MALU ITU.. TERMASUK EGO DIRI
Ketika Allah menyuruh saya membuat sebuah buku, agar memotivasi orang-orang semakin mendekat ke Allah(SADAR ALLAH). Saya pun beranikan diri untuk membuat sebuah buku.
Mengedit buku nya saja sudah mahal, uang tidak ada. Tetapi saya nekad karna Allah. Saya usahakan agar buku itu cepat terbit. Karna ini perintah..
Setelah buku telah terbit, semakin besar lah uang yang harus di sediakan untuk mencetak nya.
Dan berkali-kali pak pur(guru DN), menawarkan bantuan. "Jika buku nya mau di cetak, kabari ya mas andy.. nanti kita bantu! ".
Dan saya mengabaikan, karna saya malu. Malu menyusahkan orang lain. Saya ingin nya dari usaha saya sendiri, dari uang saya sendiri.
Semakin saya berusaha menabung, ada-ada saja pengeluaran tak terduga. Sehingga tiada terkumpul uang untuk mencetak buku.
"Rezeki koq makin di persempit Allah ya?" Tanya saya di dalam hati.
Saya bawalah segala tanya di dalam berDN. Dzikir nafas adalah cara yang tepat untuk berkomunikasi dengan Allah.
Walau tanpa suara.. saya mendengar..
Walau tanpa kata.. bisa terbaca..
"Ya Allah.. ENGKAU yang menyuruhku, tetapi mengapa ENGKAU tidak mendukung ku, ya Allah..? Ku lakukan ini semua karna mu ya Allah.. mudahkan lah urusan ku.. pada mu lah aku berharap ya Allah, bukan pada manusia.."
Dengan bahasa paham nya(Ilham) Allah pun menjawab,
"Wahai hamba ku.. hilangkan lah segala ego mu. Ikuti saja cara KU, Jangan dengan cara mu..
AKU tahu engkau tak mampu, tetapi mengapa engkau merasa mampu?"
"Aku yang menyuruh.. AKU pula lah yang menjamin segala sesuatu nya.. tetapi dengan cara ku. Semoga engkau termasuk hamba yang mendengar.."
Selesai berDN hati pun menjadi tenang, seolah Allah telah menyelesaikan segala masalah. Walau saya tidak tahu bagaimana kah cara Allah itu..
Selang beberapa hari,
Tiba-tiba sahabat seperjalanan menanyakan perihal tentang buku saya, apakah buku itu telah jadi? Saya pun tersentak kaget.. apakah ini cara Allah? SADAR ALLAH ON(aktif)..
Yang saya sadari.. Allah lah yang bertanya saat itu, melalui perantara sahabat saya. Saya hilang kan lah segala ego, saya abaikan rasa malu. Saya akui di hadapan Allah, bahwa aku memang tak mampu. "Buku telah terbit, tetapi sampai saat ini.. saya belum ada juga dana untuk mencetak nya pak." Jawab saya kepada sahabat yang bertanya tentang buku.
Tiba-tiba banyak dari sahabat dzikir nafas, menyumbangkan sejumlah uang.. untuk mencetak buku saya. Padahal ada yang saya kenal, dan ada pula jemaah DN yang tidak saya kenal. Bertemu saja belum pernah. Tetapi mereka dengan mudah nya mengeluarkan uang untuk membantu saya..
Padahal saya tiada meminta.. tetapi begitu ikhlas nya mereka membantu tanpa pamrih..
Ini lah cara Allah.. tidak mungkin kita mau mengeluarkan uang kepada orang yang belum kita kenal. Tiada hubungan saudara dan kerabat, tetapi mengapa mereka dengan mudah nya mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Siapa lagi yang menggerakkan jika bukan Allah..?
Ternyata tidak selama nya malu itu baik, ternyata malu itu juga ego diri yang sangat halus..
Beruntung lah orang-orang yang sadar Allah, ia bisa melihat Allah di sebalik yang terlihat.. sehingga paham lah ia akan segala perintah-perintah nya..
Sekarang buku dalam proses percetakan, terimakasih ya Allah.. ENGKAU menurunkan rahmat melalui malaikat-malaikat mu..
Terima kasih para sahabat.. kalian telah amanah menyampaikan pesan Allah..
Semoga dengan buku itu kelak.. semakin banyak lah hamba-hamba yang SADAR ALLAH.. Aamiin ya Allah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar