KESADARAN
Mungkin masih banyak teman-teman yang bingung seperti apa kesadaran itu. Semoga penjelasan ini mudah di pahami. Aamiin ya Allah..
Konsentrasi dan kesadaran itu berbeda. Beda nya ialah, jika konsentrasi menggunakan pikiran. Sedangkan kesadaran menggunakan penyaksian jiwa/Nafs.
Makanya dalam berdzikir nafas jangan memakai konsentrasi. Pasti nanti ber efek pada kepala. Akhirnya tengkuk berat, dan kepala menjadi pusing. Justru dengan memakai kesadaran kita akan lebih rileks dan bisa melepas ikatan jasad.
Saya beri sedikit contoh dalam kehidupan. Ketika kita berkendara naik mobil atau kenderaan apa pun. Dan menyalip kendaraan lain.. mengapa tiada bersenggolan? Karna kesadaran kita telah meluas seukuran kenderaan yang kita bawa itu. Mau bawa mobil kecil ataupun mobil besar, bahkan bawa kapal sekali pun, kesadaran kita akan meluas seukuran kenderaan yang kita bawa.
Mungkin kita juga pernah berada di tempat yang angker, atau keramat. Tiba-tiba seperti ada sosok mahluk yang sedang melihat atau memperhatikan kita. Tiba-tiba kita pun merinding tanpa sebab. Padahal kita tidak melihat wujud nya. Tetapi kita yakin ada sesuatu mahluk yang berada di dekat kita. Itulah yang namanya kesadaran.
Ketika kita sedang duduk bermain handphone, lantas ada teman atau istri yang lewat di belakang kita. Kita pun menyadari bahwa ada yang lewat. Padahal mata tidak melihat. Mengapa bisa begitu? Itulah kesadaran.
Jadi kesadaran itu sama dengan menyaksikan. Tanpa mata, tanpa telinga, dan tanpa sentuhan.. bisa melihat dan menyaksikan.
Begitu pula kesadaran kepada Allah. Bisakah kita melihat dan menyaksikan Allah? Ya bisa, tetapi sesuai kan lah alat nya. Jangan pakai mata, tetapi pakai lah kesadaran. Itu lah si penyaksi.
Lihat lah Allah di sebalik tabir. Jadi, apa yang tampak pada mata.. itulah tabir. dan menyaksikan Allah, ya dengan kesadaran.
Contoh nya, ketika kita di tolong orang. Orang yang menolong itu adalah tabir, dan lihat lah dengan kesadaran di sebalik tabir itu. "Oh, Allah lah yang menolong ku!"
Jadi yang namanya kesadaran itu adalah menyaksikan tanpa sekat ruang dan waktu.. karna jiwa/Nafs itu ghoib. Tiada batas dan penghalang.
Dan dalam berdzikir nafas, pakai lah kesadaran, maka kita kan menyaksikan Allah yang dekat. Jangan pakai pikiran ( konsentrasi), pasti tidak bertemu.. yang ada nanti mengkhayal kemana-mana.
Ketika membaca Al quran.. bacalah dengan kesadaran. Nanti Al quran itu akan bicara sendiri, menjelaskan, dan menjadi petunjuk untuk kehidupan kita.
Ketika sholat, sholat lah dengan kesadaran.. pasti khusyu'! Karna bertemu Allah, menyaksikan Allah.
Kesadaran ini yang sangat jarang di ajarkan. Banyak yang marah kepada saya, "ini ilmu tinggi mengapa di sebarluaskan?"
Saya cuma bisa menjawab, "mengapa pula harus di rahasia kan jika ini banyak manfaat nya?"
Latih lah kesadaran jiwa ini agar lebih peka dengan dzikir nafas.. maka kita kan menyaksikan Allah dimana pun kita berada..
Pasti diri berubah menjadi lebih baik jika kesadaran jiwa ini telah aktif..
Salam Yaaaa Salam 🙏🙏🙏
BalasHapus