Rabu, 20 April 2016

I'KTIKAF

Alhamdulillah.. setelah membaca buku Mengkhusyui Ramadhan saya menjadi yakin makna i'ktikaf yang sebenar dan saya sangat setuju dengan apa yang di sampaikan oleh pak pur. Karna sebelum membaca buku tersebut saya telah mengalami nya.

I'ktikaf bermakna "berdiam" di mesjid. Namanya berdiam itu harus mematikan kesadaran indra jasad sehingga kesadaran jiwa aktif. Jika i'ktikaf itu di mesjid tempat kita sholat berjemaah, sungguh sulit untuk mencapai khusyu karna suasana sekitar sangat mempengaruhi. Di mesjid sungguh sulit untuk mencapai keheningan. Mana orang banyak, ada yang membaca quran/tadarus.

Mesjid itu ialah tempat sujud, jadi bisa dimana saja. Dan kamar yang sunyi bisa menjadi mesjid. Di situlah tempat sujud di rumah saya. Rasulullah saja menerima wahyu di dalam gua hira, karna kesunyian ini sangat mendukung.

Dan i'ktikaf itu tidak hanya di bulan ramadhan saja. Di luar ramadhan juga kita bisa berkomunikasi pada ALLAH. 

Pada malam hari terkadang saya terjaga, dan saya sering duduk berdiam diri di kamar saya. Dalam diam jiwa ini menyambung kesadaran kepada ALLAH. Dengan suasana yang hening, benar-benar mendukung rasa khusyuk itu. 

Segala masalah hidup saya adu kan kepada ALLAH, saya bertanya.. pada jiwa ini ALLAH ilham kan, ALLAH jawab segala tanya. Walau tanpa suara, saya mendengar perkataan NYA. Apa yang harus di lakukan.. kemana harus melangkah.. apakah ALLAH ridho atau tidak atas segala tindakan? ALLAH menjawab.

ketika saya bingung dalam memilih atau melangkah, saya hanya cukup berdiam dan menyambung kesadaran ini kepada ALLAH. saat itu pula ALLAH beri petunjuk.

Semua itu saya pahami ketika saya istiqomah berdzikir nafas. Dzikir nafas inilah yang membuat kesadaran ini tersambung kepada ALLAH. Sehingga kita bisa berkomunikasi kepada ALLAH.
Apalagi jika kita beri'ktikaf di bulan ramadhan.. sungguh energi yang luar biasa. Mari kita latih dari sekarang. Semoga ketika ramadhan tiba, ALLAH rahmati kita dengan cahaya nya.. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar