Jumat, 16 September 2016

BERSERAH DIRI

BERSERAH DIRI

Berserah diri itu bukan pasrah pada keadaan. Tetapi menyerahkan segala sesuatu kepada Allah sang maha berkehendak. Jadi berserah diri itu sungguh sangat berat, bukan perkara gampang.

Jika Allah telah berkehendak akan sesuatu, mana bisa kita melawan! Apalah daya diri ini. Layak nya kisah nabi ibrahim ketika di perintah kan Allah menyembelih anak nya sendiri. Apalah daya ia menolak perintah. Sungguh itu sesuatu yang sangat berat.

Jadi diri yang mana yang di serahkan? Berserah diri yang di maksud ialah, menyerahkan segala ego/kehendak.. zero, dan mengikuti saja apa-apa yang di kehendaki Allah. Ya tergantung perintah NYA..

Orang yang berserah diri ialah orang-orang yang memahami perintah-perintah Allah pada diri nya. Jika telah memahami perintah, laksanakan lah dengan penuh keyakinan total. Seringkali kita akan di hadapi pada suatu momen layak nya nabi ibrahim. Perintah-perintah Allah itu sangat bertolak belakang dengan kehendak diri. Di sini keimanan kita di pertanyakan Allah, "patuh kah engkau kepada KU?"

Selagi kita tidak patuh dan hanya mengikuti ego, itu belum berserah diri namanya..

Siap-siap lah di bilang aneh, gila, bagi orang-orang yang tidak memahami. Karna sesuatu yang kita lakukan itu ialah kehendak ilahi, bukan lagi kehendak diri.

Kita akan di anggap gila layak nya nabi nuh, membuat bahtera koq di atas bukit? Mengapa bukan di tepi pantai. Begitulah perintah Allah bagi orang-orang yang berserah diri, akan melakukan sesuatu yang di luar logika.

Tapi harus di yakini, Allah tidak akan mencelakakan hamba yang berserah diri kepada nya, ketika kita mengikuti dengan penuh keimanan. Maka kita akan senantiasa dalam kebenaran.

Allah sangat mencintai orang-orang yang bertawakal kepada NYA, karna perintah nya itu sangat berat.. berbeda dengan kehendak diri.

Oleh karna itu, jika telah memahami segala perintah, berserah diri lah dengan penuh keimanan.

Siap-siap lah jadi orang gila! Karna orang-orang yang berserah diri itu benar-benar gila. Jika tidak gila/nekad, tak kan patuh ia pada perintah-perintah Allah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar