Jumat, 14 Juli 2017

MEMBEDAKAN YANG MAKRIFAT DAN YANG BERILMU MAKRIFAT

MEMBEDAKAN YANG MAKRIFAT DAN YANG BERILMU MAKRIFAT

Sebelum nya saya mohon maaf jika tulisan ini sedikit pedas..

Makna makrifat itu adalah mengenal, dan yang mengenal pasti lah mengetahui. Jika sudah mengetahui pastilah bisa menjelaskan.

Di sini saya ingin berbagi cerita membedakan orang yang makrifat, dan orang yang berilmu makrifat. Beda nya dimana?

Ilustrasi nya ialah seperti seorang supir atau driver. Ia mengenal mobil yang di pakai nya, ia bisa mengemudi, dan ia bisa mengajarkan orang lain mengemudi. Ini ialah orang yang makrifat.

Sementara, seorang lagi yang sarjana teknik mesin yang mengetahui ilmu membuat mobil, walau ilmu nya segudang.. tetapi ia belum bisa mengemudikan mobil itu, berarti belum makrifat. Ini lah ciri orang yang berilmu makrifat. Hanya sebatas ilmu. Menyetir mobil saja tidak bisa, apalagi mengajari orang lain..

Jadi, makrifat itu bukan ilmu, bukan teori.. Tetapi akan mengenal dengan lelaku. Belajar menyetir mobil saja.. jika kita tidak mencoba sendiri, ya sampai kapan pun tidak akan pandai-pandai.

Lantas bagaimana membedakan nya dalam kehidupan? Ciri-ciri orang yang berilmu makrifat itu.. bahasa nya berbelit-belit, bikin sakit kepala. Ngomong nya bahasa tinggi, tetapi orang tak ada yang mengerti apa yang di bicarakan nya. Yang pintar hanya dia, yang lain Blo'on semua. Hehe..

Menurut saya, ya ndak usah ngomong kalau orang lain tak mengerti..! Ketika kita bertanya, "tolong jelaskan.. makna nya apa?" Ia pun enggan menjelaskan. Mengapa begitu? Karna dia juga tak tahu cara menjelaskan nya.
Ini ciri orang yang hanya mempamerkan ilmu nya.

Lantas bagaimana dengan yang benar-benar makrifat?
Yang makrifat pasti bisa menjelaskan.. karna ia telah mengenal, karna telah lelaku. Dan tentu dengan bahasa yang mudah di mengerti. Seorang makrifat, ia akan pilih-pilih dalam berbicara.. ia lihat dahulu lawan bicara nya. Jika sefrekwensi barulah ia pakai bahasa tinggi. Jika lawan nya orang yang belum mengerti, ia akan pakai bahasa yang mudah. Dan ia selalu memberi pelajaran dengan hikmah dan perumpamaan.. agar orang lain mengerti dan mendapatkan pelajaran.

Jadi, jangan tertipu dengan orang yang bicara nya bahasa tinggi. jika kita tak mengerti apa yang ucapkan nya.. itu belum makrifat sesungguhnya.

1 komentar:

  1. Tanpa dasar tauhid mana sampai ke makrifat, Tauhid pangkalnya makrifatullah ujungnya, Salam.

    BalasHapus