Rabu, 13 Desember 2017

MENGGAPAI KETENANGAN JIWA

MENGGAPAI KETENANGAN JIWA 

"Bang Andy maaf boleh saya bertanya, bagaimana caranya supaya jiwa kita ini selalu tenang? dan yang dimaksud jiwa yang tenang itu yang bagaimana? makasih."

Jawab,
Baik. akan saya coba jelaskan sesuai apa yang saya tahu..

Mari kita kaji ayat berikut, Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ  ۗ  اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ  
allaziina aamanuu wa tathma`innu quluubuhum bizikrillaah, alaa bizikrillaahi tathma`innul-quluub

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Mungkin kita telah tahu ayat ini, bahkan sangat hafal. tetapi mengapa hidup kita masih juga belum tenang? jiwa tergoncang, tak tentram.

Sehebat apa pun amalan Dzikir kita, ratusan.. bahkan ribuan kali menyebut Asma Allah, ketika masalah hidup menerpa pasti goyang juga. galau, stress, tak tentram. rasa nya seperti mau kiamat saja.. jiwa tak tenang.

Masa' sih Allah bohong? padahal itu janji Allah, jika berdzikir pasti tenteram.. jiwa tenang. bukan ayat nya yang salah, tetapi kita lah yang belum memahami hakikat Dzikir yang sebenarnya. Makna Dzikir itu bukan ingat Allah, apalagi sebut nama Allah, tetapi ialah "Sadar Allah". 

untuk menggapai ketenangan jiwa, bukan lah menyebut nama Allah berulang kali. tetapi ini lebih sikap jiwa. yaitu menyadari Allah dengan kesadaran, di sini tiada lagi sebutan.

Sekarang mari kupas, apa sih menyebab kita tidak mendapat kan ketentraman, mengapa jiwa tidak tenang? pasti penyebab nya ialah masalah-masalah dalam kehidupan kita.

Stress, bimbang, ketakutan, putus Asa, bahkan jiwa yang tak tenang itu bisa menyebab kan penyakit bagi tubuh ini. itu karna Apa? yang kita ingat atau pikiran itu hanyalah masalah, masalah, dan masalah..! sehingga hidup kita penuh ketakutan.

Mungkin sebahagian teman-teman pasti bertanya, " Masalah saya berat nih bang, saya tak tahu lagi jalan keluar nya!" bagaimana agar jiwa tenang?"

ya di lawan lah dengan Dzikrullah.. Dzikir yang bagaimana bang? yang tergantung masalah kita.

Contoh nya nih,
masalah kita ialah Soal rezeki. Sadari saja Allah itu maha kaya, maha mencukupi, maha pengasih lagi maha penyayang. Sadari di lubuk hati kita yang terdalam. harus yakin kepada Allah sepenuh jiwa raga.

" Memang aku kekurangan, aku tiada uang, kebutuhan ku belum cukup, tetapi ku sadari dan yakini.. Engkau maha kaya ya Allah, mudah bagi mu untuk menyelesaikan masalah-masalah ku ini. ku serah kan semua ini pada mu, biar lah dengan cara Mu ya Allah, dengan kuasa Mu. Karna ku yakin Engkau sayang pada ku. Kasihi lah aku ya Allah. hanya kepada mu Aku berharap..!"

Nah, sikap kesadaran kepada Allah yang begini, ini lah yang di sebut Dzikir..! jika sudah menyadari sifat dan kekuasaan Allah. ngapain lagi banyak pikir..? pasti jiwa tenang. karna masalah kita sudah kita serahkan ke Allah. dan kita yakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah itu pasti sayang pada kita. ya otomatis jiwa ini tenang.

Besok-besok nya ada masalah lagi.. ya tinggal Sadari Allah saja. " Allah bersama ku koq! ngapain aku takut. Allah itu maha mengurus dan mengatur segala sesuatu, ngapain lagi aku banyak pikir? pasti hidup ini enjoy.

Nah, kesalahan kita ialah.. tidak paham makna Dzikir itu apa..? Sholat sudah, Dzikir nya Rajin.. tetapi giliran ada masalah.. galau juga. itu tanda nya kita belum berdzikir yang sesungguhnya.! kalau berdzikir ( Sadar Allah ) pasti tenang. tidak mungkin Allah bohong..!

Jika dzikir kita hanyalah sebatas sebutan, belum memahami Sadar Allah.. ya selama nya jiwa ini tidak tenang. jadi pahami lah hakikat dzikir yang sesungguhnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar