MENGENAL DIRI MELALUI PATRAP TONGKAT
Saya pun kurang tahu darimana awal nya sejarah patrap tongkat.
Tetapi jika kembali melihat sejarah.. banyak para ulama, wali, bahkan nabi mempunyai tongkat. Ternyata ada filosofi yang dalam pada tongkat. Tegak lurus nya tongkat melambang kan lurus nya jiwa menuju Allah.
Sunan kali jaga(wali songo), bersemedi di pinggir kali hanya menunggui tongkat. Ternyata bukan itu saja.. patrap tongkat ini saya rasa ada kaitannya juga dengan nabi sulaiman.
Pada Al quran QS. SABA : 14 di jelaskan, nabi sulaiman di ketahui wafat setelah jasad nya tersungkur/jatuh ke bumi.. ketika tongkat nya patah di makan rayap. Berarti tongkat itulah penopang jasad nya.. walau ia telah meninggal dunia.
Setelah saya mempraktekkan patrap tongkat.. yang di ajarkan pak setiyo purwanto,baru lah saya pahami, terpisah nya kesadaran antara jiwa/nafs dan jasad. Tongkat itu hanya media lurus nya jiwa menuju Allah.
Ada suatu perjalanan jiwa.. tongkat ya sebagai acuan kesadaran yang lurus ke Allah.
Jadi yang telah berlatih berdzikir nafas, latih juga patrap tongkat. Daya nya sungguh luar biasa. Mikraj nya jiwa menuju Allah.
Jika kita bisa mencapai titik fana.. maka kita pun bisa seperti nabi sulaiman..
Jiwa ini terus berjalan mendekat menuju Allah..
Dan jasad ini mati/tidur bersandarkan pada tongkat..
Jiwa ini terus berjalan mendekat menuju Allah..
Dan jasad ini mati/tidur bersandarkan pada tongkat..
Maka semakin kenal lah kita yang mana diri/nafs, dan yang mana jasad..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar