TURUN NYA DAYA ALLAH
Ketika ada dorongan/perintah untuk menulis, saya selalu menuliskan secepatnya. Karna apabila di tunda-tunda atau di abaikan pasti akan hilang.
Dan seringkali ini menjadi pertengkaran antara saya dan istri, karna sering mengabaikan nya ketika sedang mengobrol. Karna saya hanya fokus pada HP saja, yaitu tempat saya menuliskan segala cerita.
Lama-kelamaan istri menjadi tidak sabar. "Saya sedang bicara, kok di cuekin? Mengapa asyik pada Handphone saja?" Protes istri tak terima.
"Sabar ya sayang, ini daya Allah sedang turun, dan abang harus menuliskan segala pesan-pesan NYA. Karna kalau tak cepat-cepat di tulis nanti akan hilang" Jawab saya sambil terus menulis.
Istri pun semakin marah tak percaya, " mana ada tuh, ngarang aja abang!" Semakin lah wajah nya berlipat-lipat. Hehe..
Hari demi hari terus begitu, di saat sedang mengobrol dengan istri daya Allah itu (ilham) bisa turun kapan saja. Ya lagi-lagi pertengkaran terjadi karna saya sibuk menulis dan memegang Hp.
Biarlah lah dia ngomel, marah, menggerutu. Saya ya senyum-senyum aja. Daripada daya Allah hilang, lebih baik di omelin istri.
Hingga suatu hari, istri masih tak percaya bahwa setiap saya menulis karna ada nya daya/ilham Allah.
Di kira nya saya mengada-ada.
Istri pun memanggil, "bang..!"
Saya pun tak menyahut dan terus menulis segala cerita. Tiba-tiba istri tersentak kaget melihat saya yang sedang duduk bersandar di dinding.
Beberapa detik ia memastikan penglihatan nya. Ia melihat saya duduk mengambang seperti di atas air yang bergelombang. Dan istri pun mendekati dan memegang tubuh ini. Untuk memastikan saya tidak bergerak sedikitpun.
Setelah ia menyentuh tubuh ini. Di lihat nya Saya tidak bergerak lagi. "Ada apa sih?" Tanya saya.
" abang duduk tadi, koq seperti melayang-layang di atas air,mengalun-alun? Di dinding tempat abang bersandar, sebatas bahu saya melihat riak air yang bergelombang." Setelah saya pegang tubuh abang, barulah diam tak bergerak dan penglihatan itu hilang. Apa saya salah lihat?" Istri masih bingung tak percaya pada apa yang di lihat nya.
Padahal saya, ya biasa-biasa saja..
Perasaan tiada bergerak, tiada melayang. Tetapi istri begitu yakin dengan apa yang di lihat nya.
"Itulah, selama ini adik tak percaya, di kira nya, abang mengada-ada. Sekarang di buktikan Allah kan..?" Jawab saya.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah. Dan dengan segala kuasa NYA. Allah telah tunjukkan kepada istri, bahwa saya tidak berbohong tentang daya Allah.
Baru lah istri percaya..
" lain kali sabar ya, kalau abang cuek karna menulis. Menulis ini karna Allah. Untuk menyampaikan pesan-pesan Allah. Daya Allah bisa datang kapan saja.. Di mana saja..
Semoga adik sabar" nasehat saya.
Alhamdulillah, sejak saat itu tiada lagi istri marah ketika saya cuek dan mengabaikan nya, karna terus menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar