Minggu, 10 Desember 2017

TERIMA SAJA

TERIMA SAJA

Nabi Ayyub ketika di beri kemiskinan.. ia tak minta kaya..
ketika di beri penyakit.. ia tak minta sembuh..

Nabi Ayyub hanya mengadu..
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.” (al-Anbiya [21]: 83)

Tetapi ia malah memuji Allah, "Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang." kemiskinan dan penyakit itu di anggap nya kasih sayang Allah.

mungkin teman-teman pasti menyangkal, "itu kan Nabi.. beda lah dengan kita bang.. kita ini manusia biasa..!"

Sabar Brother.. simak dulu..! hehe..
Setiap ayat dan kisah di dalam Al-Quran, pasti ada pelajaran yang menjadi panutan. seharus nya bisa kita contoh.

Bukan tidak boleh meminta kaya dan minta penyembuhan. ya boleh saja..! tetapi di terima dahulu takdir Allah itu..

Jika engkau meminta kaya karna perih nya kemiskinan, di mana letak keimanan mu pada takdir buruk..?
Jika engkau meminta sembuh karna perih nya penyakit yang di derita.. di mana letak berserah diri mu..?

kebanyakan kita hanya lah meminta, meminta, dan meminta..! tetapi tak pernah mau menerima takdir Allah.
Mengapa banyak yang merasa susah hati ketika di beri kemiskinan dan penyakit? ya itu karna tidak menerima..!
coba di terima.. pasti itu bukan kesusahan lagi bagi kita.

Banyak kaum kerabat terdekat di sekitar saya yang menyalahkan diri ini.
" Amalan apa yang sedang kamu jalani Andy? jika semakin dekat kepada Allah hidup mu semakin susah, semakin miskin.. berarti ada yang salah dengan amalan mu itu.!"

saya hanya tersenyum menjawab,
" siapa bilang aku ini susah?" yang kamu lihat itu hanya dzohir ku, bukan bathin ku!.

" Nyata nya hidup mu semakin terpuruk. jika di dunia saja engkau tak bahagia, bagaimana pula kan bahagia di akhirat kelak?" kerabat itu pun melanjutkan.

" Pahami lah wahai saudara ku, letak bahagia itu bukan lah di jasad.. tetapi di jiwa..! Mungkin kau serba ada, rumah mewah, mobil ada, tanah dimana-mana, bahkan uang milyaran rupiah. tetapi bukan itu makna bahagia di dunia. engkau telah tertipu saudara ku. yang kau senangi hanyalah daging ini. tetapi jiwa mu terkurung dalam sangkar raga.

sebenarnya ini semua adalah pelajaran Allah.. panggilan Allah, untuk kembali kepada Nya. ini lah pelajaran mati yang sesungguhnya. tak berdaya, tak kuasa, tiada kehendak. ketika kekauan mati.. baru lah aku menjumpai Allah.

jadi, jangan lagi kau katakan aku susah dengan kemiskinan ini. justru aku lebih bahagia saat ini."

kerabat itu pun melanjutkan, " jangan lah kau memikirkan diri mu sendiri Andy, lihat juga anak-istri mu! minta lah kepada Allah untuk keluar dari kemiskinan ini."

" Bukan nya aku tak mau meminta kekayaan.. tetapi aku sungguh malu menolak kemiskinan. Jika itu telah kehendak Nya.. ya ku terima saja.

Aku pun sedang menunggu layak nya Nabi Ayyub. Allah itu maha penyayang di antara semua penyayang. Dan masih ku tunggu mukzizat Ayyub untuk diri ku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar