Senin, 11 Januari 2016

SAHABAT SEPERJALANAN

saya banyak belajar dari sikap guru. Walau ia guru,tetapi tidak mau di panggil guru.. ia menganggap kami murid2 nya sebagai SAHABAT..

Kata guru:
"Kita teman..kita sahabat seperjalanan.. saya juga masih belajar kepada ALLAH. jangan belajar pada saya.. tapi kita sama2 lah belajar pada ALLAH"..!

Benar2 salut saya.. sosok guru yg tidak mau di panggil guru!

Kalau di pikir2 benar juga.. Rasulullah saja tidak pernah menganggap dirinya guru! Dan tiada murid,ia hanya punya sahabat! Sahabat seperjalanan..

Benar2 pribadi tanpa EGO..
Dan saya pun terinspirasi dengan cara didik guru saya..
saya hilangkan EGO sebagai orang tua..
Saya hilangkan EGO sebagai suami..

Ternyata itu lebih mendidik utk istri dan anak saya..
anak-istri saya anggap SAHABAT!
Alhamdulillah.. tidak membuat wibawa saya hilang sebagai suami atau orang tua. Justru mereka lebih menurut dan hormat!..

Mendidik dgn EGO.. justru mereka akan berontak,tetapi mendidik dgn menganggap SAHABAT(tanpa EGO).. justru mereka lebih respect dan sayang pada saya..

Jika saya salah.. saya menerima apabila sahabat(istri) saya menegur dan menasehati. Dan saya pun banyak belajar dr sahabat kecil saya(anak).. ketika SADAR ALLAH.. saya mendengar ALLAH lah yg berkata-kata melalui ucapan2 nya!

Dan saya pun mengajak sahabat2 saya(anak-istri) berjalan bersama.. menuju ALLAH..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar