Minggu, 10 April 2016

EGO dan MESJID

EGO DAN MESJID
Ada seorang teman yang bertamu ke rumah saya. Kebetulan waktu itu menjelang ashar, ketika adzan berkumandang ia beregegas mohon izin untuk sholat di mesjid belakang rumah saya.
Setelah selesai sholat di mesjid ia kembali ke rumah saya dan menasehati saya. "Ndy, rumah mu dekat mesjid tetapi mengapa kamu tidak mau sholat di mesjid, apakah kamu menganggap rumah mu ini lebih utama dari mesjid?",dengan gaya nya mengejek saya. saya hanya tersenyum saja mendengarkan.
Lantas ia melanjutkan dengan suatu dalih di al quran:
اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَ قَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰٓى اُولٰۤئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. [QS. At-Taubah: Ayat 18]
Dengan bangga ia melanjutkan, "Jika kamu ingin selalu mendapat petunjuk sering-sering lah sholat di mesjid ndy, saya selalu menjaga sholat di mesjid, subuh sampai isya saya usahakan sholat di mesjid". Daripada ia terus-menerus melakukan dosa, saya potong pembicaraan nya dan membicarakan topik yang lain..
Lihat lah peranan EGO, rasa memiliki itu sungguh sangat bahaya dan membuat seseorang itu menjadi sombong. Yang merasa ahli ibadah, ahli mesjid menjadi bangga pada ibadah nya dan menganggap rendah orang lain. Padahal apa yang di banggakan nya itu belum tentu sudah benar. Karna rajin ke mesjid bukan karna ALLAH, tetapi karna fadhilah-fadhilah tertentu.
Biarlah dia berprasangka.. karna dia tidak mengetahui yang sebenarnya. Saya itu lebih senang sholat di rumah, karna saya bisa merasa puas dan bebas dalam sholat. Saya merasa khuyuk dalam menghadap ALLAH, tidak seperti sholat di mesjid. imam nya saja, sholat nya 'kilat khusus'.. baru sujud sebentar sudah bangkit lagi, entah apa yang di baca nya sungguh sangat cepat begitu.
Padahal pada sujud itulah titik berserah, memang sangat berbeda sholat yang karna diri dan sholat karna di gerakkan ALLAH..

selesai sholat saya akan lanjutkan berdzikir nafas.. dan saya bebas duduk berlama-lama karna di rumah sendiri. Makanya saya lebih senang sholat di rumah.
Kata teman saya, "jika ingin dapat petunjuk sering-sering lah sholat di mesjid". Emang nya ALLAH itu, hanya ADA di mesjid saja? Ini anggapan yang benar, tetapi ada yang lebih benar..
Mesjid itu adalah rumah ALLAH.. di manakah letak rumah ALLAH? bukan bangunan tempat kita sholat berjemaah itu. Jika kita menemui ALLAH hanya di mesjid bagaimana jika di luar mesjid, apakah menemui ALLAH?.
Mesjid/rumah ALLAH itu ialah di dalam qalbu/hati kita..  makmurkan lah rumah ALLAH itu, SADARI lah ALLAH di dalam qalbu(SADAR ALLAH) sebanyak-banyak nya. Baik duduk, berdiri, mau pun berbaring.
Ketika jiwa SADAR ALLAH di dalam qalbu, di situlah sering ALLAH berikan petunjuk. Bukan hanya di bangunan mesjid saja.
Jika qalbu ini telah menjadi mesjid.. rumah ALLAH itu bisa di mana saja, di rumah, di kantor, di mana saja.. dimana pun kita berada. itulah baru memakmurkan mesjid ALLAH. bukan hanya di waktu sholat saja.
Semoga kita semua lebih peka terhadap EGO diri.. jangan memperTuhan kan amal ibadah kita sehingga melihat orang lain rendah. Waspada lah.. semakin di berikan kemuliaan, akan semakin hebat pula ujian ALLAH yang lebih halus.
Semoga kita semua tetap waspada, perbanyak memperbaiki diri.. jangan hanya melihat kesalahan orang lain saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar