinta ada nya kehidupan.

Sesuatu yang hidup, pasti kan berkembang..
Sesuatu yang hidup, pasti kan berbuah..

Tunggu saja saat nya..
Tunggu saja waktu nya..
Buah itu kan kita nikmati sendiri..
Buah itu kan kembali mengabdi..

Semua itu karna cinta pada apa yg kita lakukan..
Semua itu karna cinta kita berjalan..

Karna tanpa cinta ia mati..
Tanpa cinta tak kan bersemi..
Tanpa cinta tak kan mengabdi..

Lakukanlah dengan cinta..
Dengan cinta ia tak kan mati..


TAKWA KUNCI BAHAGIA

Ketika ALLAH sudah berkehendak akan sesuatu, cepat atau lambat maka terjadilah atas kuasa nya.

Ada seorang hamba, Allah telah berkehendak atas diri nya. Allah ingin menjadikan hamba itu "sesuatu" yang di kehendaki nya.

Allah berkata, "hai hamba ku.. patuhi lah perintah ku, jadilah seperti apa yang AKU kehendaki..!

Si hamba ini terus saja sesuka hati menjadi seperti apa yang di kehendaki diri nya sendiri.

Allah berkata, hai hamba ku.. jangan kesana engkau melangkah, seharusnya engkau kesini. Patuhi aku..".

Si hamba tetap saja mengikuti kehendak diri nya, "mau ku ini, bukan itu..".

Si hamba ragu pada perintah, si hamba bertanya terhadap diri, "apa bisa, tidak mungkin aku bisa, tidak mungkin aku mampu..?". karna ia melihat keterbatasan dirinya. Ia melihat kelemahan nya. "Lagipula bukan itu yang ku mau, tetapi ini lah yang ku mau..".

Allah berkata lagi, "hai hamba ku.. mengapa engkau melihat diri, mengapa engkau tak melihat AKU?".

Si hamba terus melangkah dan berbuat sesuai dengan apa yang ingini nya. Tetapi tak bahagia, yang di dapatkan nya hanyalah kekecewaan saja, capek, susah, dan derita sepanjang masa.

Ujian demi ujian tiada habis nya, masalah demi masalah tiada henti nya. Semakin lama si hamba semakin putus asa. Lantas ia mengadu segala derita..

Ya ALLAH, mengapa hidup ku selalu begini, mengapa aku tak bahagia, mengapa ya ALLAH.. ?
apa salah ku, apa dosa ku, sehingga aku begini..? Padahal aku telah bertakwa, padahal aku telah berusaha..

Allah menjawab, wahai hamba ku.. mengapa engkau tak mendengar ketika aku berkata? Mengapa engkau tak patuh pada perintah?
Takwa yang ku inginkan patuhi lah segala perintah ku atas dirimu.
Mengapa engkau selalu mengikuti kehendak mu, bukan kehendak KU?

Aku suruh kesini.. engkau malah kesana..
Aku suruh begini.. engkau malah begitu..
Mengapa engkau tak yakin pada petunjuk ku..?
Mengapa engkau selalu mengikuti nafsu?

Si hamba SADAR, ia selalu mengikuti kehendak diri nya, karna tidak yakin pada kehendak ALLAH.

Setelah ia berserah pada perintah, Allah sanggup kan walau tak bisa..
Allah jamin kebutuhan nya..
Allah beri apa yang di pinta..

Si hamba bersyukur kepada Allah, "ya Allah.. andai dahulu ku patuhi segala perintah, pasti aku kan bahagia..
Andai dahulu ku aku percaya, pasti hidup tak kan merana..
Ampuni aku ya ALLAH..

Allah berkata, "bergantung lah kepada Ku, mengabdi lah kepada ku, jadi lah seperti yang ku inginkan, maka segala kebutuhan akan aku cukupkan.."

"Mengikuti kehendak mu, sama saja menerka-nerka.. karna belum tentu serupa dengan ingin ku.. belum tentu engkau bahagia."

"Mengikuti segala kehendak/perintah ku.. pasti KU jamin engkau bahagia." Jadi lah seperti apa yang aku kehendaki..

Hamba berserah diri padamu ya ALLAH.. kehendak mu lah atas diriku..

MALAM

Di kala mata tak mau terpejam..
Di kala malam semakin dalam..
Aku duduk sendiri..

Di kala hening kian menyepi..
Di kala diam dalam sendiri..
Aku menyadari..

ADA engkau yang selalu di sisi..
ADA engkau yang selalu menyaksi..
Aku menghayati..

Ya Allah.. sungguh indah malam yang sepi..
Ya Allah.. sungguh hati makin terisi..

Ku bersyukur.. Ada nya malam..
Ku bersyukur.. suara berdiam..

Mengapa harus mencari cahaya, jika gelap adalah kehendak..
Mengapa harus diri berusaha, jika belum waktu bertindak..

Di beri malam agar ku tentram..
Di beri malam agar berdiam..

Ya Allah..
Ku terima saja malam yang gelap..
Ku terima saja tanpa meratap..

Bila malam berlalu, cahaya datang untuk bergerak..
Bila gelap berlalu, itu lah waktu untuk bertindak..

Mengapa takut ada nya malam, karna malam hati mu tentram..
Mengapa takut ada nya gelap, bila kelak cahaya datang..

Sabtu, 23 April 2016

CITA-CITA

kita selalu berangan dan berharap tercapai nya suatu asa yang sesuai dengan apa yang di kehendaki diri. Dan itu lah kita anggap sebuah cita-cita..

Dan segala cita-cita itu selalulah dari kehendak diri..

Tetapi, pernah kah kita berfikir, bercita-cita, berharap dan berangan ingin menjadi sesuatu yang di kehendaki ALLAH?

bila cita-cita terkabul bukan berarti diri bahagia..Karna segala harapan itu bukan lah yang terbaik.

ALLAH kabul kan kehendak diri, tetapi belum tentu itu yang terbaik. Belum tentu kita bahagia..

Hamba yang berserah diri, ialah hamba yang tiada lagi berkehendak. Ia hanya mengikuti saja apa yang di kehendaki ALLAH.

Karna semakin lama ia semakin paham, apa yang di kehendaki ALLAH pada diri nya.

Jika di tanya tentang cita-cita..
Dia hanya menjawab, "cita-cita ku ialah, aku berharap aku bisa menjadi seperti apa yang ALLAH inginkan terhadap diri ku"..

Bukan lagi berharap dengan kehendak dirinya, karna kehendak ALLAH pasti lah yang terbaik pada diri, pasti yang membuat diri bahagia.

Hidupku, mati ku, ibadah ku hanya untuk ALLAH. itulah cita-cita yang hakiki..

Jumat, 22 April 2016

SUSAH

Kata seorang guru yang tak mau di sebut guru, " masalah atau susah kita itu, ya hanya itu-itu saja..jadi ngapain harus susah?". Kalimat singkat yang dalam makna..

Ketika saya renungi lebih dalam, " benar juga ya, itu-itu saja koq! Rasa susah itu juga sama.

Ngapain kaget, ngapain takut dan sedih/susah. Kayak baru pertama kali aja rasain susah..? Hehe.. Padahal masalah nya ya hanya, itu-itu saja..

Jika di beri 2 pilihan kita pilih yang mana..?
- ada masalah ----> susah..? atau,
- ada masalah ----> tenang..?

kita semua tidak bisa berlari dari masalah. jika ia datang, rasa susah ya pasti ada. Tetapi apakah mau berlama-lama susah? Itu namanya mendzolimi diri sendiri.

Sungguh kita telah berdosa jika rasa takut terhadap masalah itu terlalu berlebihan. Karna tidak meyakini ada nya pertolongan ALLAH.

yakin lah.. rasa susah atau ketakutan itu hanya sebagian ujian ALLAH, apakah kita benar-benar beriman pada ALLAH?

ALLAH berfirman:
وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ  الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ  ؕ  وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
[QS. Al-Baqarah: Ayat 155]

Di beri ujian, di beri ketakutan, koq di bilang kabar gembira?
Masalah dan ujian itu akan selesai dengan sendiri nya, akan banyak hikmah pada akhir nya.. kita nya saja yang terlalu takut dan tidak menerima. Padahal banyak kebaikan bila kita mengetahui..

Jadi tergantung kita sendiri.. mau susah atau tenang..?

Hamba ALLAH itu tiada rasa takut dan bersedih hati.. jika masih takut, masih sedih/susah, bisa jadi bukan hamba ALLAH.. tetapi hamba DUNIA.

Hadapi saja segala masalah terima saja dengan lapang dada. Maka percaya dan sadarilah pertolongan ALLAH itu ADA.. maka kita kan "tenang" dalam menghadapi segala masalah.







Kamis, 21 April 2016

KEMBALI LAH

sudah berapa lama engkau bermain-main..
Sudah berapa lama engkau melangkah jauh..
Sudah berapa lama engkau tak membutuhkan NYA..

Engkau telah di biarkan saja berkehendak..
Engkau telah di biarkan saja  bertindak..

Merasa mampu, merasa bisa, merasa berkuasa..
Engkau lupa pada pencipta..
Engkau lupa diri mu Hamba..

Jangan perdulikan dosa mu..
Jangan perdulikan kotor mu..
Kembali lah..

Allah tidak melihat ilmu mu..
Allah tidak melihat amal mu..
Allah hanya ingin melihat, ada kah DIA di hati mu..
Adakah DIA dalam gerak dan diam mu..

Kembali lah.. ALLAH hanya ingin di akui, apakah DIA ada dalam kesadaran mu..

Jika ilmu mu sedikit, berprasangka baik lah kepada NYA..
Jika amal mu sedikit, berusaha lah menghindari dosa..

Bagaimana engkau kan kenal, jika engkau tak mahu tahu..
Bagaimana engkau kan cinta, jika engkau terus menjauh..

Hentikanlah langkah mu, kembali lah.. Mendekat lah.. walau tertatih..

Hadir kan Allah dalam hati mu, niat kan ridho ingin kembali.. maka ALLAH akan memberi kekuatan untuk berlari kepada NYA..

Bila ujian datang.. bukan berarti ALLAH menghukum mu, itulah pertanda DIA memanggil mu..
Bila susah menyesakkan dada, bukan berarti ALLAH mengabaikan mu, itu lah pertanda DIA menyayangi mu..

Sampai kapan terus begini..
Sampai kapan menjauh pergi..
Kembali lah..

Apakah kau fikir.. engkau tak kan di hadapkan kepada nya nanti..
Apakah kau fikir.. engkau akan hidup selama nya dan tak kan mati..

Apa lagi yang kau cari..
Apakah kau bahagia terus begini.. kembali lah..



PENYAKSI


Penyaksi itu benar-benar melihat dan mendengar. jika telah meyaksikan segala kehendak dan kuasa adalah Allah, tiada berani diri ini mengaku-aku.

yang masih berani mengaku-aku hanyalah diri yang belum menyaksikan Allah. karna masih banyak nya berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang lain pada diri nya.
aku bisa, aku mampu, aku tahu.. itu ialah sama saja ia mempertuhankan diri nya sendiri.

justru yang telah bersaksi dan meyaksikan tidak berani seperti itu, ia akan berkata, aku di bisa kan Allah, Aku di mampu kan Allah, dan aku di beritahu Allah.

apalagi jika orang yang selalu mempertuhankan hawa nafsu nya, sungguh dalam kesesatan, karna ia tidak bisa meyaksikan Allah. tidak bisa memahami apa perintah Allah pada diri nya.

kosong kan lah dahulu segala berhala-berhala pada diri, dan sadari siapa yang berkehendak? siapa yang berkuasa? dan siapa yang memberikan kemampuan itu? dan kita akan bisa bersaksi dan menjadi penyaksi.. hanya engkau ya Allah, sungguh ku tak berani mengaku-aku..

Rabu, 20 April 2016

BEBAN

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan nya. (QS. Al - Baqarah :186).

apa pun beban dan masalah hidup kita saat ini, baik beban ekonomi/keuangan, kesehatan, rumah tangga dan masalah apa pun itu.. tidak di luar batas kemampuan kita.

Allah memberikan beban itu setara dengan kesanggupan kita. Jika beriman pada ayat di atas, ngapain takut, ngapain sedih? Seberapa besar pun beban itu berarti kita sanggup melewati nya.

Itu janji ALLAH, sungguh amatlah dzolim ALLAH itu jika kita tak sanggup melewati nya.

Berat atau ringan itu tergantung diri kita sendiri..

Mengapa para nabi itu sungguh berat beban/ujian nya?, karna setara dengan keimanan nya. Tidak mungkin ujian para nabi itu di berikan pula kepada kita yang beriman lemah. Bukan kah ALLAH maha adil? Pasti ALLAH membebani sesuai dengan kesanggupan kita.

Justru yang tiada di beri beban itu yang patut di pertanyakan, Sampai dimana kah letak keimanan mereka? Bukan kah ALLAH memberi sesuai kesanggupan nya? Jangan-jangan keimanan nya seperti anak TK, bukan saat nya belajar.. tetapi di biarkan saja bermain-main sesuka hati. Tidak mungkin ALLAH memberi beban pelajaran yang seperti di tingkat perguruan tinggi.

Sadari segala kehendak NYA, segala rencana NYA. Terima lah beban ini dengan ikhlas, karna ini lah saat nya kita bergantung penuh kepada ALLAH. Pasti kita sanggup melewati nya..

I'KTIKAF

Alhamdulillah.. setelah membaca buku Mengkhusyui Ramadhan saya menjadi yakin makna i'ktikaf yang sebenar dan saya sangat setuju dengan apa yang di sampaikan oleh pak pur. Karna sebelum membaca buku tersebut saya telah mengalami nya.

I'ktikaf bermakna "berdiam" di mesjid. Namanya berdiam itu harus mematikan kesadaran indra jasad sehingga kesadaran jiwa aktif. Jika i'ktikaf itu di mesjid tempat kita sholat berjemaah, sungguh sulit untuk mencapai khusyu karna suasana sekitar sangat mempengaruhi. Di mesjid sungguh sulit untuk mencapai keheningan. Mana orang banyak, ada yang membaca quran/tadarus.

Mesjid itu ialah tempat sujud, jadi bisa dimana saja. Dan kamar yang sunyi bisa menjadi mesjid. Di situlah tempat sujud di rumah saya. Rasulullah saja menerima wahyu di dalam gua hira, karna kesunyian ini sangat mendukung.

Dan i'ktikaf itu tidak hanya di bulan ramadhan saja. Di luar ramadhan juga kita bisa berkomunikasi pada ALLAH. 

Pada malam hari terkadang saya terjaga, dan saya sering duduk berdiam diri di kamar saya. Dalam diam jiwa ini menyambung kesadaran kepada ALLAH. Dengan suasana yang hening, benar-benar mendukung rasa khusyuk itu. 

Segala masalah hidup saya adu kan kepada ALLAH, saya bertanya.. pada jiwa ini ALLAH ilham kan, ALLAH jawab segala tanya. Walau tanpa suara, saya mendengar perkataan NYA. Apa yang harus di lakukan.. kemana harus melangkah.. apakah ALLAH ridho atau tidak atas segala tindakan? ALLAH menjawab.

ketika saya bingung dalam memilih atau melangkah, saya hanya cukup berdiam dan menyambung kesadaran ini kepada ALLAH. saat itu pula ALLAH beri petunjuk.

Semua itu saya pahami ketika saya istiqomah berdzikir nafas. Dzikir nafas inilah yang membuat kesadaran ini tersambung kepada ALLAH. Sehingga kita bisa berkomunikasi kepada ALLAH.
Apalagi jika kita beri'ktikaf di bulan ramadhan.. sungguh energi yang luar biasa. Mari kita latih dari sekarang. Semoga ketika ramadhan tiba, ALLAH rahmati kita dengan cahaya nya.. Aamiin.

SUGUHKAN SAJA..

Setiap tulisan itu itu seperti menyuguhkan suatu minuman. Dan minuman yang kita suguhkan itu, Tergantung selera masing-masing.

Ketika kita menyuguhkan kopi, pasti yang bukan penikmat kopi tidak bisa menerima. Karna bukan itu selera mereka. Tetapi bagi penikmat kopi, akan sangat berterimakasih ketika di suguhkan kopi yang mereka cari.

Begitu pula ketika setiap tulisan hanya tentang ALLAH saja, yang mencari selain ALLAH tidak bisa menerima karna bukan itu yang mereka cari. Tetapi ketika yang mencari ALLAH bertemu dengan yang mereka cari, maka mereka akan sangat senang dan berterimakasih.

Terserah apa kata mereka ketika kita menyuguhkan hanya tentang ALLAH saja.. di terima atau tidak yang tergantung selera masing-masing. 

Jika di tolak, jangan berkecil hati.. karna bukan itu yang mereka cari. Terus lah menulis, karna yang benar-benar mencari ALLAH lah yang akan merasakan kopi yang kita suguhkan itu.

Di terima atau tidak tugas kita hanya menyampaikan saja, bukan memaksa untuk mereka menerima apa yang kita suguhkan.

Selasa, 19 April 2016

JIWA

JIWA YANG SADAR ALLAH

Di kala diam.. berkata-kata..
Di kala berkata-kata.. menyambung rasa..

Di kala ramai.. dalam kesendirian..
Di kala sendiri.. dalam keramaian..

Di kala ribut.. dalam kesunyian..
Di kala sunyi.. berduaan..
Di kala hening.. mendengarkan..

Di kala susah.. bersyukur..
Di kala senang.. merasa takut..

Di kala di perintahkan.. sangat patuh..
Di kala di uji.. tambah beriman..
Di kala bingung.. berdiam..

Apa yang di lihat.. di renungi..
Apa yang di renungi.. bertanya..

Walau tak mampu.. di mampu kan..
Walau tak tahu.. di beri tahu..

Senin, 18 April 2016

NEKAD KARNA ALLAH


Keraguan itu karna kita melihat diri..

Apakah aku bisa, apakah aku mampu, apakah mungkin..? Itulah segala bisikan-bisikan hati.
Jika kita melihat ALLAH.. pasti nekad! Jalankan saja perintah NYA.

ALLAH yang menyuruh, pasti ALLAH pula yang menjamin segala sesuatu nya..

PRASANGKA BAIK LAH

sudah menjadi kebiasaan saya bila berkendara saya selalu berdzikir nafas. Jasad ini mengendarai motor, jiwa ini bersama ALLAH..

Dalam perjalanan, tiba-tiba ada segumpal air yang menghujam keras ke mata saya, membuat mata sakit. Bathin jadi bertanya-tanya, air darimana ini.. padahal tiada hujan, gerimis pun tidak?. Saya pun mengusap mata dan mencium air itu, apa kotoran burung? Ataukah pengendara di depan meludah sehingga kena mata saya?

Berbagai prasangka yang ada di benak ini. Hehe..
ketika di cium air nya tiada bau, benar-benar air biasa. Ini bukan kotoran burung atau pun air ludah. Jika hujan koq besar sekali tetesan air ini. Air darimana ini ya ALLAH?

Tiba-tiba ada firasat "nampak nya bakal turun hujan nih". Saya abaikan peristiwa itu, saya tetap berjalan dan berdzikir..

Selang beberapa menit, tiba-tiba turun lah hujan. Dan saya berhenti untuk memakai jas hujan dan melanjutkan lagi perjalanan. Sungguh hujan yang sangat deras, jika saya tutupi wajah dengan kaca helm, pandangan jadi terganggu.. akhirnya saya buka kaca helm. Walau mata perih kena rintik hujan saya tetap berjalan pelan-pelan sehingga sampai di rumah dengan selamat.

Hikmah yang saya dapat:
menyesal dan malu saya terhadap ALLAH atas prasangka buruk saya terhadap sesuatu yang di kehendaki nya.

Padahal ALLAH telah memberi pertanda sebelum kejadian, tetapi saya tidak menangkap pesan itu karna prasangka buruk. Seolah ALLAH berkata: " sebentar lagi akan hujan dan sangat deras akan membuat mata mu perih kena rintik hujan, berhati-hati lah berkendara".

ALLAH itu selalu berkata melalui perbuatan nya. Yaitu di awal sebelum hujan ia menghujam kan air di mata saya sehingga mata perih, walau saya tidak tahu itu air darimana? Dan beberapa menit kemudian pesan nya itu benar-benar jadi kenyataan.

Selalu lah kita berprasangka baik pada segala takdir ALLAH, dan terimalah dengan ikhlas. Bisa jadi, sesuatu yang tidak kita ingin kan itu banyak rahasia NYA, banyak kebaikan nya pada diri ini..





BERSABAR LAH..

Jika kamu di benci karna kata-kata mu dalam menyampaikan kebenaran, itu karna mereka melihat diri mu. Bukan melihat ALLAH..

Bersabarlah.. nabi musa saja menentang perbuatan nabi khaidir karna keterbatasan ilmu. Karna yang di lihat nya diri khaidir bukan ALLAH..

Bisa jadi mereka yang membenci itu karna ilmu mereka yang terbatas, mereka belum mengetahui seperti apa yang kamu ketahui.

Jika kamu di hina, di cela.. senyum saja. Jangan membalas mencela, seharusnya kita iba pada mereka. Mereka tidak dapat melihat ALLAH karna terhijab oleh EGO mereka sendiri.

Samapaikanlah jika itu titah NYA.. dan bersabarlah jika kamu di hina.
Yang bisa melihat ALLAH, akan menerima..
Yang hanya melihat diri mu, akan mencela..

MENJADI SEPERTI YANG ALLAH INGINKAN

Kita itu selama ini selalu bermimpi, 'aku ingin begini.. aku ingin begitu.. dll. segala sesuatu yang kita lakukan selalu dengan nafsu dan EGO diri.

Pernahkah kita berfikir.. apa sih yang ALLAH ingin kan dari diri kita? Semua insan mempunyai tugas nya masing-masing, mengapa kita selalu ingin menjadi seperti orang lain.. tetapi tidak menjadi seperti yang ALLAH inginkan pada diri ini?

Jika benar-benar mengikuti ALLAH, kita akan menjadi pribadi yang berbeda, bukan ingin seperti orang lain.. bukan pula seperti yang di inginkan diri.

Lalu kita ini, menjadi seperti apa? Ya seperti yang ALLAH kehendaki pada diri.

Padahal yang kita inginkan itu belum tentu lah yang terbaik, sedangkan kehendak ALLAH pada diri itulah yang terbaik.

Banyak di antara kita selalu berusaha mati-matian menjadi seperti yang di inginkan diri. Padahal bukan itu yang ALLAH inginkan.

Kita yang tidak paham perintah nya(ILHAM), ataukah kita yang tidak patuh pada perintah karna begitu kuat nya keakuan diri..?

Banyak teman-teman terdekat mengejek dan menyindir saya, "wah, si andy mendadak ustad.. ngomong nya ALLAH melulu". karna teman-teman saya mengenali benar seperti apa saya dahulu. Padahal tidak pernah saya ingin menjadi ustad, ngaji aja tidak bisa koq jadi ustad? Hehe..

Di saat saya rajin menulis.. teman-teman dan kerabat terdekat pun berkomentar, "ngeri sekali tulisan mu ndy, bahasa nya dalam sekali.. itu pasti bukan tulisan mu, palingan copy paste?". Memang benar itu bukan tulisan saya, tidak mungkin saya bisa menulis seperti itu. Saya hanya mengkuti ketika ALLAH perintah kan menulis.

Ketika guru dan sahabat seperjalanan menyarankan agar membuat buku, saya ragu, " apa bisa saya membuat buku, belajar menulis saja tidak pernah?". Karna saya tahu keterbatasan diri saya. Belajar menulis saja tidak pernah, koq jadi penulis?

Semua itu bukan lagi keinginan diri.. tetapi keinginan ALLAH. Dan keinginan ALLAH itu selalu di luar mimpi kita.. sangat berbeda dengan yang kita impikan dengan kehendak diri.

Dengan SADAR ALLAH, kita akan pahami perintah/ilham ALLAH. setelah paham perintah nya, jalani lah seperti yang ALLAH inginkan, walau sangat berbeda dengan kehendak diri.

Manusia zero ialah yang selalu mengikuti ALLAH, dan menjadi seperti yang ALLAH inginkan. Bukan lagi mengikuti orang lain, apalagi mengikuti kehendak diri.

Berserah lah kepada ALLAH.. kita tidak pernah tahu apa yang ALLAH inginkan pada diri ini, dan jalani perintah nya(ilham).. semakin di jalani akan semakin jelas, apa yang di inginkan ALLAH itu.

Jika telah terjadi.. kita akan sangat bersyukur dan tidak berani mengaku-aku.
Aku begini.. bukan karna ingin ku, bukan karna mampu ku, tetapi ALLAH lah yang berkehendak pada diri ku. Sehingga aku menjadi seperti apa yang di inginkan NYA..



Minggu, 17 April 2016

BERSYUKUR

Jika semua apa yang di kehendaki ALLAH kita anggap 'ini bentuk kasih sayang ALLAH'.. ngapain harus mengeluh? Seharusnya kita malah bersyukur.. walau itu bukan yang kita inginkan.

Dengan takdir nya ini, kita semakin mendekat dan berharap.. senantiasa membutuhkan pertolongan ALLAH.

Yang berbahaya itu ketika ALLAH selalu mengabulkan keinginan kita, dan membuat kita semakin menjauh dari NYA, dan merasa tidak membutuhkan ALLAH lagi..

PEMBERIAN ITU UJIAN..

Apa pun yang di berikan ALLAH, maka ALLAH akan menguji dengan apa yang di berikan nya itu..

Siap kah kita jika yang di berikan nya itu di ambil kembali?
Siap atau tidak siap.. tergantung kemelekatan atau rasa memiliki itu sendiri..

Jika kita sadari itu semua titipan, sungguh ridho lah kita jika di ambil kembali..
Jika kita sadari itu semua milik ku, sungguh amat sakitlah.. ketika ALLAH mengambil nya kembali..

Sabtu, 16 April 2016

BIMBING AKU..

Ya Allah..
Sungguh ku tak bersyukur jika menolak kehendak mu..
Sungguh ku tak bersabar jika mengeluh pada ketentuan mu..

Hamba tak tahu apa mau Mu..
Hamba tak tahu apa maksud Mu..

Bimbing hamba ya Allah, kepada rahmat MU..
Bimbing hamba ya Allah, kepada ridho mu..

Hilangkan lah rasa takut kepada Dunia..
Hilangkan lah rasa takut kepada segala masalah..

Aku sungguh hamba yang lemah..
Aku sungguh hamba yang hina..

Hanya pada mu hamba meminta..
Hanya pada mu hamba berserah..

Yaa Allah..
Jadikan lah hamba ridho, atas takdir Mu..
Jadikanlah takdir Mu, rahmat bagi ku..

Aamiin..

MENDENGARKAN NYA..

Jika nasehat guru, nasehat ustad, kyai engkau mendengarkan nya..

Bagaimana dengan nasehat-nasehat dari orang terdekat mu, apakah engkau mendengarkan?

Bagimana jika nasehat itu datang dari orang yang bukan siapa-siapa, bahkan bukan orang berilmu sekali pun, apakah engkau mendengarkan?

Jika tidak, berarti engkau masih di kuasai EGO diri mu. Engkau hanya percaya kata-kata orang berilmu dan memandang rendah orang yang tidak berilmu dengan sebelah mata.

Jangan lihat sosok nya, jangan lihat pribadi nya.. tetapi lihat lah apa yang keluar pada ucapan nya. Dengan SADAR ALLAH, engkau akan memahami kalam ALLAH melalui orang tersebut.

Selagi masih ada EGO, engkau tidak kan memahami bahwa ALLAH lah yang berkata-kata, memberi pesan dan petunjuk melalui orang yang tidak di sangka itu.

Fana itu ialah melihat di sebalik apa yang di lihat, bisa kah kita melihat ALLAH sebalik seseorang itu..?

Nasehat itu bisa datang darimana saja. Bisa dari anak - istri, bisa dari sesorang yang tidak kita sangka-sangka.. leburkanlah ego ini, dan dengarkan lah..

semoga kita orang yang beruntung, dan selalu dalam petunjuk NYA.. Aamiin..



Jumat, 15 April 2016

SEDEKAH KITA ITU, UNTUK SIAPA?

Sedekah itu ialah bentuk rasa syukur kepada ALLAH. Bukan karna sesuatu maksud tertentu.
Ketika kita sholat jumaat tadi kita menyiapkan uang untuk kotak infak karna apa?
Banyak kita tidak menyadari, memasukkan sejumlah uang ke kotak infak pada saat sholat jumaat seperti suatu kewajiban dan kebiasaan.

Ternyata nafsu itu sungguh halus dan sangat pandai menutupi dalam bentuk kebaikan.
Hati itu selalu di bisiki oleh nafsu, apakah kita menyadari nya?
Ketika hendak ke mesjid nafsu berbisik, " apakah kamu tidak malu, jika kotak infak berjalan di hadapan mu dan kamu tidak bersedekah atau memasukkan uang ke kotak itu?".

Akhirnya kita pun bersedekah karna malu di lihat orang yang duduk di kiri-kanan, "semua orang bersedekah, saya malu jika tidak bersedekah". Berarti sedekah kita itu Bukan lagi karna ALLAH, tetapi karna diri (EGO/gengsi).

Kesan nya memang sepele dan sering terjadi. Apalagi jika berlomba-lomba bersedekah yang banyak agar terlihat dermawan. Itu sama saja pemborosan dan tidak bernilai ikhlas, karna sedekah nya itu bukan karna ALLAH.

ALLAH itu tidak melihat jumlah nya, tetapi melihat keikhlasan kita..
Jika kita mampu memberi yang berjumlah banyak, tetapi malah memberi dengan jumlah yang sedikit itu juga EGO..

Jika kita tidak mampu memberi banyak, tetapi memaksa diri untuk memberi lebih.. itu juga EGO. Karna malu jika memberi sedikit, malu di lihat orang lain sedekah nya koq sedikit?
Ketika kotak infak tepat di hadapan, banyak yang berinfak itu menutupi uang itu dengan kedua tangan nya. Ada 2 kemungkinan..
- bisa jadi.. yang berinfak dengan jumlah yang banyak menutupi, karna tidak ingin riya'.. tidak ingin keikhlasan nya di ketahui orang lain.
- ataukah bisa jadi.. yang berinfak dengan jumlah yang sedikit, menutupi nya, karna malu pada tetangga yang duduk di kiri-kanan nya. Jika sudah begini, dimana kah letak keikhlasan itu?

Bersedekah lah mengikuti kehendak ALLAH, bukan mengikuti kehendak diri(EGO).
Karna keihlasan itu ialah untuk ALLAH.. bukan untuk diri atau apa pun..

Kamis, 14 April 2016

SAMPAIKANLAH


sampaikan lah kebenaran itu walau pahit. Setelah menyampaikan nya, terserah mereka mau menerima atau tidak.

Bisa jadi mereka tidak menerima itu, karna belum memahami hakikat nya. Dan bersabarlah jika mereka mencela dan menentang.

Seperti ayat di bawah ini:

‘Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’ (Q.S. Al-Baqarah, 137)

Mendapat petunjuk atau tidak, itu tergantung perbuatan mereka sendiri. Tugas kita hanya lah menyampaikan, bukan memaksa untuk mengikuti apa yang kita sampaikan.

Dan jangan takut jika di musuhi, karna ALLAH memelihara/melindungi kita dari mereka.
Sampaikanlah dengan mengikuti perintah ALLAH..

Jiwa patrap ialah jiwa yang telah melebur keakuan diri. Sehingga tiada daya dan kuasa menolak perintah. Tiada rasa takut dan susah.

Jika masih takut di cela, takut di hina, di tentang. Itu namanya cari aman.. karna masih ada EGO.

Sampaikan lah mengikuti kehendak nya, walau banyak yang menentang.. banyak juga yang menerima.

Doakan mereka, semoga suatu saat mereka memahami dan menerima apa yang kamu sampaikan itu..

TULISAN PENUH DAYA

Setiap tulisan yang di tulis dengan SADAR ALLAH, ternyata mempunyai suatu energi/daya.

Ketika saya menuliskan tentang pasrah, muncul lah daya pasrah. dan ketika saya menuliskan tentang EGO, muncul lah daya EGO.. dll.

Tanpa di sadari banyak pembaca terpancing dengan apa yang tertulis. Dan Yang terpancing adalah, kebanyakan yang belum zero.. karna begitu kuat nya keakuan diri.

Berhati-hatilah dalam memberi koment, karna pasti akan terhipnotis. Tanpa di sadari, akan serupa dengan isi tulisan. Sehingga terus masuk lebih dalam, dan semakin tampak mana yang pasrah? dan mana yang EGO..?

Saya berbagi untuk di ambil pelajaran nya. Jika tidak berkenan, abaikan saja. Jangan kita menambah dosa dan mempermalukan diri sendiri.

Hati yang mati, hati yang terkunci, ialah hati yang tidak mau mendengar. Bagaimana mungkin bisa mendengar jika keakuan diri begitu kuat nya?
Aku lebih benar, aku lebih pintar, aku lebih paham..

Ilmu ALLAH itu maha luas, jangan terlalu cepat menyangkal jika pemahaman belum sampai..

Bila belum paham pada apa yang  tertulis, prasangka baik saja.. minta lah kepahaman kepada ALLAH.
Semoga suatu saat ALLAH memberi kepahaman kepada apa yang tertulis..





Senin, 11 April 2016

BERGURU KEPADA ALLAH

Berguru kepada ALLAH itu harus kosong/zero dari segala ilmu.
Kosongkan wadah/cangkir dari segala isi. Biar kan ilmu ALLAH mengalir apa adanya.

Mengosongkan wadah yang bagaimana? Ya jangan pakai lagi segala teori yang pernah kita pelajari selama ini, yang pernah di baca, atau pernah di dengar dari orang lain.
Sehingga kita benar-benar tidak tahu apa-apa.

Selalu lah menyambungkan kesadaran kepada ALLAH, SADAR ALLAH sebanyak-banyak nya tanpa putus. Ketika kesadaran kepada ALLAH senantiasa tersambung dan wadah telah kosong, maka akan mengalirlah ilmu-ilmu dari sang maha guru(ALLAH).

Yang tidak tahu akan menjadi tahu.
Yang tidak paham akan menjadi paham.

Itulah ilmu sejati, murni.. akan sangat berbeda dengan paham-paham orang yang berguru kepada manusia. Dan tiada keraguan ketika kita telah mendapat suatu pemahaman itu.

Belajarlah dari kisah para nabi.. siapakah yang mengajarkan mereka jika bukan ALLAH sendiri?

Manusia zero adalah manusia yang berbeda dari orang-orang kebanyakan. Karna cara belajar nya juga berbeda. Bukan kepada manusia, tetapi kepada ALLAH semata.

ADA JIWA NYA

segala sesuatu yang terungkap dan terucap itu, sesuai dengan apa kita menyampaikan nya..

Yang namanya hidup pasti yang ada jiwa nya. Bila tiada jiwa.. mati, tiada daya.

Begitu pula sebagai khalifah.. dengan apa kita menyampaikan pesan-pesan ALLAH?

Qalbu/hati itu ialah suatu wadah.. bisa di isi oleh apa saja di sana. Bisa ada EGO, ada nafsu, ada pikiran, ada jiwa/nafs dan segala bisikan-bisikan.

Dan apa yang terucap dan terungkap oleh tindakan diri ini.. sesuai dengan apa yang terisi pada hatinya.

Jika di hati nya ada keegooan, maka yang terucap pun penuh keegoaan.
Jika di hati nya ada nafsu, maka yang keluar pada ucapan pun hanya lah nafsu.
Jika di hati nya terisi jiwa.. maka ucapan nya pun penuh daya dan hidup.

Apalagi jika jiwa/nafs yang SADAR ALLAH.. ucapan nya yang keluar pasti ada jiwa nya. Karna ketika jiwa nya senantiasa tersambung kepada ALLAH, ucapan yang keluar bukan lagi dari diri nya. Tetapi ucapan ALLAH atau bahasa ALLAH.

Sangat penting seorang dai atau imam dan siapa pun kita Berkata dengan jiwa, pasti ada daya/energi nya.

Seorang DAI berceramah dengan nafsu dan EGO pasti tidak akan bisa menyentuh hati jemaah nya. Karna yang di lihat orang adalah diri si DAI, bukan ALLAH nya.
Seorang imam yang memimpin sholat jika tiada jiwa nya pasti tidak bisa mengantar makmum kepada ALLAH, karna tiada daya atau jiwa nya.

Segala ucapan dan tulisan itu akan terbaca apa yang terisi pada qalbu/hatinya..
Jika ia menulis dengan ego dirinya, pasti tulisan itu biasa-biasa saja.. tiada daya nya.
Tetapi ketika ia menulis dengan jiwa nya yang SADAR ALLAH, maka tulisan itu benar-benar bernyawa, ada jiwa dan suatu daya tersendiri.

Makanya.. jangan ikuti kata hati, karna pada hati itu bisa di isi apa saja. Itu sama saja namanya sesuka hati sendiri.
Tetapi ikuti lah kata jiwa di dalam hati. Dan kekuatan jiwa itu tergantung seberapa kuat nya sang jiwa menghadap ALLAH.







Minggu, 10 April 2016

MENGIKUTI ALLAH

Seseorang yang mengikuti ALLAH itu, ternyata mempunyai cara pandang yang berbeda daripada orang yang selalu mengikuti orang-orang kebanyakan.

Yang mengikuti ALLAH, Semakin lama akan tampak semakin berbeda.
Bagi yang se frekwensi, akan menerima pendapat nya. Dan bagi yang tidak se frekwensi pasti akan menentang nya karna keterbatasan ilmu.

Untung nya apa coba, jika hanya untuk di benci dan di tentang orang lain? Kan lebih enak di telan sendiri. Tapi namanya perintah, sungguh tiada daya.. tidak menyampaikan amanah ALLAH.

Di puji atau di cela, ya resiko yang harus di terima. Ia lebih takut tidak amanah daripada takut di cela..

Biarkan saja di cela.. yang terpenting mengikuti ALLAH, Amanah..


   

EGO dan MESJID

EGO DAN MESJID
Ada seorang teman yang bertamu ke rumah saya. Kebetulan waktu itu menjelang ashar, ketika adzan berkumandang ia beregegas mohon izin untuk sholat di mesjid belakang rumah saya.
Setelah selesai sholat di mesjid ia kembali ke rumah saya dan menasehati saya. "Ndy, rumah mu dekat mesjid tetapi mengapa kamu tidak mau sholat di mesjid, apakah kamu menganggap rumah mu ini lebih utama dari mesjid?",dengan gaya nya mengejek saya. saya hanya tersenyum saja mendengarkan.
Lantas ia melanjutkan dengan suatu dalih di al quran:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰٓى اُولٰۤئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. At-Taubah: Ayat 18]
Dengan bangga ia melanjutkan, "Jika kamu ingin selalu mendapat petunjuk sering-sering lah sholat di mesjid ndy, saya selalu menjaga sholat di mesjid, subuh sampai isya saya usahakan sholat di mesjid". Daripada ia terus-menerus melakukan dosa, saya potong pembicaraan nya dan membicarakan topik yang lain..
Lihat lah peranan EGO, rasa memiliki itu sungguh sangat bahaya dan membuat seseorang itu menjadi sombong. Yang merasa ahli ibadah, ahli mesjid menjadi bangga pada ibadah nya dan menganggap rendah orang lain. Padahal apa yang di banggakan nya itu belum tentu sudah benar. Karna rajin ke mesjid bukan karna ALLAH, tetapi karna fadhilah-fadhilah tertentu.
Biarlah dia berprasangka.. karna dia tidak mengetahui yang sebenarnya. Saya itu lebih senang sholat di rumah, karna saya bisa merasa puas dan bebas dalam sholat. Saya merasa khuyuk dalam menghadap ALLAH, tidak seperti sholat di mesjid. imam nya saja, sholat nya 'kilat khusus'.. baru sujud sebentar sudah bangkit lagi, entah apa yang di baca nya sungguh sangat cepat begitu.
Padahal pada sujud itulah titik berserah, memang sangat berbeda sholat yang karna diri dan sholat karna di gerakkan ALLAH..

selesai sholat saya akan lanjutkan berdzikir nafas.. dan saya bebas duduk berlama-lama karna di rumah sendiri. Makanya saya lebih senang sholat di rumah.
Kata teman saya, "jika ingin dapat petunjuk sering-sering lah sholat di mesjid". Emang nya ALLAH itu, hanya ADA di mesjid saja? Ini anggapan yang benar, tetapi ada yang lebih benar..
Mesjid itu adalah rumah ALLAH.. di manakah letak rumah ALLAH? bukan bangunan tempat kita sholat berjemaah itu. Jika kita menemui ALLAH hanya di mesjid bagaimana jika di luar mesjid, apakah menemui ALLAH?.
Mesjid/rumah ALLAH itu ialah di dalam qalbu/hati kita..  makmurkan lah rumah ALLAH itu, SADARI lah ALLAH di dalam qalbu(SADAR ALLAH) sebanyak-banyak nya. Baik duduk, berdiri, mau pun berbaring.
Ketika jiwa SADAR ALLAH di dalam qalbu, di situlah sering ALLAH berikan petunjuk. Bukan hanya di bangunan mesjid saja.
Jika qalbu ini telah menjadi mesjid.. rumah ALLAH itu bisa di mana saja, di rumah, di kantor, di mana saja.. dimana pun kita berada. itulah baru memakmurkan mesjid ALLAH. bukan hanya di waktu sholat saja.
Semoga kita semua lebih peka terhadap EGO diri.. jangan memperTuhan kan amal ibadah kita sehingga melihat orang lain rendah. Waspada lah.. semakin di berikan kemuliaan, akan semakin hebat pula ujian ALLAH yang lebih halus.
Semoga kita semua tetap waspada, perbanyak memperbaiki diri.. jangan hanya melihat kesalahan orang lain saja.

Jumat, 08 April 2016

TERUS LAH BERJALAN

ketika kamu berusaha dengan cara yang berbeda terus lah berjalan..
Walau di sekeliling mu mencibir dan menatap hina penuh kerendahan..

mengapa kita harus merasa terhina, mengapa kita harus patah semangat..?
Padahal, sesungguhnya mereka itu tidak bisa seperti mu..

Setidak nya kita telah berani berhijrah, untuk melangkah dan terus melangkah..
Daripada mereka, yang terlalu nyaman dengan wilayah nya saat ini.

Biarkan saja kamu berbeda, biarkan saja kamu di cela..
Kita lihat saja nanti, apa yang di cela kan itu..
Kita lihat saja nanti, apa yang di anggap beda itu..

Karna, kamu berbeda karna kehendak ALLAH..
Kamu berhijrah karna perintah ALLAH..

Mereka itu menjadi sesuatu yang mereka inginkan..
Sedangkan kamu, menjadi sesuatu yang ALLAH inginkan. Yaa jelas beda..

Seharusnya kamu yakini itu.. dan terus lah berjalan dengan kesungguhan.




TERBIASA DI DALAM

Melihat tanpa kesadaran sama saja kosong..
Mendengar tanpa kesadaran sama saja hening..
Kosong dan hening sama saja buta dan tuli.

Apa yang di lihat.. jika mata telah buta..?
Apa yang di dengar.. jika pendengaran telah tuli..?

Jangan salahkan mata, jangan salahkan pendengaran.. semua tergantung kesadaran mu. Sudah hidupkah sang jiwa..? Sudah terbiasa kah engkau di dalam?

Segala rahasia ada di dalam, si penyaksi itu.. ada di dalam. Bagaimana mungkin bisa mendengar segala bisikan-bisikan hati jika kita masih di luar?
Bagaimana mungkin bisa memahami dorongan nafsu jika masih di luar..?
Bagaimana mungkin bisa memahami ilham dan kehendak ALLAH jika masih di luar..?

Masuk lah ke dalam, terbiasa lah di dalam kesadaran jiwa/nafs. Ketika di dalam kita dapat melihat dan mendengar dengan sangat jelas. Maka engkau bukan lagi seorang buta dan tuli..

Rabu, 06 April 2016

KEIMANAN YANG SEBENAR

Jiwa yang telah di ILHAMkan itu, sungguh tiada keraguan-raguan lagi dalam bertindak..

Karna ALLAH telah memberikan keimanan yang sangat kuat dan jelas pada diri nya.. ketika turun perintah/ilham, ia akan melakukan saja sesuai perintah. Bisa di katakan benar-benar nekad karna ALLAH.

Keteguhan nya tidak dapat lagi di gugah oleh orang-orang sekitar. Itu lah keimanan yang sebenarnya.

Tentu ini yang membuat meradang orang-orang yang di sekitar nya. Ketika di suruh bertindak/berusaha ia menjawab," aku di suruh ALLAH untuk berdiam, belum di perintah kan bergerak."
Ketika di bujuk untuk bertindak sesuai keinginan orang-orang di sekitarnya. ia menjawab, "aku tidak bisa mengikuti inginmu, aku akan bergerak dengan perintah ALLAH".

Tentu ini akan sangat bertolak belakang bagi orang-orang yang tidak sefrekwensi dengan nya. Dan segala tindakan nya akan di anggap nekad/gila.

Sebenarnya ia tidak gila, justru sangat waras. Karna segala sikap dan tindakan nya bergantung kepada petunjuk-petunjuk ALLAH, dan dia mengimani ilham itu.

Mana yang lebih waras.. orang yang melangkah dengan petunjuk yang sangat jelas, atau kah orang yang melangkah dengan menerka-nerka?

Kebanyakan kita itu tidak bergantung kepada ALLAH, selalu berusaha dan bertindak mengandalkan nafsu dan EGO diri. Sehingga yang di dapat hanya lah kekecewaan.

Bagi yang telah memahami ilham, ikuti lah perintah ALLAH. jalankan perintah itu dengan penuh keimanan.. maka itu lah jalan yang lurus, tiada tersesat orang yang mengikuti petunjuk-petunjuk ALLAH..

Selasa, 05 April 2016

DZIKIR NAFAS DAN KEHIDUPAN

Dalam duduk Berdzikir nafas, level demi level itu sebenarnya ada pelajaran ALLAH. apa pun sensasi dan apapun yang di alami dalam berDN sebenarnya itu ada pelajaran nya dalam  menjalani kehidupan ini.

Sebagai praktisi DN, seharus lebih peka dan mempraktekkannya dalam kehidupan. Bisa di katakan, apa pun yang di alami dalam berDN.. ALLAH telah memberi ilmu teori nya. Dan pada kehidupan pula kita harus bisa mempraktekkan ilmu itu.

Pelajari lebih dalam level demi level.. ini sungguh pelajaran yang sangat dalam. Di level 1 itu kita mengikuti nafas. Ketika kita paham Mengikuti nafas, maka kita akan paham pula kehendak-kehendak ALLAH. Pada nafas itu ada kehendak ALLAH, ALLAH lah yang mengeluarkan dan memasukkan nafas.

Aplikasi dalam kehidupan kita akan memahami apa-apa saja perintah ALLAH, kita akan terdorong seperti mengikuti nafas. Yaitu suatu tindakan yang bukan lagi dari keinginan diri, tetapi hanya lah mengikuti daya sang penggerak.

Pada level 1 itulah kita belajar berserah diri. Yang namanya berserah yaa harus patuh/manut pada segala kehendak. Sehingga pelan-pelan kita akan di rubah ALLAH menjadi pribadi yang di inginkan nya..

Terus pelajari level demi level..
Semakin istiqomah berDN, maka akan semakin banyak pelajaran dan ilmu ALLAH yang lebih dalam kita dapatkan. Dan ilmu itu akan sangat bermanfaat pada kehidupan kita.

Dan level yang tertinggi itu adalah level 4 (fana/zero)..
Jangan mengatakan fana jika kita tidak bisa mengaplikasikan dalam kehidupan..

Apa pun tindakan dan prilaku kita akan terbaca dimana kah level kita saat ini. Banyak yang belajar ilmu-ilmu makrifat atau ilmu ketuhanan tetapi hanya sekedar menumpuk ilmu, tidak mempraktekkan nya. Berkata fana tetapi pribadi nya tidak mencerminkan dia telah fana.

Menurut saya.. fana/zero itu suatu wilayah tertinggi. Di sanalah alam tanpa persepsi, melebur nya keakuan diri, dan yang telah mencapai kesana, akan membuat sesorang itu benar-benar gila dalam berTuhan.

Gila yang bagaimana..? Yaitu sikap tekad dan perbuatan gila yang bukan lagi dari kehendak diri, tidak lagi terpengaruh oleh wilayah sekitar.
'A' yang di katakan ALLAH, maka 'A' pula yang di katakannya..
'A' yang di suruh ALLAH, maka 'A' pula yang di kerjakan nya. Itulah TAKWA..

Tiada lagi bercampur EGO dan nafsu. Jika masih berprilaku dengan EGO dan nafsu, sangat jelas sesorang itu belum mencapai fana..

Jika masih mikir/pakai pertimbangan, masih mengikuti kata hati itu belum fana.. belum nekad.
Fana/zero itu nekad dalam ketuhanan. Karna ketika jiwa telah di ilhamkan, tiada daya ia menolak perintah. karna yang ada hanya lah kehendak ALLAH, bukan lagi kehendak diri nya.

Pelajari lah level demi level dalam berDN, karna itu sangat penting dalam sikap kita berTuhan.. karna setiap level ada pelajaran ALLAH. dan beruntunglah bagi yang istiqomah berDN.. kita akan memahami pelajaran-pelajaran ALLAH dalam kehidupan ini.











DZIKIR NAFAS DAN KEHIDUPAN

Dalam duduk Berdzikir nafas, level demi level itu sebenarnya ada pelajaran ALLAH. apa pun sensasi dan apapun yang di alami dalam berDN sebenarnya itu ada pelajaran nya dalam  menjalani kehidupan ini.

Sebagai praktisi DN, seharus lebih peka dan mempraktekkannya dalam kehidupan. Bisa di katakan, apa pun yang di alami dalam berDN.. ALLAH telah memberi ilmu teori nya. Dan pada kehidupan pula kita harus bisa mempraktekkan ilmu itu.

Pelajari lebih dalam level demi level.. ini sungguh pelajaran yang sangat dalam. Di level 1 itu kita mengikuti nafas. Ketika kita paham Mengikuti nafas, maka kita akan paham pula kehendak-kehendak ALLAH. Pada nafas itu ada kehendak ALLAH, ALLAH lah yang mengeluarkan dan memasukkan nafas.

Aplikasi dalam kehidupan kita akan memahami apa-apa saja perintah ALLAH, kita akan terdorong seperti mengikuti nafas. Yaitu suatu tindakan yang bukan lagi dari keinginan diri, tetapi hanya lah mengikuti daya sang penggerak.

Pada level 1 itulah kita belajar berserah diri. Yang namanya berserah yaa harus patuh/manut pada segala kehendak. Sehingga pelan-pelan kita akan di rubah ALLAH menjadi pribadi yang di inginkan nya..

Terus pelajari level demi level..
Semakin istiqomah berDN, maka akan semakin banyak pelajaran dan ilmu ALLAH yang lebih dalam kita dapatkan. Dan ilmu itu akan sangat bermanfaat pada kehidupan kita.

Dan level yang tertinggi itu adalah level 4 (fana/zero)..
Jangan mengatakan fana jika kita tidak bisa mengaplikasikan dalam kehidupan..

Apa pun tindakan dan prilaku kita akan terbaca dimana kah level kita saat ini. Banyak yang belajar ilmu-ilmu makrifat atau ilmu ketuhanan tetapi hanya sekedar menumpuk ilmu, tidak mempraktekkan nya. Berkata fana tetapi pribadi nya tidak mencerminkan dia telah fana.

Menurut saya.. fana/zero itu suatu wilayah tertinggi. Di sanalah alam tanpa persepsi dan yang telah mencapai kesana, akan membuat sesorang itu benar-benar gila dalam berTuhan.

Gila yang bagaimana..? Yaitu sikap tekad dan perbuatan gila yang bukan lagi dari kehendak diri, tidak lagi terpengaruh oleh wilayah sekitar.
'A' yang di katakan ALLAH, maka 'A' pula yang di katakannya..
'A' yang di suruh ALLAH, maka 'A' pula yang di kerjakan nya. Itulah TAKWA..

Tiada lagi bercampur EGO dan nafsu. Jika masih berprilaku dengan EGO dan nafsu, sangat jelas sesorang itu belum mencapai fana..

Jika masih mikir/pakai pertimbangan, masih mengikuti kata hati itu belum fana.. belum nekad.
Fana/zero itu nekad dalam ketuhanan. Karna ketika jiwa telah di ilhamkan, tiada daya ia menolak perintah. karna yang ada hanya lah kehendak ALLAH, bukan lagi kehendak diri nya.

Pelajari lah level demi level dalam berDN, karna itu sangat penting dalam sikap kita berTuhan.. karna setiap level ada pelajaran ALLAH. dan beruntunglah bagi yang istiqomah berDN.. kita akan memahami pelajaran-pelajaran ALLAH dalam kehidupan ini.













Senin, 04 April 2016

TINGGI DAN ANGIN

Semakin tinggi pohon.. akan semakin keras pula angin menerpa.

Yang penting, jadi lah seperti pohon kelapa.. jangan menjadi seperti pohon beringin!

Pohon kelapa itu lentur.. ia tidak pernah melawan, ia hanya mengikuti saja arah angin. Tentu ia tetap bertahan.

Pohon beringin itu terlalu kokoh dengan kegagahan nya. Ketika angin menerpa, ia mempertahankan kedudukan nya, tentu ia kan tumbang. Kehendak alam koq di lawan..?

Jika hidup ini biasa-biasa saja, tenang-tenang saja. Bisa jadi, kita hanya lah pohon kecil/rendah. Karna tiada merasakan angin yang deras. Bukan kah angin deras itu di atas, di tempat tinggi..?

Ketika semakin beriman, hidup koq tambah susah ya?, koq cobaan tiada habis-habis nya ya?

Bersyukurlah.. itu pertanda kita telah menjadi pohon yang tinggi. Tetapi tetap waspada, jangan merasa hebat dan gagah dengan ketinggian itu, sehingga semakin lupa diri.

Hadapi saja angin itu seperti pohon kelapa, berserah kepada kehendak-kehendak ALLAH. tentu kita kan bertahan.

Bila kita menjadi beringin yang angkuh dengan kegagahan dan ketinggian nya, tentu kita kan tumbang.

Tinggi itu ialah kemuliaan.. tetapi bisa menjadi boomerang ketika kita lupa diri.

Minggu, 03 April 2016

HENING

Hening (wilayah tenang)

Hening nya sholat itu terletak pada sujud. Karna di sanalah jiwa berserah total kepada ALLAH.

Bawalah berserah itu dalam kehidupan ini, maka kita pun akan mendapat kan hening, tenang, damai.. walau masalah datang silih berganti.

Tiada takut dan bersedih hati.. rahasia nya seberapa kuat nya kita berserah kepada ALLAH SWT..

Jadi ini lah rahasia di ayat ini;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ؕ  اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
[QS. Al-Baqarah: Ayat 153]

Sholat bisa jadi penolong.. karna letak pertolongan ALLAH itu ketika kita bisa berserah(sujud), karna dengan berserah lah kita mendapat kan keheningan..

Sabtu, 02 April 2016

TULIS LAH

Apa yang di lihat, di dengar, di rasa. apa pun yang di alami diri, itulah penyaksian..

Itu lah ilmu hakiki..
yang menyaksikan tentu lebih paham dari sekedar membaca dan mendengar dari kata orang lain.

Tuliskan lah semua itu. ketika di tulis, ilmu itu kan abadi daripada sekedar di ingatan. Dan akan bermanfaat untuk orang lain.

Mengingat segala ilmu, sama saja seperti menulis di atas pasir.. ia kan hilang.
Menulis segala ilmu, berarti kita telah memahat di atas batu.
Ia tak kan lapuk di makan zaman.

Belajar lah menulis.. menulis itu lebih baik daripada membaca.
Yang menulis, pasti telah mengalami. Dan yang membaca, belum tentu mengalami..

Tulis lah segala hasil laku, karna itu lah ilmu sejati. yang telah di saksikan..

YAKIN LAH

YAKIN LAH..

Jika keinginan mu tak tercapai.. jangan kecewa, jangan putus harapan.. jangan berkata " Tuhan tak mendengar Doa ku"..
ALLAH itu maha mendengar segala isi hati.

ALLAH tetap memberi dengan cara NYA.. bukan dengan cara kita. Kita nya saja yang selalu tidak sabar dan tergesa-gesa.

Balik lagi ke diri kita masing-masing apakah kita yakin permintaan itu akan terkabul? Bukan kah ALLAH sesuai prasangka hamba nya..?

 

Jumat, 01 April 2016

ILMU

Ilmu yang bermanfaat itu.. jika di amalkan, membuat kita semakin mendekat kepada ALLAH..

jika mengamalkan suatu ilmu tetapi semakin menjauh dari ALLAH.. untuk apa? buang saja ilmu itu.
Mending tidak usah berilmu saja jika membuat kita semakin menjauh.

BELAJAR ZERO

belajar zero adalah belajar meng nol kan ego/keakuan diri. Jadi, ketika kita mulai belajar zero kita akan di perkenalkan oleh ALLAH apa itu EGO?

Bagaimana mungkin kita bisa mengenal EGO, jika ego itu tidak muncul..? Nah, dalam kehidupan ALLAH akan mendidik diri kita melalui kejadian atau suatu peristiwa. Ada suatu daya yang selalu membuat ego diri kita terpancing. Baik dari diri sendiri, dari orang terdekat, anak-istri, saudara, teman, atau dari orang lain..

Macam-macam cara ALLAH mendidik kita.. yang jelas ego diri akan selalu muncul. Ketika ego diri muncul.. di situlah kita belajar zero. Bisa kah kita meng nol kan diri?

Seharusnya kita peka.. jangan turuti EGO, itulah pelajaran zero. Ketika tidak cocok dengan orang lain.. apakah kita membenci nya atau meng nol kan EGO kita?

Semua tergantung diri kita.. semakin tinggi EGO.. akan semakin hebat pula pelajaran ALLAH. jadi, harus selalu waspada.. pelajaran ALLAH sedang berlangsung saat ini bagi yang belajar zero. Pahami kehendak ALLAH.. zero kan diri ini..

JALAN KAN PERINTAH ALLAH


setelah turun nya perintah, jalan kan saja sesuai apa yang di ilhamkan Allah.
jangan lagi melihat diri.. apakah aku mampu? apakah mungkin..?

Allah hanya ingin melihat kesungguhan kita, apakah kita percaya? apakah kita patuh..?
laksanakan lah titah nya.. karna ketika kita menjalankan nya semua akan di permudahkan. kita akan di sambut..

yang tidak bisa.. akan di bisakan..
yang tidak mampu.. akan di mampukan..
yang tidak mungkin.. akan menjadi mungkin..

jika semua begitu mudah, mengapa mesti ragu? keraguan melangkah itu karna masih melihat diri yang serba terbatas. tidak kah kita melihat Allah yang maha kuasa atas kehendak nya? bukan kah perintah-perintah ini atas kehendak nya? pasti Allah akan menjamin nya.

Dengan Sadar Allah.. kita akan memahami perintah/ilham dari Allah. setelah paham.. apakah kita patuh..? seperti saya saat ini, saya ini pelaut.. bukan penulis. tetapi Allah perintah kan saya menjadi penulis.. Allah perintah kan membuat buku. belajar menulis saja tidak pernah.. apakah mungkin? apakah saya mampu? tentu saya tahu keterbatasan diri saya. tetapi dorongan Allah itu sangat kuat dan jelas.

memang harus ada rasa nekad jika benar-benar percaya kepada Allah. berani tidak melangkah dengan hanya bermodalkan iman saja? padahal kita tidak pernah tahu.. apa yang bakal kita hadapi di depan nanti. yaa.. seperti kisah ibu nya nabi musa, ketika di ilham kan ia nekad menghanyut kan musa kecil ke sungai. padahal dia tidak pernah tahu, selamat atau tidak, apakah tenggelam? apakah di makan buaya? apakah mati kelaparan?.. nyata nya tiada anak nya celaka.

jadilah seperti yang Allah inginkan.. jangan menjadi apa yang diri inginkan!
berserah diri itu ialah.. mengikuti segala apa yang Allah perintah kan. mari kita renungi, apa saja perintah-perintah Allah saat ini..? apa kah ada suatu dorongan dari dalam? itu lah jiwa yang di ilhamkan. jika perintah itu telah jelas.. jalankan lah dengan penuh keimanan kepada Allah. ketika kita beriman dan menjalankan nya.. itulah orang-orang yang beruntung.