SENDIRI
sepi.. hening.. diam tanpa kata..
Pikiran kosong..
Jiwa meneropong menembus batas langit..
Ada Hati yang bicara, "ada apakah di sana, Tidak kah kau mendengarkan nya?"
"Ya.. aku ingin mendengar, apakah yang di katakan Nya..?"
Hati pun berkata, "dengarkan lah sendiri, saksikan lah sendiri. Tiada yang dapat kesana, selain diri mu sendiri. Jika kau mati saat ini, bersiap lah."
Ku tinggalkan semua, ku lupakan semua. Sampai benar-benar diri ini jadi sendiri. Aku nyangkut di kerongkongan, ku ingin terbang tetapi tak bisa lepas dari Badan.
Nafas terengah satu-satu..
Tubuh ku kejang, jiwa ku bergetar kencang..
Layak nya mandi hujan, keringat pun bercucuran..
Allahhh.. Allahhhh.. Allllaaaaaahhhh...
Hanya satu kata yang dapat ku sebut kan. Hanya satu kata yang ku panggil-panggil. Aku benar-benar sendiri. "Siapa kah yang dapat menolong ku saat ini?"
Daging ini belum rela melepas ku. tiba-tiba muncul suara tanpa kata, "Bagaimana anak-istri mu nanti, mereka masih membutuhkan mu?" Aku pun mulai ragu, "apakah ku lanjutkan perjalanan ini?"
Rasa sakit dan takut pun semakin hebat. Kerongkongan ku terbakar, haus seperti di padang gurun. Layak nya di gantung tanpa tali, aku tak bisa bernafas lagi.
Allaaahhhhh...,,, aku benar-benar tak berdaya. Aku ingin kembali, aku ingin menemui MU, tolong aku..
Hanya "Berserah diri" yang dapat ku lakukan saat itu. Apa yang terjadi, ya terjadi lah.. aku sudah siap!
Tiba-tiba, suasana menjadi sepi, hening kembali. Aku benar-benar sendiri..
Ada suatu daya yang menarik ku. Melesat secepat cahaya. Berlapis-lapis begitu luas nya..
Ku lanjutkan perjalanan ku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar