BERDAMAI DENGAN DIRI SENDIRI
Kekotoran hati, kebusukan, iri dengki, ego, dan beberapa penyakit hati lain nya itu karna kita belum berdamai dengan diri sendiri.
Pernahkah anda mendengar bisikan
Nafsu?
Nafsu:
"Hai diri, lihat lah Aib si fulan.. hina kan diri nya..!
Diri:
"Aku pun banyak Aib, banyak dosa yang belum di ketahui orang lain. Aku tak lebih mulia dari si fulan itu, bagaimana mungkin aku menghinakan nya.
Nafsu:
Hai diri, lihat lah si fulan yang kaya raya, hidup nya senang. Harta berlimpah ruah. Derajat nya tinggi, di puja-puji orang. Tidak ingin kah kau seperti si fulan itu?
Diri:
Harta yang sedikit ini saja belum sepenuhnya aku syukuri, bagaimana jika di beri sebanyak itu? Aku takut, nanti aku lupa diri. Lebih baik aku syukuri aja yang ada saat ini.
Nafsu:
Hai diri, si fulan banyak di senangi orang.. Sedangkan diri mu tidak. Tidak iri kah kau dengan si fulan? Jatuhkan dia..!
Diri:
Allah lah yang memberi kemuliaan pada seseorang yang di kehendaki Nya. Jika kemuliaan itu dari Allah, mengapa pula aku harus iri?
Nafsu:
Hai diri, si fulan lebih berilmu. Jangan mau kalah, bantah dia. biar orang lain melihat kamu lah yang lebih berilmu.
Diri:
Walau aku menang, si fulan pasti akan sakit hati. Jika sudah sakit hati.. mana mungkin lagi ia mau mengikuti kata-kata ku. Jadi berdebat memang lah tiada guna nya. Walau aku menang, sesungguhnya aku telah kalah.
Nah, dialog antara Nafsu dan diri di atas apakah bisa kita dengar? Padahal itu terjadi setiap hari.. kita selalu di bisiki ini dan itu.
Jadi, berdamailah dengan diri sendiri, karna Nafsu itu bagian diri kita juga. Apabila kita telah berdamai dengan yang di dalam. Kita akan sibuk melihat diri.. bukan lagi melihat si fulan dan si fulan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar