ini kisah nyata yang membuat saya bahagia. Sangat di sayangkan kalau tidak di tuliskan. Semoga bisa di ambil pelajaran bagi para pembaca.
Ketika buku karya saya yang pertama telah terbit, yaitu yang berjudul, "SADAR ALLAH DENGAN DZIKIR NAFAS". Saya bercerita kepada adik saya. Yaitu isi buku tersebut ialah tentang perjalanan hidup saya dalam berserah diri kepada Allah.
Saya bukan ustad, tetapi entah kenapa setiap adik saya datang ke rumah, saya selalu menasehati nya. Ada dorongan untuk memberi kepahaman apa yang saya ketahui. Jika di bandingkan, adik saya lah yang lebih berilmu. Dan banyak menghafal dalil-dalil dan hadist. Kami pun mengobrol tentang makna berserah diri yang sesungguhnya.
Dan ia menolak apa-apa yang saya sampaikan, karna saya bukan siapa-siapa. Dia pun sepele pada apa yang saya sampaikan. Mungkin karna ia menganggap saya belum mempunyai ilmu agama yang mumpuni.
Keesokan hari nya ia kembali lagi. Dan terjadi lagi obrolan tentang Allah. Dan terjadilah perdebatan kecil karna perbedaan pemahaman. Saya juga heran. Bawaan nya koq ceramah aja ya setiap dia datang kerumah saya? Hehe..
Hingga lah suatu masa, ia datang ke rumah dan berpesan kepada istri saya, "kak, tolong lihat-lihat kurir pos ya! Saya telah membeli buku KH Aa gym, mungkin hari ini sampai. Dan saya memakai alamat rumah kakak ini." lantas istri saya pun menjawab, "buku orang lain kamu beli wan, sedangkan buku abang mu sendiri tak mau kamu beli!"
Kak, KH Aa gym itu sudah jelas, kyai.. jelas ustad nya! Tentu buku nya sangat bagus. Sedangkan si Andy.. ustad ndak jelas tuh. Entah darimana ilmu nya? Hehe.. ngapain saya beli buku nya! Jawab si iwan dengan nada remeh.
Ketika saya pulang kerja, istri pun mengadu tentang si iwan yang menyepelekan buku saya. Saya pun hanya tersenyum saja, "biarkan lah.. itu karna dia melihat diri saya, tetapi dia belum bisa melihat Allah pada diri ini." Jawab saya.
Ketika buku yang di beli online itu telah sampai, si iwan mengambil nya ke rumah. Dan beberapa hari tak datang-datang lagi.
Setelah beberapa hari, ia kembali datang. Kebetulan saya ada di rumah. Baru masuk di depan pintu ia langsung bertanya dengan nada heran. " bang, aku ada beli buku KH Aa gym, setelah aku baca.. semua isi nya sama percis, seperti apa yang abang bilang tentang buku abang. Tentang berserah diri, menghadapi ujian-ujian Allah.. semua sama bang! Koq bisa ya?" tampak wajah bingung tak percaya, di wajah nya. Hehe..
Saya hanya senyum-seyum saja mengucap syukur, "Alhamdulillah.. berarti buku abang itu sudah sekelas Aa gym wan!" Goda saya pada si iwan. Hehe..
"Koq bisa ya..?" Si iwan makin bingung tak habis pikir.
Akhirnya saya pun menasehati nya," sementang-mentang abang mu ini bukan siapa-siapa, kamu sepele wan! Kamu bilang ustad tak jelas." Hehe..
"Ini pelajaran wan, jangan lah kita memandang orang sebelah mata, kalau bukan siapa-siapa kamu tak percaya, jika kyai yang berkata, baru kamu percaya."
" kamu tertipu wan, karna kamu tahu dan mengenal siapa abang mu ini, kamu melihat abang mu ini. tetapi kamu tak melihat apa yang abang mu sampaikan."
"Saya pun tidak tahu, buku saya koq alur cerita nya bisa sama kayak buku AA gym. Sekarang di bukti kan Allah kan? Semua ini ada hikmah nya, semoga bisa jadi pelajaran wan." Si iwan hanya diam tak bisa berkata-kata lagi. Hehe..
Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua, jangan lah kita memandang rendah siapa pun. Jangan melihat orang nya, tetapi lihat lah Allah pada diri nya. Jika Ada Allah, maka dengarkanlah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar