Sabtu, 16 Desember 2017

MASUK KE DALAM DIRI ATAU KELUAR DIRI..?

MASUK KE DALAM DIRI ATAU KELUAR DIRI..?
Oleh: Andy Firmansyah

"Mohon maaf nih.. ada yang mau saya tanyakan. saya sering ikut tutorial mas Andy. tetapi selama saya praktek, saya belum bisa merasakan sensasi apa-apa. ya memang kita tidak mencari sensasi karna tujuan kita satu, yaitu menuju Allah.

yang ingin saya tanyakan menuju Allah itu kita fokus ke dalam diri atau kesadaran kita itu keluar dari diri. Mohon pencerahan mas. Terimakasih.."

Jawab,
Jika tiada sensasi apa-apa dalam berdzikir nafas itu bagus. Asalkan kesadaran kita benar-benar fokus ke Allah. Ada dua versi orang yang tidak merasakan sensasi apa-apa dalam berdzikir nafas.

yang pertama,
karna ia fokus ke Allah, sehingga segala rasa dan pemandangan akan terabaikan..

Dan yang kedua,
karna terlalu anteng (tenang), wilayah ketenangan ini memang lah membuat kita lalai kepada Allah. tidak fokus lagi ke Allah.

Jadi, dimana kah posisi anda saat ini? ya hanya anda lah yang tahu. ketika tak mendapat kan sensasi-sensasi itu, kesadaran kita fokus ke Allah atau tidak?

Dan mengenai masuk ke dalam diri atau keluar diri, itu sebenarnya ya sama saja. masuk ke dalam diri bermakna pindah nya kesadaran ini. dari kesadaran jasad yang lahiriyah.. masuk kepada kesadaran jiwa yang bhatiniyah.

Keluar dari diri ya sama saja.. yaitu kita kita keluar dari kehidupan duniawi dan masuk ke dunia hakiki. bukan keluar dari tubuh lahir dan masuk ke dunia nyata. ini sudah beda alam. Alam hakiki ialah alam yang tiada siang-tiada malam, tiada waktu dan ruang, tiada atas, tiada bawah.. alam tanpa persepsi.

jadi, jika anda tiada merasakan sensasi-sensasi.. itu sudah benar. itulah gambaran alam Hakiki.

mungkin sebagian teman-teman pasti bertanya-tanya.. "mengapa saya tak pernah merasakan sensasi seperti teman yang lain nya ya bang..?"

Mereka-mereka yang menemui sensasi ini dan itu, juga tidak salah. itu hanya bonus dari Allah. tak bisa di cari-cari. yang penting kita lurus saja ke Allah. justru itu lebih enak, kita tidak sinnggah-singgah. justru perjalanan jiwa ini lebih fokus ke Allah.

Kemanakah arah kesadaran jiwa ini kita tujukan..?
Nah, ini yang harus kita pahami. Sadari saja Allah itu dekat, makna "dekat" itu ya jangan di pikir-pikir..! Allah bukan di atas, bukan di bawah, bukan di depan, bukan di belakang, apalagi di samping.

jika kita pahami makna meliputi, berarti Allah itu tak terbatas ruang dan waktu, tak berarah. Sadari saja DIA dekat..! ingat, jangan fokus ke depan. ini justru akan membuat kita kesasar kemana-mana.

Banyak yang tertipu, ia arahkan kesadaran nya ke depan. ke satu titik. di sini lah muncul nya sensasi-sensasi dan pemandangan. memang akan ada perjalanan astral. tetapi itu tipuan belaka. bukan ke Allah.

Jadi ikuti saja step by step dalam berdzikir Nafas. Amati saja nafas, ikuti dorongan nya. dan berdzikir lah Hu Allah seirama gerak nafas itu. lalu Sadari saja Allah itu dekat.. maka akan terabaikan lah segala pemandangan.. semakin lama akan semakin dekat, dekat, dekat.. terus mendekat.. terus lah sampai kita alami kefanaan diri..

Tiada lagi yang ada.. bahkan diri ku ini pun sudah tiada, yang ADA hanya Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar