Sabtu, 02 Desember 2017

JANGAN SALAH MEMANDANG

Ujian Allah

JANGAN SALAH MEMANDANG

"Semakin saya berDzikir Nafas, koq selalu banyak ujian ya bang?, padahal saya belum tau berDzikir Nafas yang sebenarnya."

Jawab,
Apa makna/arti "ujian Allah" dalam pandangan anda..? 
Pasti sangat banyak orang yang mengartikan ujian Allah itu ialah, suatu masalah, musibah, kesialan, malapetaka, dan sesuatu yang tidak enak atau tidak di inginkan.

Jika pola pikir dan prasangka anda seperti itu, ya wajar saja anda akan sangat menderita ketika ujian datang melanda. Itu adalah sesuatu yang sangat anda benci. Pasti anda sangat menghindari nya.

Di situ lah letak kesalahan kita yaitu salah memandang dan mengartikan suatu ketetapan Allah. Ketika anda merasa di uji, pasti anda akan merasa sedang dapat masalah. Karna yang kita lihat hanyalah masalah nya saja..!

Sekarang rubah lah, Jangan melihat masalah nya.. tetapi lihat lah segala hikmah. Karna Allah berkata, 

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5-6)

lihat lah ayat itu, dua kali Allah memberi penegasan. Beserta ( bersama ) kesulitan ada kemudahan. Di sebagian terjemahan sering kita jumpai bahawa "setelah kesulitan ada kemudahan". Ini sudah salah terjemahan. Pasti kita jadi susah jika begitu, koq masalah terus.. senang nya kapan..? Hehe..

Padahal makna beserta itu ya bersamaan, bukan nanti. Di suatu sisi ada kesulitan, tetapi bersamaan dengan kemudahan nya, pasti ada hikmah.

Nah, cuma kita nya saja.. asyik memandang/melihat kesulitan nya saja.. kemudahan atau hikmah nya mengapa tidak kita pandang/lihat?

Ini contoh, "Saya di beri penyakit oleh Allah bang, itu kesulitan nya.. lantas kemudahan/hikmah nya apa bang?"

Ya anda sendiri lah yang tahu.. karna anda lah yang paling mengenal diri anda. Saya mana tahu. Belajar lah membaca hikmah nya.. pasti ada hikmah nya! Itu janji Allah koq, mana mungkin Allah bohong..?

Mengapa orang-orang yang merasa di uji itu pasti selalu susah, galau, sedih, bahkan ada yang rasa nya mati saja..? Karna yang ia lihat hanya masalah dan masalah, ia tak dapat membaca kemudahan/hikmah yang Allah berikan.

Kalau kita melihat sejarah dan kisah para Nabi dan orang-orang beriman terdahulu.. kurang apa ujian mereka?, bahkan lebih hebat lagi daripada ujian kita. Tetapi mengapa mereka bisa tenang, tak menderita, tiada merasa tersiksa..?

Karna yang mereka pandang itu bukan masalah nya, tetapi kemudahan/hikmah nya.. sehingga mereka menjadi tegar dan bisa menerima segala ketetapan Allah, walaupun itu pahit.

Jadi, jangan dzikir nafas nya anda salahkan.. tetapi sudut pandang anda itu yang salah. Memang benar, dzikir nafas ini bukan amalan main-main.. siap-siap saja di uji. 

Saya sendiri sudah rasa koq, jika saya tidak kuat keimanan mungkin saja saya ini sudah gila, mengapa bisa begitu..? ya karna dahulu saya salah memandang. Saya tidak melihat hikmah nya.

Dari awal mengamalkan dzikir nafas sampai sekarang ujian Allah datang bertubi-tubi. Lama-lama ya tahan banting juga, ya jadi terbiasa. Dan sekarang mengapa saya kuat menghadapi itu semua, karna yang saya pandang ialah kemudahan/dan hikmah nya. Sehingga tiada lagi merasa menderita.. 

Jadi, jangan melihat masalah, tetapi lihat lah segala hikmah Nya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar