Sabtu, 30 September 2017
LAUTAN MAKRIFAT
Jumat, 29 September 2017
MAHAR DZIKIR NAFAS
Sangat banyak orang yang bertanya, "jika saya belajar Dzikir Nafas.. Mahar nya berapa bang?"
Saya jadi heran dan terdiam, mengapa banyak sekali yang bertanya begitu ya? apakah di luar sana untuk mempelajari ilmu mendekatkan diri kepada Allah memang kebiasaan nya harus bayar? entahlah.. saya pun tak tahu.
jadi saya jawab simple saja.. jika harus ada mahar barulah di akui ilmu itu.. dzikir nafas pun ada mahar nya. tetapi bukan dengan Uang. kalau di uang kan, mahal sekali ilmu ini.. tak akan sanggup kalian membayar nya.
Jadi, mahar nya berapa bang?
nanti kalian bayar saja langsung ke Allah.. bukan kepada saya. Yaitu dengan kesungguhan ingin belajar. kesungguhan ingin mendekatkan diri kepada Allah.
yang belajar dzikir nafas ini akan di uji, benar-benar di gembleng Allah. sampai menanggis tanpa mengalir lagi air mata. ketakutan, kesedihan, kehilangan, terguncang jiwa, di buat benar-benar tak berdaya.. siap tidak di gituin Allah? kalau belum siap.. ya ndak usah belajar dzikir nafas..!
ini saya bukan nakut-nakuti.. biar yang baru belajar tidak kaget! dan ketika di gembleng Allah, nah kesunggguhan kepada Allah itu lah Mahar nya.. barulah kita memahami ilmu yang sesungguhnya.
Mari kita survei.. orang-orang yang belajar memakai mahar dalam sejumlah uang, apakah ada jaminan mendekat ke Allah? apakah ada jaminan menguasai ilmu itu..? belum tentu..
Jadi, mahar yang sesungguhnya dari suatu ilmu.. ialah kesungguhan kita menjalani dan mengamalkan.. itu lah ilmu yang di akui Allah..itulah mahar yang sesunggguhnya..
Kamis, 28 September 2017
WIBAWA
ORANG PINTAR
Rabu, 27 September 2017
BEDA ORANG, BEDA STYLE
Sangat banyak orang hanya yang menilai karna sampul dan kulit nya saja. Apa yang tampak itulah yang di nilai nya. Kita harus berhati-hati berprasangka. Karna wilayah hati tak dapat di lihat oleh mata, kecuali dengan hati pula.
Apakah orang yang sadar Allah itu tidak bisa marah? Jangan salah.. orang-orang yang Sadar Allah itu bisa menjadi pribadi yang berbeda. Ketika keakuan diri nya lebur, maka yang wujud adalah keakuan Allah.
Terkadang ia bisa sabar luar biasa, terkadang juga ia bisa marah sehingga menggetarkan jiwa. Itu karna diri nya telah fana.. zero. Hingga yang muncul hanyalah keakuan Allah.
Cuma bagi orang yang tidak memahami pasti lah terjebak pada prasangka dan prasangka.. sehingga cepat menilai, "nih orang koq marah-marah terus sih? Kelihatan nya angkuh, sombong, dan kasar."
Lantas kita pun membanding-bandingkan, orang yang kenal Allah itu lembut, tidak kasar. Orang yang telah makrifat itu.. bijaksana, tidak ego. Dan macam-macam komentar lain nya.
Berhati-hati lah wahai saudara ku, janganlah terlalu cepat kita berprasangka jika belum bisa melihat dan membedakan mana yang ego, dan mana yang zero.
Seharusnya kita amati dan selidiki dahulu, apa penyebab diri nya marah? Apakah sesuai dengan firman Allah?
Mari kita pelajari ayat berikut,
"Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut pembawaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya." [Al-isra’:84]
jadi, jangan lah kita bandingkan dan samakan dengan orang lain. Karna setiap orang itu beda style nya. Terkadang banyak orang yang membandingkan dengan Rasulullah, "Rasulullah itu lembut.. ini koq kasar?" Bagaimana dengan Umar, sahabat nabi.. apakah ia tidak keras dan kasar? Yang penting keras nya itu sesuai tempat nya.
Rasulullah bersikap lembut.. itu juga bukan karna mampu nya, tetapi karna di rahmati Allah.
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159).
Jadi, Allah lah yang lebih tahu siapa paling benar jalan nya. Dan pembawaan diri setiap orang itu sudah di bentuk Allah. Jangan lah kita terlalu cepat berprasangka..
Tanpa sadar, kita sering menghakimi.. tanpa memiliki pengetahuan..
Selasa, 26 September 2017
LEVEL DALAM DN
Banyak teman-teman yang bertanya, "seperti apa wilayah level 3 dalam berdzikir nafas?"
DN level 3 ialah sudah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu jiwa yang Sadar Allah. Pasti banyak teman-teman yang bingung, "sudah dimanakah perjalanan saya, saya ini sudah sejauh mana?"
Di sinilah penting nya kita berbagi pengalaman agar kita bisa saling diskusi dan mengatahui kita ini sudah di titik mana dalam berdzikir nafas.
Jadi saya coba jelaskan ini sesuai dengan pengalaman saya. Tetapi ini jangan di jadikan patokan. Karna setiap pengalaman dalam berDN pastilah beda-beda. Tetapi, apabila ada yang serupa.. semoga dapat menambah keyakinan teman-teman semua.
DN level 3 ialah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu trance atau pindah nya kesadaran dari jasad ke jiwa. Ciri nya seperti apa?
Ada dua versi..
Yang pertama, wilayah kesadaran pada jasad ini telah mati. Yaitu kita tidak lagi merasakan apa Yang Ada pada jasad. Seperti tak merasakan lagi ada nya kaki, dan seluruh anggota tubuh ini tak merasakan lagi.
Yang kedua, kita tetap menyadari atau merasakan jasad.. tetapi seperti telah terpisah dan tak terganggu lagi apa yang terjadi pada jasad.
Contoh nya ketika duduk berDN berlama-lama, sebagian sahabat banyak bercerita ia seperti kehilangan kaki.. sehingga tidak merasakan sakit lagi ketika duduk berlama-lama.
Ada juga yang masih merasakan sakit pada kaki ketika duduk berlama-lama.. tetapi ia tak terganggu lagi oleh rasa sakit atau pegal pada kaki nya itu.
Kedua hal tersebut menandakan kita telah masuk pada kesadaran jiwa. Kita lebih kuat fokus pada yang di dalam, bukan lagi pada yang luar.
Dan di level 3 ini, kita sudah memasuki wilayah rohani atau spiritual, sehingga sering terjadi sensasi-sensasi yang terkadang sangat menakjubkan dan di luar logika.
Jika di Level 1 dan 2 kita masih di wilayah kesadaran jasad. Sedangkan di level 3 kita sudah masuk pada kesadaran jiwa. Di sini kesadaran harus lah tetap fokus kepada Allah.. jangan lalai. Karna banyak yang terjebak di wilayah sensasi, seperti merasa tenang yang sangat dalam, merasa di tempat luas tak terbatas, hening, nyaman, nikmat luar biasa.. dll..
Kita harus selalu lurus kepada Allah. Semua itu harus lah kita tinggalkan.. sampai lah diri ini fana. Tak lagi melihat, tak lagi mendengar, dan tak lagi merasa-rasa.. sampai lah kita ke level 4.
Di level 3 kita menyaksikan diri, kita mengenali, " oh ini yang di katakan jiwa/Nafs.." sedangkan di level 4.. kita sudah menyaksikan Allah. Ini adalah wilayah penyaksian. Seolah berhadap-hadapan langsung bersama Allah. Dekat, sungguh sangat dekat. Yang ada hanya lah kesadaran.. menyadari Allah.
Tetapi wilayah ini jangan lah di cari-cari, jika sudah sampai ke situ pastilah ada keyakinan yang sangat kuat kita telah di situ. Jika belum yakin berarti kita belum lah paham seperti apa level 4 itu.
Semoga gambaran ini bisa menjadi wawasan teman-teman.. sudah dimanakah kita dalam berdzikir nafas..
KEFANAAN DIRI
KEFANAAN DIRI
Jangan kau bandingkan diri ku dengan orang lain..
Karna diri ku, adalah diri ku.. aku tak bisa menjadi orang lain.
Jika kau menginginkan seperti yang kau kehendaki, cari lah orang yang sesuai..
Karna sudah beginilah aku di bentuk Allah, sifat ku, karakter ku, gaya dan style ku.. atas kehendak Allah..
Jika Allah berkehendak lembut, aku kan lembut.. kau pernah makan "Bika Ambon"? kayak gitulah lembut nya.. hehe..
Tetapi jika Allah berkehendak keras, aku kan membatu.. tak perduli lagi siapa pun itu..
Jika diri telah berserah.. bisa apa lagi diri ini, tak sanggup aku menolak Nya.
Mau benci, mau dendam, mau sakit hati.. ya itu urusan mu.. yang penting itulah diri ku..!
Jiwa yang merdeka, bukan lagi mengikuti omongan orang lain.. apalagi mengikuti nafsu diri. Yaitu berserah dan mengikuti apa yang Allah kehendaki. Apa pun yang ada pada diri ku, itu kehendak NYA..
Ciri hati yang busuk, adalah mencari-cari kesalahan. Ia kan muncul dan berkomentar di saat ada celah untuk menyalahkan..
Ini lah iblis yang merasa lebih mulia dari orang lain. Seolah diri nya sudah perfect dan sempurna.. ia tak sadar diri nya itu busuk menyengat jiwa.
Sibuk menilai orang lain, tapi tak memperbaiki diri sendiri..
Sudahlah, bersih-bersih lah diri sendiri..
Jika hati mu taman bunga.. pastilah harum yang terasa..
HILANGKAN RASA MEMILIKI
"Bang, saya minta penjelasan, mungkin abang pernah mengalami/mengetahuinya,,,
entah kenapa 4 hari ini saya berpikir akan kesombongan saya terhadap tuhan, lebihnya lagi saya sangatlah sombong dalam beragama,,,saya mohon penjelasan tentang kesombongan terhadap tuhan, terima kasih.."
Jawab,
Itu karna merasa memiliki.. apa pun itu, jika sudah merasa memiliki pastilah sombong!
Merasa beragama, merasa ahli ibadah, merasa berilmu, merasa pintar, merasa dan terus merasa.. bahkan ketika diri merasa benar.. kita terkadang jadi lupa diri..
Mengapa kita lupa pada sang maha pemberi? Ketika di beri.. kemelekatan rasa memiliki itu semakin menjadi-jadi.. apakah itu yang di katakan bersyukur? Di beri koq makin kufur..
Jadi inti nya hanya satu, jangan merasa memiliki.. apa pun yang di beri hanyalah titipan saja.. seharusnya kita semakin tahu diri.. bukan lupa diri..
DIMANA AKHLAK MU
Senin, 25 September 2017
LEVEL DALAM DN
Banyak teman-teman yang bertanya, "seperti apa wilayah level 3 dalam berdzikir nafas?"
DN level 3 ialah sudah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu jiwa yang Sadar Allah. Pasti banyak teman-teman yang bingung, "sudah dimanakah perjalanan saya, saya ini sudah sejauh mana?"
Di sinilah penting nya kita berbagi pengalaman agar kita bisa saling diskusi dan mengatahui kita ini sudah di titik mana dalam berdzikir nafas.
Jadi saya coba jelaskan ini sesuai dengan pengalaman saya. Tetapi ini jangan di jadikan patokan. Karna setiap pengalaman dalam berDN pastilah beda-beda. Tetapi, apabila ada yang serupa.. semoga dapat menambah keyakinan teman-teman semua.
DN level 3 ialah wilayah kesadaran jiwa. Yaitu trance atau pindah nya kesadaran dari jasad ke jiwa. Ciri nya seperti apa?
Ada dua versi..
Yang pertama, wilayah kesadaran pada jasad ini telah mati. Yaitu kita tidak lagi merasakan apa Yang Ada pada jasad. Seperti tak merasakan lagi ada nya kaki, dan seluruh anggota tubuh ini tak merasakan lagi.
Yang kedua, kita tetap menyadari atau merasakan jasad.. tetapi seperti telah terpisah dan tak terganggu lagi apa yang terjadi pada jasad.
Contoh nya ketika duduk berDN berlama-lama, sebagian sahabat banyak bercerita ia seperti kehilangan kaki.. sehingga tidak merasakan sakit lagi ketika duduk berlama-lama.
Ada juga yang masih merasakan sakit pada kaki ketika duduk berlama-lama.. tetapi ia tak terganggu lagi oleh rasa sakit atau pegal pada kaki nya itu.
Kedua hal tersebut menandakan kita telah masuk pada kesadaran jiwa. Kita lebih kuat fokus pada yang di dalam, bukan lagi pada yang luar.
Dan di level 3 ini, kita sudah memasuki wilayah rohani atau spiritual, sehingga sering terjadi sensasi-sensasi yang terkadang sangat menakjubkan dan di luar logika.
Jika di Level 1 dan 2 kita masih di wilayah kesadaran jasad. Sedangkan di level 3 kita sudah masuk pada kesadaran jiwa. Di sini kesadaran harus lah tetap fokus kepada Allah.. jangan lalai. Karna banyak yang terjebak di wilayah sensasi, seperti merasa tenang yang sangat dalam, merasa di tempat luas tak terbatas, hening, nyaman, nikmat luar biasa.. dll..
Kita harus selalu lurus kepada Allah. Semua itu harus lah kita tinggalkan.. sampai lah diri ini fana. Tak lagi melihat, tak lagi mendengar, dan tak lagi merasa-rasa.. sampai lah kita ke level 4.
Di level 3 kita menyaksikan diri, kita mengenali, " oh ini yang di katakan jiwa/Nafs.." sedangkan di level 4.. kita sudah menyaksikan Allah. Ini adalah wilayah penyaksian. Seolah berhadap-hadapan langsung bersama Allah. Dekat, sungguh sangat dekat. Yang ada hanya lah kesadaran.. menyadari Allah.
Tetapi wilayah ini jangan lah di cari-cari, jika sudah sampai ke situ pastilah ada keyakinan yang sangat kuat kita telah di situ. Jika belum yakin berarti kita belum lah paham seperti apa level 4 itu.
Semoga gambaran ini bisa menjadi wawasan teman-teman.. sudah dimanakah kita dalam berdzikir nafas..
EGO ORANG SUCI
Orang yang merasa telah benar dan baik.. keakuan nya akan semakin kuat. Di sini banyak yang terjebak dengan berbagai keakuan diri.
Ketika ia semakin benar.. maka godaan itu kan semakin halus. Secara tidak sadar ia kan merendahkan orang-orang yang belum bisa seperti diri nya. Akan memandang hina sebelah mata.
Baik, coba lah tes keakuan diri ini.. ketika kita menjumpai orang-orang yang masih pendosa, pemabuk, penzina, bagaimana perasaan kita? Apakah risih, terganggu, tak nyaman, atau jijik ketika di dekat nya..? Jika iya.. Berarti keakuan anda masih lah sangat kuat. Karna telah merasa suci.
Orang yang telah merasa pada jalan yang lurus juga terkadang akan timbul keakuan, sehingga sering memandang rendah orang-orang yang masih tersesat. Ini yang banyak tidak kita sadari. Ketika orang lain belum bisa lurus seperti kita, kita pun memandang rendah.
Waspada lah.. semua itu pemberian Allah. Apalagi yang mau kita sombongkan? Jika saat ini kita semakin kuat beribadah, itu juga karna di mampu kan Allah. Bukan mampu nya kita. Mengapa kita selalu memandang rendah yang lain?
Jika yang lain masih sesat, masih salah jalan dan diri ini semakin lurus mengapa merasa mulia? Siapakah yang menunjukkan jalan yang lurus kepada kita?
Di sini banyak yang lupa, semakin lama kan merasa semakin suci, semakin benar dan paling lurus. Kita lupa.. siapa yang memberikan semua itu?
Cobalah sekali-sekali uji keegoan kita, dekati pendosa, pelacur, pemabuk, yang bertato.. yang tampak hina. Bagaimana isi hati ini? Jika melihat perokok saja kita sudah risih, bagaimana yang selain itu.. pasti lebih hina.
Berhati-hati lah saudara ku..
Orang suci, akan selalu melihat kesucian dan kemuliaan diri nya.. sehingga merasa bangga. Sedangkan pendosa, ia kan melihat kekotoran dan kehinaan diri nya. Sehingga terhindarlah ia dari kesombongan.
Bukan itu yang kita banggakan, tetapi akhir hayat nanti.. adakah jaminan di hembusan nafas terakhir nanti, diri ini masih suci? Belum tentu..
Begitu pula pendosa, apakah di akhir hayat ia tetap hina? Juga belum tentu..
Jadi, tetap lah waspada. Keakuan diri kan menggunung ketika kita merasa memiliki. Merasa suci, merasa Alim, merasa terhormat dan mulia.. merasa dan terus merasa..
Allah memberi itu untuk di syukuri, bukan untuk berbangga dan memandang rendah orang lain..
Minggu, 24 September 2017
KUNCI ZERO
Sabtu, 23 September 2017
MENCURI ILMU
setahu kita, kata "mencuri" selalu identik dengan makna tidak baik. tetapi yang mau saya jelaskan ini ialah cara mencuri yang baik.
ketika kita belajar ilmu ketuhanan, kepada siapa pun kita belajar atau berguru. curi lah ilmu guru itu.
cara nya bagaimana bang?
ketika sedang belajar dan menyerap ilmu guru. jangan banyak bertanya..! tetapi banyak-banyak lah bercerita tentang laku perjalanan kita kepada guru.
ketika kita bercerita pengalaman laku spiritual kita. maka guru tersebut akan menurunkan ilmu nya tanpa kita pinta-pinta. di sini si guru akan lebih ridho membagikan ilmu-ilmu nya ketika ia mengetahui kita ini benar-benar telah menjalankan apa yang di ajari nya. maka dengan senang hati beliau kan terus membimbing kita.
sedangkan orang-orang yang selalu bertanya-dan bertanya.. tetapi tiada laku yang di jalani nya. maka si guru tidak akan memberikan ilmu nya. dan ia akan sangat berat untuk memberi. " untuk apa di beri jika tak mau menjalani..ya buang-buang tenaga saja!"
Dan seorang guru, mata hati nya sangat peka.. semua kan tampak jelas. ia bisa melihat siapa yang pantas mendapatkan ilmu nya.. dan siapa yang tidak layak mendapatkan ilmu nya.
Begitu lah saya dahulu, saya tidak banyak bertanya kepada guru saya. dan begitu juga pada sahabat-sahabat senior.. paling saya hanya bercerita saja laku perjalanan saya. tanpa saya minta semua membagikan ilmu-ilmu nya. jadi guru saya itu banyak. saya bisa belajar dari siapa saja. mereka kan memberi dengan keridhoan hati.
Dan mereka tidak merasa, saya menyerap ilmu-ilmu nya.. begitu lah cara mencuri ilmu. jangan banyak tanya, ceritakan saja laku perjalanan kita..
JUAL EBOOK
CAHAYA DAN AIR
CAHAYA DAN AIR
Ketika dua cover buku saya di satukan, baru lah saya menyadari.. ternyata ada dua persamaan simbol pada cover buku-buku saya. Yaitu.. cahaya dan air..!
Padahal semua itu tidak pernah saya rencanakan atau saya reka-reka.. semua mengalir begitu saja.
Sangat lah jelas ini bukan suatu kebetulan.. tetapi memang lah sudah di kehendaki Allah. Bukan kah Allah yang mengatur segala sesuatu..?
Yang saya tangkap pesan dari cover tersebut ialah,
Cahaya simbol pencerahan rohani..
Dan Air.. simbol ketenangan hidup..
Keren.. jadi senyum-senyum diri ini di buat Nya.. ! Sungguh Allah maha kuasa..
Daya menulis semakin deras, dan saya berniat akan menulis buku yang ketiga. Entah apa judul nya, entah bagaimana cover nya..? Saya pun sudah tak sabar ya Allah..!
Jumat, 22 September 2017
ZERO
"Lagi bang ; bagaimana kaitannya dgn kondisi zero dlm kita beraktifitas dunia dan sikap kita menghadapi kesusahan/kesulitan/cobaan dlm kehidupan yg saling terkait dgn kesadaran jiwa itu.....disini saya bingung , jiga dlm aplikasi praktisnya dlm kehidupan......mohon penjelasan...."
Jawab,
Kunci kebahagian itu ada di ridho.. yaitu sikap menerima. Meleburkan segala keinginan. Karna ego itu letak nya pada keinginan.
Orang yang merasa susah hati, pasti lah karna keinginan nya tidak terwujud atau terpenuhi. Dan ini belum di katakan zero.
Zero atau nol ego itu ialah jiwa yang ridho atas segala ketetapan Allah.
Walau ujian begitu berat, pahit dan menyakitkan.. jika kita ridho.. pasti lah tiada rasa susah dan sedih hati..
Inti nya hanya itu, ridho.. dan akhirnya ego diri lebur, kita pun kan tenang.. tiada susah dan sedih hati..
Jadi, ya hidup lah menerima.. 🙏
Kamis, 21 September 2017
Jiwa, Ego, dan DN
My Ebook
Ujung Lidah di tempelkan ke langit-langit
Mengenai ujung lidah yang di tempelkan ke langit2.. itu ada manfaat nya secara ilmiah..
Ketika ujung lidah menempel ke langit2.. itu akan membuat rongga kerongkongan kita lebih melebar rongga nya. Sehingga Air liur mudah mengalir dan tidak menumpuk di kerongkongan.
Jika teman2 dalam berdzikir sering tersedak atau batuk karna air liur yg menumpuk, lebih baik lakukan lah hal berikut.
Tetapi jika kita dalam berdzikir sudah merasa nyaman, ya tidak menempel tidak apa-apa..
Jadi, cari yang nyaman saja.. tiada aturan khusus..
Saya memberi tahu ini karna pengalaman..
Dahulu saya juga bingung banyak orang yg berkata "ujung lidah itu di tempelkan ke langit2 ketika berdzikir.."
Tetapi tiada yg menjelaskan, manfaat nya apa? Mengapa harus begitu..?
Ketika saya batuk dan kerongkongan penuh dahak, saya coba.. ternyata memang lebih nyaman.
Jadi ini tidak sesuatu yg wajib.. tetapi boleh di coba jika kita sering bermasalah di kerongkongan..
LAPANG DADA
setelah berbincang dengan pak Rizal dari kerinci saya pun bertanya, "apa yang berubah dari hidup pak rizal setelah mengamalkan dzikir nafas..?"
Beliau pun menjawab, " Alhamdulillah mas Andy, saya semakin lapang dada.. saya lebih menerima dengan kenyataan hidup ini.."
Alhamdulillah.. saya pun turut senang mendengarnya..
Berarti dzikir nafas itu telah teraplikasi kan dalam kehidupan kita. Orang yang terbiasa berdzikir nafas, akan terbiasa mengikuti nafas. Dengan mengikuti nafas.. berarti kita telah mengikuti kehendak-kehendak Allah. Karna pada setiap dorongan nafas itu ada kehendak Allah. Pasti lah dada ini lapang, kan kita rasakan ketenangan..
Begitu pula dalam kehidupan. Hidup ini kan lapang, tidak sesak. Karna akan lebih menerima ketetapan Allah. Walau ujian seberat apa pun juga, jika lapang dada pasti lah tenang.
Jika sudah mengamalkan dzikir nafas.. Tetapi masih sesak dada oleh kenyataan hidup ini, berarti pada level 1 kita masih gagal. Belum mengikuti nafas yang sesungguhnya.
Perbaiki dzikir kita.. sampai benar-benar mengikuti nafas. Karna pada dorongan nafas itu, ada kehendak Allah..
RASA
Patrap gerak rasa |
Pernahkah anda sadari.. bahwa manusia itu bergerak dengan rasa? Rasa adalah suatu dorongan yang di luar kemampuan diri. Jika rasa itu muncul kita pun tak berdaya menolak nya. Itulah bukti bahwa manusia itu tiada berdaya di hadapan Allah. Apalagi yang bisa kita sombongkan?
Sebelum makan, pasti ada rasa lapar dahulu..
Sebelum tidur, ada rasa ngantuk..
Sebelum buang air, pasti ada rasa mules dahulu..
Banyak yang tidak menyadari.. bahwa segala gerak hidup kita ini ialah mengikuti rasa.
Bahkan ketika di kejar anjing, rasa takut pun kan muncul.. sehingga kita seperti di perintah kan untuk berlari.
Rasa ini lebih cepat dari pikiran. Dengan rasa kita kan bergerak dengan spontan tanpa berpikir.
Sedangkan bisikan syetan itu menyerang pikiran, sehingga sering membuat kita ragu dan merasa-rasa. Sangat berbeda dengan rasa keilahian, rasa adalah dorongan terdalam dari sesuatu yang di kehendaki Allah.
Rasa itu bukan lah sebutan, bukan tulisan atau pun huruf. Tetapi walau bukan itu semua.. kita memahami apa yang di perintahkan.
Bersyukurlah orang yang memahami rasa.. rasa itu lah kalam ilahi. Walau tak berhuruf, tak tertulis, tak bernama.. kita memahami segala perintah-perintah NYA..
Saya menulis ini pun dengan rasa.. bukan dengan pikiran, sehingga mengalir lah apa yang di rasa.
Harus kita pahami antara rasa dan merasa-rasa. Rasa itu mutlak dari Allah.. sedangkan merasa-rasa ialah bisikan nafsu yang ada di pikiran.
Rasa.. kita paham pada apa yang di perintah kan, dan tiada lah keraguan di dalam nya..
DENGAN NAMA ALLAH
Ada seseorang yang menghubungi saya via Whatsapp dan ingin membeli Ebook saya. Dan aneh nya ia meminta Ebook tersebut di kirim duluan.. baru lah ia membayar belakangan. Alasan nya ia tak punya rekening, dan nanti akan membayar melalui rekening teman nya.
Saya pun jadi terdiam, bingung.. apa yang harus saya lakukan..?
Tahukah teman-teman.. apa yang terjadi? Ego diri ini terus membisiki di hati ini, " jangan mau..! Itu penipuan.. masa' hari gini tidak punya rekening? Dimana-mana jual beli, ada uang.. barulah ada barang! Enak saja.. mendapatkan barang tanpa membayar dahulu.." sangat jelas bisikan itu terus merayu.
Keakuan saya benar-benar di uji saat itu..
Orang itu pun melanjutkan, "apakah kita tidak bisa mengandalkan Allah Swt di sini.. kalau anda percaya kirimkan Ebook itu dahulu?"
Langsung lemas saya.. lebur lah keakuan saya. Gemetar takut tak berdaya ketika mendengar nama Allah. Dan Ebook tersebut pun saya kirimkan atas nama Allah.
Dalam hati saya pun berkata, "mana lah mungkin orang berani berbohong dengan nama Allah.. kalau ia berani berbohong, tak terbayangkan lah betapa murka nya Allah.."
Dari kisah ini bukan soal bayar atau tidak bayar. Tetapi pelajaran dan hikmah yang saya dapatkan ialah.. saya mendengar jelas bisikan Nafsu(Ego)..
Rabu, 20 September 2017
ENERGI SYUKUR
Orang yang selalu bersyukur kepada Allah itu ibarat Magnet. kebaikan demi kebaikan kan mendekat dan mendatangi nya di mana pun ia berada.
syukuri saja hal-hal yang kecil dahulu di pagi ini..
masih di beri nikmat nafas, masih bisa bangun di pagi hari, masih bisa melihat mentari.. syukuri saja semua itu.
jika segala sesuatu telah di syukuri, diri ini kan menebarkan vibrasi energi kebaikan. dan kebaikan demi kebaikan pun kan datang menghampiri diri ini..
Bangun pagi itu harus lah happy.. banyak bersyukur. jika di pagi hari saja sudah mengeluh bagaimana kebaikan kan datang di hari ini?
Jadi, awali lah pagi dengan bersyukur..
Sabtu, 16 September 2017
BAPAK RUMAH TANGGA
Pernah kah anda merasakan jadi bapak rumah tangga? jika anda mengalami nya saat ini bersyukur lah.. pasti keegoan anda kan terkikis habis.
Sekarang saya telah mengalami, dan sekarang lah baru saya rasakan betapa hebat seorang istri atau ibu itu.
karna kebutuhan ekonomi terpaksa lah istri saya bekerja. dan mau tidak mau.. saya lah yang menggantikan peranan istri di rumah.
memasak, ngantar anak sekolah, nyuci baju, nyuci piring, menyapu, dan mengepel.. segala tugas istri, terpaksa lah saya yang mengerjakan. Kaget..! sungguh saya kaget dengan kenyataan ini. ternyata menjadi bapak rumah tangga itu tidak mudah..
Dahulu saya menjadi raja, semua nya terima beres.. sekarang saya lah yang mengerjakan nya sendiri. lebur sudah ego suami. lebur lah keakuan harus di layani. benar-benar diri di buat tak berdaya.
Baru seminggu istri bekerja.. saya sudah merasakan jenuh. gimana tidak jenuh? setiap hari menyuci.. jemur pakaian, memasak, membersihkan rumah.. hari demi hari terus begitu. Tugas ini rasa nya lebih berat daripada pekerjaan saya dahulu sebagai pelaut. mengapa berat? karna bertentangan dengan keegoan diri saya.
Pernah piring kotor itu menumpuk sampai empat hari. karna saya sangat malas mencuci nya. sudah habis semua piring di rak piring, baru lah saya mencuci nya.
Akhirnya saya pun curhat kepada istri, " koq adik tahan ya bertahun-tahun mengerjakan ini. ini baru seminggu saja abang menjadi bapak rumah tangga, rasa nya seperti mau gila..!" hehe..
Istri saya pun tersenyum mengejek, " Baru tahu ya bang rasa nya..? hehe.. jangan kira enak menjadi ibu rumah tangga! begitulah saya selama ini. mengapa saya kuat? karna saya tahu posisi saya. itu semua kewajiban yang harus saya jalankan."
Dengan kesadaran jiwa yang tersambung kepada Allah, saya pun menangkap pesan-pesan Allah melalui istri. seolah Allah berkata, " Sekarang istri mu yang bekerja.. dan kamu yang di rumah, itu menjadi kewajiban mu Andy..!"
saya pun berkata-kata di dalam hati, " ini kah cara MU mengikis keegoan ku ya Allah? dahulu aku di layani.. sekarang aku lah yang melayani. dahulu aku ego terhadap istri, karna aku yang mencari, aku yang memberi, sekarang apalagi yang bisa ku sombongkan jika sudah begini?"
Akhirnya diri ini pun berdamai dengan kenyataan yang memang lah harus di terima. karna saya melihat Allah. semua ini skenario Allah. Allah sedang mendidik diri ini dengan gemblengan kehidupan. kalau Allah tidak buat begini.. pastilah saya tidak akan paham bagaimana menjadi seorang istri. mengurus rumah, mengurus anak.. sehingga bertambah sayang saya kepada istri.
untuk para suami, coba lah sekali-sekali kerjakan tugas istri.. biar tahu rasa nya bagaimana menjadi bapak rumah tangga.. jika sudah tahu rasanya.. pastilah rumah tangga kita tiada lagi keegoan..
Jumat, 15 September 2017
TIADA NAFAS
Ketika berDN.. nafas serasa hilang atau berhenti.. itu pertanda kita sudah masuk pada kesadaran jiwa..
Sehingga tiada menyadari lagi pada jasad. Bahasa saya itu istilah nya kesadaran jasad dan kesadaran jiwa telah terpisah.
Pasti banyak teman-teman yang jadi takut. " koq tiada nafas lagi.. apa kah aku mati?" Sehingga menjadi takut di wilayah ini.
Kita bukan mati.. tetapi hanyalah terpisah nya kesadaran di saat itu.
Ya sudah, lanjutkan saja ke Allah.. arah kan kesadaran hanya ke Allah..
Rabu, 13 September 2017
DOA SEBELUM BERDZIKIR NAFAS
"Assalamualaikum. Bang Andy. Izin bertanya... Apakah ada doa atau bacaan niat sebelum melaksanakan Dzikir Nafas ini. Mungkin seperti tawasulan atau yang lainnya..? Terima kasih untuk jawabannya."
Jawab,
Waalaikumsalam wr wb.. Doa nya bebas pak tiada yang Khusus..
Kalau saya selalu.. saya awali dengan membaca,
1. Dua kalimah syahadat
2. Shalawat Nabi
3. Al -Fatihah
4. Al- ikhlas
5. An - Naas
6. Al - Falaq
Lalu berdoa lah," Ya Allah, izinkan aku mendekat kepada MU, perjalankan aku ya Allah..! Aku hanya ingin dekat.. tiada yang lain.."
Tiga surat terakhir.. itu untuk melindungi pikiran kita agar tidak di bisiki syetan. sehingga lebih mudah Fokus. sebelum berDN.. biasa kan berwudhu dahulu.. silakan di ikuti jika berkenan.. 🙏
DAYA NGANTUK
Selasa, 12 September 2017
KETENANGAN ADALAH KEBAHAGIAAN HAKIKI
Senin, 11 September 2017
SYARAT BERDZIKIR NAFAS
TIDUR DALAM KESADARAN JIWA
- Tidur lah seperti gambar di atas, rileks kan seluruh tubuh kita. Letak kan kedua tangan di atas dada, agar kita bisa menyadari setiap nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya. Ketika nafas masuk dada kita akan mengembang. Dan ketika nafas keluar, dada ini akan mengempis. Sadari terus seluruh daya/dorongan nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya.
- Cara nya hampir sama dengan berdzikir nafas ketika duduk timpuh. Hanya saja ini dengan posisi berbaring. Setelah bisa mengikuti nafas yang keluar masuk dengan sendiri nya, iringi dengan dzikir Hu.. Allah.. di dalam hati.
- Jangan berpikir, lakukan sampai lah jasad ini tertidur. Ketika kita sudah mulai merasakan kantuk yang amat dalam, jagalah kesadaran kita kepada Allah. Di situ lah pintu masuk untuk masuk kepada kesadaran jiwa.
- Apabila telah terlatih, maka nanti kita/diri akan terpisah dari kesadaran jasad ini. Kita mengetahui jasad ini telah tertidur, dan jiwa/diri kita tetap Sadar berdzikir kepada Allah. Ini lah kualitas yang sangat baik. Walau kita tertidur hanya dua jam saja, tetapi seperti sudah tidur selama enam jam. Tubuh ini akan vit dan segar bugar.
Lakukan setiap kita tidur, dimana pun dan kapan pun. Apabila Allah berkehendak Ajal tiba menjemput nanti, semoga kita sudah terlatih pulang dan meraih Khusnul khotimah, karna kita selalu berdzikir kepada Allah SWT.
Minggu, 10 September 2017
SYARIAT DAN HAKIKAT ADALAH SATU
SYARIAT DAN HAKIKAT ADALAH SATU
Syariat dan hakikat itu ialah adalah satu. Seperti jiwa dan raga..
Raga tanpa jiwa tidak bisa di katakan sebagai manusia. Tetapi itu hanyalah bangkai. Begitu pula syariat tanpa hakikat.. ya hanyalah bangkai yang berjalan..
Bersedekah tanpa jiwa yang Sadar Allah.. ya hanya sebatas memberi.
Berdzikir tanpa jiwa yang sadar Allah.. ya hanyalah sebatas menyebut.
Sholat tanpa jiwa yang sadar Allah.. ya hanyalah sebatas nunggang-nungging saja.
Di manakah letak kesempurnaan ibadah yang tanpa jiwa?
Jadi syariat dan hakikat itu memang lah tidak terpisahkan. Harus senyawa, sebati, dan seirama.. dan orang yang melakukan ibadah dengan kedua nya itu lah yang di sebut makrifat kepada Allah. Ia mengenal dan memahami syariat dan hakikat itu adalah satu. Tidak terpisahkan.
Jika ada orang yang mempelajari makrifat tetapi tidak lagi sholat lima waktu karna merasa diri nya telah sholat secara hakikat.. itu sama saja seperti hantu gentayangan tak tentu arah. Karna beribadah tanpa raga/jasad. Bukan lagi manusia namanya, jika tanpa raga.
Jadi mudah saja kita menyimpul kan..
Ibadah tanpa syariat.. ya jadi hantu..
Ibadah tanpa hakikat.. ya jadi bangkai..
Itu bukan lagi manusia.. yang di katakan manusia ya seutuhnya.. jiwa dan raga ya satu..!
Ketika kita menyatukan kedua nya beribadah dengan syariat dan hakikat yang bersamaan.. itu lah Ahli makrifat yang sesungguhnya..
BERBICARA DENGAN ALLAH
BERBICARA DENGAN ALLAH
Ini uraian yang sangat dalam.. jadi mohon di pahami benar-benar agar tidak salah paham.
Bisakah kita berbicara dengan Allah? Mari kita kaji ayat berikut..
Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)
jadi ada tiga cara Allah berbicara kepada manusia.. yaitu dengan wahyu, belakang tabir, dan utusan (malaikat).
Melalui wahyu/Ilham,
Wahyu/ilham ialah kalam Allah yang di hujamkan pada qalbu manusia. Walau tanpa huruf dan suara kita bisa memahami nya. Untuk memahami wahyu ini ialah kesadaran jiwa kepada Allah harus lah aktif/ON.
Di belakang tabir,
Makna di belakang tabir ialah dinding penyekat atau perantara. Seperti kita berkomunikasi melalui Al quran. Ketika membaca Al quran kita seperti berdialog kepada Allah. Atau juga melalui kejadian demi kejadian dalam kehidupan.. kita bisa membaca kalam-kalam Allah. Ini juga kesadaran kepada Allah harus lah Aktif/ON.
Melalui Malaikat,
Makna malaikat ialah penyampai wahyu atau utusan Allah yang menyampaikan wahyu. Malaikat bisa berwujud dan menjelma menjadi apa saja. Contoh nya ketika kita sedang ngobrol-ngobrol bersama teman. Ketika kesadaran kepada Allah tersambung, kita kan memahami.. bahwa Allah lah yang berkata-kata melalui teman kita itu.
Bahkan ketika melihat seekor kucing di pinggir jalan saja.. terkadang kita bisa membaca pesan-pesan Allah.
Begitulah cara Allah berbicara atau berdialog bersama manusia..
Jadi, dalam kita berdzikir nafas dan mendengar suara-suara atau bisikan pada qalbu.. itu jelas bukan suara Allah. Abaikan lah segala suara itu..
Karna Allah itu laisa kamislihi syaiun.. tidak di serupa kan dengan apa pun. Jika Allah itu berbicara dan bersuara, seperti apa kah suara Allah? Suara lelaki kah.. atau suara perempuan..? Jadi abaikan lah segala suara yang kita dengar dalam berdzikir. Jelas itu bukan Allah..!
Jadi, untuk berbicara dan berkomunikasi dengan Allah.. harus lah dengan ketiga hal itu. Melalui wahyu, di belakang tabir, dan melalui malaikat penyampai wahyu.
Inti nya hanya pada kesadaran jiwa. Jiwa yang Sadar Allah.. maka kan jelas lah membaca segala kalam-kalam Allah. Sungguh kita tiada keraguan di dalam nya..
Sabtu, 09 September 2017
MARAH
Orang yang sedang marah itu sebenarnya ialah ahli neraka. Ia sedang merasakan panas nya neraka. Panas, gerah, pitam, hingga sesak dada..! Hehe..
Apa penyebab orang marah-marah.. ? Rata-rata ya karna keinginan nya tak terpenuhi, jika keinginan nya tak sesuai harapan.. marah pun kan mengahmpiri diri.
Wajah memerah, mata memerah.. itu kobaran neraka dalam diri nya. Tersiksa.. tetapi ia tak Sadar bahwa ia sedang di neraka!
Jangan lah kita ikuti kemarahan. Sesungguhnya itu akan menyiksa diri kita sendiri. Sering marah-marah, justru akan mengundang penyakit..
Ketika marah berlindung lah kepada Allah.. " ya Allah redakan lah rasa marah ini!" Pasti nanti akan mereda dan Allah turunkan ketenangan di hati kita.
Marah itu karna masih ada keinginan..
Marah itu karna ego yang menggunung..
Sadari lah Allah ketika marah, bersabar.. pasti kita kan selamat dari celaka.. orang marah itu pasti celaka.. pasti tidak sabar.. ujung-ujung nya diri sendiri yang merugi..
Kita banyak tidak sadar.. ternyata kita merasakan neraka ketika ego diri menguasai diri..
UJIAN DARI ORANG-ORANG TERDEKAT
GROUP KESADARAN JIWA
Dahulu guru saya pernah berkata, "Belajar ilmu ketuhanan itu cocok-cocok an.. Mungkin sebahagian orang tidak cocok dengan saya, tetapi merasa cocok dengan mas Andy. jika mereka ingin belajar.. arahkan lah mereka! yang penting pakai gaya dan style mas Andy sendiri.. tetap arahkan lurus kepada Allah.."
itu lah pesan guru saya setahun yang lalu..
Sungguh saya sangat bersyukur mempunyai sosok guru yang zero. tak pernah merasa tersaingi oleh murid-murid nya. malah ia selalu mendorong kami untuk berdakwah dan mengikuti jejak beliau.
Awal nya saya tidak yakin dan tidak percaya diri, siapalah saya bisa mengarahkan orang ke Allah? tetapi hari demi hari semakin banyak lah yang mengikuti segala tulisan dan ingin belajar lebih dalam.
karna perintah Allah itu semakin jelas.. saya pun memberanikan diri membuat sebuah group " Kesadaran Jiwa".. bagi yang sungguh-sungguh ingin belajar.. mari kita belajar bersama di group tersebut.
Anggap lah group tersebut menjadi wadah untuk kita berbagi cerita.. menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. saya tidak berani mengaku guru, karna guru saya saja tidak pernah mengaku guru! tiada guru, tiada murid.. kita sama-sama belajar, sama-sama berjalan menuju Allah.
Topik di group ialah kita berbagi tentang,
- Dzikir Nafas Sadar Allah
- Patrap
- Komunikasi Al - Quran
- dan pelajaran Allah dalam kehidupan
Jadi ceritakan lah pengalaman demi pengalaman agar bisa di ambil hikmah dan pelajaran. point penting tujuan group ialah, Lurus kepada Allah..!
Bagi yang sungguh-sungguh ingin belajar bersama..
Hubungi Wa saya di +62 812 70566960 untuk masuk ke Group.
Setiap anggota wajib memakai nama Asli, agar kita saling kenal.. di sini bukan untuk main-main atau hanya mencari ilmu, tetapi kita sungguh-sungguh ke Allah.