Minggu, 19 Juni 2016

KOMUNIKASI AL-QURAN

KOMUNIKASI Al-QURAN

Awal nya belajar.. saya dan para sahabat yaitu belajar dzikir nafas. Lalu di ajarkan bahwa dzikrullah itu bukan ingat Allah, tetapi SADAR ALLAH..

Dzikir Nafas adalah metode untuk berserah diri kepada Allah.. kita akan terlatih pasrah kepada Allah..
Dan SADAR ALLAH, agar dzikir kita tersambung kepada Allah. Tersambung nya kesadaran. Conect ke Allah..

Beriring waktu saya dan sahabat seperjalanan pun di ajarkan untuk berkomunikasi kepada Allah melalui Al-quran.

Jadi ngaji itu bukan sembarang ngaji, harus memahami ayat-ayat Allah secara mendalam, agar bisa menjadi petunjuk di kehidupan kita. Apa guna nya jika kita membaca Al quran tetapi tidak memahami? tidak bisa di jadikan pedoman hidup.

Kami di anjurkan guru, untuk selalu lurus kepada Allah. Allah lah tempat bergantung, jangan bergantung kepada selain Allah.

Pernah suatu ketika, saya ke solo dan bertanya tentang masalah-masalah hidup kepada guru. "Bagaimana ya pak, kira-kira apa solusi nya?.. wajarkan jika seorang murid bertanya kepada guru..

Tetapi tahu kah anda, apa yang di jawab guru saya?, " tanya saja langsung ke Allah, sebenarnya kamu saat ini di suruh apa..? Pasti ada perintah nya.."

Saya pun tambah bingung, dan mengabaikan segala tanya.
Memang kami di didik mandiri oleh guru, beliau tidak mau memanjakan murid-murid nya, ia ingin kami-kami selalu bergantung kepada Allah.

Saya pun mulai giat mengamalkan apa yang telah di ajarkan. " iya ya.. kan sudah di ajarkan berkomunikasi kepada Allah melalui Al-quran. Mungkin yang di maksud guru itu "tanya saja langsung kepada Allah..", yaitu melalui Al quran.

Setiap masalah dan setiap gerak dalam hidup saya awali dengan membuka Al quran, saya mohon petunjuk-petunjuk Allah melalui ayat-ayat nya. Alhamdulillah.. semua jawaban ada di Al quran. Tentu penafsiran nya lebih dalam dari apa yang tertulis.

Dan para sahabat perjalanan pun banyak telah membuktikan.. apa pun pertanyaan, mereka bertanya kepada Allah melalui Al quran. Semua pertanyaan terjawab.

Dan barusan saya menemukan ayat di bawah ini,
"Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat, di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka,"
[QS. Al-Ma'idah: Ayat 44]

Ternyata ilmu berkomunikasi dengan Al-quran ini telah di amalkan oleh para nabi dan ulama-ulama terdahulu.. Setiap keputusan atas suatu perkara mereka bertanya dahulu melalui kitab-kitab Allah..
Tetapi di sebutkan di situ, yang "berserah diri kepada Allah.."!

Jadi untuk memahami ayat-ayat Allah, kita harus bisa berserah diri dahulu. Dan sangat cocok, apa yang kami pelajari saat ini.. yaitu belajar dzikir nafas dahulu. Selagi ego belum nol, pasti sulit untuk menangkap pesan-pesan Allah.

Sungguh beruntung lah jika kita bisa berkomunikasi dengan Al quran. Pasti akan semakin haus dan haus.. akan terus menggali..

Jika ada masalah, ingin solusi, ngapain lagi ke orang pintar, ke kyai menanyakan nasehat. Tanya saja langsung ke Allah, melalui Al quran. Dengan begitu kita telah bergantung sepenuhnya kepada Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar