PEMBAWAAN JIWA
قُلْ كُلٌّ يَّعْمَلُ عَلٰى شَاكِلَتِهٖ ؕ فَرَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ اَهْدٰى سَبِيْلًا
Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
[QS. Al-Isra': Ayat 84]
Semua insan itu telah di bentuk Allah di dalam rahim. Bentuk fisik nya, sifat nya, bakat nya dan kelebihan dan kekurangan nya masing-masing. Makanya karakter manusia itu beragam. Tidak mungkin sama.
Mungkin sebagian sahabat pasti tidak senang atau kurang menerima akan sifat seseorang. Berarti kita tidak mengimani ayat di atas. Karna telah terjebak oleh prasangka-prasangka.
Rasulullah itu bersifat lemah lembut, kenapa dia bersifat kasar/keras? Karna memang itu lah yang Allah bentuk pada diri Rasulullah. Tetapi bagaimana dengan sifat sahabat umar yang keras? Ia akan bersikap keras oleh sifat yang di bentuk Allah. Tidak mungkin sama..
ALLAH membentuk orang jawa itu dengan sikap lemah lembut, dan Allah membentuk orang batak itu dengan sikap keras. Tetapi mengapa kita sering membenci sikap keras nya itu?
Ketika seorang salik berjalan menuju Allah, dan ia telah sampai pada titik tertentu.. tentu ia lebih yakin pada perjalanan yang di saksikan nya sendiri. Tiada lagi ia percaya kata orang lain..
Dan kita yang belum sampai kesana, sering terjebak prasangka-prasangka. Sungguh angkuh nya dia, sungguh sombong nya dia berkata ini-itu. Padahal Allah yang lebih tahu siapa yang lebih benar.
seorang pejalan sungguh teguh lah pendirian nya karna telah menyaksikan nya sendiri. Apakah itu sifat sombong jika ia beriman pada apa yang telah di saksikan? Sementara kita belum sampai ke titik itu, malah terjebak oleh prasangka-prasangka.
Kamu berbuat lah dengan sikap lembut yang di bentuk Allah itu.. dan aku pun akan berbuat dengan sikap keras/tegas yang Allah bentuk pada diri ku.
Jangan lah bila seseorang itu tidak bisa seperti Rasulullah, tidak bisa seperti para wali, maka kalian berkata sombong dan angkuh. Dia sesat, dia tidak mencerminkan nabi. Sesungguhnya Allah lah yang lebih tahu siapa paling benar..
Yang namanya hamba Allah itu akan berlemah lembut pada sesama kaum beriman, dan bersikap sangat tegas pada kaum kafir. Jadi keras pun ada tempat nya, itulah pembawaan yang di bentuk Allah..
Agar tidak terjebak oleh prasangka-prasangka.. lebih baik sibuk lah pada diri, jangan sibuk melihat orang lain..
Berjalan lah sendiri.. saksikan sendiri.. letak kesombongan itu sesungguhnya tergantung prasangka mu sendiri..
Sesungguhnya Allah lah yang lebih tahu siapa yang jalan nya lebih benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar