Senin, 31 Oktober 2016

UZLAH

UZLAH

Uzlah artinya ialah mengasingkan diri dari dunia ramai, masuk ke dunia kesendirian, dengan tujuan menghidupkan jiwa dan mensucikan pikiran dari rutinitas keseharian. Jadi tak perlu lah kita ke gunung, ke hutan, ke gua, atau ke tempat-tempat keramat. Cukup di tempat biasa kita menyendiri dan berduaan dengan Allah. 

Jika saya, ya di halaman belakang rumah saya, itulah tempat uzlah saya. Sambil menikmati segelas kopi saya menemui Allah. Saya sambungkan kesadaran ini ke Allah. Saya bawa saja berdzikir nafas.
Tidak berpikir, cukup diam saja. Matikan lah pikiran ini. Di situlah sering turun nya ilham-ilham Allah. Dan segala tulisan yang saya tulis selama ini, saya dapatkan di tempat itu. Terkadang istri yang menyaksikan mengatakan saya orang gila, karna sering melihat saya tersenyum-senyum sendiri. Ya Allah lah yang membuat diri tersenyum. Karna diri di bacakan cerita.

Yang telah terbiasa berDN, pasti mudah mengaktifkan jiwa.. cari lah tempat biasa kita menyendiri, di rumah saja. Tidak perlu jauh-jauh. Allah itu dekat koq, DIA berada di mana pun kita berada. Cukup di sadari saja. 

Uzlah yang sesungguhnya ialah, apabila diri ini Sadar Allah. Menyendiri untuk berduaan bersama Allah..

MINTA DOA

MINTA DOA

Ujian Allah itu sangat halus, halus sekali. Sering sekali kita terjebak jika tidak peka. Ketika diri telah banyak di percayai orang lain. Ketika diri semakin di anggap sangat dekat kepada Allah. Pasti banyak orang mengganggap doa nya sangat maqbul.

Bagi hamba yang Sadar Allah, ia sangat berhati-hati dalam hal ini. Seharusnya, ia harus bisa meluruskan orang lain ke Allah. Jangan semakin berEGO.

ini contoh kecil,
"Pak, tolong donk hujan nya di pindah in ke tempat lain. Atau doain hari ini cuaca nya cerah agar acara berjalan lancar."
Tanpa Sadar, orang yang di mintai doa sangat senang ketika ada yang mempercayai doa nya makbul. Dan meng iya kan. Semakin banyak karomah, semakin banyak lah yang meminta doa kepada nya. Kalau tidak peka, ia telah menjadi hijab antara orang yang meminta dan Allah.

Tetapi Sangat Berbeda bagi orang-orang yang Sadar Allah. Ia bukan nya senang, tetapi sangat takut di hadapan Allah. "Aku tak tahu ya Allah, apakah ini karunia.. atau ujian MU ya Allah..?" Jika ada yang meminta doa pada nya, ia akan meluruskan orang tsb. "Jangan lah meminta kepada ku, tetapi langsung lah kepada Allah. Jika aku bisa meminta langsung, mengapa kamu tidak?"

Ia tak ingin menjadi hijab, justru ia akan mengajarkan cara meminta secara langsung kepada Allah. Ini lah hamba yang Sadar, sangat peka akan ujian Allah. Bukan berarti ia tak mau mendoakan, tetap ia doakan di dalam hati nya. Tetapi ia ingin orang yang meminta itu lurus ke Allah, bergantung kepada Allah sepenuh nya. Bukan kepada diri nya.

Sekarang dimana kah posisi kita, yang meminta doa, ataukah yang memberi doa? Jangan sampai tergelincir.. ujian Allah itu sangat halus.

Jika meminta doa, karna mempercayai orang yang makbul doa nya, berarti belum bergantung kepada Allah. Belum lurus..

Jika di mintai doa, dan senang. Maka EGO diri nya akan semakin kuat.. semakin merasa, semakin menjadi hijab bagi orang lain dan Allah..

Jika banyak yang datang meminta doa, ajarkan lah mereka lurus ke Allah. Jika kita bisa, mengapa mereka tak bisa..?

Minggu, 30 Oktober 2016

RAJIN

RAJIN

seorang yang rajin pasti bakal menjadi ahli. Apapun kerajinan nya pasti akan menjadi ahli. Rajin itu ialah sesuatu yang di lakukan terus menerus, berulang-ulang. Itulah keistiqomahan.

Contoh nya saja Ahli Dzikir, tidak mungkin menjadi Ahli jika tak rajin berdzikir. Bagaimana seseorang itu bisa di katakan seorang Ahli Dzikir? Yaitu orang yang tak terbilang lagi banyak dzikir nya kepada Allah. Di kala duduk, berdiri, dan berbaring.
Jika hanya banyak dzikir di saat duduk saja.. itu belum Ahli dzikir nama nya. Karna dzikir nya masih bisa terhitung.

Ahli dzikir ialah seseorang yang berdzikir terus menerus, tiada putus, tiada terbilang, tiada ia menghitung-hitung. Karna itu sudah suatu kebiasaan yang terus-menerus. Karna begitu rajin nya ia.. Allah menyebut nya Ahli dzikir..

Jika ingin menjadi Ahli dzikir, ya harus rajin berdzikir yang terus menerus.. jangan di saat duduk saja..

FANA

APLIKASI FANA..

Beruntung lah orang-orang yang mempelajari Sadar Allah, karna akan lebih cepat dalam bermakrifat kepada Allah. Dan dalam mempelajari makrifat sangat banyak orang yang menginginkan masuk ke wilayah fana.

Menurut saya fana itu bukan hal yang sulit, tetapi mengapa di anggap sangat wah.. seolah level tertinggi?

Bagaimana mengaplikasikan fana dalam kehidupan? Orang yang Sadar Allah berarti ia telah fana..
Contoh nya begini, apa pun yang kita lihat, kita dengar, kita rasa.. adakah Allah? Jika Ada Allah, berarti anda telah fana..

ketika anda memberi bantuan kepada orang lain, anda tak lagi melihat diri ini yang memberi, tetapi melihat.. Allah lah yang berkehendak pada diri untuk membantu orang tsb. Atau sebaliknya, ketika anda yang di bantu, tak lagi melihat orang yang membantu. Tetapi melihat Allah lah yang membantu. Berarti anda telah fana..

Kepada apa pun diri memandang yang tampak hanya Allah, bukan lagi yang terpandang di mata kepala. Tetapi Allah lah yang tampak dalam kesadaran. Ketika ada yang berkata-kata, anda tak lagi mendengar siapa yang berkata. tetapi mendengar jelas Allah lah yang berkata-kata melalui lisan orang tsb.

Bahkan ketika anak saya bertingkah lucu dan menghibur diri ini. Saya tak lagi melihat anak saya. Tetapi saya menyadari, Allah lah yang sedang menghibur diri ini melalui perantara anak saya. Sehingga bertambah lah bersyukur nya diri ini.

Dan ini dapat di latih dengan senantiasa Sadar Allah dalam setiap hembusan nafas ini. Yaitu Dzikir Nafas..

Jika Sadar Allah telah aktif, tiada lagi kita terikat oleh nafas. Nafas ya hanya Alat untuk melatih kesadaran saja. Jika Sadar Allah telah aktif, itulah dzikir yang tak terucap, tak berhuruf dan tak berbilang. Senantiasa dalam kesadaran kepada Allah.

"Kemana ku memandang, di situ wajah Allah." Allah hanya bisa di pandang bagi jiwa yang sadar, bagi diri yang fana.. tanpa fana, tiada lah dapat melihat Allah..

Sabtu, 29 Oktober 2016

PATRAP TONGKAT


PATRAP TONGKAT

    Pada pertemuan 22-23 oktober kemarin di solo, kita tidak membahas teori saja. Teori itu hanyalah kabar atau cerita bagi yang telah mengalami atau yang telah mempraktikkan nya. Tetapi sahabat-sahabat yang hadir langsung di suruh praktik, langsung merasakan sendiri. Untuk apa jika hanya membahas teori jika belum merasakan nya sendiri. Pasti tidak akan ter install.

Tua-muda mencoba, apa sih patrap tongkat itu..? Pasti banyak yang penasaran. Yang ragu jangan coba-coba.. pasti hasil nya tiada maksimal. Ke Allah itu tak boleh ragu-ragu.
Pada Dzikir Nafas itu ada daya, yaitu daya kehendak Allah. Bagi yang sudah berDN, ya sangat di anjurkan untuk mencoba patrap tongkat ini. Agar lebih mengenal lagi daya yang lebih besar. Sehingga semakin peka pada kehendak-kehendak Allah. Jika sudah merasakan sendiri, pasti selama nya tak akan lupa. Karna telah terinstall pada diri.

Apa yang di rasa.. apa yang di alami, pasti ada beda nya antara jasad dan jiwa. Nah, bawa lah dalam kehidupan. Harus tahu memisahkan atau membedakan nya, mana jasad yang di banting, dan mana jiwa yang berserah?

Jika telah bisa di ambil pelajaran, sungguh hidup ini sangat tenang dan bahagia. Biar saja jasad ku susah, biar saja hidup ini di banting dengan masalah, tetapi jiwa yang berserah tetap tenang bersama Allah.

Di padepokan patrap, sangat anti sekedar membahas teori.. setelah praktiklah baru kita berteori..
Hasil laku lah yang kita teorikan..
Bukan hanya berteori tanpa laku..

TAK PERCAYA


TAK PERCAYA

     Ada seorang sahabat dekat yang membaca buku "SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS". ketika membaca buku itu sekilas saja, ia langsung menoleh antara buku dan saya. Sesekali ia melihat saya, sesekali pula ia melihat buku itu.

Akhirnya ia pun mengutarakan isi hati nya, "jika ku lihat buku ini, aku tak percaya ndy.. ini tulisan mu!" Tampak bingung di wajah nya, karna ia mengenal dekat diri saya. Ia sangat kenal dan tahu keseharian saya. Tidak mungkin si andy bisa menulis seperti ini. Gaya dan keseharian nya saja tidak meyakinkan.

Saya hanya bisa tersenyum dan menjawab seada nya," sama bro! aku pun tak percaya itu tulisan ku.." :-)
Alhamdulillah, bertambah lah yakin diri ini, yang tertulis itu memang murni, bukan olah pikir saya. Tetapi pesan dari langit..

Terimakasih ya Allah, aku siap menjadi utusan MU, menyampaikan segala pesan.. menyampaikan kabar gembira..
Aku ingin menjadi hamba yang amanah..
Aku ingin menjadi hamba yang setia..
Sampaikan lah kepada ku ya Allah, pasti ku kan menyampaikan pula kepada mereka..
Aamiin ya Allah..

CERITA JIWA

CERITA JIWA

setiap gambar pasti punya cerita.
Sedikit berbagi cerita pada silahturahmi DN yang ke VI, di solo pada 22-23 oktober silam.
Banyak kisah dan cerita menarik dari sahabat-sahabat seperjalanan. Yang mana untuk hadir pada pertemuan tersebut penuh lika-liku persoalan hidup. Yang telah mendaftar ada beberapa peserta yang tidak bisa hadir. Dan malah yang tidak mendaftar, tiba-tiba di gerak kan Allah untuk hadir.

Memang lucu juga terkadang skenario Allah. Dan tentu nya yang hadir di sana, bukanlah sesuatu yang kebetulan bagi saya. Tetapi memang lah orang-orang pilihan Allah. Yang mana Allah hanya memilih orang-orang yang mempunyai niat dan tekad yang kuat.

Memang berat tantangan nya, untuk mengikuti segala kehendak-kehendak Allah pada diri. Yang mana kita harus mengabaikan segala nya selain Allah. Yang kerjaan, keuangan, keluarga, masalah, dan berbagai macam persoalan hidup lain nya.

Bimbang, ragu, bingung, penuh dilema, untuk mengikuti kehendak NYA. Tetapi apalah daya, perintah itu sangat lah jelas. Tentu diri yang berserah tak sanggup menolak nya. Sementara diri yang berniat lemah, ya memang seolah tak di izin kan Allah untuk hadir. Untuk apa hadir jika terpaksa? Allah tak suka memaksa.. Allah hanya ingin kita berserah, dan di buatlah berbagai macam penyebab.. sehingga terhalang lah diri ini untuk berjalan.

Beruntung lah yang ada di sana, puas, bahagia, seolah lepas lah segala masalah. Mungkin apa yang saya rasakan, sama seperti apa yang para sahabat sekalian rasakan. Yaitu, hati ini hanya ada Allah saja. Kita lupa tentang dunia, kita lupa tentang kerjaan, kita lupa segala masalah. Yang ada hanya lah kebahagiaan dan ketenangan selama di sana.

Tetapi perlu di ingat, selama di sana kita bahagia dan tenang. Setelah berpisah adakah Allah masih hadir di hati ini? Wahai sahabat-sahabat ku.. senantiasa lah bersama Allah, senantiasa lah Sadar Allah. Bawalah lah dalam setiap gerak kehidupan. Ingat moment itu, ingat Allah yang dekat saat itu.

Terus bawa dalam hidup kita.
Jangan lagi jauh-jauh dari Allah..
Jangan lagi berpaling meninggalkan NYA..
semoga kelak kita berkumpul kembali, aku rindu berkumpul dengan para hamba-hamba Allah..

 
 
 

Jumat, 28 Oktober 2016

SOMBONG

SOMBONG

sombong itu ialah sesuatu yang sangat di anti kan bagi seorang salik. Tetapi tetap kesombongan itu kan selalu hadir menyertai diri ini, selagi terus berjalan.

Semakin jauh perjalanan, maka semakin besar pula kesombongan mengikuti. Berhati-hati lah dalam perjalanan. Tetapi tetap banyak juga yang tergelincir..

Yang di puja, akan cepat bangga..
Yang di sanjung, akan cepat sombong..
Ketika belum menjadi apa-apa, biasa-biasa saja..
Ketika sudah menjadi sesiapa, menjadi lupa..
Itulah manusia, tiada Sadar dalam perjalanan.

Makanya seorang salik sejati sangat menjauhi dunia, ketika dunia mengejarnya ia malah berlari..
Karna sombong itu sangat lah menakutkan bagi diri nya.

Memang lebih enak itu menjadi orang biasa. Ya, biasa-biasa saja..
Ujian Allah itu bukan saja pada keburukan tetapi juga pada kebaikan. Sangat halus ujian Allah itu. Ketika di berikan karunia NYA, apakah kita lupa?

Jiwa yang Sadar, hamba yang Sadar Allah.. sangat berhati-hati akan hal ini, sungguh lah ia takut akan segala karunia. Untuk apa di berikan karunia, jika semakin lupa? Untuk apa di berikan kemuliaan, jika semakin terhina di hadapan Allah?

Tipis, memang tipis..
Sangat lah halus skenario Allah..
Jangan lah sampai kita tergelincir, jatuh ke lembah hina.

Bisa apa kita, bisakah kita berlari dari segala kehendak NYA? Tiada jaminan bakal seperti apa kita kelak.

Syurga atau neraka adalah kehendak NYA..
Mulia atau hina, suka-suka NYA..
Kita ini bisa apa? Makanya lebih baik biasa-biasa saja..

Kamis, 27 Oktober 2016

MENANGIS


MENANGIS

Menangis itu bisa banyak makna..
Bisa.. karna terlalu sakit, terlalu capek..
Bisa.. karna putus asa..
Bisa.. karna kecewa..
Bisa karna apa saja..

Tetapi pernahkah diri ini menangis di hadapan Allah?

Yang menyadari diri selama ini jauh, begitu di rasakan dekat.. menangis lah karna bahagia..
Mungkin selama ini berdosa, ketika berjumpa dengan NYA, menangis lah memohon ampunan..
Mungkin selama ini lalai, begitu menyadari NYA, menangis tunduk di hadapan Allah..
Mungkin selama ini telah lelah, begitu bersama NYA, mengadu lah keluh kesah..

Ketika Sadar Allah.. tiba-tiba berlinang air mata, tiba-tiba menangis tak tahu sebab nya. Itu lah jiwa yang Sadar.. itulah Ego yang lebur..

Jika telah melihat Allah, diri memang tak bisa apa-apa. Hanya bisa menangis, menyaksikan Allah..
Sedih, haru, takut, bahagia, tak ada beda nya..

Rabu, 26 Oktober 2016

HARUS BAIK DAHULU

HARUS BAIK DAHULU!

Semua orang pasti menginginkan pasangan yang baik, siapa pun itu. Walau bajingan dan penjahat sekali pun, mana mau punya pasangan yang tidak baik.

Tetapi terkadang kita ini terlalu EGO, hanya menuntut dan terus menuntut pasangan kita agar menjadi baik. Sementara diri ini sendiri, tak mau merubah diri.

Mari kita lihat janji Allah di bawah ini, Allah SWT berfirman:

اَلْخَبِيْثٰتُ  لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِ ۚ  وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ  لِلطَّيِّبٰتِ ۚ  اُولٰٓئِكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَ  ؕ  لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)."
(QS. An-Nur: Ayat 26)

Saya ini pelaut, dan melihat perjalanan hidup sebagai pelaut, tidak sedikit saya menjumpai teman-teman yang peminum mendapatkan jodoh/istri yang hampir serupa.. yaitu wanita cafe, penuang minum-minuman keras. Wanita karaoke. Dan macam-macam. Ya sesuai dengan janji Allah, "lelaki keji ya untuk wanita keji pula".

Jadi semua itu sesuai dengan diri kita, kita nya saja belum baik, koq ingin mendapat pasangan yang baik?

Mungkin dalam rumah tangga kita ini sering bertolak belakang. Kalau bukan si istri yang brengsek, maka si suami lah yang brengsek! Dan seringkali kita selalu menyalahkan, istri ku begini, atau suami ku begitu..

Kita terlalu banyak menuntut, "kamu harus baik kepada ku, harus mengikuti ingin ku!" Tetapi kita lupa, tidak pernah mengoreksi diri. Apakah diri ini sudah baik belum?

Tidak mungkin pasangan kita brengsek jika kita tidak brengsek, pasti ada yang salah, pasti ada sebab nya. Lihat janji Allah..
Lihat lah diri ini, sudah baik belum?

Jika ingin pasangan kita baik, ya rubahlah diri. Diri ini harus baik dahulu. Berbuat baik lah di hadapan Allah, lebih mendekat lagi. Jika sudah baik di hadapan Allah, pasti lebih baik di hadapan manusia.

Jika pasangan kita brengsek, bersabar lah karna Allah.. lebih mendekat lagi. Jika diri ini telah berubah, Semoga pasangan kita juga akan di rubah Allah. Karna janji Allah pasti.

Yang keji hanya untuk yang keji..
Yang baik hanya untuk yang baik..
Tidak mungkin tertukar!



Selasa, 25 Oktober 2016

BEKAL BUKU

Pada Pertemuan di gumpang kemarin 22-23 oktober 2016, tidak di beri bekal di saat itu saja. Tetapi di sediakan juga beberapa buku yaitu,
- Buku "catatan harian trainer sholat khusuk"
- Buku "mengkhusui Ramadhan"
- Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"

Buku-buku tersebut mempermudah para sahabat untuk belajar sendiri di rumah. Karna tidak selama nya kita bertemu dan bisa bertanya jawab. semoga dengan buku-buku itu, bisa terjawab lah segala tanya dalam perjalanan dalam menuju Allah. Ketika kunci telah di dapat, yaitu Sadar Allah. Maka kita akan bisa membaca pelajaran-pelajaran Allah dalam kehidupan. Dan ketika pembelajaran itu sama seperti di buku, bertambah lah keyakinan ini.

Bagi yang belum sempat hadir, dan ingin memperdalam Dzikir nafas(Sadar Allah), dapatkan lah buku-buku itu.
- Buku "catatan harian trainer sholat khusuk"
- Buku "mengkhusui Ramadhan"
(Hubungi pak pur- Wa 081-567-722299)
- Buku "Sadar Allah dengan Dzikir Nafas"
(Hubungi saya- Wa 0812-70566960)
Kaos hitam DN sudah tersedia di padepokan ,,, ada versi kaos pakai krah juga, kalau berkenan bisa menghubungi kang boy Dirman Dzikir Nafas +62 822-2052-7005.

Dan bagi yang telah memiliki buku, sungguh-sungguh lah dalam menuju Allah. Dan ajak lah orang-orang terdekat di sekitar kita. Jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Rangkul lah mereka. Hadiah kan lah buku-buku itu, semoga mereka juga terpanggil ke Allah. Aamiin ya Allah..

 
 

Kamis, 20 Oktober 2016

BELAJAR DARI TUKANG KORAN

BELAJAR DARI TUKANG KORAN

Ketika saya sedang duduk-duduk di sebuah kedai kopi, datang lah beberapa anak kecil yang menjajakan koran. Lantas mereka menawarkan dagangan koran nya kepada siapa saja yang ada di situ.

Hingga lah, seseorang di antara mereka datang ke meja saya. "Om, koran om?" Ia menawarkan koran nya kepada saya.
"Nggak dek!" Jawab saya sambil tersenyum.
"Murah om, dua ribu aja!" Ia kembali berusaha meyakinkan saya.
"Maaf ya, dek!" Tetap dengan tersenyum saya menolak sambil menggelengkan kepala, pertanda menolak. Saya enggan membeli, karna saya tidak butuh, karna saya tidak suka membaca koran.
Lantas anak itu pun pergi.

Dengan senantiasa Sadar Allah, diri ini selalu bersama Allah. Lantas saya pun di tegur oleh Allah.
Dengan kalam nya Allah berkata, " berat kah kamu mengeluarkan dua ribu rupiah?, Tidak kah engkau melihat aku yang menggerakkan anak itu datang kepada mu?, Walau kau tak butuh, beli lah koran itu, pertanda engkau menolong nya."

Lantas cepat-cepat saya mengejar anak itu, yang telah keluar dari kedai kopi tempat saya nongkrong. Alhamdulillah, dia belum terlalu jauh pergi. "Dek, oom beli koran nya!" Teriak saya.
Ia pun menyodorkan koran dan berkata, "dua ribu om!" Setelah membayar dua ribu. Saya pun kembali duduk di kedai kopi tadi.

Ketika saya melihat koran ini, tak menyangka menetes air mata saya. Dada semakin sesak, Menyadari kesalahan. "Ampunkan hamba ya Allah, begitu besar nya ego diri ku ini. Dua ribu rupiah saja, aku enggan untuk membantu, untung Engkau yang menyadarkan ku ya Allah."
Allah pun menjawab, "Ini pelajaran untuk mu, jangan lah engkau melihat lahir nya, maka engkau akan tertipu. Tetapi lihat lah yang di sebalik itu, jika benar-benar engkau menyadari KU."

"Jadikan lah hamba orang yang selalu menyadari MU ya Allah. Tanpa engkau di sisi, bagaimana hamba bisa mengabdi?" Aamiin..

Semoga kisah ini menjadi pelajaran untuk saya pribadi dan sahabat-sahabat semua. Walau kita tidak suka, walau kita tidak butuh, bantu lah pada sesama. Bantu lah karna Allah..

Selasa, 18 Oktober 2016

PRASANGKA BAIK LAH

PRASANGKA BAIK LAH

ketika di harap-harap, ia tak kunjung datang..
Ketika diri tiada lagi mengharap, eh.. ia malah datang..!

Ada hikmah yang harus di ambil pelajaran. Allah maha mengetahui, sedangkan kita tidak mengetahui.

Allah berkata kepada diri, " yang kau harap-harap kemarin itu, engkau belum membutuhkan nya. Makanya sekarang lah baru AKU berikan, karna sekarang engkau sangat membutuhkan nya.."

Jika mengetahui seperti ini, selalu lah kita berprasangka baik kepada Allah. Allah maha pendengar doa, pasti di beri di saat waktu yang tepat. Jadi jangan lah kita tergesa-gesa dalam berdoa..

Jika harapan tak kunjung tiba, bersabar lah dan berprasangka baik lah kepada Allah..

Senin, 17 Oktober 2016

SADARI LAH

SADARI LAH

jika tunggu usia tua, barulah Sadar Allah, baru lah mendekatkan diri kepada Allah.. anda berpikir salah!

Ingat bro! ajal menjemput itu tak kenal usia. Bisa tua.. bisa muda.
Di beri umur untuk mengabdi, tetapi kita selalu berlari menjauh dari Allah.

Terus menerus bersenang-senang pada kenikmatan dunia yang fana ini. Sampai kapan terus begini?

Di beri hidup, di beri rezeki, di beri apa yang di kehendaki. Tetapi tiada bersyukur, malah itu di pakai bermaksiat kepada Allah. Sungguh tak tahu diri! Lebih baik mati saja jika begitu, daripada menumpuk-numpuk dosa.

Aku sudah capek kawan, semua telah ku rasa. Hanya lah kenikmatan sesaat saja. Setelah itu, aku kembali tak bahagia.

Jika yang kau cari ketenangan, cari lah ketenangan yang hakiki..
Jika yang kau cari kebahagiaan, cari lah kebahagiaan yang sejati.
Bukan yang palsu dan penuh kedustaan ini, setelah itu kau kembali susah, kau kembali menderita.

Sampai kapan terus begini?
Selagi masih bernafas, masih ada kesempatan kembali. Kembali lah kepada Allah. Tuhan mu dan Tuhan ku. Memang sepatutnya kepada DIA kita menyembah.

Jika engkau masih mau bersenang-senang, masih mau bermain-main. Sungguh engkau orang yang merugi. Aku takut kawan, entah sampai kapan di beri nafas ini..

SADAR ALLAH

SADAR ALLAH (keIHSANan)

Jika anda bisa melihat Allah di sebalik apa yang terlihat, saya ucapkan tahniah! Alhamdulillah..
Itu lah SADAR ALLAH(keIHSANan).

Saya pun tak tahu, mengapa tulisan saya bisa menjadi jawaban atas pertanyaan di hati teman-teman? Tetapi ketika pembaca membaca tulisan saya, tak sedikit mereka mendapat kan jawaban dari segala tanya. 

Itulah Sadar Allah,
yang menulis.. saya. Tetapi yang di baca Allah..
Yang berbicara.. saya. Tetapi yang di sadari para sahabat Allah lah yang berkata-kata.

Itulah sadar Allah.. itu kefanaan, anda tak lagi melihat diri saya ini. Tetapi yang anda lihat adalah Allah.

Terus lah kita latih Sadar Allah dalam kehidupan.
Bila kita bisa melihat, di sebalik yang terlihat..
Bila kita bisa mendengar, di sebalik yang terdengar..
Sungguh hidup dalam petunjuk NYA..
Jika Sadar Allah, kita tak pernah sendiri..
Allah senantiasa mengiringi..

YAKIN

YAKIN

Bila engkau telah yakin pada diri, terus lah berjalan. Jangan banyak berpikir, "bekal mu cukup atau tidak, Diri ini mampu atau tidak!"

Terus lah berjalan dengan kesungguhan. sesungguhnya Allah menyaksikan kesungguhan mu.
Nanti akan di tambahkan keyakinan itu. pasti di beri bekal, dan di beri kemampuan oleh Allah.

Allah itu sesuai prasangka hamba nya. Jika engkau telah berprasangka "bisa"! Pasti akan di bisa kan NYA.
Jika engkau berprasangka tak bisa, ya pasti selamanya tak akan bisa-bisa.

Dalam menempuh hidup ini, harus berani bertaruh jiwa dan raga kepada Allah. " ku ikuti saja mau mu ini ya Allah, pasti aku kan menang(dalam kebenaran) karna keyakinan ku. Bila aku kalah, sesungguhnya pahala syahid bagi ku." Dan seorang syahid sesungguhnya tidak mati, justru mereka hidup di sisi Allah.!

Seorang yang yakin tiada takut dan dan bersedih hati. Karna ia sadari Allah di sisi.

Jika telah ada perintah hijrah, hijrah lah dari zona nyaman saat ini. Berani lah melangkah pada bumi Allah yang luas. Allah telah menjanjikan kelimpahan rezeki. Tentu engkau kan lebih hidup daripada saat ini.

Maju atau tidak maju..
Sukses atau tidak sukses..
Tergantung diri mu sendiri. Adakah engkau telah yakin pada diri?

Bagaimana engkau kan yakin, jika terus menerus melihat kelemahan diri? Tetapi kau tak melihat Allah yang meridhoi..

MENDIDIK ANAK

MENDIDIK ANAK

Mendidik anak itu jangan pakai EGO, jangan turuti kemauan diri sebagai orang tua. Tetapi didik lah anak dengan mengajak, bukan menyuruh.

Jika dengan menyuruh, itu sama saja memaksa anak. Tentu anak akan melawan jika dia sudah merasa terpaksa. Bagaimana ia kan patuh? Jika anak melawan, EGO orang tua pun semakin kuat. Biasa nya banyak yang marah dan emosi, karna segala kehendak tak di turuti.

Tanpa di sadari, kita sebagai orang tua banyak egois. Sementang-mentang orang tua, segala kehendak harus di turuti. Padahal mendidik anak dengan EGO, justru membuat anak berontak dan melawan.

Jika ingin anak menurut, kita harus menghilangkan ego sebagai orang tua. Jadikan anak itu seperti sahabat. Jika kita menganggap sahabat, tentu anak tidak merasa terpaksa.

Menyuruh dan mengajak itu satu tujuan, tetapi beda cara..
Contoh menyuruh,
"Nak, rapi kan mainan mu, jangan berserak seperti itu!" tentu si anak merasa terpaksa dan tidak menurut.
Contoh mengajak,
"Nak, bantu ibu yuk! Mainan nya berserak sekali, ayo kita rapikan sama-sama." Pasti si anak semangat, karna itu di anggap nya bermain, bukan tugas yang harus di selesai kan dengan terpaksa.

Seringkali kita sebagai orang tua, lebih mengutamakan ego, salah cara dalam mendidik anak. Kalau anak tak menurut kita malah marah-marah.

Lihat lah kemampuan dan kelemahan anak, sebatas mana? Jika dia belum mampu, masa' kita memaksakan kehendak.

Banyak yang tidak memahami, ketika kita ego dalam mendidik anak, tanpa kita sadari kita telah menyalurkan vibrasi ego kepada diri si anak. Tentu si anak melawan..

Jika sebagai orang tua ego ini telah lebur dan penyabar, tentu vibrasi sabar akan mengalir ke si anak. Dan anak menjadi luluh dan penurut.

Anak itu hanya titipan Allah, yang harus kita bina, kita didik dan bimbing pada kebenaran. Tetapi jika salah cara, tentu mereka durhaka. Jadi durhaka itu tergantung si orang tua. Bagaimana cara mendidik anak, apakah dengan ego? Jika si anak, di didik dengan nol ego, dengan kesabaran, tentu si anak tiada tega mendurhakai orang tua.

Jadi bercerminlah wahai orang tua, selama ini menyuruh apa mengajak? Apa masih marah jika segala keinginan tak di turuti anak? Selalu lah dukung anak pada apa yang mereka inginkan, selama itu baik. Doakan mereka..
Tebarkan vibrasi sabar dan kasih sayang, agar mereka menurut dan berbakti.


Minggu, 16 Oktober 2016

ADAB BERDOA

ADAB BERDOA

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang. (QS. Al-Anbiyaa : 83)"

Mari kita belajar dari kisah nabi ayub, ada hikmah yang dalam pada ayat di atas. Lihat lah betapa pandai nya nabi ayub merayu kepada Allah. Ketika di beri penyakit ia tidak meminta di sembuhkan. Tetapi ia malah memuliakan Allah.

Ketika kesadaran saya tersambung kepada Allah, dan membaca ayat di atas saya dapat merasakan apa yang di rasakan nabi ayub saat itu. Maksud nabi ayub ialah begini,
"Aku ini sedang sakit. Jika aku meminta disembuhkan, berarti aku menolak ketetapan Allah. Sungguh aku bukan orang yang sabar jika menolak penyakit ini. Aku tak mau minta disembuhkan karna ini kehendak Allah pada diri ku."

Lantas nabi ayub pun memuja-muji Allah dengan asmaul husna yaitu ya rahman.. "ENGKAU adalah tuhan yang maha penyayang di antara semua penyayang."

Maksud nya ialah, engkau maha penyayang ya Allah. Tidak kah engkau mengasihani ku yang telah menderita penyakit ini? Tidak kah engkau sayang pada ku ya Allah? Aku sangat beriman engkau maha penyayang.

Lihat lah, jika kita berprasangka baik pada Allah, Allah pun tidak ingin mengecewakan hamba-hamba yang telah beriman kepada NYA.
Lantas penyakit itu disembuhkan Allah. Malah di beri karunia yang lebih besar dari itu.
Allah SWT berfirman:
"Maka Kami kabulkan (doa)nya lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami."
(QS. Al-Anbiya: Ayat 84)

Pelajaran yang saya dapatkan dari ayat-ayat di atas ialah, jangan lah kita menolak segala ketetapan Allah. Dan pandai-pandai lah merayu, dan selalu lah berprasangka baik pada Allah.

Ketika sakit, jangan minta sembuh.. puji lah Allah.. sadari, ENGKAU maha penyayang ya Allah.

Ketika sulit rezeki, jangan minta rezeki.. sadari, engkau maha mencukupi ya Allah.

Ketika dagangan kurang laris, jangan minta laris. Yakini, engkau maha mengatur segala urusan ya Allah. Sadari, Pasti Allah yang menggerakan pembeli untuk membeli dagangan ku.

Ketika sedih dan susah, sadari saja.. engkau pasti menghiburku ya Allah.

Jika semua prasangka itu kita yakini sebenar-benar nya yakin, pasti Allah juga tak kan mengecewakan diri ini..
Dll..

Tanpa meminta ini-itu Allah sudah tahu kok keluhan kita, Jadi jangan menolak ketetapan Allah. Puja lah dengan kesadaran dan keyakinan total. Pasti nanti penuh rahmat Allah..


Sabtu, 15 Oktober 2016

TURUN NYA DAYA ALLAH

TURUN NYA DAYA ALLAH

Ketika ada dorongan/perintah untuk menulis, saya selalu menuliskan secepatnya. Karna apabila di tunda-tunda atau di abaikan pasti akan hilang.

Dan seringkali ini menjadi pertengkaran antara saya dan istri, karna sering mengabaikan nya ketika sedang mengobrol. Karna saya hanya fokus pada HP saja, yaitu tempat saya menuliskan segala cerita.

Lama-kelamaan istri menjadi tidak sabar. "Saya sedang bicara, kok di cuekin? Mengapa asyik pada Handphone saja?" Protes istri tak terima.

"Sabar ya sayang, ini daya Allah sedang turun, dan abang harus menuliskan segala pesan-pesan NYA. Karna kalau tak cepat-cepat di tulis nanti akan hilang" Jawab saya sambil terus menulis.

Istri pun semakin marah tak percaya, " mana ada tuh, ngarang aja abang!" Semakin lah wajah nya berlipat-lipat. Hehe..

Hari demi hari terus begitu, di saat sedang mengobrol dengan istri daya Allah itu (ilham) bisa turun kapan saja. Ya lagi-lagi pertengkaran terjadi karna saya sibuk menulis dan memegang Hp.
Biarlah lah dia ngomel, marah, menggerutu. Saya ya senyum-senyum aja. Daripada daya Allah hilang, lebih baik di omelin istri.

Hingga suatu hari, istri masih tak percaya bahwa setiap saya menulis karna ada nya daya/ilham Allah.
Di kira nya saya mengada-ada.

Istri pun memanggil, "bang..!"
Saya pun tak menyahut dan terus menulis segala cerita. Tiba-tiba istri tersentak kaget melihat saya yang sedang duduk bersandar di dinding.

Beberapa detik ia memastikan penglihatan nya. Ia melihat saya duduk mengambang seperti di atas air yang bergelombang. Dan istri pun mendekati dan memegang tubuh ini. Untuk memastikan saya tidak bergerak sedikitpun.

Setelah ia menyentuh tubuh ini. Di lihat nya Saya tidak bergerak lagi. "Ada apa sih?" Tanya saya.

" abang duduk tadi, koq seperti melayang-layang di atas air,mengalun-alun? Di dinding tempat abang bersandar, sebatas bahu saya melihat riak air yang bergelombang." Setelah saya pegang tubuh abang, barulah diam tak bergerak dan penglihatan itu hilang. Apa saya salah lihat?" Istri masih bingung tak percaya pada apa yang di lihat nya.

Padahal saya, ya biasa-biasa saja..
Perasaan tiada bergerak, tiada melayang. Tetapi istri begitu yakin dengan apa yang di lihat nya.

"Itulah, selama ini adik tak percaya, di kira nya, abang mengada-ada. Sekarang di buktikan Allah kan..?" Jawab saya.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah. Dan dengan segala kuasa NYA. Allah telah tunjukkan kepada istri, bahwa saya tidak berbohong tentang daya Allah.
Baru lah istri percaya..

" lain kali sabar ya, kalau abang cuek karna menulis. Menulis ini karna Allah. Untuk menyampaikan pesan-pesan Allah. Daya Allah bisa datang kapan saja.. Di mana saja..
Semoga adik sabar" nasehat saya.

Alhamdulillah, sejak saat itu tiada lagi istri marah ketika saya cuek dan mengabaikan nya, karna terus menulis.

ORANG KAYA

ORANG KAYA YANG SESUNGGUHNYA

hidup boleh miskin, tetapi jangan bermental orang miskin. Bahkan yang hidup kaya pun banyak bermental miskin.

Sudah harta berlimpah ruah, masih saja tiada cukup nya. Masih saja serakah dan rakus. Itu berarti belum kaya.. Itu orang miskin.

Orang kaya ialah, orang yang merasa cukup. Apa pun yang ada pada diri nya saat ini. Ia syukuri tiada mengeluh pada ketetapan Allah.

Orang kaya yang sesungguhnya ialah bukan yang banyak harta nya, tetapi yang tenang jiwa nya. Ada atau tiada harta ia tenang. Ia merasa cukup.. tiada merasa kurang.

Jumat, 14 Oktober 2016

Orang lurus

ORANG LURUS

menjadi orang baik itu enak, enak nya ialah banyak yang menyenangi.. Banyak teman.

Menjadi orang lurus itu tidak enak, tidak enak nya ialah banyak yang membenci.. Banyak musuh.

menjadi orang baik di hadapan manusia, belum tentu baik di hadapan Allah.
Tetapi menjadi orang lurus, sudah pasti baik di hadapan Allah, walau banyak musuh nya.

Jadi, apabila kita menjumpai orang yang banyak musuh dan di benci karna kelurusan nya, jangan ikut-ikutan membenci. Sesungguhnya itulah orang baik di sisi Allah.

Mengapa itu orang baik?
Karna ia rela di benci, di musuhi, karna ia ingin baik di hadapan Allah. Untuk apa jika di hadapan manusia baik, dan terpuji-puja.. tetapi di hadapan Allah buruk dan terhina.



MODAL IMAN

MODAL IMAN

keimanan itu ialah suatu kunci akan terjadi nya sesuatu. Dengan keimanan lah orang akan mencapai takwa dan selamat.

Kalau tidak beriman, mana mau ibu musa menghanyutkan anak nya ke sungai nil..
Kalau tidak beriman, mana mau nabi musa membawa kaum nya ke laut..
Kalau tidak beriman, mana mau nabi nuh membuat bahtera di atas bukit..
Kalau tidak beriman, mana mau nabi ibrahim menyembelih anak nya..

Itu semua mereka lakukan karna keimanan kepada Allah, akhirnya mereka terjamin dan selamat.

Mungkin sebahagian kita berkata, "wajar donk.. mereka kan nabi!" Apa beda nya dengan kita? Mengapa kita selalu memakai logika.. mengapa kita selalu takut untuk berserah, layak nya mereka?

Tanya pada diri, "apa yang di suruh Allah saat ini, apakah kita beriman pada perintah NYA?" Jika dalam hati anda berkata, "ah, mana mungkin aku kaya, ah, mana mungkin aku bisa..!" Ya.. selama nya pasti tidak akan bisa, selama pasti tidak kaya-kaya. Anda telah telah menghijab diri dari kekuasaan Allah. "Ah, mana mungkin aku sembuh." Ya selama nya pasti tidak akan sembuh.

Ikuti saja apa yang di ingini Allah pada diri ini, dan beriman lah pada perintah NYA. Cukup hanya bermodalkan iman saja. Tentu kita akan di jamin Allah. Di bekali, di beri kemampuan, di tunjukkan jalan. Tentu akan terjadi apa yang kita imani itu. Itu lah "kun fa ya kun" nya Allah.

Jangan lagi melihat diri, tetapi sadari lah Allah yang maha pemberi. Berani tidak, hanya bermodalkan iman saja.



Minggu, 09 Oktober 2016

USTAD TIDAK JELAS

USTAD TIDAK JELAS

ini kisah nyata yang membuat saya bahagia. Sangat di sayangkan kalau tidak di tuliskan. Semoga bisa di ambil pelajaran bagi para pembaca.

Ketika buku karya saya yang pertama telah terbit, yaitu yang berjudul, "SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS". Saya bercerita kepada adik saya. Yaitu isi buku tersebut ialah tentang perjalanan hidup saya dalam berserah diri kepada Allah.

Saya bukan ustad, tetapi entah kenapa setiap adik saya datang ke rumah, saya selalu menasehati nya. Ada dorongan untuk memberi kepahaman apa yang saya ketahui. Jika di bandingkan, adik saya lah yang lebih berilmu. Dan banyak menghafal dalil-dalil dan hadist. Kami pun mengobrol tentang makna berserah diri yang sesungguhnya.

Dan ia menolak apa-apa yang saya sampaikan, karna saya bukan siapa-siapa. Dia pun sepele pada apa yang saya sampaikan. Mungkin karna ia menganggap saya belum mempunyai ilmu agama yang mumpuni.

Keesokan hari nya ia kembali lagi. Dan terjadi lagi obrolan tentang Allah. Dan terjadilah perdebatan kecil karna perbedaan pemahaman. Saya juga heran. Bawaan nya koq ceramah aja ya setiap dia datang kerumah saya? Hehe..

Hingga lah suatu masa, ia datang ke rumah dan berpesan kepada istri saya, "kak, tolong lihat-lihat kurir pos ya! Saya telah membeli buku KH Aa gym, mungkin hari ini sampai. Dan saya memakai alamat rumah kakak ini." lantas istri saya pun menjawab, "buku orang lain kamu beli wan, sedangkan buku abang mu sendiri tak mau kamu beli!"

Kak, KH Aa gym itu sudah jelas, kyai.. jelas ustad nya! Tentu buku nya sangat bagus. Sedangkan si Andy.. ustad ndak jelas tuh. Entah darimana ilmu nya? Hehe.. ngapain saya beli buku nya! Jawab si iwan dengan nada remeh.

Ketika saya pulang kerja, istri pun mengadu tentang si iwan yang menyepelekan buku saya. Saya pun hanya tersenyum saja, "biarkan lah.. itu karna dia melihat diri saya, tetapi dia belum bisa melihat Allah pada diri ini." Jawab saya.

Ketika buku yang di beli online itu telah sampai, si iwan mengambil nya ke rumah. Dan beberapa hari tak datang-datang lagi.

Setelah beberapa hari, ia kembali datang. Kebetulan saya ada di rumah. Baru masuk di depan pintu ia langsung bertanya dengan nada heran. " bang, aku ada beli buku KH Aa gym, setelah aku baca.. semua isi nya sama percis, seperti apa yang abang bilang tentang buku abang. Tentang berserah diri, menghadapi ujian-ujian Allah.. semua sama bang! Koq bisa ya?" tampak wajah bingung tak percaya, di wajah nya. Hehe..

Saya hanya senyum-seyum saja mengucap syukur, "Alhamdulillah.. berarti buku abang itu sudah sekelas Aa gym wan!" Goda saya pada si iwan. Hehe..

"Koq bisa ya..?" Si iwan makin bingung tak habis pikir.

Akhirnya saya pun menasehati nya," sementang-mentang abang mu ini bukan siapa-siapa, kamu sepele wan! Kamu bilang ustad tak jelas." Hehe..
 "Ini pelajaran wan, jangan lah kita memandang orang sebelah mata, kalau bukan siapa-siapa kamu tak percaya, jika kyai yang berkata, baru kamu percaya." 
 " kamu tertipu wan, karna kamu tahu dan mengenal siapa abang mu ini, kamu melihat abang mu ini. tetapi kamu tak melihat apa yang abang mu sampaikan."

"Saya pun tidak tahu, buku saya koq alur cerita nya bisa sama kayak buku AA gym. Sekarang di bukti kan Allah kan? Semua ini ada hikmah nya, semoga bisa jadi pelajaran wan." Si iwan hanya diam tak bisa berkata-kata lagi. Hehe..

Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua, jangan lah kita memandang rendah siapa pun. Jangan melihat orang nya, tetapi lihat lah Allah pada diri nya. Jika Ada Allah, maka dengarkanlah..






BUKU

Cuplikan buku "SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS."
Bagi yang berminat silahkan inbox atau Wa di 0812-70566960.

 
 

KEKUATAN JIWA

KEKUATAN JIWA

Ada yang bertanya, Mengapa saya dalam berDN koq tidak bisa duduk berlama-lama. Bagaimana agar kuat bisa duduk lama?"

"Seberapa kuat rasa ingin berduaan dengan Allah, sebegitu lah kuat nya kita duduk dalam berDN."
Itulah kekuatan cinta.. kekuatan rindu..
Karna jauh.. ingin mendekat..
Karna rindu.. ingin bertemu..
Karna diri.. ingin mengabdi..


Lantas apa manfaat nya duduk berlama-lama, Yang ada kaki ini semakin sakit dan kebas/kram? Itu karna engkau belum mempunyai kekuatan, kekuatan dari dalam diri. Yang kamu pikirkan hanya sakit nya saja. Pasti hati mu berkata, "berdzikir saja koq harus menderita begini sih?" Sehingga DN nya kamu hentikan. Ini lah jiwa yang lemah.. hanya memikirkan jasad, tiada kekuatan jiwa dalam menuju Allah.

Jika kamu telah punya kekuatan dari dalam. Tak kamu hirau kan jasad yang sakit. Tiada kamu merasa tersiksa. Setengah jam, satu jam, dua jam, kamu pasti rela duduk berlama-lama. Itulah kekuatan berjalan menuju Allah.

Lihat saja nanti di kehidupan, beruntung lah jika kamu telah terbiasa duduk berlama-lama. Hidup mu susah, ujian datang silih berganti, tiada lagi kamu rasakan sakit.. Tiada lagi kamu tersiksa. Karna jiwa mu bersama Allah.

Sekarang tanyalah pada diri mu sendiri, seberapa kuat diri ini menuju Allah? Jika kamu rela duduk berlama-lama dalam berDN.. kamu pun akan kuat dalam menghadapi segala ujian hidup. Tiada susah dan bersedih hati..

Karna jasad mu telah mati..
Tetapi jiwa mu lah yang hidup..

Sabtu, 08 Oktober 2016

MENANGIS KARNA ALLAH

MENANGIS KARNA ALLAH

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)."

Itulah tanda-tanda orang yang beriman, Apabila anda menangis ketika membaca buku saya. Karna yang saya sebut dan cerita di buku itu hanya tentang Allah.

Mungkin kita sama, saya juga dahulu pernah lalai dan menjauh dari Allah. Ketika saya rasakan nikmat nya mendekat, makanya saya bisa cerita. 

Lantas, mengapa bisa membaca buku hingga menangis? Karna saya menulis dengan rasa.. dengan jiwa. Yang bergetar dan menangis itu jiwa.. jadi ketika membaca nya, anda pun merasakan apa yang saya rasakan. 

Ketika saya bercerita rindu.. anda pun akan tervibrasi rasa rindu ke Allah..
Ketika saya bercerita berserah, anda pun akan terpanggil berserah ke Allah..

Makanya tak sedikit testimoni pembaca, banyak yang menangis. Jika demikian, bersyukurlah. Berarti anda golongan orang beriman. Saya pun tidak menyangka tulisan itu begitu hebat nya. Saya sendiri saja menitis kan air mata ketika menuliskan buku itu. 

Karna saya sendiri saja, tak percaya itu tulisan saya. Saya pun sama seperti pembaca, hanya lah di bacakan cerita. Jadi ketika membaca.. sambung lah kesadaran diri ke Allah, anggap lah Allah yang berkata-kata.
 
 
 

PERLIHATKAN SAJA

PERLIHATKAN SAJA

Ketika kita telah merasakan nikmat Sadar Allah, tentulah kita ingin mengajak orang-orang terdekat yang kita sayangi. Baik anak, suami, istri, orang tua, atau kaum kerabat terdekat kita. Istilah nya kita tidak mementingkan diri sendiri. Karna sayang lah kita mengajak mereka.

Tetapi perlu di ketahui, hidayah itu hanya milik Allah. Tiada manusia yang bisa memberi hidayah tanpa izin Allah.

Ketika kita semakin Sadar Allah dan ibadah semakin baik, tentulah kita mengajak mereka pula agar ibadah nya lebih baik pula. Tetapi banyak kita yang tidak Sadar, ego semakin menguasai diri. Ketika kita mengajak mereka ke Allah, dan mereka menolak kita malah marah. Ketika kita mengajak lebih bertakwa dan mereka membenci, kita malah bersedih.

Lihat lah dari kisah para nabi, berapa banyak anak-istri para nabi yang kafir?
Berapa banyak orang tua dan kaum kerabat nabi yang tidak beriman?
Itulah bukti.. setingkat nabi saja tidak bisa memberi hidayah, apa lagi kita orang biasa.

Alangkah lebih baik nya, kita yang semakin Sadar Allah ini, lebih banyak lah berserah. Berdakwah itu jangan pakai EGO, nanti kita sendiri yang capek dan lelah.

Jika di ajak, dan mereka menolak, ya sudah.. jangan di paksa. Jangan marah, jangan benci. Mungkin hanya saja belum waktu nya. Kita perlihatkan saja diri ini yang terus mendekat dan mendekat. Perlihatkan saja diri ini yang semakin gila ke Allah. Tentu nanti mereka akan tervibrasi sendiri.

Itu lebih aman.. lebih tanpa hambatan. Jika kita di tentang, di benci, di musuhi oleh orang-orang terdekat.. bersyukurlah. Itulah ujian orang beriman.

Yang lurus, pasti semakin gila..
Yang ke Allah, pasti berbeda..
Frekwensi kita dengan mereka tidak lagi sama.

Terus lah berjalan, perlihatkan saja perjalanan kita..
Terus lah berlari, biar mereka yang melihat sendiri..
Semoga suatu saat mereka mendapat hidayah Allah.
Kita tidak perlu marah, hanya per lihat kan saja..

Kamis, 06 Oktober 2016

TAKWA

TAKWA

Terkadang, ketika hendak melakukan suatu yang perintah kan Allah kita ini banyak mikir nya.
"Apakah bisa..?"
"Apakah aku mampu..?"
"Bagaimana cara nya..?"
"Dari mana uang nya..?"
Itulah yang kita pikirkan, bermacam-macam bisikan hati/pikiran.

Abaikan semua itu, berserah lah kepada Allah. Jika perintah itu telah jelas. Lakukan saja.. ikuti saja!
Cara, kemampuan, dan bekal/fasilitas itu nanti Allah yang mengatur dan mengurus nya, pasti di berikan.

Kebanyakan kita takut karna melihat diri ini, "aku sadar diri". Coba lihat Allah yang maha kuasa, "sadari Allah" yang segala nya. Allah yang menyuruh, pasti Allah yang menjamin semua nya.

Orang yang telah fana tidak lagi melihat diri, tetapi melihat Allah. Tentu ia berani melangkah, hanya bermodalkan iman saja. Di Al quran berapa kali Allah mendorong diri ini, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya.” (QS. Ali Imran: 102)

Takwa itu ialah mengikuti Allah, mengapa kita tidak yakin mengikuti Allah ketika telah di perintahkan? Itulah diri ini terlalu banyak mikir, terlalu banyak melihat diri tetapi tidak melihat Allah.


Selasa, 04 Oktober 2016

ADZAB ALLAH

ADZAB ALLAH

Ada sebuah kisah tentang orang tua.. yang tidak pernah bersyukur atas apa yang di berikan anak-anak nya. Selalu merasa kurang dan tiada cukup-cukup nya. Anak layak nya mesin ATM saja bagi nya..

Maka Allah tutup hati si anak,
Si anak.. akan sangat royal dan dengan mudah nya memberi kepada orang lain.
Tetapi si anak.. merasa begitu berat nya memberi kepada orang tua.

Jika sudah begini, jangan si anak yang di salahkan.. tetapi itulah adzab bagi orang yang tidak bersyukur.

Senin, 03 Oktober 2016

MAKRIFAT

MAKRIFAT

Banyak orang yang mencari-cari ilmu makrifat.. karna di anggap langka dan ilmu yang sangat tinggi. Sehingga orang-orang yang mempelajari nya banyak yang merasa wah.. gitu loh! Hehe..

Lantas kalau sudah makrifat, ngapain lagi..? Sudah sampai.. gitu? Hehe..

Makrifat sebenar nya ialah akhlak dan prilaku dalam kehidupan..
Berapa banyak yang belajar ilmu makrifat, tapi makrifat iblis? Kenal Allah tetapi semakin sombong. Itu karna belajar nya hanya lah teori-teori dari guru manusia.

Semakin berilmu.. semakin banyak berdebat..
Semakin banyak tahu.. semakin mengaku-ngaku..
Apakah itu yang di bilang makrifat?

Padahal Allah tidak bisa di capai dengan ilmu.. Allah hanya bisa di temui dengan berserah diri. Jika bisa berserah diri pada Allah, makrifat itu Allah sendiri yang akan mengajarkan, ilmu itu akan Allah sendiri yang memberikan..

Seorang yang makrifat bukan hanya sekedar berilmu, tetapi benar-benar menerapkan dalam kehidupan ini. Karna pelajaran yang sesungguhnya ya ialah dalam keseharian kita.

Jadi, lebih baik tak usahlah belajar-belajar ilmu makrifat, nanti jadi nya suka berdebat..
Kalau sudah begitu, bukan makrifat namanya.. tetapi makribet! Hehe..

Belajar saja berserah diri ke Allah, nanti makrifat itu akan Allah ajarkan dalam kehidupan ini.. itulah makrifat yang sesungguhnya..








LAWAN LAH DENGAN BERSERAH DIRI KEPADA ALLAH

LAWAN LAH DENGAN BERSERAH KEPADA ALLAH

setiap kita dalam kehidupan ini, pasti ada saja yang tidak senang. Pasti ada saja yang iri dengki, sehingga selalu menyebarkan fitnah. Kita sudah berlaku baik, tetapi masih juga di musuhi. Kita tak pernah mengusik tetapi selalu saja kita yang di usik.

Apabila kita susah.. mereka gembira..
Apabila kita senang.. mereka iri dan memfitnah..
Maju kena, mundur pun kena! Hehe..

Bagaimana menyikapi nya jika kita mengalami hal seperti itu?
Hanya 1 senjata yang paling ampuh, yaitu 'berserah' kepada Allah! Lawan lah dengan berserah..

Sadari lah Allah yang maha adil, maha mengetahui dan berkuasa..
Serahkan segala masalah kepada Allah.

"Jika aku menolak dan mengeluh akan ujian ini, sungguh aku bukan hamba yang bersabar ya Allah..
Jika aku membela diri, sungguh aku bukan hamba yang berserah..
Ku serah kan saja ini semua pada MU ya Allah. Engkau lah Rabb ku yang maha adil, maha mengetahui segala kebenaran. Dan engkau pasti berkuasa menyatakan siapa yang benar dan siapa yang salah."

Lihat saja nanti..
Fitnah itu tak kan dapat mencelakakan kita, karna kita telah berserah kepada Allah.
Orang yang memfitnah akan di hukum Allah, karna Allah maha adil. Perhitungan NYA sangat cepat. Ia membuat aib bagi kita.. maka Allah pula yang akan membuat aib bagi nya. Allah sangat berkuasa akan sesuatu.

Jadi, tak usah lah marah dan bersedih hati. Jika kita di fitnah.. minta saja kekuatan pada Allah agar kita bersabar menghadapi semua ini. Jangan menolak segala ketetapan Allah.

Allah itu.. beserta orang-orang yang sabar. jika kita bersabar.. Allah bersama kita, siapa yang bisa melawan Allah?

Jadi, ya berserah saja..
Orang yang berserah, telah masuk dalam benteng perlindungan Allah. Pasti aman..

Minggu, 02 Oktober 2016

JODOH DAN KETURUNAN

JODOH DAN KETURUNAN

Mungkin para sahabat, pernah mengalami pertanyaan seperti ini.,"umur mu sudah berapa, koq belum menikah juga.. kapan lagi?" Atau setelah menikah tetapi belum juga mempunyai keturunan dan di tanya, " koq belum punya anak juga, kamu tak pandai buat anak ya, atau jangan-jangan kamu yang mandul?"

Ada seorang sahabat yang mengalami hal ini dan bercerita ke saya, "apa yang harus saya jawab?, Karna pertanyaan-pertanyaan ini benar-benar mengganggu saya dan membuat saya sedih."

Sampaikan lah tulisan ini,
Jodoh dan keturunan itu ialah atas kehendak Allah. Allah lah yang berkuasa atas itu semua. Mari kita resapi ayat berikut ini..
"Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menjodohkan mereka jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa."
(QS. Asy-Syura: Ayat 49-50)

Orang-orang yang bertanya tentang jodoh dan keturunan itu, karna belum memahami ayat di atas. Jangan lah kita berlaku sombong atas apa yang kita miliki, ketika melihat orang lain tidak memiliki apa yang kita miliki maka kita merendahkan nya.

Yang telah mempunyai jodoh, jangan lah merendahkan yang belum menemukan jodoh.
Yang telah mempunyai anak, jangan lah merendahkan orang yang belum mempunyai anak.
Itu semua anugerah Allah yang di berikan untuk kita syukuri, jangan kita malah kufur nikmat dan malah menjadi sombong!

Bahkan ada sebagian orang tua yang memaksa kan kehendak, " mengapa tak bisa memberikan ku cucu? Mengapa kau nikahi seorang yang mandul. Ceraikan saja dia.. kawin lah lagi, berikan aku cucu!"

Sungguh itu orang tua yang tak beriman, penuh ego! Tak beriman pada ayat Allah di atas. Sudah jelas-jelas itu semua atas kehendak Allah. Berarti ia telah ingkar(kafir) akan ketetapan Allah yang maha berkehendak.

Jika suami atau istri yang mandul, jangan pernah menyesal. "Aku menyesal menikah dengan mu, engkau tak bisa memberi ku anak!"
Sadar lah!, yang berkuasa memberi anak itu Allah. Dan yang menjodohkan mu pada seorang yang mandul juga Allah. Mengapa kita menolak ketetapan Allah yang maha berkehendak akan sesuatu?

Mungkin ada juga yang tak menerima ketika di jodohkan oleh orang tua atau saudara nya, sehingga berkata. "Menyesal aku menikah dengan mu, aku menikah karna di jodohkan, bukan karna mencintai mu!". Sadar lah, Allah lah yang menjodohkan mu, bukan orang tua mu.. mengapa kita menolak kehendak Allah? Jika kita menyadari jodoh itu dari Allah, tentu lah kita sabar dan menyayangi pasangan kita.

Dan ketika kita di berikan keturunan tak sesuai harapan kita menolak ketetapan NYA. "Aku ingin nya anak laki-laki, tetapi yang lahir malah anak perempuan." Atau sebaliknya, "Aku ingin nya anak perempuan, tetapi yang lahir malah anak laki-laki.." sehingga kita menjadi kecewa. Apa bisa kita memilih akan ketetapan Allah? Sadari lah ayat di atas, semua itu hak Allah, Allah yang berkehendak atas semua itu. Sungguh kita kufur jika menolak segala kehendak NYA..

Pahami lah ayat di atas, itu semua kehendak Allah.. jangan pernah kita menolak NYA..
Jika kita memahami dan beriman pada ayat di atas, tak berani kita merendahkan orang lain..

Jodoh dan keturunan itu, suka-suka nya Allah, DIA lah yang berkehendak akan sesuatu, jangan lah kita menolak nya. Jika menolak, Sungguh kita bukan hamba yang bersyukur..










LINTASAN PAGI

LINTASAN PAGI

Jika telah menyerahkan segala sesuatu dengan yang maha mengatur segala urusan, ngapain lagi kita ikut campur.. percayakan saja kepada NYA! Jangan lagi banyak mikir dan berusaha ini-itu..

Jika proses NYA melalui sesuatu yang tidak kita inginkan, jangan menolak dan mengeluh. Ikuti saja irama nya..

Berserah diri ke Allah itu.. harus mau di atur, jangan kita yang mengatur Allah..