Dan saya pun bertanya kepada Allah melalui wahyu yang di turun kan nya melalui Al quran. "Ya Allah, tunjuki aku.. tentang rokok ini.. agar aku bisa menjawab kepada orang-orang suci yang anti rokok".
Dan Allah pun menjawabnya, di tunjukkan lah ayat berikut..
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (Qs. Yusuf 53)
“Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), Karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyanyang.” (Qs. Yusuf 53)
Ternyata rokok itu ialah nafsu..
Sama juga seperti nafsu makan, ada rasa butuh ketika lapar..
Sama juga seperti nafsu makan, ada rasa butuh ketika lapar..
Dan nafsu itu ada dua, ada nafsu yang mengajak kepada kejahatan dan ada nafsu yang di beri rahmat oleh Allah.
Ya sama seperti kita makan ketika lapar, Itu ialah bentuk rahmat Allah. di beri lah rasa lapar agar kita tahu kapan saat nya makan, Allah tahu tubuh ini membutuhkan makanan. Coba jika kita tidak di beri rasa lapar.. mungkin kita tidak makan-makan. Nah, ini lah contoh yang di rahmati Allah.
Bagaimana nafsu yang mengajak kepada keburukan. Ketika makan, nafsu selalu berbisik, "makan terus.. nambah lagi, mumpung makanan nya enak." Padahal perut sudah kenyang, tetapi di sumpel terus. akhirnya jadi penyakit. Padahal Allah tidak suka sesuatu yang berlebihan.
Begitu pula dengan rokok..
Ada yang bilang makruh, ada yang bilang haram, ada yang bilang banyak mudharat nya, macam-macam lah.
Ada yang bilang makruh, ada yang bilang haram, ada yang bilang banyak mudharat nya, macam-macam lah.
Sebenarnya orang yang merokok itu ialah orang-orang yang di beri rahmat oleh Allah, yaitu nikmat merokok. Asal tidak berlebihan saya jamin ALLAH kasih sehat tubuh kita. Ya sama seperti makan tadi. Yang tidak sehat itu apabila mengikuti nafsu, merokok nya berlebihan. Itu mendzolimi diri, sehingga jadi penyakit.
Ada sahabat yang tidak merokok lagi, mengkritik dan memandang rendah. " saya saja bisa berhenti merokok ndy, masa' kamu tidak bisa? Kamu pasti bisa kalau ada kemauan." Dengan sombong nya ia merasa lebih baik dari yang masih merokok. Padahal Allah telah mencabut nikmat rokok dari diri nya. karena Allah maha mengetahui.
Sebelum nya ia juga perokok. Tiba-tiba ALLAH beri ia sakit jantung. Setelah sakit itu, setiap hendak merokok tubuh nya menolak. Ia mual".. besok nya ia merokok lagi muntah". Sejak itu lah ia berhenti merokok. Jadi ia berhenti merokok, bukan karna dia mampu. Karna memang ALLAH sudah cabut nikmat rokok, untuk kebaikan diri nya. Di beri lah penolakan,mual-mual. Coba jika dia sehat, saya jamin sampai sekarang pun masih merokok.
Pada ayat di atas kan di jelas kan, manusia sekaliber Rasulullah saja mengakui, " “Dan Aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan)."
Jadi, tiada yang bisa melawan nafsu tanpa izin ALLAH. Rasulullah saja tidak bisa menjamin bahwa ia akan selalu benar tanpa kekuatan dari ALLAH. Jadi jangan kita menyombongkan diri jika telah lebih baik. Jika orang-orang suci itu memandang hina yang perokok, pahami lah ayat ini.. jika kita bisa berhenti merokok sudah dari dahulu kita lakukan. Tetapi belum ada kekuatan Allah berikan untuk berhenti merokok.
Tetapi ngapain minta berhenti, merokok itu nikmat koq. Hehe.. Sungguh saya syukuri masih di beri nikmat rokok. Berarti masih di beri kekuatan pada tubuh ini. Yang penting merokok nya tidak berlebihan.
Jadi untuk orang-orang suci, yang tidak merokok. Harap bersabar.. jangan membenci yang merokok, lihat Allah di sebalik yang merokok itu. Berarti mereka masih di beri nikmat oleh Allah. Ketika anda membenci itu ialah bentuk EGO diri yang tersembunyi.
Jika anda benci asap nya, benci bau rokok nya, pasti akan merasa tersiksa. Coba di syukuri.. pasti tiada mempengaruhi pada diri anda.
Lepaskanlah keakuan diri, jangan merasa lebih baik dari orang lain. Jika anda membenci mahluk, berarti anda belum melihat Allah di sebalik mahluk itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar