Senin, 07 November 2016

BAHASA JIWA


BAHASA JIWA

Sesuatu yang berjiwa ia pasti hidup, begitu pula segala tulisan. Walau ratusan bahkan ribuan tahun ia tetap ada jiwa nya, jika si penulis benar-benar menulis nya dengan kesadaran ke Allah. 

Tulisan atau buku itu pasti ada daya nya. Tak jarang berkali-kali membaca, berkali-kali pula menangis, merinding, gemetar. Bahkan, ketika si penulis telah tiada buku atau kitab itu masih mempunyai energi/daya. 

Begitu hebat kah tulisan itu?
Kedalaman tulisan itu tergantung spiritual si penulis. Tergantung seberapa hanyut nya si penulis kesadaran nya ke Allah. Maka yang tertulis bukan lagi dari pikiran, bukan lah dari hati, tetapi benar-benar murni pesan ilahi.. itulah ilham-ilham Allah.

Jadi, bagaimana pun kondisi kesadaran kita ke Allah saat ini, coba lah menulis. Tuang kan saja segala pesan. Apabila suatu saat keadaan spiritual kita melemah, coba lah baca kembali. Dan kita akan terpanggil untuk lebih kuat dan lebih mendekat lagi ke Allah.
Karna, yang tertulis itu ialah bahasa jiwa, murni dari Allah. Jadi kita bisa belajar dari tulisan kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar