EGO
EGO itu sangat halus.. ini lah yang sangat sering menjadi kelemahan orang-orang yang berilmu.
Ketika berbeda pendapat dengan orang lain, dan kita pada posisi yang benar. bagaimana kah sikap kita? Apa mempertahankan kebenaran kita, Apakah menegur dengan lantang, dan menghakimi yang salah?
Jika begitu, kita tidak sadar telah menjadi IBLIS.. walau kita dalam posisi benar. Meremehkan dan mengecilkan orang yang salah!
Kebenaran yang mutlak itu, tidak perlu di pertahankan dengan Ego. Karna jika telah bercampur dengan ego, kebenaran itu tidak lagi murni.
Sangat banyak orang yang di bisiki oleh Nafsu nya sendiri, itulah orang yang lalai dari Sadar Allah. Mengapa lalai? karna ia berani berlaku sombong, padahal Allah menyaksikan. Jika ia Sadar Allah, lebur lah ego itu, tiada berani sombong kepada orang lain, karna ia melihat Allah. Mana berani ia berkata-kata penuh ego jika bersama Allah?
Apa saja bisikan itu? Yaitu membanding-bandingkan.. terlalu cepat memvonis dan menghakimi.
Padahal nafsu nya berkata, "kamu paling benar, kamu paling tahu, kamu yang paling harus di dengarkan." Tetapi ia tidak Sadar itu bisikan Nafsu, sehingga tertipu lah bujuk rayu itu.
Jika sudah begini, maka timbullah ego..!
Aku yang terbaik, kamu tiada apa-apa nya..
Aku yang lebih pintar.. kamu itu bodoh..
Aku paling benar, kamu itu salah..
Semakin berilmu, tetapi semakin suka berdebat. Padahal di atas langit, masih ada lagi langit yang lebih tinggi.
Di atas yang berilmu, masih ada lagi yang lebih berilmu. Tetapi terlalu cepat menghakimi.
Percuma saja.. jika ilmu segudang, dan sangat memahami kemakrifatan, tetapi tidak kenal dengan nafsu nya sendiri. Tidak sadar ego/keakuan diri nya sendiri.
Makanya, jangan pernah merasa memiliki. Makrifat sejati itu bukan teori, tetapi Akhlak dan prilaku pada diri. Nol Ego, zero, fana.. tiada lagi diri. Jika masih ada diri berarti itu belum fana yang sesungguhnya, masih jadi iblis. Makrifat itu tidak pakai ilmu. Yang ia pakai ialah kesadaran ILAHI..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar