DI PERINTAHKAN VS DI IZINKAN
ketika kita berdakwah dan mensyiarkan DN (SADAR ALLAH), sebagian orang banyak yang mengajak berdebat karna perbedaan sudut pandang. Di islam itu di perbolehkan berdebat, tetapi dengan cara yang baik.
Jika seseorang mengajak berdebat, dengan cara yang tidak baik. Menghina menggunjing.. itu namanya sudah dzolim. Ketika kita membela diri mempertahankan apa yang kita imani, sebagian orang berkata kita masih ada ego! Hehe..
Kebanyakan kalimat yang keluar adalah, "sabar.. harus bijak mensikapi, mereka berbuat begitu juga karna izin Allah." Terlalu sering kalimat ini saya dengar.
Baik, mari kita pelajari.. pahami benar-benar kalimat di atas. Mereka di izinkan Allah!
Benar.. mereka itu di izinkan Allah, sedangkan kita di perintahkan ALLAH. mana yang lebih benar?
Iblis itu di izinkan untuk menyesatkan manusia, tetapi bukan di perintahkan ALLAH. jadi kita harus pahami benar-benar makna di izinkan. Tidak mungkin Allah menyuruh berbuat dzolim, paling ya di izinkan berbuat dzolim.
Jika seseorang itu di izinkan berbuat dzolim, bukan berarti Allah perintah kan. Justru kita yang di perintahkan menegakkan yang haq, harus bersikap tegas pada yang di izinkan berbuat batil itu..
Jadi jika suatu saat rumah kita masuk maling, dan kita memergoki maling tersebut, jangan di apa-apain maling nya ya? Biarkan saja.. Mereka datang ke rumah anda kan atas izin Allah? Biar kan saja maling itu mengangkut ludes isi rumah anda. Itu kan atas izin Allah? Hehe..
yang di perintah kan, terus saja ikut perintah, jika bertemu yang di izinkan berbuat dzolim jangan segan-segan mengambil tindakan. Mereka itu hanya di izinkan koq, bukan di perintah kan..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar