MELIHAT DAN DI PERLIHATKAN, ITU BERBEDA..
Ada sahabat DN yang cerita ke saya,
"Setelah mengamalkan Dzikir Nafas.. saya sudah tidak tertarik lagi dengan penerawangan bang.. walau ada yang minta di terawang, saya malas melakukan nya."
Alhamdulillah.. saya ikut senang mendengar nya. Jangan merasa bisa kalau benar-benar sudah ke Allah.
Tentu berbeda antara melihat dan di perlihatkan. "Melihat", itu ada keegoan walau sangat halus. Sedangkan "di perlihatkan", itu benar-benar telah di beri Allah. Karna bukan mau nya kita.. itu mau nya Allah.
Apa sih untung nya terawangan? Justru itu akan menjadi keakuan. Ujung-ujung nya jadi merasa sakti karna bisa melihat ini-itu. Padahal apa yang kita lihat itu belum tentu benar. Bisa jadi itu permainan syetan apabila kita tidak Sadar Allah.
Setelah kita melihat ini-itu, pasti semakin takjub dan ketagihan. Ujung-ujung nya.. terawang sana-terawang sini. Hehe..
Dan aneh nya apa yang di lihat nya itu, di ceritakan ke orang lain.. akhirnya banyak orang yang minta di terawang olehnya. Padahal kita tidak sadar bahwa itu adalah pintu kesesatan.
Apakah ilmu terawang ini tidak ada?
Ya ada. Tetapi bukan karna ego kita, tetapi itu benar-benar di perlihatkan Allah. Dan ini bukan karna bisa nya kita, tetapi di bisa kan Allah. Kata lain nya ialah kasyaf, yaitu suatu kelebihan yang di berikan Allah kepada hamba yang di kasihi nya. Sehingga terbuka nya perkara ghoib.
Ilmu terawang ini sangat banyak orang cari-cari dan di pelajari. Hati-hati.. bisa jadi itu istidraj dari Allah. kita sangka itu kelebihan, padahal justru menyesatkan diri. Dan semakin jauh dari Allah.
Orang yang benar-benar telah kasyaf, sangat berhati-hati dan tidak pernah menceritakan kelebihan nya. Karna ia takut, takut orang lain akan minta di terawang. Dan itu tetap menjadi rahasia diri.. tidak akan berani ia cerita.
Memang lebih baik kita ini tidak punya apa-apa, sehingga tidak merasa bisa. Karna jika sudah merasa bisa.. keegoan lah yang semakin berkuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar