Minggu, 05 Maret 2017

Belajar Pulang

     
Belajar Pulang


   Belajar lah pelan-pelan melepas kan kemelekatan dunia ini. Harta, Jabatan, Anak, Istri, Orang tua.. Semua itu akan kita tinggalkan. Pagi, siang, malam.. lantas pagi lagi, begitu seterus nya. Sedih, Susah, Gembira, Bahagia. akan bergulir silih berganti, tiada yang kekal di dunia ini. siap kah kita kembali?

       Apa sih yang di cari di dunia ini? Terkadang aku berpikir, ku berusaha mati-matian mengejar menggapai segala impian. tetapi bukan bahagia yang ku dapat. malah letih dan kecewa. terkadang diri ini lupa, bahwa pasti ada perintah.. memainkan peranan sesuai kehendak Allah. mengapa lagi harus berusaha keras matian-matian mengikuti kehendak Nafsu? malah diri semakin sengsara. Jika di dunia ini saja sudah seperti neraka, bagaimana disana? Tak terbayang nya gelisah hati ini.

       Ah, Sudahlah. aku sudah capek, letih tertipu oleh dunia ini. Diri takluk kepada dunia. ketika segala nya serba ada, hati ini gembira bahagia. semua terasa indah layak nya surga. ketika semua itu lenyap ibarat asap yang melebur ke angkasa, aku kembali di rundung duka. Jelas ini bukan lah kebahagiaan yang hakiki. Alangkah bodoh nya diri ini tertipu oleh kebahagian semu.

       Aku pun bertanya kepada diri ku sendiri, "apakah engkau bahagia dengan semua ini? Sebentar siang, sebentar malam. Ada kala nya tampak terang dan engkau tahu kemana harus melangkah, dan ada kala nya pula gelap mencekam, bahkan setitik cahaya bintang pun tiada. diri mu pun tak tampak lagi. Baru lah ku pahami, bahwa memang tiadalah diri berdaya.

       "Sudahlah! Aku ingin pulang ya Allah, Ku lepas semua apa yang ku miliki. Ajari aku cara untuk pulang kembali kepada Mu. aku ingin dekat. aku muak dengan kefanaan dunia ini. jika masih ada waktu ku di sini. Jadi kan lah aku hamba Mu. jadi kan hidup ku lebih berarti memenuhi segala amanah-amanah Mu."

       Pelan-pelan Allah ambil yang ku miliki, Allah lemahkan diri ini sampai lah aku merasa tiada berdaya.  Baru lah ku pahami arti berserah. ada dan tiada ya sama saja, suka dan duka ya sama saja. Diri tetap tenang dalam kesadaran ke Allah. Di kasih yang enak, ya bersyukur. di kasih yang tidak enak pun bersyukur. Tiada ku berontak lagi. Hidup ini hanya lah persinggahan semata. Menapak langkah yang tersisa. Aku rindu tempat kembali, aku rindu kepulangan ku. 

       waktu ku tinggal sedikit lagi, yang selama ini terbuang dan tertipu oleh keindahan dunia ini, izinkan lah aku melangkah kembali pada arah dan tujuan ku di ciptakan. Aku rindu kehidupan Hakiki, yang tiada siang dan malam, yang tiada gelap dan terang. Yang ada hanya ketenangan tanpa ke sia-sia an. Tuntun Aku ya Allah, pada mu lah kembali ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar