Rabu, 07 Desember 2016

PELAJARAN IKHLAS

PELAJARAN IKHLAS

Hari ini saya mendapat pelajaran ikhlas dari Allah. Saya mengirimkan buku saya untuk pembeli dari negri jiran malaysia. Beberapa bulan yang lalu, saya pernah juga mengirim buku ke malaysia dengan biaya kirim Rp225.000,- Ketika kemarin ada yang membeli dari malaysia, saya pun menentukan biaya kirim yang sama.. yaitu Rp.225.000,-. Dan hari ini saya kembali mengirim ke malaysia. 

Begitu saya mengirimkan buku tersebut ternyata ongkos kirim nya berubah menjadi Rp280.000,-.. istri saya yang berurusan dengan petugas pos kembali bertanya kepada saya. "Gimana nih bang, ongkos nya lebih mahal, tetap di kirim juga? sudah minta tawar.. Kata petugas pos tetap segitu ongkos kirim nya."

Dengan mantap saya berkata," ya sudah, kirim saja! Anggap saja kita sedekah kan buku itu." Saya hanya tersenyum di dalam hati, "aku ikhlas ya Allah.. aku ridho akan ketetapan MU." Saya tetap menunggu di parkiran. 

Lantas, setelah proses pengiriman selesai, istri saya pun datang dengan wajah gembira. " ajaib bang, tukang pos nya bertanya, "tetap di kirim juga bu, ongkos nya mahal.. nanti ibu ndak ada untung nya?" Mau gimana lagi pak? Ga Apa-apa lah, hari ini rugi. Nanti pasti Allah ganti di hari esok." Jawab istri saya.

"Ini buku apa bu?" Tanya petugas pos. "Buku agama pak" jawab istri saya. "Sebenar nya buku ini, kalau ke luar negri masuk ke bagian cargo bu, tetapi saya bantu lah. Saya masukan ke bagian surat kilat khusus. Jadi ibu hanya membayar Rp215.000,- saja! Jawab petugas pos. 

"Alhamdulillah.. " saya dan istri pun menjadi terharu dan penuh syukur akan kebesaran Allah dalam memberi pelajaran ikhlas ini. Yang mana sekarang saya lagi menganggur. Dan penghasilan saya hanya lah dari buku itu. Begitu ada yang beli malah tiada untung. Tetapi itu hanyalah ujian Allah apakah kami bisa ikhlas.

Ternyata takdir Allah itu tergantung diri kita ini.. seperti janji NYA, Allah SWT berfirman:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ  مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ  ؕ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا  بِاَنْفُسِهِمْ  ؕ  وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚ  وَمَا لَهُمْ  مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
"Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
(QS. Ar-Ra'd: Ayat 11

ketika kita menerima apapun ketetapan Allah tanpa mengeluh(Ridho), maka Allah akan lebih ridho lagi kepada kita. Jadi, yang harus di rubah itu ialah prasangka kita. Kita nya saja tidak ridho akan ketetapan Allah, bagaimana Allah akan ridho pada diri kita?

Ya bukti nya petugas pos tadi, itulah malaikat yang di perintah kan Allah. Koq mau-mau nya dia menolong dan membantu kami? Tentu itu atas kehendak Allah. Pelajaran yang bisa di ambil ialah. Rubah mindset kita, prasangka kita kepada Allah. Jika kita selalu ridho dan berprasangka baik. Maka akan di tentukan takdir yang baik pula untuk kita.

Coba seandainya tadi saya dongkol, mengeluh atau tidak ikhlas, karna tiada keuntungan. Pasti belum tentu Allah gerakkan petugas pos itu untuk membantu. Tentu akan terjadi takdir yang sudah di tentukan NYA saya mendapat kerugian. Tetapi karna kita ridho, Allah pun lebih ridho lagi. Allah itu maha pengasih, maha penyayang. Mana mungkin ia membuat hamba nya kecewa jika jika sudah berprasangka baik kepada NYA..

Seperti yang telah di tunjukkan oleh Nabi ayyub,
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya: ‘(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha-penyayang di antara semua penyayang.” (QS. 21:83) Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat-gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang beribadah kepada Allah. (QS. 21:84)” (al-Anbiyaa’: 83-84)

lihat lah, ketika nabi ayyub di timpa penyakit, beliau tidak minta sembuh, tidak mengeluh dan menolak ketetapan Allah pada nya. Tetapi beliau malah memuji Allah, "dan Engkau adalah Yang Maha-penyayang di antara semua penyayang." Itulah sikap ikhlas, menerima takdir buruk dan berprasangka baik kepada Allah. Di beri penyakit, ia malah memuji "Allah maha penyanyang." Sehingga Allah rubah takdir nya kepada kebaikan yang berlipat ganda. Allah sangat ridho pada hamba-hamba nya yang ikhlas.

Jadi, apa pun bentuk ujian kita.. ikhlas lah karna Allah. Ketika kita ridho, maka Allah akan lebih ridho lagi kepada kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar