Kamis, 16 November 2017

JIWA PEMIMPIN

JIWA PEMIMPIN

Dahulu aku sempat bingung, mengapa guru ku itu sangat tegas, keras, serius, tak boleh main-main dalam menuju Allah.

Jika ada yang tak sefrekwensi pasti di tinggalkan nya. daripada menganggu yang lain.., lebih baik ya blak-blakan saja.

Dahulu aku pun pernah berprasangka, " Jadi guru koq serius amat sih, apa tidak boleh santai sedikit?"

sekarang setelah ada yang belajar bersama ku, baru lah ku rasakan, baru ku pahami. sikap tegas itu memanglah perlu!
udah di buat santai, di beri kelonggaran, eh.. makin tak tahu diri. bukan nya belajar, malah sok merasa pintar. ternyata menjadi pemimpin itu memang tak mudah.

harus berani mengambil keputusan. jangan mengikuti jemaah. kalau ada jemaah yang tak mau di arahkan.. ya tinggalkan. itu sama saja ibarat virus, yang bisa menjangkiti yang lain nya.

Maafkan aku guru, dahulu pernah berprasangka pada mu. sekarang baru lah ku tahu rasa nya.. ternyata memang tidak mudah..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar